Malam yang tenang gitu. Eko duduk santai di depan rumahnya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu.
"Baca cerpen saja!" kata Eko.
Eko mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Eko :
Di New York City, dua Agen Khusus Dinas Keamanan Diplomatik (DSS) terbunuh saat bertukar tas kerja di garasi parkir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pembunuhan itu terekam kamera keamanan, tetapi si pembunuh berhasil lolos dengan membawa berkas-berkas rahasia.
Beberapa bulan kemudian, Deputi Senior Marsekal AS Samuel Gerard dan timnya menangkap sepasang buronan di Chicago. Di tempat lain di kota itu, pengemudi truk derek Mark Warren terluka dalam sebuah kecelakaan dan ditangkap karena memiliki pistol ilegal, tetapi pemeriksaan sidik jari mengungkapkan bahwa ia adalah buronan federal Mark Roberts, yang dicari karena pembunuhan ganda di New York. Di atas penerbangan transportasi tahanan bersama Gerard, Roberts menggagalkan upaya pembunuhan oleh seorang tahanan dengan senjata api rakitan, yaaa tetapi peluru itu membuat lubang besar di pesawat, menerbangkan calon pembunuh itu hingga tewas. Pesawat itu jatuh ke Sungai Ohio, dan Gerard mencoba menyelamatkan para tahanan yang masih hidup saat Roberts melarikan diri.
Agen Khusus DSS John Royce ditugaskan untuk bergabung dengan tim Gerard dalam perburuan Roberts, yang mereka tangkap di rawa Kentucky sebelum ia melukai Gerard dan melarikan diri. Gerard menduga bahwa Royce menyembunyikan informasi tentang Roberts dan pembunuhan tersebut, sementara Roberts menelepon pacarnya Marie Bineaux, menjelaskan bahwa ia adalah agen pemerintah hingga ia dikhianati di New York. Kembali ke Kota New York, Roberts mengamankan pasokan dari seorang rekan Force Recon dan mengawasi diplomat Tiongkok Xiang Chen. Tim Gerard menginterogasi Marie dan melacak mekanik yang disewa untuk menyembunyikan pistol zip bagi pembunuh Tiongkok di pesawat, tetapi menemukannya tewas, dibunuh oleh Chen.
Saat meninjau rekaman keamanan garasi parkir, Gerard menemukan bahwa percakapan Roberts dengan Chen dicegat oleh agen DSS, dan bahwa Roberts bertindak untuk membela diri dan mengenakan sarung tangan, meskipun DSS mengklaim bahwa ia diidentifikasi oleh sidik jari. Direktur DSS Bertram Lamb mengakui kepada Gerard dan atasan seniornya Katherine Walsh bahwa Roberts adalah Mark Sheridan, mantan Agen Divisi Kegiatan Khusus CIA yang diduga menjual Intelijen rahasia Departemen Luar Negeri AS kepada pemerintahan Cina. Chen sedang mengirimkan uang kepada Sheridan untuk mendapatkan informasi tersebut ketika agen DSS mencoba menangkap Sheridan, yang melarikan diri dengan dokumen-dokumen tersebut.
Tim Gerard melacak Sheridan ke sebuah pemakaman di mana ia menangkap Agen Khusus DSS Frank Barrows yang sedang mengambil kiriman dari Chen, memaksa Barrows untuk mengakui konspirasi yang lebih besar untuk menjebak Sheridan. Marie tiba saat Chen menembak Sheridan, yang malah membunuh Barrows. Wakil Marsekal Savannah Cooper dan Bobby Biggs menangkap Chen, sementara Cosmo Renfro dan Royce mencegat Sheridan, yang terpaksa meninggalkan Marie. Royce, Gerard, dan Wakil Marsekal Noah Newman mengejar Sheridan ke panti jompo di dekatnya. Menemukan Royce bersiap untuk mengeksekusi Sheridan, Newman ditembak oleh Royce; Sheridan melarikan diri ke atap, dan Royce berbohong kepada Gerard bahwa Sheridan menembak Newman. Berayun ke kereta komuter yang lewat, Sheridan melarikan diri, dan Newman meninggal di samping Gerard dalam perjalanan ke rumah sakit.
Bertekad untuk membunuh Sheridan, Gerard dan Royce yang pendendam melacaknya ke sebuah kapal barang yang menuju Kanada. Selama pergumulan di dalam kontainer gandum, Sheridan hampir membunuh Gerard tetapi mengalah, dan Sheridan tertembak kritis oleh Royce. Gerard menyadari bahwa senjata yang digunakan untuk menembak Newman adalah milik Royce; Royce adalah mata-mata sebenarnya yang bersekutu dengan Chen, dan menjebak Sheridan. Ditinggal sendirian untuk menjaga kamar rumah sakit Sheridan, Royce membangunkannya untuk membunuhnya, tetapi dihadang oleh Gerard. Ketika Royce menarik pistol dari pinggangnya, Gerard menarik senjata dinasnya dan menembak mati Royce. Sheridan dibebaskan dan bersatu kembali dengan Marie, sementara Gerard dan timnya berangkat untuk bersulang untuk Newman.
***
Eko selesai membaca cerpen yang ceritanya bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Eko.
Eko menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu. Budi datang ke rumah Eko, ya motor di parkirkan di depan rumah Eko gitu. Budi duduk dengan baik, ya dekat Eko gitu.
"Emmm," kata Eko.
"Sederhana!!!" kata Budi.
"Keadaan kita kan Budi?" kata Eko.
"Iya keadaan kita....sederhana!!!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Ngobrolin apa ya Eko?" kata Budi.
"Yaaa ngobrolin tentang sinetron saja Budi. Gimana Budi?" kata Eko.
"Sinetron toh!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Sinetronnya Indonesia...apa sinetronnya negara lain yang di tayangkan di Indonesia?" kata Budi.
"Sinetron Indonesia dan sinetron negara lain, yaaa terjadi kompetisi sengit karena berkaitan urusan ekonomi. Hasil rezeki masing-masing," kata Eko.
"Aku paham omongan Eko!" kata Budi.
"Jadi ngobrolin sinetron Indonesia saja!" kata Eko.
"Okey ngobrolin sinetron Indonesia!. Umum kan Eko?" kata Budi.
"Umum!!!" kata Eko.
"Secara umum cerita sinetron Indonesia, ya penilaian penonton yang baik adalah bagus. Gimana pendapat Eko?" kata Budi.
"Penilaian aku. Yaaa sama dengan Budi. Bagus cerita sinetron gitu!" kata Eko.
"Pemain sinetronnya...cantik dan ganteng kan Eko?" kata Budi.
"Yaaa pemain sinetron cantik dan ganteng gitu," kata Eko.
"Awas jatuh cinta!" kata Budi.
"Apa maksud Budi berkata seperti itu?" kata Eko.
"Maksud ku sih....cowok menyukai cewek cantik kan hal wajar gitu. Begitu juga cewek menyukai cowok ganteng, ya hal wajar gitu. Ya jadi awas jatuh cinta gitu...kalau menyukai artis cantik!" kata Budi.
"Okey. Awas jatuh cinta!" kata Eko.
"Aku kan cinta Tasya!" kata Budi.
"Aku paham omongan Budi. Kesetiaan itu baik untuk Budi dan Tasya!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Kalau begitu. Aku mau cerita Eko!" kata Budi.
"Budi mau cerita toh. Yaaa silakan Budi bercerita dengan baik gitu!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Dika anak pertama anaknya Surya dan Dita, ya sedangkan anak kedua...Eca Aura gitu. Surya pemilik perusahaan PT. SEJAHTERA gitu. Ya Dika menjalankan perusahaan Ayahnya dengan baik gitu. Eca Aura masih menjalankan sekolah SMA dengan baik gitu. Di sekolah SMA ada cowok keren dan ganteng bernama Rakha gitu. Bisa di bilang sih....anak-anak SMA generasi Z gitu. Eca Aura menyukai Rakha gitu, ya rasa suka Eca Aura menyimpan rasa sukanya di dalam hati gitu. Setiap Eca Aura bersama Rakha, ya di dalam hati Eca Aura senang banget. Hubungan Eca Aura dan Rakha sebatas teman saja gitu. Mala teman Eca Aura di sekolah SMA gitu. Ya Mala ketua OSIS, ya jadi jiwa pemimpin luar biasa gitu. Rakha suka dengan Mala yang cantik dan baik. Hubungan Rakha dan Mala teman baik gitu. Rakha seperti biasa baik kepada semua orang, ya sampai nolong anak kecil yang terpisah dari orangnya ketika kejadian itu berada di pasar gitu dan anak kecil bertemu kembali dengan orang tuanya. Suatu hari, ya Mala bermasalah dengan remaja nakal di jalan gitu. Ya Mala yang gaya kaya cewek tomboy jadi bertarung dengan remaja nakal gitu. Ya Mala bisa mengalahkan satu remaja nakal gitu. Tapi temannya remaja nakal menyerang Mala gitu. Ya Mala kalah dari remaja nakal gitu. Untung ada Rakha gitu. Ya Rakha menolong Mala, ya Rakha bertarung dengan baik untuk mengalahkan remaja nakal, ya dua gitu. Pertarungan sengit gitu. Rakha berhasil mengalahkan dua remaja nakal, ya jadi dua remaja nakal meninggalkan tempat tersebut gitu. Mala berterima kasih di tolong sama Rakha. Hubungan Rakha dan Mala makin dekat gitu. Eca Aura tidak suka dengan kedekatan Rakha dan Mala gitu, ya tapi Eca Aura punya rasa malu kalau menunjukkan rasa suka pada Rakha, ya sampai Eca Aura menyatakan cinta pada Rakha...pastinya malu banget. Ya kalau cinta Eca Aura di terima Rakha kalau di tolak, ya jadi Eca Aura hanya cinta bertepuk sebelah tangan gitu. Setelah Eca Aura nonton acara Tv berkaitan dengan agama dan juga urusan cinta gitu, ya Eca Aura sadar dengan keadaannya jadi memutuskan fokus dengan pendidikan SMA dengan baik, ya dan pelan-pelan Eca Aura menghapus rasa suka sama Rakha karena membuat beban pikiran saja karena ingin bersama Rakha gitu seperti dunia khayalan di pikiran gitu. Hubungan Rakha dan Mala berteman baik sampai keduanya jadian gitu. Dika menjalankan perusahaan dengan baik gitu. Bulan cewek cantik dan baik gitu. Ya Bulan kerja di perusahaan yang jadi pimpinan perusahaan adalah Dika gitu. Ya sekian banyak cewek yang kerja di perusahaan, ya Dika suka sama Bulan gitu. Ya Bulan hidup bersama anak bernama Amanda gitu. Ya Amanda menjalankan sekolah TK gitu. Sebenarnya Amanda anaknya Roy dan Marsanda gitu. Ya Marsanda saudarinya Bulan gitu. Amanda yatim piatu karena Roy dan Marsanda meninggal karena kecelakaan mobil gitu. Bulan menjadi Ibu yang baik untuk Amanda gitu. Orang-orang di sekitar sih, ya ngomongin Bulan dengan sebutan janda karena punya anak Amanda gitu. Ya sebenarnya orang-orang belum tahu kalau Bulan belum menikah, ya alias masih perawan gitu. Boy teman kerja Bulan di perusahaan gitu. Hubungan Boy dan Bulan, ya ada rasa keduanya gitu. Dika yang suka sama Bulan jadi Dika menjalankan pendekatan sama Bulan gitu. Boy tahu kalau Dika suka sama Bulan gitu. Jadi Boy tidak mau kalah sama Dika urusan Bulan gitu. Terjadi persaingan antara Dika da Boy untuk bisa jadian sama Bulan gitu. Memang sih Bulan sering jalan sama Dika. Ya Bulan senang jalan dengan Dika gitu. Setelah Dika ngobrol dengan baik sama Bulan gitu, ya Dika tidak bersama Bulan karena yang di sukai Bulan adalah Boy. Ya Boy dan Bulan resmi berpacaran gitu. Dika yang gagal bersama Bulan gitu, ya memutuskan untuk liburan ke Singapura gitu. Sampai di Singapura, ya Dika menikmati keadaan Singapura gitu, ya sesuai dengan berita di media ini dan itu tentang Singapura gitu. Di Singapura, ya Dika bertemu dengan teman masa SMA yang bernama Adara gitu. Ya Adara kerja di perusahaan yang ada di Singapura gitu. Adara memang bertemu Dika terkejut dengan penampilan Dika yang sekarang yang ganteng dan keren, ya yang diingatkan Adara masa SMA tentang Dika, ya cowok cupu gitu. Dika bertemu Adara tetap berkesan sih masa SMA cantik, ya masa sekarang lebih cantik dan dewasa pola pemikirannya mungkin karena hidup di Singapura yang penuh dengan kompetisi antara perusahaan satu dengan yang lainnya gitu. Dika dan Adara jadinya sering jalan bareng gitu, ya ke tempat-tempat yang menyenangkan yang ada di Singapura gitu. Adara dan Dika ada rasa gitu. Adara memang sedang dekat dengan cowok bernama Gading gitu. Ya Gading kerja di perusahaan, ya statusnya duda gitu. Adara dengan Gading sebatas teman saja, ya Adara tidak ada rasa sama Gading gitu. Dika yang suka sama Adara, ya jadi Dika menyatakan cinta dengan baik sama Adara. Ya cinta Dika di terima Adara gitu. Hubungan kisah cinta antara Dika dan Adara berjalan dengan baik. Sedangkan Gading yang tidak bisa bersama Adara, ya Gading fokus dengan urusan kerja di perusahaan gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus," kata Eko.
"Sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Lika liku kisah cinta tokoh Dika!" kata Eko.
"Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main permainan ular tangga saja Budi!" kata Eko.
"Okey....main permainan ular tangga!" kata Budi.
Eko mengambil permainan di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja gitu. Budi dan Eko main permainan ular tangga dengan baik gitu.
"Ngobrolin tentang daerah kota Batam," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Keadaan kota Batam tetap sama kan Budi?" kata Eko.
"Keadaan kota Batam tetap sama sih. Manusia yang tinggal di kota Batam, ya menjalankan rencana masing-masing demi hidup ini," kata Budi.
"Kepintaran ini dan itu," kata Eko.
"Memang kepintaran ini dan itu. Yaaa hasil rezeki masing-masing!" kata Budi.
"Hasil memang rezeki masing-masing!" kata Eko.
"Manusia banyak karena beranak pinak gitu dan suku ini dan itu. Hidup ini tetap sama, ya antara baik dan buruk perilaku manusia. Antara paham agama atau tidak, ya 6 ajaran agama," kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi tetap asik main permainan ular tangga gitu.
No comments:
Post a Comment