Malam yang tenang dan keadaan lingkungan baik. Yaaa Budi duduk santai di depan rumahnya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu.
"Nyanyi saja dan main gitar!" kata Budi.
Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu.
Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :
***
Budi selesai bernyanyi, ya gitar berhenti di mainkan dan gitar di taruh di samping kursi gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu.
"Baca cerpen saja!" kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Rahul Khanna adalah putra tunggal dari industrialis kaya, yang tidak punya waktu untuk putra mereka. Di sisi lain, Rahul tidak punya apa-apa selain waktu luang dan bersikeras untuk berurusan dengan hukum, seperti balapan mobil dengan teman-temannya.
Dia lolos dengan itu sebagian besar waktu dengan menyuap petugas sampai akhirnya, keberuntungannya habis suatu hari ketika terjebak kemacetan, dan terburu-buru untuk mencapai bandara untuk penerbangannya ke Amerika, dia mengganggu lampu lalu lintas, mengubahnya semua menjadi hijau dan menyebabkan beberapa kendaraan bertabrakan. Kali ini pelanggarannya terlalu serius dan tidak dapat menyuap petugas, dia ditangkap. DCP Bhosle ingin memberi Rahul pelajaran tetapi tidak dapat memikirkan cara lain selain membuatnya menjalani hukuman penjara.
Neha Sengupta, yaaa terinspirasi oleh artikel surat kabar Bill Clinton, yaaa muncul dengan ide hukuman yang unik untuk Rahul: pengabdian masyarakat. Hakim menyukai ide ini dan menjatuhkan hukuman kepada Rahul yang tidak menyesal ke panti jompo di pedesaan. Percikan api muncul ketika Rahul bertemu dengan para penghuni panti jompo tersebut, karena mereka tidak akur.
***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu.
"Eko belum datang, ya kalau begitu baca koran saja!" kata Budi.
Budi mengambil koran di bawah meja, ya koran di baca dengan baik gitu. Berita di koran, ya cerita bagus-bagus sih dari berita pemerintahan luar negeri, ya berita pemerintahan dalam negeri, berita olahraga luar negeri dan dalam negeri, berita kriminal luar negeri dan dalam negeri, yaaa sampai berita artis luar negeri dan dalam negeri. Budi cukup lama sih, yaaa baca koran gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan dengan baik di depan rumah Budi. Karena Eko sudah dateng, ya Budi berhenti baca koran dan koran di taruh di bawah meja gitu. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi gitu.
"Emmm," kata Budi.
"Ngomong-ngomong Budi. Apa pendapat Budi tentang debat ketiga...Pilkada yang di tayangkan di Tv?" kata Eko.
"Umum saja kan Eko?" kata Budi.
"Umum saja Budi. Karena kita hanya lulusan SMA saja. Kalau khusus kan penelitian ini dan itu, ya lulusan Universitas," kata Eko.
"Umum. Penilaian aku sih, ya debat ketiga Pilkada....bagus sih!" kata Budi.
"Penilaian Budi...bagus!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Sedangkan penilaian Eko...gimana?" kata Budi.
"Penilaian aku. Umum. Debat ketiga Pilkada...bagus!" kata Eko.
"Penilaian Eko sama dengan aku, ya bagus sih debat ketiga Pilkada," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Acara Tv.....berkaitan dengan ekonomi," kata Eko.
"Memang realitanya begitu sih....acara Tv berkaitan dengan ekonomi," kata Budi.
"Manusia menggerakkan ekonomi dengan baik, ya untuk kepentingan bersama," kata Eko.
"Memang kerjaan manusia menggerakkan ekonomi demi kepentingan bersama. Kompetisi sengit terjadi urusan ekonomi. Jadi hasil...rezeki masing-masing," kata Budi.
"Memang hasil....rezeki masing-masing, ya bagi yang paham agama," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Hidup ini pilihan manusia yang menjalankan hidup ini. Ketika waktunya milih dengan baik, ya siapa yang di jagoin dalam Pemilu Pilkada?. Jadi Pemilu berjalan dengan baik hasilnya," kata Budi.
"Memang hidup ini....pilihan manusia yang menjalankan hidup ini. Pilih saja yang di sukai dalam Pemilu Pilkada. Pemilu berjalan dengan baik, ya demokrasi berjalan dengan baik demi kebaikan bersama," kata Eko.
"Menang dan kalah," kata Budi.
"Realitanya begitu," kata Eko.
"Ya menang menjalankan program kerja dengan baik. Yang kalah menerima kekalahan dengan baik," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Budi mau cerita toh. Yaaa silakan Budi bercerita dengan baik gitu!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Andre dan Ayu saling mencintai, ya rumah tangga di jalankan dengan baik dan bahagia bersama anak yang bernama Pasha. Ya seperti anak-anak pada umumnya bermain, ya Pasha bermain gitu. Suatu hari, ya Pasha melihat Paman Arya Kamandanu sedang melatih ilmu silat gitu. Pasha yang tertarik dengan ilmu silat, ya jadi berguru sama Paman Arya Kamandanu gitu. Ya Paman Arya Kamandanu mengajarkan ilmu silat sama Pasha dengan baik. Bertahun-tahun belajar ilmu silat, ya Pasha menguasai ilmu silat dengan baik dan menjadi pemuda yang gagah gitu. Hani anaknya Andhika dan Hesti gitu. Pasha yang tertarik sama Hani, ya jadi Pasha berusaha dengan baik sih dekat Hani gitu. Usaha Pasha untuk dekat dengan Hani, ya berhasil dan jadian gitu. Kisah cinta yang di jalankan Pasha dan Hani berjalan dengan baik. Anwar dan Marsanda punya anak bernama Rangga gitu. Ya Rangga menyukai Hani dan Rangga tahu bahwa Hani sudah berpacaran dengan Pasha gitu. Ya Rangga yang suka sama Hani, ya jadi berusaha merayu Hani supaya Hani jatuh hati pada Rangga gitu. Sampai-sampai Rangga ke dukun Wendy, ya dengan menggunakan ilmu gendam untuk mendapatkan Hani gitu. Usaha Rangga berhasil bersama Hani, ya sampai keduanya melakukan hubungan badan gitu. Hani yang hamil, ya Rangga tidak mau bertanggung jawab gitu. Pasha yang tahu bahwa Hani telah hamil karena Rangga, ya Pasha marah besar dan mencari Rangga gitu. Ya Pasha bertemu dengan Rangga, ya terjadi pertarungan gitu. Memang sih dukun Wendy membantu Rangga dalam pertarungan melawan Pasha gitu. Pasha bisa mengalahkan dukun Wendy dan Rangga. Ya Pasha menyuruh Rangga untuk menikahi Hani, ya karena Rangga harus bertanggung jawab atas anak yang di kandung Hani gitu. Rangga bersedia menikahi Hani gitu. Pernikahan pun di jalankan dengan baik Hani dan Rangga gitu. Pasha bener-bener melepaskan rasa cinta sama Hani gitu. Seperti biasa sih Pasha melatih ilmu silat dengan baik dan menjalankan kehidupan sehari-hari dengan baik pula gitu. Suatu hari, ya Pasha bertemu dengan cewek cantik yang bernama Adisty dan tunangannya yang bernama Anwar gitu. Adisty dan Anwar sedang berhadapan dengan dua penjahat gitu. Pertarungan itu, ya sengit banget gitu. Anwar dan Adisty kalah dalam pertarungan gitu. Pasha menolong Anwar dan Adisty gitu. Ya Pasha mengalahkan dua penjahat gitu. Ya dua penjahat meninggal tempat tersebut karena kalah gitu. Adisty dan Anwar berterima kasih di tolong Pasha gitu. Dua penjahat, ya anak buahnya Alex gitu. Ya sebenarnya Alex menyuruh dua anak buahnya untuk merampas peta harta karun yang di pegang Anwar gitu. Ya Alex tidak menerima kegagalan anak buahnya gitu, ya jadi Alex bertindak gitu untuk mencari Anwar gitu. Ya Anwar dan Adisty yang sedang bersama Pasha, ya Alex bersama anak buahnya mendatangi ketiganya dengan tujuan peta harta karun yang di pegang Anwar gitu. Terjadi pertarungan yang sengit gitu. Anwar mati di tangan Alex. Ya Alex mendapatkan peta harta karun gitu dan meninggalkan tempat tersebut beserta anak buahnya. Adisty bersedih kehilangan Anwar gitu. Jadi Anwar di kuburkan dengan baik gitu. Adisty ingin membalas dendam kematian Anwar gitu dan merebut peta harta karun yang di pegang Alex gitu. Pasha memberikan masukan dengan baik pada Adisty, ya agar tidak balas dendam gitu. Adisty memang berpikir dengan baik sih, ya kalau berhasil mengalahkan Alex, ya bisa mendapatkan peta harta karun atau bisa saja sebaliknya Adisty gagal gitu. Adisty memutuskan tidak balas dendam gitu. Pasha senang dengan keputusan Adiaty yang tidak balas dendam gitu. Hubungan pertemanan Adisty dengan Pasha berjalan dengan baik gitu. Alex dan anak buahnya mencari harta karun dengan peta yang di pegang Alex gitu. Sampai di sebuah goa berdasarkan peta yang di pegang Alex. Ya Alex dan anak buahnya masuk ke dalam goa. Memang sih, ya Alex dan anak buahnya mendapat harta yang banyak gitu. Ketika harta mau di bawa keluar goa, ya muncul sosok monster seperti kadal yang besar banget gitu. Alex dan anak buahnya bertarung dengan baik mengalahkan monster gitu. Ya monster sangat buas banget, ya membunuh Alex dan anak buahnya gitu. Monster tetap menjaga dengan baik goa yang ada harta karunnya. Adisty dan Pasha, ya ada rasa cinta keduanya jadi berpacaran dengan baik dan menikah deh. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Main permainan ular tangga saja Budi!" kata Eko.
"Okey. Main permainan ular tangga!" kata Budi.
Budi mengambil permainan di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja gitu. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu.
"Ngomong-ngomong Budi. Apa Budi...masih ngumpulkan data ini dan itu, ya berkaitan kerja pemerintahan?" kata Eko.
"Masih sih Eko....aku mengumpulkan data ini dan itu, ya berkaitan dengan kerja pemerintahan. Penelitian aku. Tujuan mengumpulkan data ini dan itu, ya karena keinginan aku sih...ingin kerja di pemerintahan dan tidak selamanya jadi buruh," kata Budi.
"Budi masih mengumpulkan data ini dan itu," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Lampung saja, ya apa daerah lain juga Budi?" kata Eko.
"Lampung, ya data ini dan itu di ambil dengan baik. Sedangkan daerah lain, ya di ambil juga sih data ini dan itu," kata Budi.
"Lampung dan daerah lain juga. Berarti daerah lain, ya Budi make cara informan terpercaya untuk mengumpulkan data ini dan itu," kata Eko.
"Memang aku pake informan terpercaya untuk mengambil data ini dan itu," kata Budi.
"Kerjaan Budi.....seperti cara kerja lulusan Universitas saja, ya padahal Budi hanya lulusan SMA saja," kata Eko.
"Demi keinginan aku, ya meneliti dengan baik. Maka aku menggunakan cara kerja lulusan Universitas," kata Budi.
"Yaaa aku paham omongan Budi," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko, yaaa asik main permainan ular tangga gitu.
"Ngomong-ngomong Budi...gimana kabar Erwin dan Putri yang tinggal di Jakarta?" kata Eko.
"Erwin dan Putri....kabarnya baik!" Kata Budi.
"Baik toh!!!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi tetap asik main permainan ular tangga gitu.
No comments:
Post a Comment