Malam yang gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sinetron tema cinta, yaaa seperti biasa sih...Budi duduk di depan rumahnya sedang baca cerpen, yaaa sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Anggota dewan sekolah yang tinggal di Delhi, Vikas "Hunny" Gulati dan Dilip "Choocha" Singh, selalu bermimpi untuk meraih kesuksesan, dan ingin masuk ke perguruan tinggi setempat tetapi tidak memiliki nilai yang dibutuhkan. Penjaga perguruan tinggi Pandit memberi tahu mereka bahwa ia dapat memberi mereka kertas ujian kelas XII yang bocor dengan harga yang mahal. Choocha memiliki kekuatan untuk mendapatkan nomor pemenang lotere apa pun dalam mimpinya, dan Hunny memiliki bakat untuk menghilangkan angka yang tepat dari mimpinya. Mereka tidak mampu membayar atau mengumpulkan uang yang dibutuhkan, jadi mereka memutuskan untuk menjual kertas ujian tersebut kepada siswa lain tetapi gagal juga. Sementara itu, melalui Pandit, mereka bertemu Zafar, mantan mahasiswa perguruan tinggi tersebut dan seorang musisi yang sedang berjuang. Tokoh keempat adalah Lali, yang ayahnya Billa, mengelola sebuah toko permen. Lali saat ini sedang menempuh pendidikannya melalui korespondensi dan seperti Hunny dan Choocha, ia juga ingin masuk ke perguruan tinggi yang sama, tempat pacarnya Shalu, yang selalu mengabaikannya, belajar. Pandit meminta Lali untuk menyumbangkan ₹250.000 dalam dana pengembangan perguruan tinggi agar bisa diterima, tetapi Billa menolaknya, dengan alasan perguruan tinggi terlalu mahal. Pacar Zafar, Neetu, yang telah memutuskan hubungan dengannya karena pilihan kariernya kini memberikan les privat kepada Lali agar ia bisa mendapatkan nilai bagus untuk masuk ke perguruan tinggi impiannya. Di sisi lain, ayah Zafar menghadapi stroke dan lumpuh. Zafar sangat membutuhkan uang untuk pengobatannya.
Keempatnya bertemu di kantor Pandit, tempat Hunny menjelaskan rencananya. Namun, karena sekarang mereka semua membutuhkan banyak uang, mereka butuh seseorang untuk menginvestasikan uang mereka. Atas desakan Zafar, Pandit dibujuk untuk membawa mereka menemui seorang gangster lokal, Bholi Punjaban, tempat Hunny menceritakan rencana mereka. Bholi siap untuk berinvestasi, dan Lali juga memberikan surat-surat tokonya sebagai hipotek. Bholi menyuruh mereka datang keesokan harinya dengan nomor tersebut. Namun, pada malam yang sama, semua orang kecuali Choocha tertidur. Keesokan paginya, Choocha menceritakan mimpi palsu yang ditafsirkan Hunny dan mendapat nomor. Mereka pergi ke Bholi dan memberi tahu nomornya, tetapi itu menjadi bumerang, dan Bholi kehilangan uangnya. Sekarang untuk mendapatkan kembali uangnya, dia memberi mereka sebuah paket berisi pil narkoba yang harus dijual Zafar, Hunny dan Lali di sebuah pesta rave pada malam yang sama. Dia menjadikan Choocha sebagai jaminan bersamanya. Di pesta itu, polisi dan divisi Narkotika melakukan penggerebekan, dan Lali melarikan diri dengan sebuah paket sementara polisi mengejarnya. Lali berhasil mengelabui polisi dan sampai di tempat Neetu. Dia juga melihat Zafar di sana. Neetu membuang obat-obatan itu ke saluran pembuangan tepat saat polisi hendak menggeledah rumahnya. Polisi meninggalkan tempatnya memperingatkan Lali. Sementara itu, Zafar menceritakan seluruh kisah itu kepada Neetu dan dia juga berpikir bahwa Neetu jatuh cinta padanya, tetapi dia menolak. Zafar juga memperingatkannya. Lali juga menelepon Choocha dan menyuruhnya lari dari rumah Bholi yang berhasil dia lakukan.
Keesokan paginya, mereka berlima mendarat di tempat Bholi. Bholi memberi mereka waktu 24 jam untuk membayar semua uang yang jatuh tempo; jika tidak, Bholi akan mengambil uang itu dengan menjual toko Lali. Keempatnya berkelahi di tempat Zafar, tempat Choocha memberi tahu mereka kebenaran tentang tidak melihat mimpi itu. Namun, Bholi mengatakan kepada mereka bahwa dia tidur tadi malam dan bermimpi. Zafar tidak tertarik, sementara Lali, Hunny, dan Neetu tertarik. Hunny menafsirkan mimpi itu, tetapi mereka kekurangan uang meskipun Neetu siap memberinya tabungan. Namun, keesokan paginya Lali dapat meminjam sejumlah uang dari seorang gelandangan yang biasa melepas suku cadang dari sepeda motor Lali. Mereka berinvestasi dan menang dalam jumlah besar. Mereka pergi ke rumah Bholi dan memberinya uang. Hunny memberi tahu Bholi bahwa dia ingin menjual pil narkoba lagi dan memberinya uang muka. Terkesan, Bholi masuk ke dalam dan kembali dengan pil-pil itu, tetapi tertangkap basah oleh polisi dan divisi Narkotika yang telah menggerebek rumahnya; Saat Hunny, Choocha, Lali, dan Neetu menginvestasikan uang tersebut, Zafar menemui divisi Narkotika dan membuat rencana untuk menangkap Bholi. Zafar juga menelepon Neetu, Lali, Choocha, dan Hunny untuk mengaku kepada polisi. Kini, setelah Bholi berada di balik jeruji besi, polisi mengampuni keempat orang tersebut dan mereka pun bebas.
Tiga bulan kemudian, terlihat bahwa Hunny dan Choocha telah menjadi kaya dan memasuki perguruan tinggi yang sama dengan menunggang kuda seperti yang telah mereka rencanakan di awal film sementara Pandit terkejut melihat mereka juga Lali memiliki pacar baru dan Shalu yang cemburu. Priya bersatu kembali dengan Honey, dan Neetu bertunangan dengan Zafar. Lali, Zafar, Neetu dan Priya tertawa lepas.
***
Budi selesai baca cerpen yang cerita bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Eko?" kata Budi.
"Apa?" kata Eko.
Eko mengambil sepotong singkong rebus di piring, ya singkong rebus di makan dengan baik gitu.
"Suasana..boring apa enggak gitu Eko?" kata Budi.
"Boring," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Yaaa enggak juga...boring suasananya. Karena menerima apa adanya hidup ini," kata Eko.
"Aku mengerti omongan Eko. Menerima apa adanya hidup ini. Jadi suasananya enggak boreng gitu. Tapi...aku ingin suasana yang berbeda gitu!" kata Budi.
"Budi ingin suasana yang berbeda dengan tujuannya tidak boring," kata Eko.
"Sederhana saja sih. Ke mall untuk ngopi-ngopi di mall gitu," kata Budi.
"Ngopi-ngopi di mall. Suasana yang berbeda dengan menghilangkan rasa boring gitu!" kata Eko.
"Yaaa di mall banyak manusia yang ke mall dengan kepentingan manusia di mall gitu," kata Budi.
"Di mall...terjadi pertemuan penjual dan pembeli. Roda ekonomi gitu!" kata Eko.
"Mall ada kaitannya dengan ekonomi!" kata Budi.
Eko selesai memakan sepotong singkong rebus, ya mengambil aqua gelas di meja dan di minum dengan baik gitu.
"Di mall...kalau masih jomlo...bisa milih cewek, ya Budi?" kata Eko.
"Yaaa kalau masih jomlo sih...milih cewek. Kalau suka dengan pesona kecantikan cewek, ya pendekatan gitu," kata Budi.
Eko menaruh gelas aqua di meja gitu.
"Karena sudah punya cewek yang di sukai, ya biasa sih...cuma menikmati keadaan di mall dan tidak melirik cewek gitu!" kata Eko.
"Tipe cowok setia, ya tidak melirik cewek lain gitu. Tapi....kalau cowok tidak setia, ya kesempatan dekat dengan cewek cantik di jalankan dengan baik," kata Budi.
"Kata orang-orang sih tentang cowok yang tidak bisa setia "Dasar buaya!" kata Eko.
"Memang sih...dasar buaya!" kata Budi.
"Ngomong-ngomong Budi. Apa Budi ingin kelain hati gitu?" kata Eko.
"Kelain hati?" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Aku sadar dengan keadaan aku sih Eko. Yaaa lebih baik setia sama Tasya dari pada aku, ya tertarik cewek lain gitu, ya ke lain hati," kata Budi.
"Budi tipe cowok setia dengan Tasya!" kata Eko.
"Kalau Eko. Ada keinginan kelain hati?" kata Budi.
"Aku. Tidak ingin kelain hati. Yaaa aku tetap suka dengan Purnama!" kata Eko.
"Eko...tetap setia sama Purnama!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Ngomong-ngomong Budi...apa bener mau ke mall dengan tujuan mencari suasana baik untuk menghilangkan keboringan gitu?" kata Eko.
"Yaaa sekedar bahan obrolan lulusan SMA saja Eko. Aku menerima keadaan apa adanya gitu. Sederhana saja hidup ini!" kata Budi.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA toh!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Bagi orang-orang kaya, ya untuk mencari suasana yang baik dengan tujuan menghilangkan keboringan jadinya ke luar negeri gitu!" kata Budi.
"Bagi yang kaya...keluar negeri!" kata Eko.
"Orang-orang kaya, ya menceritakan dengan baik keadaan dirinya liburan ke luar negeri dengan membuat vidio yang di simpan di Hp dan di sebarkan ke keluarga dan teman gitu!" kata Budi.
"Menyebarkan vidio tujuannya berbagi kebahagiaan gitu...tentang liburan di luar negeri!" kata Eko.
"Liburan ke luar negeri yang di lakukan orang-orang kaya...berkaitan dengan ekonomi!" kata Budi.
"Realitanya begitu...masih berkaitan dengan ekonomi...liburan ke luar negeri gitu!" kata Eko.
"Di dunia ini...manusia menggerakkan ekonomi dengan baik!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Hasil, ya rezeki masing-masing!" kata Budi.
"Memang urusan ekonomi. Bagi yang memahami ilmu agama, ya rezeki masing-masing!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Main permainan ular tangga saja Eko!" kata Budi.
"Okey. Main permainan ular tangga!" kata Eko.
Budi mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya permainan ular tangga di taruh di atas meja gitu. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu.
"Ngomong-ngomong...biasanya Budi bercerita?" kata Eko.
"Eko mau dengerin cerita aku?" kata Budi.
"Iya aku mau dengerin cerita Budi!" kata Eko.
"Ceritanya....tentang penyesalan cowok gitu!" kata Budi.
"Penyesalan cowok!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Julian dan Safira, ya punya anak bernama Azzam. Yaaa Azzam di didik dengan baik sama Julian dan Safira, ya dengan tujuannya untuk menjalankan perusahaan PT. ANDROMEDA gitu. Azzam menjalankan perusahaan dengan baik gitu. Nama cowok, ya Azzam sering jalan bareng sama cewek dan ganti-ganti cewek gitu, yaaa bisa di bilang Azzam playboy gitu. Sampai Azzam bertemu dengan seorang nenek di jalan, ya hampir di tabrak mobil gitu dan nenek itu, ya mengutuk Azzam tidak bisa berdiri kantong menyannya gitu!. Awalnya Azzam tidak percaya, ya bahwa kantong menyannya tidak berdiri gitu. Ternyata kutukan nenek itu, ya terbukti bahwa kantong menyannya Azzam tidak bisa berdiri gitu. Azzam mencari nenek itu, ya tujuan minta maaf dan agar kantong menyannya berdiri gitu. Di cari-cari dengan baik sama Azzam nenek itu tapi tidak ketemu gitu. Jadi Azzam menerima keadaannya kantong menyannya tidak bisa berdiri gitu. Julian dan Safira, ya menjodohkan Azzam dengan Jasmin, ya cewek soleha gitu. Jasmin anaknya Yuda dan Dania gitu. Yaaa Jasmin menjalankan perusahaan PT. BULE, yaaa dengan baik gitu. Azzam mengikuti dengan baik perjodohan orang tua gitu, ya jadi sampai menikah dengan Jasmin gitu. Karena kantong menyannya Azzam tidak bisa berdiri, ya jadi Azzam menangguhkan dengan baik hubungan suami istri gitu. Sampai akhirnya Azzam bertemu dengan nenek, ya Azzam meminta maaf gitu. Yaaa Nenek menerima maaf Azzam dan mencabut kutukan gitu. Azzam senang kantong menyannya bisa berdiri gitu. Hasrat Azzam menggebu-menggebu dengan Jasmin yang aura kecantikan gitu. Yaaa jadi Azzam dan Jasmin melakukan hubungan suami istri dengan baik gitu. Ceritanya sih, ya Jasmin hamil gitu. Azzam masih tidak bisa menghilangkan kebiasannya untuk jalan dengan cewek cantik gitu. Padahal Azzam sudah berjanji setia sama Jasmin gitu. Pada akhirnya, ya Azzam melakukan hubungan dengan Aura di hotel gitu. Aura kerjaannya model gitu. Azzam merasa menyesal telah melakukan hubungan dengan Aura karena kehilafannya gitu. Padahal Azzam bisa menahan diri jika mengajak cewek jalan gitu. Aura memang beda, ya menggoda Azzam sampai terjadi hubungan badan gitu. Azzam ingin menyembunyikan hubungan dirinya dengan Aura, ya agar Jasmin tidak tahu gitu. Setelah berpikir dengan baik, ya Azzam yang menyesal...jadinya meminta maaf sama Jasmin karena tidak setia dan telah melakukan hubungan dengan Aura gitu. Jasmin memang mengetahui kebiasaan Azzam yang sering jalan bareng sama cewek, ya playboy gitu. Pada akhirnya, ya terjadi juga Azzam akan berhubungan dengan cewek gitu. Jasmin yang punya jiwa besar, ya jadi memaafkan Azzam gitu. Aura sedang mengandung gitu, ya jadi Azzam bertanggung jawab dan menikahinya dengan baik gitu. Jasmin menerima Aura jadi istri kedua Azzam gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus!" kata Eko.
"Sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Tokoh Jasmin menerima tokoh Aura jadi istri keduanya tokoh Azzam. Keputusan Budi yang membuat ceritanya!" kata Eko.
"Yaaa memang keputusan aku yang membuat cerita!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko tetap asik main permainan ular tangga gitu.
No comments:
Post a Comment