CAMPUR ADUK

Tuesday, July 9, 2024

MISSION MANGAL

Ya setelah nonton Tv yang acara musik, ya Budi duduk santai di depan rumahnya, yaaa sambi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu. 

"Baca cerpen saja!" kata Budi. 

Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan di baca dengan baik cerpen gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Di seberang lanskap Bengaluru, ya India, di ISRO, yaaa setelah peluncuran GSLV-F06 yang gagal pada 25 Desember 2010, karena salah perhitungan oleh Direktur Proyek Tara Shinde, yaaa Rakesh Dhawan, yaaa seorang rekan ilmuwan yang bekerja dengannya, mengambil kesalahan atas kesalahan tersebut. Akibatnya, ia direlokasi untuk bekerja di Mangalyaan (pesawat Mars ) sebagai hukuman, di mana Tara bergabung dengannya karena rasa bersalah. Misi GSLV baru diberikan kepada Rupert Desai, yaaa seorang mantan ilmuwan NASA asal India. Mars Orbiter Mission (MOM) dianggap sebagai misi yang mustahil oleh rekan-rekannya karena tujuannya untuk mencapai Mars dengan anggaran yang ketat.

Rakesh mengetahui bahwa MOM tidak dapat lepas landas dengan PSLV karena teknologi yang tersedia hanya memiliki muatan 1500 kg dan tidak cukup bahan bakar untuk menyalakan roket yang akan dibawa ke jarak hampir 55 juta kilometer. GSLV, yaaa jika berhasil, dapat membawa satelit ke Mars karena memiliki muatan 2300 kg. Namun, kegagalan signifikan GSLV baru-baru ini telah membahayakan misi masa depan yang direncanakan.

Tara juga terjebak di rumah karena perseteruan terus-menerus antara suaminya Sunil dan putranya Dilip, yang terakhir menunjukkan minat pada AR Rahman dan Islam. Dilip memiliki minat lain dalam Misi Mars. Suatu hari, ketika Tara harus membuat pooris dan kehabisan bensin, yaaa dia berencana untuk memasak sisanya dengan api mati. Hal ini memicu ide untuk menggunakan bahan bakar minimal pada kendaraan PSLV, untuk mencapai Mars. Dengan enggan, Rupert yang menentang menugaskan tim junior untuk Rakesh dan Tara.

Tim ilmuwan muda tersebut terdiri dari: Eka Gandhi - seorang ahli kendali propulsi, yang mencari peluang untuk pergi ke NASA; Neha Siddiqui - seorang perancang otonomi wahana antariksa, yang berjuang melawan penolakan sebagai akibat dari latar belakang antarkomunitasnya meskipun ia telah bercerai; Kritika Aggarwal - seorang ahli navigasi yang juga seorang istri setia bagi suaminya yang seorang tentara, Rishi, yaaa sambil berusaha keras untuk mendapatkan SIM; Varsha Pillai - perancang satelit dan ahli muatan, yang menghadapi ejekan ibu mertuanya karena tidak dapat memiliki anak; Parmeshwar Joshi - ahli muatan, yang lebih mengandalkan pendeta agama dan nasihatnya tetapi kemudian mengembangkan minat romantis terhadap Eka; dan Ananth Iyengar - insinyur struktur tim, yang mencoba menyelesaikan ziarahnya ke Tirumala bersama istrinya. 

Setelah pengumuman misi Bulan kedua India, Chandrayaan-2, yaaa anggaran misi dipotong 50%; di antara jadwal yang ketat dan anggaran yang sangat kecil, Tara dan Rakesh terus mengerjakan proyek MOM mereka dengan membuat beberapa kompromi, bahkan ketika Kritika tiba-tiba meninggalkan tugasnya tanpa memberi tahu keduanya setelah mengetahui bahwa Rishi telah terluka parah dalam aksi. Tara dan Rakesh menyadari bahwa ilmuwan yunior lainnya yang mengerjakan proyek tersebut memiliki moral dan motivasi yang rendah untuk mewujudkan misi ini, yang menyebabkan tim melambat. Tara segera menyadari bahwa untuk memenuhi anggaran dan jadwal mereka, dia harus membuat anggota tim mengubah sikap mereka, dan memotivasi mereka untuk mewujudkan pekerjaan impian mereka. Upaya di pihaknya untuk menenangkan suaminya yang khawatir, Sunil dengan melacak putri mereka Anya, yang belum tiba di rumah, ke sebuah klub malam, akhirnya berpuncak pada Sunil yang menyukai lingkungan pesta saat dia melontarkan komentar tentang nostalgia. Hal ini memunculkan ide di kepala Tara, dan keesokan harinya, ia berhasil memotivasi anggota tim dengan mengingatkan mereka tentang kecintaan mereka terhadap sains di masa kecil, dan mereka mengerahkan seluruh kerja keras dan energi mereka untuk menyelesaikan masalah dalam misi tersebut agar terwujud. Sementara itu, bahkan saat Kritika kembali setelah diingatkan oleh Rishi bahwa ia juga memiliki kewajiban terhadap negaranya, sama seperti dirinya, Varsha ternyata sedang hamil dan segera melahirkan seorang anak, yang mana tim tersebut mengaturnya di kantor itu sendiri, sementara Neha diterima dengan hangat oleh Ananth dan istrinya di rumah mereka (di mana Ananth membantunya melupakan masa lalunya yang bermasalah sebagai seorang istri).

Satelit MOM akhirnya diluncurkan pada PSLV pada 5 November 2013 (setelah penundaan 8 hari karena cuaca), dan diberi nama Mangalyaan (Sansekerta : Mars - Craft) dan berhasil dimasukkan ke orbit Bumi. Rakesh dan timnya merayakan peluncuran yang sukses. Namun, saat melakukan manuver pengangkatan orbit keenam, jet gagal diluncurkan, mendorong misi tersebut 6 hari di belakang. Rupert mengejek tim, sementara Tara terus berharap bahwa sesuatu akan terjadi. Beberapa bulan kemudian, dalam perjalanan ke Mars, satelit tersebut dihantam oleh gelombang radiasi matahari, yang sangat merusak sistem komunikasi satelit. Ketika tim berhasil mendapatkan kembali komunikasi, mereka menyadari bahwa radiasi matahari telah meningkatkan kecepatan satelit dan mendorongnya lebih jauh, menebus celah 6 hari yang mereka alami saat melakukan manuver orbital dengan Bumi. Setelah menghabiskan transit selama 298 hari ke Mars, satelit MOM dimasukkan ke orbit Mars pada tanggal 24 September 2014, menjadikan India sebagai negara ke-4 di dunia yang melakukannya dan negara pertama yang melakukannya dalam upaya pertama.

***

Budi selesai baca cerpen yang ceritanya bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. 

"Emmm," kata Budi 

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Di meja ada mainan topeng di atas buku gambar gitu.

"Emmm," kata Eko. 

"Hidup ini...tetap sama kan Eko?" kata Budi. 

"Hidup ini...tetap sama sih!" kata Eko. 

"Kaya dan miskin!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko.

"Yang kaya karena rumahnya besar, tanahnya luas, dan kerjaannya pengusaha atau pemerintahan. Yang kaya yang jauh dari agama, ya hidupnya menunjukkan kesombongan dari kekayaannya dan juga pelit," kata Budi. 

"Memang sih kaya yang jauh dari agama, ya cenderung sombong dan pelit," kata Eko. 

"Kaya yang dekat dengan agama, ya membimbing dirinya dengan baik untuk menjalankan hidup ini dengan baik dengan pemahaman agama," kata Budi.

"Kaya yang dekat dengan agama, ya menjadi pribadi yang baik dengan pemahaman agamanya gitu," kata Eko. 

"Kalau yang miskin, ya jauh dari agama....bikin ulah ini dan itu...yang buat rugi diri dan orang lain," kata Budi. 

"Yaaa miskin. Sudah miskin bikin ulah ini dan itu...merugikan diri dan orang lain, ya bodoh namanya!" kata Eko. 

"Bagi yang miskin paham agama, ya membimbing dirinya dengan baik tetap di jalan baik berdasarkan pemahaman agama gitu!" kata Budi. 

"Miskin tetap berjalan di jalan baik karena paham agama!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

Eko mengambil topeng gitu. 

"Topeng buatan Budi dari kardus. Nilai kreatifitas gitu," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Topeng Ranger Merah, ya Power Rangers Dino Thunder!" kata Eko.

"Power Rangers Dino Thunder!" kata Budi. 

Eko memakai topeng gitu.

"Aku...pake topeng...jadi Ranger Merah. Keren kan Budi?" kata Eko. 

"Keren....Eko..jadi Ranger Merah karena pake topeng gitu!" kata Budi. 

"Cerita Power Rangers Dino Thunder...penuh petarungan. Seru untuk di tonton acara Tv gitu," kata Eko. 

"Memang sih...cerita Power Rangers Dino Thunder....sengit pertarungannya," kata Budi. 

Eko melepaskan topeng dan topeng di taruh di meja gitu.

"Tema cerita Power Rangers..tema Dinosaurus," kata Eko.

"Tema ceritanya...memang Dinosaurus. Robot-robot Power Rangers Dino Thunder...keren-keren!" kata Budi. 

"Tema Power Rangers, ya bermacam-macam....serinya. Strategi yang di lakukan untuk menjual produk-produk yang berkaitan Power Rangers...di jalankan dengan baik," kata Eko. 

"Urusan ekonomi, ya penting banget strategi pemasaran di jalankan dengan baik dengan tujuan produk-produk yang di jual, ya laris manis di pasaran...karena minat dari masyarakat yang menyukai produk-produk dari Power Rangers gitu," kata Budi. 

"Usaha yang di lakukan manusia demi hidup ini. Penuh persaingan dengan produk-produk yang lain," kata Eko. 

"Persaingan bisnis. Kompetisi sengit!" kata Budi. 

"Yaaa hasil...rezeki masing-masing!" kata Eko. 

"Memang rezeki masing-masing!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko. 

"Apakan obrolan kita ini termasuk seperti obrolan orang-orang yang mempromosikan produk-produk, ya di jaringan internet dan acara Tv gitu?" kata Budi. 

"Mempeomosiin produk-produk karena kita di obrolin, ya emangnya...kita di bayar...Budi? Ya seperti orang-orang yang kerja untuk mempeomosiin produk-produk di jaringan internet dan acara Tv gitu," kata Eko. 

"Kita memang tidak bayar sih!" kata Budi. 

"Sekedar bahan obrolan saja. Dari sisi konsumen yang menyukai produk-produk yang berkaitan dengan Power Rangers!" kata Eko. 

"Iya sih...sekedar bahan obrolan lulusan SMA. Konsumen yang menyukai produk-produk yang berkaitan dengan Power Rangers!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

Eko mengambil buku gambar gitu. 

"Apa yang di gambar Budi...di buku gambar ya?" kata Eko. 

"Apa yang aku sukai aku gambar dengan baik di buku gambar? Pemeran sinetron Magic 5!" kata Budi.

"Beneran Budi...gambar pemeran sinetron Magic 5..?" kata Eko. 

"Becanda. Becanda. Becanda!!!" kata Budi. 

"Becandaannya Budi toh!!!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Beneran gambar pemeran sinetron Magic 5.....tidak ada masalah sih, ya kan Budi?" kata Eko. 

"Memang tidak ada masalah......gambar pemeran sinetron Magic 5 di buku gambar gitu!" kata Budi. 

"Sudut terkesan, ya pandangan cowok gitu...apa ada gitu...Budi terkesan dari  pemeran cewek sinetron Magic 5?" kata Eko. 

"Sudut cowok. Terkesan. Kaya lagunya....Lesti, ya Terkesan!. Yaaa aku cowok, ya ada sih...terkesan dengan pesona kecantikan pemeran cewek sinetron Magic 5!" kata Budi. 

"Budi.....ada terkesan toh dengan pemeran cewek sinetron Magic 5!" kata Eko. 

"Apa Eko....ada terkesan dengan pemeran cewek sinetron Magic 5?" kata Budi.

"Aku cowok. Hal lumrah gitu....terkesan pada cewek, ya pemeran cewek sinetron Magic 5!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Kalau...pemeran cowok Magic 5....apa terkesan apa tidak kita ini, ya Eko?" kata Budi.

"Jawaban biasa aja gitu!" kata Eko.

"Memang sih....biasa aja gitu. Mungkin akan berbeda kalau cewek yang terkesan sama pemeran cowok Magic 5 atau cowok yang kemayu gitu yang terkesan dengan pemeran cowok Magic 5," kata Budi. 

"Cewek mungkin terkesan dengan pemeran cowok sinetron Magic 5. Kalau cowok kemayu, ya...mungkin ada sih. Hidup ini kan...Budi?" kata Eko. 

"Yaaa memang hidup ini!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Aku buka saja buku gambarnya!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

Eko membuka buku gambar dengan baik gitu. Di buku gambar ada gambar-gambar buatan Budi, yaaa dari gambar BoBoiBoy, Ying, Yaya, Gopal, Fang, dan Adu Du. 

"Budi gambar tokoh-tokoh dari acara Tv...BoBoiBoy!" kata Eko. 

"Iyaaa aku gambar di buku gambar...tokoh-tokoh dari acara Tv...BoBoiBoy!" kata Budi. 

"Bagus gambar yang di buat Budi!" kata Eko. 

"Terima kasih pujiannya Eko!" kata Budi. 

Eko menutup buku gambar dan buku gambar di taruh di meja. 

"Ada kemauan pasti bisa membuat gambar yang di sukai!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi.

"Main permainan ular tangga saja!" kata Eko. 

"Okey. Main permainan ular tangga!" kata Budi.

Budi mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja gitu. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK