Malam yang gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara film laga, ya Budi duduk santai di depan rumahnya dengan baik sambil minum kopi dan makan singkong rebus gitu.
"Nyanyi dan main gitar saja!" kata Budi.
"Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu.
Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :
***
Budi selesai menyanyikan, ya berhenti main gitar dan gitar di taruh di samping kursi dengan baik gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.
"Baca cerpen saja!" kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya bukBeneran Emka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Setelah kembali dari Mumbai ke Kanda di Uttarakhand, ya Ramesh Majila, yang menjalani gaya hidup miskin dengan ibunya; istri Hema; putra Baju; dan saudara ipar Deepa, mengambil pekerjaan sebagai guru sekolah di sebuah gedung yang di penuhi tikus. Dia memutuskan untuk meminta penduduk desa membangun Kala Kendra sementara temannya, Basant, memasukkan namanya dalam undian untuk memenangkan sebuah mobil. Yang mengejutkan mereka, dia memang dianugerahi mobil - menjadikannya satu-satunya yang memilikinya di seluruh desa - yang membuat kontraktor lokal Jwar Singh kesal. Ramesh cepat belajar mengemudi, namun dia segera mengetahui bahwa mobil itu perlu perawatan, terutama ketika rusak, dan seorang mekanik harus dipanggil dari luar kota.
Dia mengetahui bahwa Basant telah meminjam uang untuk memperbaiki mobil; sementara Jwar memintanya untuk mengendarai mobil di sebuah kompetisi untuk melunasi utangnya. Ramesh setuju, tetapi berubah pikiran pada saat-saat terakhir. Mobilnya kemudian diambil alih oleh anak buah Jwar atas kerugian yang dideritanya, tetapi Sundar dan Basant membantu Ramesh menemukan keberadaannya. Mobilnya dicuri dan Jwar Singh yang marah menuduh Ramesh mencuri mobil dan memintanya untuk membayar utangnya, membuatnya bertanya-tanya siapa yang telah mencuri mobil dari properti Jwar.
***
Budi selesai baca cerpen yang cerita bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.
"Eko belum datang, ya kalau begitu sih...aku baca koran saja!" kata Budi.
Budi mengambil koran di bawah meja, ya koran di baca dengan baik gitu. Di koran, ya seperti biasa sih...berita bagus-bagus dari berita luar negeri, berita dalam negeri, berita olahraga, yaaa sampai berita artis yang ini dan itu gitu. Yaaa cukup lama sih...Budi baca koran gitu. Akhirnya, yaaa Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Yaaa Budi berhenti baca koran dan koran di taruh di meja gitu. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi gitu. Di meja Eko memang melihat ada koran dan ada mobil mainan di atas buku gambar gitu.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko mengambil mainan mobilan gitu.
"Budi buat mainan mobilan dari kardus?" kata Eko.
"Iyaaa...aku buat mainan mobilan dari kartus!" kata Budi.
"Keren....mobil mainan yang di buat Budi. Nilai kreatifitas Budi," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Morris Mini...mobil mainan mirip dengan mobilnya Mr. Bean..," kata Eko.
"Morris Mini!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko menaruh mainan mobil di meja gitu dan mengambil buku gambar di meja.
"Di buku gambar...apa yang di gambar ya?" kata Eko.
"Yang aku buat di buku gambar...tokoh-tokoh di kartun Mr. Bean!" kata Budi.
"Beneran Budi...gambar tokoh-tokoh di kartun Mr. Bean...?" kata Eko.
"Beneran...Eko. Buka saja buku gambar yang di pegang Eko, ya Eko akan tahu sendiri...apa yang aku gambar di buku gambar gitu!" kata Budi.
"Okey...aku buka buku gambar!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko membuka buku gambar dengan baik gitu. Yaaa terlihat dengan baik di buku gambar, ya tokoh-tokoh dari kartun Mr. Bean.
"Ternyata Budi...bener membuat gambar di buku gambar...tokoh-tokoh kartun Mr. Bean!" kata Eko.
"Aku tidak berbohong kan Eko?" kata Budi.
"Iyaaa....Budi tidak berbohong!" kata Eko
"Emmm," kata Budi.
"Ada kemauan pasti bisa membuat gambar yang di sukai gitu!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Gambar-gambar yang di buat Budi...di buku gambar bagus gitu!" kata Eko.
"Terima kasih Eko...pujiannya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko menutup buku gambar dan buku gambar di taruh di meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Kali ini aku...yang cerita Budi!" kata Eko.
"Eko mau cerita. Yaaa silakan Eko bercerita dengan baik gitu!" kata Budi.
"Begini ceritanya!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Novia yang duduk sekolah SMA, ya mempunyai pengagum berat yaitu Kier King. Yaaa Kier King rela melakukan apa saja demi mendapatkan cinta Novia?, ya tetapi Novia tidak pernah memperdulikan Kier King. Novia menyukai Afan, ya masih berharap Afan akan menyatakan cinta. Afan sendiri menyangka kalau Novia hanya ingin berteman baik saja, sehingga ia tidak ingin merusak arti pertemanan di antara mereka. Sepulang sekolah SMA, ya Afan dan Novia tanpa sengaja bertemu dengan Sridevi di kebun teh, Keduanya yang sudah bertahun-tahun tidak saling bertemu tidak mengenali Sridevi, yaaa sementara Sridevi yang tidak ingin identitasnya diketahui Afan dan Novia, ya Sridevi memilih berbohong dan memperkenalkan namanya sebagai 'Bunga Hati'. Setelah pertemuan itu Afan pun mulai mengejar-ngejar Bunga. Kedekatan Afan dan Bunga membuat Novia dilanda resah. Entah apa yang berkecamuk di dalam hatinya? Yaaa cemburu atas nama persahabatan yang terabaikan atau cinta. Novia mulai membenci Bunga yang dianggap sebagai pengganggu keasyikannya bersama Afan selama ini. Namun Novia yang merasa curiga kepada identitas asli Bunga pun diam-diam membuntutinya sampai ke rumahnya, yaaa Novia yang merasa tidak asing dengan rumah itu kemudian memanggil-manggil pemilik rumah dengan sebutan "Putri Cantik" nama panggilan khusus yang diberikan Afan untuk Sridevi semasa kecil. Ketika Sridevi datang menjawab panggilan itu identitas aslinya sebagai Sidevi pun akhirnya terbongkar, ya Sridevi meminta Novia untuk tidak menceritakan hal itu kepada Afan. Yaaa Afan yang menyukai buku cerita Wiro Sableng, ya Komik gitu, ya Afan mencari buku kesukaannya itu di sebuah toko buku. Karena tidak ada keluaran terbaru, ya pemilik toko lantas menawarkan buku yang berjudul My Heart gitu. Kebetulan, yaaa penulis komik yang bernama Sridevi itu baru saja datang, yaaa dan berada di dekat toko buku. Afan akhirnya mengetahui bahwa Bunga sebenarnya adalah Sridevi. Pada suatu hari Afan yang sudah memantapkan hati untuk menembak Sridevi meminta agar Novia menabraknya dengan mobilnya sampai mati apa bila Sridevi menolaknya karena ia tidak bisa hidup tanpanya. Tak disangka ternyata Sridevi benar-benar menolak Afan sehingga Afan terus di buru oleh Novia dengan mobilnya. Ketika Afan berhasil lolos ia bertemu dengan Sridevi di danau disana Sridevi menceritakan kepada Afan alasan dirinya menolaknya karena ia mengidap sirosis hati dan umurnya tidak lama lagi. Kini Afan tahu alasan Sridevi menolak cintanya. Betapa cinta sangat menjaga perasaan orang yang disayangi agar tidak terluka. Mereka berdua kemudian terlihat menyusuri danau dengan sampan. Sementara Novia yang khawatir mencari-cari Afan dan menemukannya di danau sedang memeluk Sridevi diatas sampan, yaaa hati Novia pun hancur berkeping-keping melihat Afan dan Sridevi akhirnya bersatu. Begitulah ceritanya!" kata Eko.
"Cerita yang bagus!" kata Budi.
"Sekedar cerita saja!" kata Eko.
"Yaaa lika liku kisah cinta...tokoh Novia," kata Budi.
"Yaaa begitulah ceritanya!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main permainan Keluarga Somat dan Hantu!" kata Eko.
"Oke. Main permainan Keluarga Somat dan Hantu!" kata Budi.
Budi mengambil permainan di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja gitu. Eko dan Budi main permainan Keluarga Somat dan Hantu dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment