Malam yang tenang di langit bulan purnama bersinar terang gitu. Setelah nonton Tv yang acara sinetron tema cinta, ya Budi di depan rumahnya dengan santai sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.
"Baca cerpen saja!" kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Bhaskar Sharma dan sepupunya Janardhan "Jana" mengunjungi sebuah kota kecil di Arunachal Pradesh untuk sebuah proyek pembangunan jalan. Dua penduduk asli, Jomin dan Panda, mengajak mereka berkeliling. Suatu malam di hutan, Bhaskar digigit serigala di bagian bokongnya. Dr. Anika, dokter hewan setempat, menyelamatkannya.
Keesokan harinya, Bhaskar mulai melihat perubahan dalam dirinya, seperti indra penciuman dan pendengaran yang meningkat, serta kemampuan berkomunikasi dengan hewan. Sementara itu, penduduk setempat dan suku-suku asli menentang gagasan menebang pohon untuk membangun jalan. Dua orang yang terlibat dalam proyek tersebut ditemukan tewas. Bekas gigitan pada tubuh mereka menunjukkan bahwa mereka dibunuh oleh seekor hewan. Panda mengklaim pembunuhan tersebut dilakukan oleh manusia serigala.
Terungkap bahwa Bhaskar adalah pelaku kejahatan tersebut; ia telah berubah menjadi manusia serigala setiap malam sejak digigit dan tidak dapat mengendalikannya. Duo tersebut memutuskan untuk mengurung Bhaskar di lokasi terpencil agar ia tidak menyerah. Namun, seorang polisi setempat mengetahui kebenarannya, mengancam akan membocorkan nama Bhaskar ke seluruh kota. Serigala yang telah menggigit Bhaskar muncul dan membunuh polisi tersebut. Kelompok tersebut pergi ke seorang dokter tua untuk berobat; ia memberi tahu mereka bahwa satu-satunya cara agar Bhaskar sembuh adalah dengan digigit oleh serigala yang sama pada malam bulan baru di lokasi yang sama.
Bhaskar pergi ke hutan bersama Jana dan Jomin untuk digigit lagi. Manusia serigala itu ternyata adalah Dr. Anika. Ia menjelaskan bahwa ia digigit serigala seabad yang lalu dan telah menjadi pelindung hutan sejak saat itu, membunuh siapa pun yang mencoba menghancurkannya. Ia menggigit Bhaskar dengan maksud untuk membunuhnya tetapi membiarkannya karena ia merasakan kebaikan hatinya. Ia menyarankan Bhaskar untuk menghindari penggundulan hutan.
Anika ditembak jatuh dan ditangkap oleh polisi setempat. Bhaskar berubah dan menyelamatkannya, membunuh para penculiknya dalam proses tersebut, tetapi dia menyerah pada luka-lukanya dan jatuh dari tebing, meninggalkan Bhaskar patah hati, tetapi tidak sebelum Bhaskar menjadi pelindung baru. Dia memutuskan untuk membangun jalan di sekitar perbatasan hutan, membiarkan pepohonan dan tanaman hijau tidak terluka. Sementara itu, banyak orang yang masih merencanakan proyek penggundulan hutan "secara misterius" dibunuh oleh hewan, dan dengan demikian proyek mereka dibatalkan.
***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.
"Nyanyi saja dan main gitar!" kata Budi.
Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu.
Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :
***
Budi selesai menyanyi dan gitar berhenti di mainkan, ya gitar di taruh di samping kursi dengan baik gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi gitu.
"Emmm," kata Budi.
"Hidup ini," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Hidup ini...di nikmati dengan baik dengan baik, ya keadaan kita...seperti biasanya kan Budi?" kata Eko.
"Iya Eko. Hidup ini di nikmati dengan baik dengan keadaan kita," kata Budi.
"Hidup ini.....masih perjuangan dengan baik dengan tujuan mencapai apa yang diinginkan dengan baik?" kata Eko.
"Tetap hidup ini.....perjuangan!" kata Budi.
Eko mengambil sepotong singkong rebus di piring, ya di makan dengan baik singkong rebus gitu.
"Yang paling enak.....hidup ini. Yaaa orang-orang sukses yang telah mendapatkan apa yang diinginkan dari apa yang di perjuangkan? Yaaa orang-orang yang duduk di pemerintah, ya jadi pejabat di pemerintahan pusat dan daerah," kata Eko.
"Memang sih...yang enak sih....orang-orang sukses yang duduk di pemerintahan jadi pejabat dan....orang-orang sukses di swasta, ya perusahaan gitu," kata Budi.
Eko selesai makan sepotong singkong rebus, ya mengambil aqua gelas di meja dan di minum dengan baik gitu.
"Orang-orang yang sukses...menikmati hidup ini....lebih baik dari kita kan Budi?" kata Eko.
"Iya sih...Eko. Orang-orang sukses, ya lebih baik dari kita...menikmati hidup ini," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko menaruh aqua gelas di meja gitu.
"Oiya Budi. Ya Budi mengumpulkan data ini dan itu...lingkungan sosial masyarakat. Penelitian Budi. Mungkin Budi menemukan data ini dan itu dengan baik, ya berdasarkan penelitian Budi. Data ini dan itu, ya di simpan dengan baik kan Budi?" kata Eko.
"Iya aku simpan dengan data ini dan itu," kata Budi.
"Dengan data ini dan itu...di tangan Budi. Seandainya obrolan saja gitu!" kata Eko.
"Seandainya toh!" kata Budi.
"Dengan data ini dan itu...di tangan Budi, ya bisa menjatuhkan orang-orang yang buruk di pemerintahan atau swasta gitu?" kata Eko.
"Menjatuh orang-orang buruk di pemerintahan atau swasta berdasarkan data ini dan itu...yang aku pegang gitu," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Bahaya!!!" kata Budi.
"Bahaya...kenapa Budi?" kata Eko.
"Yaaa bahaya sih. Karena aku tidak punya kekuatan ini dan itu, ya bisa berbalik aku yang di jatuhkan sama orang-orang yang buruk di pemerintahan dan swasta," kata Budi.
"Di pikirkan dengan baik. Jika tidak punya kekuatan ini dan itu. Bisa berbalik di jatuhkan. Orang-orang yang buruk di pemerintahan atau swasta....punya kekuatan ini dan itu di struktur sistem kerja gitu," kata Eko.
"Cara baik itu, ya agar aku tidak bisa jatuhkan sama orang-orang buruk di pemerintahan atau swasta. Yaaa kalau aku berhasil duduk di pemerintahan atau swasta dengan jabatan yang tinggi. Yaaa aku bisa menjatuhkan dengan baik...orang-orang buruk di pemerintahan atau swasta...berdasarkan data yang aku punya gitu," kata Budi.
"Pentingnya itu...kekuatan, ya Budi duduk di pemerintahan atau swasta untuk menjatuhkan orang-orang buruk di pemerintahan atau swasta," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA, ya kan Eko?" kata Budi.
"Iya..sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko mengambil mainan di meja yang di taruh di atas buku gambar gitu.
"Topeng ini?" kata Eko, ya mengingat tentang serial Tv yang berkaitan dengan topeng yang di pegang gitu.
"Emmm," kata Budi.
"Topeng apa ya?" kata Eko.
"Eko...tidak ingat dengan serial Tv berkaitan dengan topeng yang di pegang Eko?" kata Budi.
"Yaaa kayanya aku tidak ingat serial Tv berkaitan dengan topeng yang aku pegang," kata Eko.
"Hikari Sentai Maskman....serial Tv berkaitan dengan topeng yang di pegang Eko," kata Budi.
Di lihat dengan baik topeng sama Eko.
"Iya bener omongan Budi....topeng ini berkaitan dengan serial Tv...Hikari Sentai Maskman," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Topeng buatan Budi dari kardus, ya nilai kreatifitas Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Topeng Maskman. Bagus buatan Budi," kata Eko.
"Terima kasih Eko pujiannya," kata Budi.
"Maskman," kata Eko.
"Hikari Sentai Maskman," kata Budi.
Eko memakai topeng Hikari Sentai Maskman dengan baik.
"Aku jadi jagoan dengan pake topeng Maskman kan Budi?" kata Eko.
"Iya.....Eko jadi jagoan....pake topeng Maskman," kata Budi.
"Acara Tv....Hikari Sentai Maskman....cerita bagus kan Budi?" kata Eko.
"Iya...Hikari Sentai Maskman....ceritanya bagus. Acara Tv....tujuannya menghibur anak-anak yang menonton," kata Budi.
"Hiburan saja!" kata Eko.
Eko melepaskan topeng yang di pakai gitu.
"Bermain seperti anak-anak...jadi jagoan pake topeng Maskman," kata Eko.
"Memang bermain seperti anak-anak pake topeng Maskman. Happy-happy," kata Budi.
"Happy-happy," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Acara Tv....berkaitan dengan ekonomi," kata Eko.
"Ekonomi dan ekonomi," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko menaruh topeng di meja dengan baik gitu dan Eko ingin mengambil buku gambar, ya ternyata buku gambar ada dua gitu.
"Dua buku gambar," kata Eko.
"Iya dua buku gambar," kata Budi.
Eko mengambil salah satu buku gambar gitu.
"Di buku gambar ini....Budi buat gambar apa ya?" kata Eko.
"Buka saja buku gambar yang di pegang Eko!. Ya Eko akan tahu sendiri...apa yang aku gambar di buku gambar?" kata Budi.
"Oke. Aku buka buku gambarnya gitu!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko membuka buku gambar dengan baik. Di buku gambar, ya ada gambar-gambar yang di buat Budi di buku gambar gitu, ya gambar para hewan dari Kucing, Anjing, Tikus, Harimau, Monyet, Kuda, Sapi, Kura-Kura, Serigala, Tupai, Singa, Jerapah, Kuda Nil, Buaya, Rusa, Elang, Bangau, Ular Cobra, Kambing, dan Onta gitu.
"Budi buat gambar para hewan toh!" kata Eko.
"Iya...aku gambar di buku gambar...para hewan," kata Budi.
"Kenapa Budi gambar di buku gambar para hewan?" kata Eko.
"Aku suka para hewan saja. Jadi aku gambar deh para hewan di buku gambar!" kata Budi.
"Suka toh...Budi dengan para hewan. Maka para hewan di gambar dengan baik sama Budi di buku gambar gitu," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Jangan-jangan Budi gambar para hewan di buku gambar...karena acara Tv, ya kan Budi?" kata Eko.
"Yaaa memang sih....aku gambar para hewan di buku gambar karena acara Tv. Yaaa acara Tv-nya bagus!" kata Budi.
"Acara Tv....tentang para hewan," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Memang sih...bagus sih acara Tv tentang para hewan," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Acara Tv...berkaitan dengan ekonomi," kata Eko.
"Ekonomi dan ekonomi," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Gambar yang buat Budi...bagus," kata Eko.
"Terima kasih Eko pujiannya," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko menutup buku gambar dan buku gambar di taruh di meja, ya Eko mengambil buku gambar yang satu lagi gitu.
"Satu lagi buku gambarnya Budi. Jadi....di buku gambar ini. Gambar apa yang di gambar Budi ya?" kata Eko.
"Yaaa buka saja buku gambar yang di pegang Eko. Nanti Eko akan tahu sendiri....apa yang aku gambar di buku gambar gitu?" kata Budi.
"Oke. Aku buka buku gambar!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko membuka buku gambar dengan baik. Di buku gambar, ya ada gambar-gambar yang di buat Budi dari Cyclops, Storm, Jean Grey, Rogue, Professor X, Beast, Gambit, Wolverine, dan Magneto
"Budi menggambar para mutan," kata Eko.
"Iya....aku menggambar para mutan," kata Budi.
"Gambar yang di buat Budi...bagus!" kata Eko.
"Terima kasih atas pujiannya Eko!" kata Budi.
"Ada kemauan pasti bisa membuat sesuatu yang di sukai gitu," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Hoby menggambarnya Budi," kata Eko.
"Hoby," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Idenya...buat gambar para mutan di buku gambar...acara Tv," kata Eko.
"Iya....idenya dari acara Tv...buat para mutan. Kartun!!!" kata Budi.
"Kartun!!!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Tetap sih..acara Tv...berkaitan dengan ekonomi," kata Eko.
"Ekonomi dan ekonomi," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko menutup buku gambar dan buku gambar di taruh di meja dengan baik gitu.
"Main permainan Keluarga Somat dan Hantu...saja!" kata Eko.
"Oke. Main permainan Keluarga Somat dan Hantu!" kata Budi.
Budi mengambil permainan di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja gitu. Eko dan Budi main permainan Keluarga Somat dan Hantu dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment