CAMPUR ADUK

Monday, February 12, 2024

THE SECRET OF THE SWORD

Budi duduk santai di depan rumahnya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. 

"Nyanyi. Main gitar. Menghibur diri!" kata Budi. 

Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu. 

Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :

"Di ujung jalan iniAku menunggumu, aku menantimuDi tengah terik matahariAku menyanyikan kisah tentang kitaHm-mm, ah-ah
Alunan denting suara hatiMengulas kembali jejak yang t'lah laluUntaian makna yang terciptaAku abadikan di tempat terindah
Tuhan, kembalikanSegalanya tentang dia seperti sediakalaIzinkan aku 'tuk memeluknyaMungkin 'tuk terakhir kaliAgar aku dapat merasakanCinta ini selamanya
Ketika malam telah tibaAku menyadari kau takkan kembali
Tuhan, kembalikanSegalanya tentang dia seperti sediakalaIzinkan aku 'tuk memeluknyaMungkin 'tuk terakhir kaliAgar aku dapat merasakanCinta ini selamanya
izinkan akuMemeluknya (sekali saja), oh-oh
Ketika malam telah tibaAku menyadari kau takkan kembali"

***

Budi selesai nyanyi dan main gitar, ya gitar di taruh di samping kursi gitu. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu. 

"Baca cerpen saja!" kata Budi. 

Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Di Eternia, Penyihir Kastil Grayskull dibangunkan oleh pedang ajaib misterius yang membawanya ke portal bercahaya yang dikenal sebagai 'Gerbang Waktu'. Menyadari pedang sebagai 'Pedang Perlindungan', Penyihir memanggil Pangeran Adam dan Cringer ke Kastil Grayskull dan mengirim mereka melalui portal untuk menemukan orang yang ditakdirkan untuk memiliki pedang tersebut.

Sesampainya di dunia dimensi lain Etheria, Adam dan Cringer berhenti di sebuah penginapan untuk makan siang dan menemukan bahwa Etheria diperintah oleh pasukan antargalaksi jahat yang dikenal sebagai Horde. Ketika beberapa tentara Hordesmen menimbulkan masalah di penginapan, Adam melawan mereka dan mengalahkan mereka dengan bantuan seorang pemanah bernama Bow, yang memberi tahu Adam bahwa dia dan temannya Kowl adalah anggota 'Pemberontakan Besar'.

Saat kabar pertarungan sampai ke pemimpin Horde, Hordak, Bow dan Kowl membawa Adam dan Cringer ke markas Pemberontakan di Hutan Berbisik. Mereka bertemu dengan Pemberontak lainnya, termasuk pemimpin mereka Putri Glimmer, manusia pohon yang disebut Twiggetts, dan Madame Razz, penyihir lucu yang tidak kompeten, yang tiba dengan Sapu berbicaranya untuk mengungkapkan bahwa Horde mengancam akan memperbudak penduduk desa kecuali Pemberontak bertanggung jawab atas pemberontakan tersebut. bertarung di penginapan menyerahkan diri, dan beberapa penjahat terburuk Horde, termasuk Catra, Mantenna, Leech dan Scorpia ada di sana, memberikan peluang yang hampir tidak dapat diatasi melawan para pemberontak. Bow bersedia menyerah untuk menyelamatkan desa, namun Adam dan Glimmer meyakinkan kelompok tersebut bahwa mereka harus melawan untuk menyelamatkan penduduk desa.

Saat Horde, yang dipimpin oleh Kapten Angkatan Adora, mulai mengambil penduduk desa, mereka diserang oleh Pemberontak, dibantu oleh Adam dan Cringer dalam identitas rahasia mereka sebagai He-Man dan Battle Cat. He-Man menghadapi Adora dan Pedang Perlindungan bersinar di hadapannya, mengungkapkan bahwa dialah yang dia cari. Gangguan ini memungkinkan Horde menjatuhkan He-Man dan menangkapnya.

Madame Razz meramalkan bahwa Horde telah membawa He-Man ke kompleks penjara mereka di Beast Island, dan Pemberontak menuju ke sana untuk mencoba menyelamatkan. Di penjara, Adora menginterogasi He-Man dan setuju bahwa pedang itu tampaknya ditujukan untuknya, dan He-Man menjawab bahwa dia akan memberikannya kepada seseorang yang melayani kebaikan daripada kejahatan. Adora percaya bahwa Pemberontak itu jahat dan Horde adalah penguasa Etheria yang sah dan baik hati, meskipun dia mengaku tidak tahu banyak tentang kehidupan di luar markas Horde. Saat He-Man menantangnya untuk melihat sendiri seperti apa sebenarnya kehidupan di Etheria, Adora mengatakan dia akan memikirkannya. Para Pemberontak tiba di Pulau Beast dan berhasil masuk ke penjara untuk menemukan He-Man, hanya untuk ditangkap dan dipenjarakan. Kowl berhasil menghindari penangkapan dan membebaskan He-Man, yang kemudian membebaskan yang lain dan menghancurkan penjara. Sementara itu, Adora telah berkelana ke kota-kota di luar Zona Ketakutan dan melihat secara langsung kekejaman yang terpaksa ditanggung oleh warga Etheria di tangan Horde.

Saat Hordak dan Shadow Weaver mendiskusikan bagaimana He-Man adalah ancaman yang terlalu kuat untuk diabaikan, mereka dihadapkan pada Adora yang memegang Pedang Perlindungan. Namun, Shadow Weaver membuat Adora tertidur secara mistik yang akan membuatnya melupakan apa yang dia pelajari tentang Horde dan mengambil pedang, berencana untuk mempelajari rahasianya.

Kemudian, Hordak menunjukkan kepada Horde senjata terbarunya: Magna-Beam, sebuah transporter berbahan bakar tekad yang memungkinkan dia mengirim seluruh markas Pemberontak ke pengasingan selamanya. Namun, tidak ada tawanan Horde yang memiliki kemauan yang cukup untuk mengisi daya mesin hingga penuh. He-Man menyelinap ke markas Horde untuk mencari Adora, tetapi Adora sekali lagi mengira dialah penjahatnya dan menangkapnya. Hordak kemudian mengurung He-Man di ruang energi Magna-Beam untuk mengisi dayanya semalaman.

Malamnya, Adora bermimpi buruk tentang nasib He-Man dan mendengar suara memanggil namanya. Dia menemukan Penyihir berbicara dengannya melalui Pedang Perlindungan dan memintanya untuk membantu He-Man, yang diungkapkan Penyihir adalah saudara kembar Adora. Setelah merenungkan kata-kata Penyihir, Adora mematahkan mantra Shadow Weaver lalu mengikuti instruksi Penyihir untuk mengangkat pedang tinggi-tinggi dan berkata "Demi Kehormatan Grayskull!" Dia kemudian berubah menjadi She-Ra yang berkekuatan super , Putri Kekuasaan. Setelah dia menyelamatkan dan menghidupkan kembali He-Man, pasangan tersebut menghancurkan Magna-Beam dan melarikan diri dengan menunggangi kuda Adora, Spirit, yang di hadapan She-Ra berubah menjadi unicorn bersayap yang bisa berbicara bernama Swift Wind.

She-Ra mengungkapkan bahwa dia adalah saudara perempuan He-Man, tetapi He-Man skeptis. Ketika She-Ra menjelaskan bahwa dia diberitahu oleh 'wanita berpedang', He-Man menggunakan Pedang Perlindungan untuk menghubungi Penyihir, yang mengonfirmasi dan menjelaskan hubungan mereka. Ketika Adam dan Adora lahir dari Raja Randor dan Ratu Marlena, Eternia diserang oleh Horde. Tidak dapat mengalahkan kekuatan gabungan tentara Eternian dan keajaiban Kastil Grayskull, Hordak berencana untuk melemahkan semangat mereka dengan menculik para bangsawan yang baru lahir, dibantu oleh murid favoritnya (dan musuh bebuyutan He-Man di masa depan) Skeletor. Meskipun penculikan itu diganggu oleh Man-At-Arms, Hordak melarikan diri bersama Adora dan akhirnya melarikan diri melalui Gerbang Waktu. Sang Penyihir tidak dapat menemukan ke dimensi mana Hordak melarikan diri, jadi dia mengucapkan mantra yang menghapus semua ingatan tentang Adora dari penduduk Eternia kecuali dirinya sendiri, Man-At-Arms, Raja Randor, dan Ratu Marlena. Dengan demikian Adam dibesarkan tanpa menyadari keberadaan saudara perempuannya. Yakin dengan cerita Penyihir, He-Man dengan senang hati menerima She-Ra sebagai saudara perempuannya.

Kembali ke kamp Pemberontak sebagai Adam dan Adora, Pemberontak menerima Adora ke dalam barisan mereka setelah mengetahui bahwa dia dikendalikan pikirannya untuk melayani Horde. Para Pemberontak juga menemukan bahwa Ratu Angella, penguasa sah kerajaan Bulan Terang, ditahan di dekat Gunung Talon, jadi Adam dan Adora dengan sukarela menyelamatkannya. Sebagai He-Man dan She-Ra, mereka mengalahkan sipir penjara Ratu Angella, Hunga si Harpy, membebaskan Ratu Angella, dan menyatukannya kembali dengan rakyatnya (termasuk putrinya Glimmer).

Adam membawa Adora kembali ke Eternia untuk bertemu kembali dengan orang tua mereka, namun Hordak mengetahui bahwa Adora bersama para Pemberontak dan mengejar mereka melalui Gerbang Waktu. Menemukan dirinya kembali di Eternia, Hordak pergi ke markas lamanya di Snake Mountain dan menemukan bahwa Skeletor sekarang menjadi penjahat utama Eternia. Skeletor tidak senang melihat mentor lamanya dan melibatkannya dalam duel ajaib. Setelah mengetahui bahwa Hordak mengejar Adora, Skeletor setuju untuk membantunya menyingkirkannya. Secara ajaib menyamar sebagai juru masak dan dengan Hordak tersembunyi di dalam kue raksasa, Skeletor dan anak buahnya berhasil menyusup ke istana kerajaan dan menculik Adora.

Saat Man-At-Arms, Teela, dan He-Man meyakinkan raja dan ratu yang putus asa bahwa mereka akan menyelamatkan Adora, Skeletor mengkhianati Hordak dan memaksanya kembali ke Etheria, berencana untuk menebus Adora sendiri. Namun, Adora berhasil mengecoh para penculiknya dan, mendapatkan kembali pedangnya, berurusan dengan penjahat sebagai She-Ra sebelum berlari ke tim penyelamat. Saat He-Man memperkenalkan She-Ra kepada yang lain dan membantunya meyakinkan mereka bahwa Adora aman, Skeletor meratapi, "He-Man perempuan! Ini adalah hari terburuk dalam hidupku!"

Adora memutuskan untuk kembali ke Etheria untuk membantu Pemberontakan, keputusan yang diterima oleh keluarganya, dan Penyihir mengirim Adora dan Spirit kembali ke Etheria, memberi tahu mereka bahwa mereka dapat menggunakan Pedang Perlindungan untuk memanggil bantuan dari Eternia jika mereka membutuhkannya. Adam dan Cringer ikut serta, menawarkan untuk "membantu Adora memulai Pemberontakan".

Sebagai He-Man dan She-Ra, si kembar membantu Pemberontak membebaskan Bright Moon, belajar lebih banyak tentang kekuatan She-Ra dalam prosesnya (termasuk menggunakan empati untuk berkomunikasi dengan hewan liar di Hutan Berbisik dan menyembuhkan Swift Wind ketika dia terluka. oleh gerombolan). He-Man dan Battle Cat kemudian kembali ke Eternia, sementara She-Ra dan Swift Wind memutuskan untuk tinggal sampai seluruh Etheria bebas.

***

Budi selesai membaca cerpen yang cerita menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan dengan baik depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. 

"Hidup ini tetap terlihat perjuangan manusia demi menggapai masa depan yang diinginkan, ya kan Eko?" kata Budi. 

"Realitanya begitu," kata Eko. 

Eko mengambil singkong rebus di piring, ya singkong rebus di makan dengan baik. 

"Penuh ujian hidup ini," kata Budi. 

"Realitanya begitu," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi mengambil gelas aqua di bawah meja, ya tepatnya di dalam kardus. Gelas aqua di taruh di meja. Yaaa Eko mengambil gelas aqua di meja, ya di minum dengan baik gitu. 

"Sentir," kata Budi. 

"Ada apa dengan kata itu?" kata Eko. 

Gelas aqua di taruh di meja. 

"Aku mau bercerita berkaitan dengan lampu sentir," kata Budi. 

"Budi ingin bercerita toh. Silakan Budi bercerita. Aku mendengarkan cerita Budi dengan baik, ya seperti biasa mendengarkan sandiwara radio!" kata Eko

"Begini ceritanya!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Owan terlahir dari keluarga miskin, ya rumah saja berdinding geribik, ya tanahnya numpang milik Pak Jhon. Ayah dan Ibu Owan, ya berusaha dengan baik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ya dagang makanan keliling kesana kesini. Owan terkadang membantu kerjaan Ayah dan Ibu dagang gitu. Owan yang masih duduk di bangku SD, ya Ayah selalu memberikan nasehat yang baik pada Owan "Belajar dengan baik nak. Agar kamu pintar. Untuk masa depan kamu". Owan memahami dengan baik, ya nasehat Ayahnya, ya Owan tetap belajar dengan baik di rumah, ya walau di malam hari, ya Owan pake lampu sentir. Ya sebenarnya kalau mau ada listrik, ya nyambung listrik  sama orang yang berlanggan listrik PLN gitu, ya pastinya bayar lah. Ayah dan Ibu, ya tidak mampu nyambung listrik, ya jadi untuk penerangan malam pake lampu sentir. Di sekolah Owan, ya sungguh-sungguh dalam menerima pelajaran dari guru. Dalam pergaulan, ya ada yang tidak suka dengan Owan, ya biasa orang kaya yang belagu karena orang tua kerja di pemerintahan dan perusahaan gitu. Owan tetap sabar menghadapi ujian hidup karena selalu di nasehati Ayah dan Ibu. Pendidikan di jalan Owan, ya dengan baik di SD. Ketika Ayah dan Ibu, ya mampu untuk nyambung listrik, ya rumah ada listrik jadi Owan belajar di malam hari di rumah pake penerangan lampu listrik. Ketika mati lampu, ya Owan tetap belajar di rumah pake lampu sentir. Pendidikan Owan terus di jalan dengan baik dari SD, ya lanjut tingkat SMP, ya sampai SMA. Ya keadaan Owan yang miskin, ya tetap saja di hina dari orang yang belagu karena orang tuanya kerja di pemerintahan dan perusahaan gitu. Owan tetap sabar ujian hidup ini. Owan tetap sungguh di pendidikan, ya jadinya pinter di pendidikan, ya karena usaha Owan di jalankan dengan baik dan nasehat Ayah dan Ibu. Sampai Owan pun lulus SMA, ya ingin melanjutkan kuliah tapi karena keadaan keluarga miskin, ya jadi Owan memilih kerja jadi buruh dulu di perusahaan. Setelah melamar kerjaan kesana dan kesini dengan baik, ya akhirnya ada yang menerima Owan kerja. Owan kerja jadi buruh di perusahaan, ya jadi sungguh-sungguh dalam bekerja gitu. Owan ada hasil dari kerjaannya, ya membantu untuk kebutuhan sehari-hari dengan baik. Ayah dan Ibu senang dengan gaji hasil kerja Owan untuk membantu kebutuhan sehari-hari gitu. Sampai Owan cukup dengan tabungan, ya untuk kuliah. Owan tidak kerja jadi buruh, ya dagang di rumah dan kuliah dengan baik. Pendidikan tingkat Universitas di jalankan dengan baik, ya sampai Owan dapet beasiswa karena pinter gitu. Owan terus fokus di pendidikan dengan baik. Ya di rumah, ya Owan tetap belajar, ya walau terkadang dengan penerangan lampu sentir karena matinya lampu listrik gitu. Usaha di jalankan dengan baik, ya sama Owan di pendidikan sampai lulus Universitas, ya jadi sarjana. Ayah dan Ibu, ya senang Owan jadi sarjana. Orang-orang yang pernah menghina Owan, ya karena keadaan miskin, ya jadi orang-orang tersebut menunduk malu karena gagal di pendidikan karena pergaulan. Owan pun kerja jadi guru di sekolah SMP dengan baik. Begitulah ceritanya!" kata Budi.

"Cerita yang bagus," kata Eko. 

"Ya sekedar cerita saja. Dunia ini masih banyak yang lebih baik bercerita dari pada aku. Yang lebih baik itu.....sinetron dan film," kata Budi. 

"Aku paham omongan Budi. Sinetron dan film, ya salah satu jenis pekerjaan untuk roda penggerak ekonomi," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Perjalanan hidup penuh perjuangan dan ada ujiannya. Menghadapi ujian, ya dengan penuh sabar," kata Eko. 

"Realitanya begitu," kata Budi. 

"Lampu sentir, ya cenderung di pake pada masa lalu," kata Eko. 

"Yaaa aku membuat cerita, ya berdasarkan cerita masa lalu tentang orang-orang yang hidup menggunakan lampu sentir," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.

"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Yaaa kalau begitu sih. Lebih baik, ya main permainan ular tangga saja!" kata Eko.

"Ya oke main permainan ular tangga!" kata Budi.

Budi mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu.

"Ngomongin berita Tv tentang IKN terus bergulir dengan baik," kata Budi.

"Realitanya begitu, ya cerita berita di Tv," kata Eko.

"Kalau kita kaya," kata Budi.

"Khayalan, ya Budi?" kata Eko.

"Bolehkan berkhayal kaya?" kata Budi.

"Bolehlah!" kata Eko.

"Kalau kita kaya, ya kita jalan-jalan dengan baik, ya pulau Kalimantan untuk melihat IKN," kata Budi.

"Melihat IKN, ya ingin membuktikan hasil pembangunan dengan bentuk nyata," kata Eko.

"Memang ingin membuktikan tentang hasil pembangunan," kata Budi.

"Kaya bisa menikmati ini dan itu, ya dengan baik," kata Eko.

"Memang enaknya kaya, ya bisa menikmati ini dan itu dengan baik," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Budi dan Eko terus main permainan ular tangga dengan baik gitu. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK