CAMPUR ADUK

Sunday, February 11, 2024

MORTAL KOMBAT

Budi duduk dengan santai di depan rumahnya. 

"Nyanyi saja. Main gitar saja!" kata Budi.

Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu.

lirik lagu yang dinyanyikan Budi :

"Tanpa welas kowe lunga biyen kaeRa ono mesakne aku sitik waeNgaboti tresna anyarmu lalu kau tinggalkan akuTersakiti sendiri di malam itu
Kowe lunga pas aku sayang-sayangeTanpa pamit kowe ngadoh ngono waeAku ra ngerti salahku dan kau campakkan dirikuBersanding dengan kekasih barumu
Abot tak trimo kanti ikhlas legawaSing tak arep kowe ra disio-sioBen cukup mung aku korban janji manismuUdan bledek kang dadi saksiku
Kowe lunga pas aku sayang-sayangeTanpa pamit kowe ngadoh ngono waeAku ra ngerti salahku dan kau campakkan dirikuBersanding dengan kekasih barumu
Abot tak trima kanti ikhlas legawaSing tak arep kowe ra disio-sioBen cukup mung aku korban janji manismuUdan bledek kang dadi saksiku
Abot tak trima kanti ikhlas legawaSing tak arep kowe ra disio-sioBen cukup mung aku korban janji manismuUdan bledek kang dadi saksiku
Udan bledek kang dadi saksikuUdan bledek kang dadi saksiku"

***

Budi selesai bernyanyi dan main gitarnya, ya gitar di taruh di samping kursi gitu. 

"Emmm," kata Budi.

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.

"Baca cerpen saja!" kata Budi.

Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan di baca dengan baik cerpen yang cerita menarik, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Mortal Kombat adalah turnamen seni bela diri yang diadakan setiap generasi sekali antara perwakilan alam Bumi dan dimensi dunia lain di Dunia Luar. Jika Outworld meraih sepuluh kemenangan berturut-turut, ya Kaisar Outworld akan menyerang dan menaklukkan Earthrealm. Mereka sudah menang sembilan kali. Biksu Shaolin Liu Kang, ya bintang film Johnny Cage, dan perwira pasukan khusus Sonya Blade dipilih oleh Rayden, dewa guntur dan pembela Earthrealm, untuk mencegah Outworld memenangkan turnamen kesepuluh berturut-turut. Liu berusaha membalas dendam terhadap tuan rumah turnamen Shang Tsung karena membunuh saudaranya Chan dan mengambil jiwanya; Sonya dibujuk ke kapal menuju pulau Shang Tsung oleh bos kejahatan Kano, yang membunuh rekannya; dan Johnny berupaya membantah klaim media bahwa keterampilan seni bela dirinya dipalsukan.

Tsung memerintahkan makhluk Reptil untuk mencegah Putri Kitana, putri angkat Kaisar, bersekutu dengan para pejuang Bumi. Liu, Johnny, dan Sonya melaju ke babak final turnamen, dengan Sonya membunuh Kano, Johnny membunuh Scorpion, dan Liu membunuh Sub-Zero. 

Salah satu rekan Johnny, Art Lean, dikalahkan oleh juara bertahan turnamen, Pangeran Garo, dan jiwanya diambil oleh Shang Tsung. Berharap bisa melindungi Liu dan Sonya, Johnny menantang Goro. Johnny menggunakan tipu daya dan unsur kejutan untuk mengalahkan Goro. Sekarang putus asa, Tsung menyandera Sonya dan membawanya ke Dunia Luar. Mengetahui bahwa kekuatannya tidak efektif di sana, Rayden mengirim Liu dan Johnny ke Dunia Luar untuk menyelamatkan Sonya dan menantang Tsung. Di Dunia Luar, Liu diserang oleh Reptil, namun menang dan membunuhnya. Kitana bertemu dengan Johnny dan Liu. Dia mengungkapkan kepada mereka bahwa rumahnya adalah tempat yang indah dan damai sampai Kaisar datang dari alam ketiga dan menghancurkan Dunia Luar setelah memenangkan sepuluh turnamen Mortal Kombat berturut-turut di sana. Dia kemudian mengadopsi Kitana dan mengambil takhta untuk dirinya sendiri. Tidak ingin Kaisar berhasil mengambil alih Earthrealm, Kitana membantu mereka menyusup ke benteng Shang Tsung dengan menyamar dalam jubah para pengikutnya.

Kitana mencaci-maki Tsung karena pengkhianatannya kepada Kaisar, mengalihkan perhatiannya sementara Liu dan Johnny membebaskan Sonya. Tsung menantang Johnny namun ditantang balik oleh Liu. Selama pertempuran, Liu tidak hanya menghadapi Shang Tsung tetapi juga jiwa-jiwa yang dia ambil di turnamen sebelumnya. Tsung berubah menjadi Chan untuk membingungkan Liu. Menerima bahwa dia tidak bertanggung jawab atas kematian Chan memungkinkan Liu memahami sandiwara tersebut. Liu Kang menembakkan petir energi ke arah Tsung, menjatuhkannya dari landasan paku. Kematian Tsung membebaskan semua jiwa yang tertawan, termasuk jiwa Chan. Sebelum naik ke akhirat, Chan memberi tahu Liu bahwa dia akan tetap bersamanya dalam roh sampai mereka bersatu kembali.

Para pejuang Bumi kembali ke Earthrealm, tempat perayaan kemenangan berlangsung di kuil Shaolin milik Liu. Kegembiraan berhenti ketika Kaisar Dunia Luar muncul dan menyatakan dia datang demi jiwa para pahlawan. Rayden dan para prajurit mengambil posisi bertarung.

***

Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. 

"Emmm," kata Budi.

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. 

"Emmm. Baca koran saja!" kata Budi.

Budi mengambil koran di bawah meja dengan baik, ya segera di baca berita koran gitu. Berita-berita di koran, ya ceritanya menarik untuk di baca dari tentang pemerintahan di dalam negeri, pemerintahan di luar negeri, olahraga, ya sampai dengan cerita artis di ceritakan dengan baik. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Karena Eko dateng, ya Budi berhenti baca koran dan koran di taruh di meja. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi dan Eko melihat koran di meja, ya berkata "Koran".

"Emmm," kata Budi.

Eko mengambil koran di meja, ya membaca tentang kampaye para calon Presiden dan wakilnya. Budi dengan sabar menunggu Eko selesai baca koran, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. Dengan teknik cepat, ya cara membaca, ya jadinya Eko selesai baca berita di koran dan koran di taruh di meja.

"Cerita yang bagus tentang kampaye calon Presiden dan wakilnya. Satu, dua, dan tiga," kata Eko.

"Antusiasnya tinggi yang menghadiri kampaye calon Presiden dan wakilnya. Jadinya luar biasa," kata Budi.

"Luar biasa.....antusiasnya yang menghadiri kampaye calon Presiden dan wakilnya," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Singkong," kata Eko.

Eko mengambil singkong rebus di piring, ya di makan dengan baik singkong rebus.

"Enak singkong rebus," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Budi mengambilkan aqua gelas di bawah meja, ya tepatnya di dalam kardus. Aqua gelas di taruh meja dengan baik. Eko mengambil aqua gelas di meja, ya di minum dengan baik. Budi melihat cicak di dinding, ya jadi berkata "Cicak".

Eko telah minum aqua gelas, ya aqua gelas di taruh di meja.

"Cicak. Apa maksud omongan Budi?" kata Eko.

"Aku melihat cicak di dinding," kata Budi, ya sambil tangan menunjuk cicak tersebut.

Eko melihat arah tangan Budi, ya menunjuk pada cicak yang nempel di dinding gitu.

"Oooo cicak di dinding toh. Cicak. Cicak di diam-diam merayap. Datang seekor nyamuk. Hap! Lalu di tangkap," kata Eko.

"Lirik lagu yang dinyanyikan, ya kan Eko?" kata Budi.

"Ya iya lah lirik lagu tentang cicak," kata Eko.

"Menyanyikan lagu anak-anak. Jadi mengenang masa anak-anak dengan baik," kata Budi.

"Masa anak-anak. Belajar dan bermain," kata Eko.

"Belajar dan bermain," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Emmm. Aku mau cerita!" kata Budi.

"Budi. Mau cerita seperti biasanya toh. Ya kalau begitu sih. Silakan bercerita. Aku mendengarkan cerita Budi dengan baik, ya seperti mendengarkan sandiwara radio gitu!" kata Eko.

"Begini ceritanya!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Erwin berteman dengan baik Surya dan Jegel, ya masa SMA sampai Erwin menikah dengan Laura gitu. Rumah tangga di jalankan Erwin dan Laura berjalan dengan baik, ya penuh kebahagian karena cinta gitu. Sampai Eca lahir, ya kehidupan Laura dan Erwin bahagia dengan baik. Eca anak satu-satu Erwin dan Laura, ya jadi didik baik dengan kekayaan, ya karena Erwin kaya gitu. Eca jadi cewek yang manja dan bertindak semaunya gitu. Eca masih duduk SMA, ya punya pacar bernama Jhon. Ya sebenarnya Jhon mau sama Eca dengan tujuan memanfaatkan kekayaan orang tua Eca gitu. Tiba-tiba Erwin dan Laura meninggal karena kecelakaan mobil gitu. Eca bersedih kehilangan orang tuanya dan di tambah Eca jadi miskin karena orang tuanya punya hutang sama bank gitu. Eca bingung keadaannya yang tiba-tiba jadi miskin. Berdasarkan wasiat ayahnya, ya demi hidup ini, ya Eca tinggal bersama Surya, ya teman baik ayahnya gitu. Surya punya istri bernama Dita, ya selama berumah tangga belum di karunai anak. Surya tetapi setia pada Dita, ya begitu juga Dita setia sama Surya. Ya Surya mendidik dengan baik Eca, ya dari bangun subuh untuk melaksanakan sholat, masak, nyuci, dan lain-lain gitu. Awalnya Eca susah didik karena kebiasan manja dan bertindak semaunya gitu. Eca pun baru tahu kalau Jhon memanfaatkan diri Eca karena kaya gitu. Karena Eca miskin, ya Jhon memilih jalan dengan Mely gitu. Sangking kesalnya, ya Eca berkata "Bodoh. Bodoh. Bodoh". Eca ingin cepat kaya, ya karena dirinya tidak ingin miskin, ya miskin menderita gitu. Eca berusaha dekat dengan cowok kaya bernama Rian, ya tapi ternyata Eca hampir mau di perkosa sama Rian, ya untung Eca di tolong sama Jegel, ya teman ayahnya Eca gitu. Polisi Lapor Pak!, ya menangkap Rian dan di penjara gitu. Surya kaget banget bertemu dengan polisi Pak Surya yang mirip dengannya, ya begitu juga Jegel. Padahal Surya tidak punya saudara kembar gitu. Eca yang sadar dengan kebodohannya dan keadaannya miskin, ya jadi berubah mengikuti didikkan Surya dengan baik gitu. Sampai lulus SMA, ya Eca melanjutkan kuliah ke Universitas dengan beasiswa gitu. Rumah tangga Surya dan Dita jadi punya arti karena selama ini berharap punya anak, ya akhirnya punya anak gitu. Anak Surya dan Dita yang masih bayi di berinama Aura. Eca berteman dengan cowok yang baik di Universitas. Cowok itu bernama Alam gitu. Alam juga suka dengan Eca, ya cerita kisah cinta pun baik karena dasarnya cinta dan paham agama demi kebaikan keduanya. Begitulah ceritanya!" kata Budi. 

"Cerita yang bagus!" kata Eko.

"Sekedar cerita saja. Dunia ini masih banyak yang lebih baik bercerita dari pada aku. Yang lebih baik itu, ya sinetron dan film," kata Budi.

"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Lika-liku kisah cinta," kata Eko.

"Ya begitulah ceritanya," kata Budi.

"Ceritanya tentang agama Islam. Kalau agama lain. Gimana Budi?" kata Eko.

"Ya kalau agama lain di sesuaikan saja cerita dengan baik," kata Budi.

"Yaaa Budi mempelajari enam ajaran agama dengan baik, ya tujuannya jadi pemimpin dari keinginan Budi, ya ingin kerja di pemerintahan dan tidak selamanya jadi buruh. Urusan cerita yang di buat Budi, ya mudah di atur dengan baik," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Cinta satu agama. Gimana kalau cinta beda agama?" kata Eko.

"Cinta beda agama, ya berarti konflik perbedaannya yang ceritakan dengan baik," kata Budi.

"Keputusannya berarti, ya bersatu atau tidak? Ya keputusan dari orang yang menjalankan hidup ini," kata Eko.

"Hidup ini pilihan manusia," kata Budi.

"Memang hidup ini. Pilihan manusia yang menjalankan hidup ini," kata Eko.

"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA," kata Budi.

"Ya memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Main permainan ular tangga saja!" kata Eko.

"Ya oke main permainan ular tangga!" kata Budi.

Budi mengambil koran di meja, ya koran di taruh di bawah meja gitu. Budi mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu. 

"Ngomong-ngomong Eko ada cerita?" kata Budi. 

"Ada sih!" kata Eko. 

"Ada. Cerita dong Eko!" kata Budi. 

"Baik aku cerita!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Judul ceritanya....Siapa yang berbuat? Siapa yang bertanggung jawab?. Erwin pemuda yang baik, ya karena didik dengan baik sama kedua orang tuanya. Erwin masih duduk bangku SMA. Ada cewek cantik di sekolah SMA, ya nama Tiara gitu. Erwin suka dengan Tiara, ya jadi pendekatan dengan baik gitu. Aslan teman Erwin, ya ternyata suka dengan Tiara. Erwin dan Aslan bersaing dengan baik untuk jadian dengan Tiara. Yaaa pada akhirnya Erwin berhasil jadian sama Tiara gitu. Hubungan kisah cinta di jalankan Erwin dan Tiara dengan baik sampai lulus sekolah SMA. Tiara melanjutkan sekolah ke Universitas, ya begitu juga Erwin. Selama ini Erwin bertahan dari penyakit yang mematikan kangker gitu. Karena umurnya Erwin tidak lama lagi, ya memilih untuk pindah kuliah ke luar negeri ke Amerika dengan tujuan berobat gitu. Sebenarnya Erwin ingin putus dengan Tiara, ya tapi tidak tega gitu. Erwin di Amerika, ya berteman dengan cewek cantik bernama Laura gitu. Tiara ke Amerika untuk menemui Erwin. Ternyata Erwin tinggal bersama dengan Laura gitu. Tiara pun kecewa dengan Erwin karena tinggal bersama Laura. Tiara pun lebih baik meninggalkan Amerika pulang ke Indonesia gitu. Erwin mau menjelaskan sama Tiara, ya tapi Tiara tidak menerima penjelasan Erwin. Ya Erwin memutuskan untuk tetap baik sama Laura karena Laura sedang hamil. Yaaa Laura hamil karena Jhon, ya Jhon tidak bertanggung jawab dengan perbuatannya dengan Laura. Hubungan Erwin dan Tiara, ya tidak bisa di perbaiki, ya maka itu Erwin memilih menikah dengan Laura demi anak yang di kandung Laura. Sampai anak yang di kandung Laura lahir, ya Erwin senang jadi ayah gitu. Karena penyakit yang mematikan, ya kangker gitu jadi Erwin meninggal. Laura bersedih karena kehilangan Erwin, ya cowok yang baik bisa menerima keadaan Laura gitu. Ya Laura pun ke Indonesia untuk bertemu dengan Tiara. Laura bertemu dengan Tiara, ya di jelaskan semua agar tidak ada masalah antara Tiara dan Erwin. Tiara salah menilai Erwin. Tiara pun bersedih karena Erwin telah meninggal dunia karena penyakit kangker. Begitulah ceritanya!" kata Eko. 

"Cerita yang bagus," kata Budi. 

"Sekedar cerita saja!" kata Eko. 

"Lika liku kisah cinta," kata Budi. 

"Begitulah ceritanya!" kata Eko. 

"Kaya ceritanya diambil dari permasalahan dari sinetron cinta tentang... Siapa yang berbuat? Siapa yang bertanggung jawab?" kata Budi. 

"Memang sih. Aku ambil dari permasalahan dari cerita sinetron cinta," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

Eko dan Budi tetap main permainan ular tangga dengan baik banget gitu. Abdul datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan dengan baik di depan rumah Budi. Abdul membawa plastik yang isinya gorengan dan juga tiga gelas es buah gitu. Plastik berisi makanan dan minuman, ya di taruh di meja dan Abdul duduk dengan baik dekat Budi dan Eko. 

"Seperti biasanya. Jika usaha dagang di pasar yang di jalankan Abdul lancar, ya bawa makanan dan minuman ke rumah aku dengan tujuan ngumpul gitu dengan teman baik gitu," kata Budi. 

"Niat baiknya Abdul. Pada temannya-temannya. Menikmati rezeki dari usaha yang jalan baik. Halal," kata Eko. 

"Bagi-bagi rezeki hal yang baik. Karena aku kan didik dengan baik sama kedua orang tua dan guru. Ya jadi paham agama!" kata Abdul. 

"Paham agama," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Ngomong-ngomong. Gimana pendapat Eko dan Budi tentang berita Tv yang berkaitan kampaye calon Presiden dan wakilnya? Ya menurut aku tentang kampaye calon Presiden dan wakilnya....bagus sih!" kata Abdul. 

"Kampaye calon Presiden dan wakilnya. Ya luar biasa," kata Budi. 

"Yaaaa antusias rakyat yang menghadiri kampaye calon Presiden dan wakilnya....keren," kata Eko. 

"Jadi tanggapan Eko dan Budi, ya positif. Ya sama dengan aku," kata Abdul. 

"Positif lebih baik dari pada negatif," kata Budi. 

"Terkadang lebih baik negatif dari pada positif, ya urusan yang berkaitan cerita hamil karena kesalahan atau menunda kehamilan," kata Eko. 

"Aku paham omongan Eko!" kata Abdul. 

"Ya aku paham banget omongan Eko!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Ikutan main permainan ular tangga!" kata Abdul. 

"Abdul ikutan main permainan ular tangga. Jadi di ulang dari awal saja permainannya," kata Budi. 

"Oke. Main permainan ular tangga di ulang dari awal lagi. Pada hal aku hampir menang," kata Eko. 

"Emmm," kata Abdul. 

Abdul, Eko, dan Budi sepakat dengan baik mulai permainan ular tangga dari awal dan sambil menikmati minuman dan makanan gitu.

"Ngomongin lingkungan ini dan itu. Ya hidup ini. Antara baik dan buruk, ya perilaku manusia," kata Budi.

"Ya realita hidup ini. Antara baik dan buruk perilaku manusia," kata Eko.

"Yaaa manusia perilakunya antara baik dan buruk. Maka itu, ya ahli agama tetap membimbing manusia untuk membenarkan akhlak manusia dengan tujuan kebaikan bersama," kata Abdul.

"Manusia yang berbuat buruk. Tetap di hukum karena negeri ini ada Undang-Undang yang mengatur manusia," kata Budi.

"Hukum," kata Eko.

"Emmm," kata Abdul. 

Abdul, Eko, dan Budi terus main permainan ular tangga dengan baik gitu. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK