CAMPUR ADUK

Sunday, February 4, 2024

ABRAHAM LINCOLN : VAMPIRE HUNTER

Malam yang tenang di kediaman Budi. Yaaa Budi duduk santai di depan rumahnya, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. 

"Nyanyi saja. Main gitar. Menghibur diri," kata Budi. 

Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu. 

Lirik yang dinyanyikan Budi :

"Oh jauh sekali rumahmuKangen rindu semua adaSelalu ada untukmu kekasihKu kayuh sepeda kumbangkuKuberkhayal andai dapat mengantarkanku sampai ke rumahmuKuingin menikmati sepenggal malam iniKu tak tahu adakah dayaku
Seandainya aku bisa terbangKan ku jelang engkau kekasihSeandainya aku bisa terbangKan kugapai engkau kekasih dan kupeluk engkauSungguh untuk selamanya
Kuingin menikmati sepenggal malam iniKu tak tahu adakah dayaku
Seandainya aku bisa terbangKan ku jelang engkau kekasihSeandainya (seandainya)Aku bisa terbangKan kugapai engkau kekasih dan kupeluk engkauSungguh untuk selamanya (untuk selamanya)"

***

Budi selesai menyanyi, ya berhenti main gitar dan gitar di taruh di samping kursi gitu. 

 "Emmm," kata Budi. 

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu. 

"Baca cerpen saja!" kata Budi. 

Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Pada tahun 1818, Abraham Lincoln tinggal di Indiana bersama orang tuanya, Nancy dan Thomas, yang bekerja di perkebunan milik Jack Barts. Di sana, Lincoln berteman dengan seorang anak muda Afrika-Amerika, William Johnson, dan turun tangan ketika dia melihat Johnson dipukuli oleh seorang budak. Karena ulah putranya, Thomas dipecat. Malam itu, Lincoln melihat Barts masuk ke rumahnya dan menyerang Nancy. Dia jatuh sakit pada hari berikutnya, dan meninggal tak lama kemudian. Thomas memberi tahu Lincoln bahwa Barts meracuni Nancy.

Sembilan tahun kemudian, Lincoln memutuskan untuk membalas dendam terhadap Barts. Dia menyerang Barts di dermaga, tetapi Barts, yang sebenarnya adalah vampir, mengalahkannya. Namun, sebelum Barts dapat membunuhnya, Lincoln diselamatkan oleh Henry Sturgess. Sturgess menjelaskan bahwa vampir ada, dan menawarkan untuk mengajar Lincoln menjadi pemburu vampir. Lincoln menerima dan, setelah satu dekade pelatihan, melakukan perjalanan ke Springfield Illinois. Selama pelatihannya, Sturgess memberi tahu Lincoln bahwa vampir di Amerika adalah keturunan Adam, vampir kuat yang memiliki perkebunan di New Orleans bersama saudara perempuannya, Vadoma. Sturgess juga memberi tahu Lincoln tentang kelemahan vampir, perak, dan memberinya arloji saku perak.

Di Springfield, Lincoln berteman dengan penjaga toko Joshua Speed, dan bertemu Marry Todd. Meskipun Sturgess memperingatkannya untuk tidak menjalin hubungan dekat, Lincoln mengembangkan perasaan romantis untuk Mary. Saat berada di Springfield, Lincoln memburu vampir yang disebutkan namanya dalam surat oleh Sturgess.

Lincoln berhasil menemukan dan mengalahkan Barts. Sebelum meninggal, Barts mengungkapkan bahwa Sturgess juga seorang vampir. Lincoln menghadapi Sturgess, yang mengungkapkan bahwa, beberapa tahun yang lalu, dia diserang dan digigit oleh Adam. Karena jiwa Sturgess tidak murni, ia menjadi vampir, dan itu mencegahnya melukai Adam atau vampir lainnya (karena "Hanya yang hidup yang dapat membunuh yang mati"). Sturgess sejak itu melatih pemburu vampir, berharap untuk menghancurkan Adam.

Kecewa, Lincoln memutuskan untuk meninggalkan misinya. Namun, Adam mengetahui aktivitasnya dan menculik Johnson untuk memikat Lincoln ke dalam jebakan di perkebunannya. Adam menangkap Lincoln dan mencoba merekrutnya, mengungkapkan rencananya untuk mengubah Amerika Serikat menjadi negara mayat hidup. Speed ​​menyelamatkan teman-temannya, dan mereka melarikan diri ke Ohio. 

Lincoln menikahi Mary Todd dan memulai karir politiknya, berkampanye untuk menghapus perbudakan. Sturgess memperingatkan Lincoln bahwa perdagangan budak membuat vampir tetap terkendali, karena vampir menggunakan budak untuk makanan, dan jika Lincoln ikut campur, vampir akan membalas. Setelah pemilihan Lincoln sebagai Presiden Amerika Serikat, ia pindah ke Gedung Putih bersama Mary, di mana mereka memiliki seorang putra, William Wallace Lincoln William kemudian digigit oleh Vadoma dan meninggal.

Presiden Konfederasi Jefferson Davis meyakinkan Adam untuk mengerahkan vampirnya di garis depan. Lincoln memerintahkan penyitaan semua peralatan perak di daerah itu dan mencairkannya untuk menghasilkan senjata perak. Speed, yang konon percaya bahwa Lincoln sedang mencabik-cabik bangsa, membelot dan memberi tahu Adam bahwa Lincoln akan mengangkut perak itu dengan kereta api.

Di kereta, Adam dan Vadoma, yang telah membakar jembatan yang akan datang , menyerang Lincoln, Sturgess, dan Johnson. Selama pertarungan, di mana Speed ​​terbunuh, Adam mengetahui bahwa kereta hanya berisi batu. Lincoln mengungkapkan bahwa pengkhianatan Speed ​​adalah tipu muslihat untuk memikat Adam ke dalam jebakan. Lincoln menggunakan arlojinya untuk menikam Adam, membunuhnya, dan ketiganya melarikan diri dari kereta sebelum jembatan yang terbakar di bawahnya runtuh. Sementara itu, Mary dan mantan budak telah mengangkut perak ke Gettysburg melalui Kereta Api Bawah Tanah

Vampir Konfederasi yang sekarang tanpa pemimpin melakukan serangan besar-besaran terakhir dan bertemu langsung oleh Union. Berbekal senjata perak mereka, tentara Union menghancurkan vampir dan akhirnya memenangkan perang. Sebelum pertempuran, Mary mengenali Vadoma dan membalaskan dendam putranya dengan menembak kepala Vadoma dengan kalung perak bertuliskan pedang salah satu tentara mainan William.

Hampir dua tahun kemudian, pada 14 April 1865, Sturgess memberi tahu Lincoln bahwa vampir yang tersisa telah melarikan diri dari negara itu. Sturgess mencoba meyakinkan Lincoln untuk mengizinkannya mengubah Lincoln menjadi vampir, sehingga dia bisa menjadi abadi dan terus melawan vampir, tetapi Lincoln menolak. Di zaman modern, Sturgess mendekati seorang pria di sebuah bar di Washington, DC, seperti yang pernah dia lakukan pada Abraham. Setelah menampar punggungnya, pistol jatuh ke lantai.

***

Budi selesai baca cerpen yang ceritanya menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. 

"Eko belum datang, ya kalau begitu....baca koran saja!" kata Budi. 

Budi mengambil koran di bawah meja, ya koran di baca dengan baik gitu. Berita-berita di koran, ya menarik-menarik di baca dari urusan pemerintahan dalam negeri, urusan pemerintahan luar negeri, olahraga, yaaa sampai cerita artis ini dan itu. Cukup lama Budi baca koran, ya Eko akhirnya datang juga. Karena Eko dateng, ya Budi berhenti baca koran dan koran di taruh di meja. Eko memarkirkan motornya dengan baik, ya di depan rumah Budi. Ketika Eko mau duduk, ya melihat koran di meja dan Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi lah. 

"Koran," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Baca koran dulu Budi!" kata Eko. 

"Iya," kata Budi. 

Eko mengambil koran di meja, ya koran di baca dengan baik gitu. Budi menunggu Eko selesai baca koran, ya Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu. Eko membaca koran dengan teknik baca cepat, ya pada akhirnya cepat selesai dan koran di taruh di meja. 

"Berita-berita di koran. Bagus-bagus ceritanya," kata Eko. 

"Realitanya begitu," kata Budi. 

"Oh iya. Ngomong-ngomong Budi masih ngumpulin data-data organisasi-oraganisasi agama Islam yang berkembang di Indonesia?" kata Eko. 

"Masih lah ngumpulin data ini dan itu," kata Budi. 

"Masih toh," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Heterogen, ya kan Budi?" kata Eko. 

"Yaaa heterogen, ya karena berdasarkan keputusan kepemimpinan masing-masing," kata Budi. 

"Ekonomi di jalanin dengan baik, ya lewat organisasi-organisasi agama Islam yang berkembang dengan baik gitu," kata Eko. 

"Realitanya begitu," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Ngumpul-ngumpul data ini dan itu, ya demi tujuan Budi, ya ingin kerja di pemerintahan tak selamanya jadi buruh," kata Eko. 

"Memang demi keinginan aku, ya ingin kerja di pemerintahan tak selamanya jadi buruh," kata Budi. 

"Belajar dan belajar," kata Eko. 

"Memang belajar," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Yaaa paling yang tidak aku suka itu, ya ceramah yang penuh kontradiksi aja," kata Budi. 

"Kalau ceramah kontradiksi, ya lebih baik diam saja, ya karena tidak ada gunanya," kata Eko. 

"Diam itu lebih baik dari pada bicara," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA, ya kan Eko?" kata Budi. 

"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Yaaa kalau begitu. Main permainan ular tangga saja," kata Eko. 

"Oke. Main permainan ular tangga," kata Budi.

"Aku yang mengambil permainan ular tangganya!" kata Eko. 

"Iya," kata Budi. 

Eko mengambil permainan ular tangga di bawah meja. Ada kliping di atas permainan ular tangga, ya Eko mengambil kliping dan permainan ular tangga. Ya permainan ular tangga di taruh di atas meja dan kliping di buka dan di lihat dengan baik sama Eko, ya gambar-gambar rumah-rumah tua. 

"Budi. Apa tujuan Budi. Mengumpulkan gambar-gambar rumah tua?" kata Eko. 

"Aku mengumpulkan gambar-gambar rumah tua. Yaaa sayang aja sih rumah tua itu, ya tidak urus pemiliknya. Hidup ini saja, ya banyak orang-orang yang hidup yang ngontrak dan numpang di tanah orang karena karena keadaan," kata Budi. 

"Memang sayang sih rumah tua tidak di urus pemiliknya. Jadinya rumah tua, ya jadi rumah hantu. Serem gitu," kata Eko. 

"Aku berpikir andai-andai, ya kaya gitu. Aku membeli salah satu rumah tua yang ada di gambar-gambar yang aku kumpulkan di kliping di pegang Eko. Aku merenovasi rumah tua dengan baik, ya untuk di tempati gitu," kata Budi. 

"Andai-andainya Budi," kata Eko. 

"Hidup berumah tangga dengan baik, ya bersama cewek yang aku sukai, ya Tasya. Tinggal dengan baik di rumah tua yang telah di renovasi dengan baik, ya jadi layak gitu," kata Budi. 

"Demi hidup bersama cewek yang di sukai," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Kenyataan dan kenyataan, ya aku berlatar belakang keluarga miskin, ya berjuang dengan baik, ya demi hidup ini menggapai keinginan tercapai," kata Budi. 

"Kenyataan memang kenyataan. Kalau belum bisa menggapai apa yang diinginkan? Ya punya rumah sendiri. Ya kebiasaan orang miskin, ya di khayalin saja!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Main ular tangga Budi!" kata Eko. 

"Iya!" kata Budi. 

Eko menutup kliping dan menaruh kliping di bawah meja. Yaaa Budi dan Eko main permainan ular tangga dengan baik gitu. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK