Komisaris Khadak Singh berbicara kepada majelis petugas polisi, di antaranya adalah kaki tangan juniornya, Inspektur Jagtap, dalam sebuah kesempatan untuk merayakan penemuan artefak antik. Singh menaruh kecurigaannya pada saudara Johri, dua kembar siam, yang telah menjadi perhatian Interpol. Namun, seperti yang dia jelaskan, sementara Singh memiliki tanggung jawab untuk mengangkut artefak ini ke Delhi tanpa gangguan, dia jelas bahwa saudara-saudara Johri akan mati-matian menemukan jalan keluar, tetapi masing-masing penipu dan pencuri berbakat yang mungkin mereka pilih telah dikesampingkan melalui upaya Singh, dan pada saat itu, ia menerima dan menyebarkan berita bahwa penipu ketiga dan terakhir, buronan kriminal Tabrez Mirza Khan alias Tees Maar Khan alias TMK, telah ditangkap di bandara di Paris, dan di bawa ke India.
Sementara dalam proses dideportasi kembali ke India untuk dia di hadapan polisi dan akhirnya dikirim ke penjara, Tabrez, diborgol sepenuhnya, dijemput oleh petugas CBI Chatterjee dan Mukherjee, yang memperingatkan dia bahwa dia tidak akan bisa untuk melarikan diri dari penjara untuk ke-26 kalinya, tetapi dia menertawakannya, mengklaim bahwa dia akan pulang dan tidak ke penjara. Di dalam pesawat ada putri menteri penerbangan Pankaj Shukla, Malavika, yang bertengkar dengan salah satu pramugari terkait masalah hewan peliharaannya, Penny. Kepala pilot mencoba untuk campur tangan tetapi gagal untuk menyelesaikan gesekan antara keduanya. Tabrez menggunakan ini untuk keuntungannya dengan terlebih dahulu mendongkrak kokpit dengan dalih menggunakan kamar kecil dan kemudian mendorong kaki Chatterjee yang tertidur keluar dari kursi, yang mengakibatkan petugas tanpa disadari kehilangan kendali dan menumpahkan minuman ke atas Penny, menyebabkan Malavika meledak menjadi marah, sementara pilot keluar untuk menyelesaikan perselisihan, dan menemukan, dengan ngeri bagi diri mereka sendiri dan tanpa disadari para penumpang juga, bahwa penerbangan telah dibiarkan dalam mode autopilot, dan karena pintunya macet, penerbangan mungkin bisa jatuh ke darat. Keributan berikutnya menghasilkan seorang wanita paruh baya di dalam penerbangan mencari Chatterjee dan Mukherjee untuk meminta bantuan, tetapi karena keberanian petugas untuk menolak, Chatterjee akhirnya tanpa disadari berseru keras bahwa Tabrez dapat membuka kunci. Namun, ketika Tabrez awalnya menolak permintaan penumpang, mereka, dengan marah, membebaskan Tabrez dari dua petugas, dan dia, pada gilirannya, berhasil membuka kokpit untuk pilot,
Tak lama setelah dia menyampaikan seluruh episode ini ke sahabatnya Burger, Dollar dan Soda, yang datang menjemputnya di bandara, Tabrez pergi dan mengungkapkan keinginannya untuk pulang dan bertemu ibu dan istrinya, Aanya Khan, tapi Burger mengungkapkan bahwa Aanya tidak di rumah dan telah syuting untuk film berjudul "Sheila Ki Jawani" . Tabrez, tampak kesal, memutuskan untuk membajak syuting film, dan dalam prosesnya, menghancurkan sutradara di kepalanya dan menyeretnya pulang. Aanya protes, hampir mengekspos Tabrez di depan ibunya, yang mendapat kesan bahwa dia sendiri adalah sutradara film terkenal. Chatterjee dan Mukherjee muncul di rumahnya, tetapi diusir oleh ibunya dan Aanya.
Tabrez selanjutnya membuat kesepakatan dengan saudara-saudara Johri untuk membajak kereta dengan bantuan beberapa penduduk desa tanpa disadari, yang seharusnya dia tipu untuk melakukannya dan menyelundupkan barang ke dalam truk untuk saudara-saudara, dengan menyamar sebagai sutradara film internasional. Selama salah satu dari dua pertemuan di mana ini diselesaikan, superstar terkenal Aatish Kapoor tiba sebagai tamu kehormatan di acara dandiya lokal di mana Tabrez dan saudara-saudara Johri dipilih secara acak untuk hadiah, tetapi mereka ditemukan oleh Chatterjee dan Mukherjee dan malah memutuskan untuk melarikan diri dengan membuat keributan, menyebabkan Aatish marah. Tabrez menemukan bahwa Aatish menikmati perlindungan polisi dan menyampaikan informasi ini kepada saudara-saudara Johri, yang memutuskan bahwa mereka akan menjadi produser.
Tabrez, Dollar, Burger dan Soda berhasil mencuri peralatan dari set film di mana aktor Chunky Pandey sedang syuting, dan mendarat di sebuah desa bernama Dhulia, di mana kepala, Nana Ghanpule dan rekannya yang buta, Subedaar menyambutnya. Menyadari bahwa kereta api melewati satu-satunya jalur di Dhulia, Tabrez memutuskan untuk mengarahkan filmnya di sana, dan, menyamar sebagai sutradara internasional Manoj "Day" Ramalin, saudara lelaki dari sutradara pemenang penghargaan Manoj "Night" Ramalin, ya mendekati Aatish, yang menyetujui proyek "pemenang Oscar", terlepas dari kecurigaan manajernya Bunty Baweja.
Tabrez muncul dengan ide sebuah film yang berpusat di era pra-kemerdekaan, di mana Aatish akan bermain sebagai revolusioner, dan Aanya akan bermain "Razia Sultana", dan keduanya akan memprotes orang Inggris. Di tengah jalan, negatif habis, dan salah satu rekan Nana (Shashi Kiran) sengaja mendengar ini, memutuskan untuk mengumpulkan beberapa 5-6 lakh rupee untuk Tabrez dan tim. Pada malam hari, karena mereka memiliki kunci bank lokal, Tabrez, Burger, Dollar, dan Soda memutuskan untuk merampok bank, tetapi bahkan ketika penduduk desa "secara keliru" menganggap mereka sebagai perampok, pelarian mereka dan upaya untuk menghindari hantu- Sosok itu memimpin geng pencuri dan penduduk desa ke tempat persembunyian jauh di dalam hutan di mana beberapa anak yang hilang dari desa ditemukan dari sekelompok militan, setelah itu seluruh penduduk desa membungkuk di depan Tabrez, yang menyadari bahwa dia membuat kesalahan besar mencoba menipu penduduk desa.
Dengan segala sesuatu yang bergerak pada hari pembajakan, masalah tampaknya muncul dengan kedatangan Singh, Jagtap, Chatterjee dan Mukherjee, bahkan ketika Tabrez menemukan ibunya bergabung setelah mengetahui melalui Aanya tanpa disadari. Namun, ketika dia berhasil mengikat empat petugas dan melarikan diri setelah berhasil mengeksekusi seluruh caper, Singh pulih dan menampar Dhurinder, memberi tahu penduduk desa yang terpana bahwa direktur yang mereka temui adalah buronan.
Bersama dengan gengnya, Tabrez bertemu dengan saudara-saudara Johri dan menyatakan bahwa dia akan meninggalkan sebagian dari jarahan untuk penduduk desa, tetapi si kembar yang agak kesal membodohi mereka dan melarikan diri. Sementara itu, Dhurinder menahan Tabrez di bawah todongan senjata sampai Singh tiba, dan seluruh alter desa berkumpul dengan Tabrez melawan petugas yang hadir, dengan Hakim memutuskan bahwa hanya Tabrez yang bersalah yang dipenjara, tetapi dia salah mengartikan hukumannya sebagai 7 tahun. , dia terkejut menemukan bahwa itu bukan 60 tahun.
Di luar ruang sidang, Tabrez menginstruksikan Burger, Dollar dan Soda untuk menyelesaikan film berjudul Bharat Ka Khazana, dan merilisnya. Pada pemutaran perdana, ia tiba diborgol, tetapi ditemukan hilang dan dengan demikian melarikan diri setelah Chatterjee dan Mukherjee menemukan Bunty di belenggu sebagai gantinya. Singh menyadari bahwa dia telah gagal dan terkejut.
Sementara itu, saudara-saudara Johri tercengang menemukan Tabrez di pesawat mereka, dengan Burger, Dollar dan Soda terungkap telah membajaknya. Menemukan si kembar bersikeras menentang kehendaknya, Tabrez melemparkan mereka keluar dengan parasut di belakang mereka. Sebuah urutan lagu, pada akhirnya, menampilkan Aatish yang akhirnya menerima penghargaan Oscar dari aktor sensasional Anil Kapoor, Aanya mendukung krim penghilang rambut.
***
Eko selesai baca cerpen yang ceritanya menarik, ya Eko baca cerpen yang lain dengan judul Persahabatan dan Cinta.
Isi cerita yang di baca Eko :
Budi pemuda yang baik, ya masih sekolah SMA. Latar belakang Budi dari keluarga miskin. Cerita di buat daerah Kabupaten Tanggerang, ya jadi Budi tinggalnya, ya dekat perumahan Citra Raya Tanggerang. Budi menjalankan kehidupan sehari-harinya di jalankan dengan baik gitu. Eko teman baik Budi dari SD, ya sampai SMA gitu. Di sekolah SMA, ya Budi dan Eko sering main catur ketika jam istirahat atau kalau guru tidak datang untuk mengajar satu pelajaran gitu, ya Budi dan Eko mengisinya dengan baik, ya main catur gitu.
Abdul berteman baik dengan Budi dan Eko, ya terkadang ikut main catur atau baca buku di perpusatakan gitu waktu istirahat gitu. Sedang Erwin, ya paling kaya dari Budi, Eko, dan Abdul karena tinggalnya di perumahan elit orang kaya, ya Citra Raya Tanggerang. Erwin terkadang main catur dengan Budi, Eko, dan Abdul, ya bergantian gitu.
Budi dan kawan-kawan berteman baik, ya sampai membuat grub band dengan tujuan menyalurkan hoby seni saja, ya terkadang ikut lomba-lomba musik dengan tujuan adu nyali saja gitu. Hasil lomba musik, ya jadi pelajaran dengan baik jika menang atau kalah gitu. Budi terkadang sering berselisih dengan Jhon dengan teman-teman, ya satu SMA gitu, ya jadi untuk menyelesaikan masalah dengan permainan catur, basket, voli, sepak bola, bulu tangkis, ya sampai lomba musik dalam grub band. Hasil pertandingan Budi dan Jhon, ya silih berganti yang menang gitu.
Budi suka dengan cewek bernama Tasya, ya teman satu kelas jadi di usahakan dengan baik gitu. Sampai Budi lulus dari SMA, ya begitu teman-teman yang lain, ya Budi jadian dengan Tasya gitu. Budi tidak bisa melanjutkan pendidikannya, ya jadi kerja buruh di perusahaan. Eko, ya karena keadaan jadi tidak melanjutkan kuliah, ya jadi kerja jadi buruh di perusahaan dengan baik. Abdul, ya milih dagang di pasar dari pada kuliah.
Erwin yang beda anak orang kaya dari Budi, Eko, dan Abdul. Erwin melanjutkan pendidikannya dengan baik, ya ke Jakarta gitu. Sedang Tasya, ya setelah lulus SMA, ya kerja di Mall gitu. Budi dan Eko menjalankan kegiatan kerja jadi buruh perusahaan di jalankan dengan baik banget, ya demi hidup ini. Budi punya keinginan tidak selamanya jadi buruh, ya ingin kerja di pemerintahan jadi Budi mempelajari ilmu pendidikan Universitas, ya datanya di dapatkan dari teman-temannya yang kuliah gitu.
Eko suka dengan cewek cantik bernama Purnama, ya tetangga depan rumah gitu. Eko mengusahakan dengan baik, ya jadian sama Purnama. Ya Purnama setelah lulus SMA, ya beda sekolah dari Eko, ya Purnama kerja di mini market gitu. Eko berhasil jadian dengan Purnama dengan baik gitu, ya karena tetangga depan rumah gitu.
Abdul yang kerja di pasar, ya jadi pedagang gitu. Abdul fokus dengan keputusannya jadi pedagang di pasar, ya di usahakan maju dengan pemahaman ilmu ekonomi SMA, ya dan ilmu pendidikan Universitas masih urusan ekonomi, ya data dari beli buku ekonomi yang di jual di toko buku yang di jual di pasar gitu. Abdul tertarik dengan cewek cantik bernama Putri. Ya Putri kerjaan kuliah gitu. Abdul berusaha dengan baik untuk jadian sama Putri, ya hal hasil berhasil jadian dengan baik gitu.
Erwin menjalankan kuliahnya dengan baik di Universitas di Jakarta gitu. Erwin suka dengan cewek cantik bernama Tiara. Ya Tiara, ya anak orang kaya dan tinggal memang di Jakarta di perumahan elit orang kaya gitu. Erwin ingin sekali jadian sama Tiara, ya di usahakan dengan baik, ya tapi gagal gitu. Tiara telah jadian dengan Aslan. Ya Aslan, anak orang kaya gitu.
Erwin terkadang, ya masih berharap kalau Tiara putus dari Aslan, ya Erwin jadian dengan Tiara. Karena keadaan, ya jadi Erwin fokus kuliah demi kebaikan dirinya dari pada urusan cinta gitu. Budi dan kawan-kawan terkadang ngumpul di rumah Budi atau bergantian gitu, ya tetap menjalin hubungan persahabatan dengan baik gitu.
***
Cukup lama Eko baca cerpen yang ceritanya menarik banget gitu, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. Singkong goreng di makan Eko dengan baik, ya di piring ada singkong rebus dan minum kopi lah Eko dengan baik. Budi datang juga ke rumah Eko, ya memarkirkan motornya di depan rumah Eko. Budi duduk dengan baik, ya dekat Eko.
"Seperti biasa hidup ini di nikmati dengan baik, ya sederhana," kata Budi.
"Keadaan kita. Sederhana!" kata Eko.
"Ngomongin acara Tv, ya berkaitan calon Presiden dengan wakilnya. Bagus, ya kan Eko?" kata Budi.
"Iya bagus!" kata Eko.
"Acara Tv yang lain....bagus juga, ya kan Eko?" kata Budi.
"Iya bagus," kata Eko.
"Orang-orang pinter yang kerja di Tv, ya buat acara Tv....bagus-bagus," kata Budi.
"Realita begitu," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Mencintai tak harus memiliki," kata Budi.
"Budi ngomong begitu. Berarti Budi punya cerita yang ingin ceritakan, ya kan Budi?" kata Eko.
"Yaaa aku memang punya cerita!" kata Budi.
"Yaaa kalau begitu. Silakan Budi bercerita. Aku mendengarkan dengan baik cerita Budi, ya seperti mendengarkan sandiwara radio!" kata Eko.
"Begini ceritanya. Budi pemuda yang baik ya masih duduk sekolah SMA. Teman baik Budi adalah Eko gitu. Budi anak yatim piatu, ya orang tuanya meninggal karena kecelakaan mobil bus gitu. Budi jadi tinggal sama Paman Sule dengan Bibi Nunung, ya dari SD sampai sekarang, ya sekolah SMA. Paman Sule dan Bibi Nunung tidak punya anak, ya jadi Budi di sayang dengan baik seperti anaknya sendiri gitu. Cewek cantik bernama Happy Asmara, ya teman Budi, ya Happy Asmara tetangga sebelah rumah Budi gitu. Budi menyukai Happy Asmara, ya perasaan suka di pendem dengan baik sama Budi. Yaaa tetap berteman baik sama Happy Asmara dari SD sampai SMA gitu. Budi fokus pendidikan SMA, ya begitu juga Eko. Happy Asmara dekat dengan Denny Caknan, ya bisa di bilang pacaran gitu. Hubungan Happy Asmara dan Denny Caknan di jalankan dengan baik gitu, ya sampai Denny Caknan ketahuan sama Happy Asmara, yaaa Denny Caknan sedang menjalin kisah cinta dengan Bella. Ternyata oh ternyata Denny Caknan milih Bella dari pada Happy Asmara. Hubungan kisah cinta Happy Asmara dan Denny Caknan, ya putus gitu. Happy Asmara bersedih karena putus dari Denny Caknan, ya curhatnya sama Yeni. Happy Asmara, ya berusaha dengan baik melupakan kisah cintanya sama Denny Caknan, ya Happy Asmara move on gitu. Ada cowok yang keren bernama Delva, ya menyukai Happy Asmara dan ingin jadian gitu. Budi dan Eko sedang asik ngobrol di depan rumah, ya sambil main catur. Memang obrolan ada ngobrolin tentang Happy Asmara, ya teman tetangga sebelah rumah dan teman sekolah gitu. Budi menyukai Happy Asmara, ya ngomong sejelas-jelas mungkin sama Eko. Ternyata oh ternyata, ya Happy Asmara tak sengaja mendengarkan omongan Budi dan Eko, ya tentang Budi menyukai Happy Asmara. Happy Asmara di balik dinding pagar rumahnya, yaaa Happy Asmara senang di sukai Budi, ya teman baik sebagai tetangga sebelah rumah dan teman sekolah gitu. Happy Asmara dekat dengan Delva, ya ada untuk jadian pacaran. Dalam obrolan Budi dan Eko, ya Budi berkata "Mencintai Happy Asmara tapi tak harus memiliki". Eko mendengar omongan Budi, ya paham karena memang menyukai cewek yang di sukai tapi tak harus di miliki. Happy Asmara mendengar omongan Budi dan Eko, ya senang gitu, ya jadi Happy Asmara tetap dengan keputusannya dekat dengan Delva, ya walau di dalam hati....inginnya bersama Budi yang benar-benar menyukai diri Happy Asmara. Obrolan Budi dan Eko, ya selesai gitu, ya jadi Eko pulang ke rumahnya. Budi masuk ke dalam rumahnya. Happy Asmara yang bersembunyi di balik dinding pager rumahnya, ya telah mendengar obrolan Budi dan Eko, ya senang gitu dan masuk rumah gitu. Happy Asmara, ya di sukai Budi dengan baik gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus!" kata Eko.
"Sekedar cerita saja. Dunia ini masih banyak yang lebih baik bercerita dari pada aku. Yang lebih baik itu, ya sinetron dan film gitu," kata Budi.
"Aku paham obrolan Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Lika liku cerita cinta gitu!" kata Eko.
"Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Happy Asmara putus dari Denny Caknan, ya bersedih karena urusan cinta. Ada rasa senang karena ada yang menyukai diri Happy Asmara, ya mencintai tapi tak harus memiliki," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Kalau begitu main kartu remi saja!" kata Eko.
"Ok. Main kartu remi!" kata Budi.
Eko mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik gitu. Budi dan Eko main kartu remi dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment