CAMPUR ADUK

Tuesday, January 23, 2024

DEATH NOTE : LIGHT UP THE NEW WORLD

Cerita di buat Budi dan Eko berada di desa. Budi yang berada di desa, ya menikmati kehidupannya dengan baik gitu. Budi kebelakang rumahnya dengan baik, ya untuk memetik buah kates yang ia tanam dengan baik gitu. Dapat buah kates, ya di bawa untuk di cuci dengan baik dan di olah di dapur dengan baik. Budi membuat keripik kates dengan baik, ya dengan membaca resep makan yang ia baca dari buku resep makanan gitu. Singkat waktu, ya keripik kates jadi, ya di makan Budi dengan baik gitu.

"Emmm. Enak makanan yang aku buat," kata Budi.

Budi membuat kopi dengan baik gitu. Kopi jadi, ya segera di bawa gelas berisi kopi bersama satu piring yang ada keripik kates ke depan rumah gitu. Budi menaruh gelas dan piring, ya di meja dengan baik dan duduk dengan baik.

"Keadaan memang baik," kata Budi.

Budi santai duduk di depan rumahnya sambil menikmati minum kopi dan makan kates, ya menunggu teman baik datang ke rumah Budi, ya teman baik itu...Eko.

"Eko belum datang juga. Kalau begitu. Aku baca buku. Aku lulusan SMA, ya jadi harus banyak belajar untuk menambah pemahaman ilmu ini dan itu, ya siapa tahu di masa depan dapat di gunakan dengan baik gitu. Kalau bobotnya berat lebih baik baca cerpen saja!" kata Budi.

Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik gitu. Di pilih-pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilih salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu.

Isi cerita yang di baca Budi :

Sepuluh tahun setelah kematian Light Yagami /Kira dan L, di dunia yang di landa terorisme dunia maya, serangkaian kematian yang tidak dapat dijelaskan menunjukkan bahwa Death Note digunakan sekali lagi. Interpol menugaskan penerus biologis L, Ryuzaki, ke "Satuan Tugas Death Note" yang baru dibentuk, dipimpin oleh Detektif Tsukuru Mishima. Mereka dengan cepat mengamankan buku catatan tersebut saat terjadi pembunuhan besar-besaran di Shibuya, setelah pemiliknya, Sakura Aoi, terbunuh. Setelah menyentuh buku catatan Aoi, Satuan Tugas bertemu dan mempertanyakan pemilik aslinya – seorang Shinigami bernama Beppo – yang mengungkapkan bahwa ada enam Death Note yang saat ini ada di dunia manusia; ini adalah jumlah maksimum yang bisa ada di sana pada satu waktu. Satgas memutuskan untuk menemukan lima Death Note yang tersisa.

Demikian pula, pembunuh Aoi - teroris dunia maya Yuki Shien - bersumpah untuk mendapatkan semua buku catatan itu, percaya bahwa dia sedang menjalankan misi dari Light melalui Shinigami-nya, Ryuk. Menghasut kepanikan global dengan virus yang menampilkan video Light sebagai Kira, Shien kemudian melakukan kontak dengan pacar Light dan mantan sekutunya, Misa Amane. Setelah memulihkan ingatannya tentang Death Notes dan menghadiahkannya dengan miliknya, Shien meminta Misa untuk mengungkapkan informasi yang dia yakini akan mengungkapkan di mana Light bersembunyi; dia menolak, setelah menyaksikan Light sepertinya mati sepuluh tahun yang lalu. Tanpa gentar, Shien menggunakan kemampuan hackingnya yang luar biasa untuk menemukan tiga Death Note, membunuh pemiliknya dalam prosesnya. Dia kemudian menyamar sebagai Kira melalui virus lain, mengancam akan melakukan pembunuhan besar-besaran kecuali penerus L mengungkapkan nama dan wajahnya. Sebagai tanggapan, Ryuzaki menyebarkan video CGI dari L asli, mengundang Kira ke situs web yang dimaksudkan untuk mengelabui dia agar mengungkapkan lokasinya. Mengantisipasi hal ini, Shien melarikan diri sebelum membunuh salah satu penyelidik Kira asli – Touta Matsuda. Khawatir penyelidikannya terganggu, pemerintah Jepang membubarkan Satuan Tugas Death Note.

Menolak untuk menyerah, Mishima menemukan pesan tersembunyi dalam video Ryuzaki: "Saya memiliki Death Note terakhir". Marah, Mishima menghadapi Ryuzaki di rumahnya dan menemukan hubungan yang tidak biasa dengan Shinigami-nya, Arma. Namun, Ryuzaki mengungkapkan bahwa Death Note-nya kosong, setelah berjanji pada L sebelum kematiannya bahwa dia tidak akan pernah menggunakannya. Setelah pergi, Mishima ditangkap karena dicurigai mengganggu penyelidikan. Setahun sebelumnya, Mishima ditugaskan untuk menemukan Hikari Yagami, penerus rahasia Light yang ditempatkan dalam perawatan jaksa Teru Mikami. Namun, baik Yagami dan Mikami kemudian menghilang, membuat polisi mencurigai Mishima berkonspirasi dengan Kira. Setelah Mishima diinterogasi, Ryuzaki membebaskannya sehingga dia dapat mengakses Catatan Kematian Satuan Tugas dan menghadapi Kira baru. Setuju untuk bertemu Ryuzaki di Pusat Seni Nasional, Shien kembali meminta bantuan Misa, yang dengan enggan dia berikan.

Setelah tiga anggota Satuan Tugas kembali menangani kasus ini, mereka berangkat bersama Ryuzaki untuk menemui Shien, yang telah dibujuk dengan janji bahwa Ryuzaki akan memperlihatkan wajahnya dan Catatan Kematian tim. Mishima tetap berada di markas besar untuk memberi instruksi kepada mereka - namun, kontak terputus oleh sinyal gangguan yang dibuat oleh Shien. Dipaksa memperlihatkan wajah mereka, Tiga anggota Satuan Tugas dibunuh oleh Misa, yang telah memperoleh "Mata Shinigami" (Yang menampilkan nama asli dan umur seseorang di atas kepala mereka). Misa kemudian memberikan Shien informasi yang dia butuhkan tetapi memperingatkan dia bahwa Light sudah mati; namanya tidak muncul ketika dia melihat fotonya. Setelah pergi, Misa menulis namanya di halaman catatan kematian, bunuh diri.

Menyadari bahwa Kira yang memberinya tugas adalah seorang penipu, Shien tiba di lokasi rahasia dan mengorbankan separuh masa hidupnya untuk mendapatkan Mata Shinigami - memutuskan untuk membunuh penipu tersebut dan menggantikannya sebagai Neo Kira. Shien kemudian terkejut dihadang oleh Mishima dan Ryuzaki; Neo Kira tersangka terakhir menulis namanya jauh lebih awal dan menyebutkan waktu kematiannya. Ryuzaki kemudian mengungkapkan bahwa dia yakin Mishima adalah Neo Kira - dan setelah menyentuh Death Note Shien, Mishima mengingat semuanya. Setelah menyaksikan Teru Mikami menjadi gila dan membunuh Hikari Yagami, Mishima membunuh Mikami dan menggantikan Yagami sebagai Neo Kira. Mishima kemudian menyerahkan kepemilikan buku catatannya dan menginstruksikan Ryuk untuk memberikannya kepada Shien, yakin bahwa teroris dunia maya akan menemukan Catatan Kematian yang tersisa. Dengan informasi baru ini, Shien mencoba membunuh Mishima, namun polisi datang dengan perintah untuk membunuh mereka bertiga. Shien ditembak mati setelah memberikan Mishima Death Note, memungkinkan dia dan Ryuzaki melarikan diri melalui kereta bawah tanah yang ditinggalkan. Mereka kemudian dihadang oleh anggota Satgas terakhir yang tersisa, yang dibunuh oleh Arma ketika dia mencoba menembak Mishima - dengan mengorbankan nyawanya sendiri, yang membuat Ryuzaki putus asa saat dia dan Mishima ditangkap oleh polisi.

Perintah eksekusi Mishima dan Ryuzaki dibatalkan oleh Interpol dan Mishima ditahan. Ryuk kemudian menjelaskan mengapa enam Death Note dijatuhkan ke bumi - Raja Shinigami yang sekarat, yang tertarik dengan Light Yagami, telah berjanji untuk memberikan tahtanya kepada Shinigami yang menemukan Kira berikutnya. Ketika Mishima menunjukkan bahwa keenam Death Note telah diamankan, Ryuk menyarankan bahwa keserakahan manusia akan mengakibatkan penggunaannya sekali lagi, dan pergi. Tak lama setelah digiring ke selnya, Mishima disambut oleh Ryuzaki, yang memberitahukan kepadanya bahwa kendaraan yang berisi buku catatan tersebut diserang oleh teroris, mengakibatkan empat buku catatan hancur dan dua lainnya hilang. Mengungkap bahwa hari ini adalah tanggal kematiannya, Ryuzaki menyarankan bertukar tempat dengan Mishima, karena dia percaya bahwa Mishima adalah satu-satunya yang dapat mengambil Death Note yang hilang. Menerima peran barunya, Mishima mengungkapkan nama aslinya – Ryo Nakagami – dan meninggalkan Ryuzaki untuk mati dengan damai di sel. Video Light mengatakan "Seperti yang saya rencanakan" dan ironisnya tersenyum.

***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya bagus banget gitu, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya memarkirkan sepedahnya dengan baik di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.

"Ada makanan enak," kata Eko.

Eko mengambil keripik di piring, ya di makan dengan baik gitu.

"Emmmm. Enak makan ini. Kayanya seperti kates yang di tepungin, ya di beri bumbu gurih gitu. Jadi keripik kates," kata Eko.

"Memang kates di tepungin dan beri bumbu gurih," kata Budi.

Budi beranjak dari duduknya, ya ingin ke dapur untuk membuat kopi.

"Jangan repot-repot Budi. Buat kopinya," kata Eko.

"Aku tidak repot buat kopi. Cuma menghormati tamu saja!" kata Budi.

"Aku paham omongan Budi," kata Eko.

Eko menikmati makan keripik kates dengan baik. Budi ke dapur, ya membuat kopi dengan baik. Kopi jadi, ya segera di bawa ke depan rumah. Gelas di taruh Budi meja dan Budi duduk gitu.

"Silakan kopinya!" kata Budi.

"Iya!" kata Eko.

Eko mengambil gelas berisi kopi, ya di minum dengan baik, ya menikmati kopi dengan baik.

"Enak kopinya," kata Eko.

Eko telah minum kopi, ya gelas di taruh di meja dengan baik gitu. 

"Emmm," kata Budi. 

"Ngomong-ngomong tentang acaraTv, ya gimana pendapat Budi tentang debat wakil Presiden?" kata Eko. 

"Debat wakil Presiden. Gimana ya?" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Berdasarkan aku menonton acara Tv debat wakil Presiden dan membaca berita yang bergulir di koran yang berkaitan membahas ini dan itu tentang debat wakil Presiden, ya ada kurang dan lebihnya gitu. Karena aku sebatas lulusan SMA, ya terkadang pendapat lulusan SMA kurang berbobot karena di dasarkan ilmu, ya bisa di bilang di remehkan. Ya aku menilainya sebatas penonton yang baik saja, ya nilai positif dari pada negatif. Penilaian aku bagus, ya acara debat wakil Presiden," kata Budi. 

"Pendapat Budi menilai debat wakil Presiden...bagus. Karena Budi penonton yang baik, ya acara Tv," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Aku menilai acara Tv debat wakil Presiden, ya bagus juga," kata Eko. 

"Eko menilai acara Tv debat wakil Presiden dari sudut penonton yang baik, ya sama dengan aku," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Kita ini, ya bisa jadi bahan objek penelitian dari lulusan Universitas untuk menilai acara Tv yang di tonton dan juga komentarnya, ya kan Eko?" kata Budi. 

"Memang bisa jadi sih. Kita jadi objek penelitian dengan tujuan ini dan itu. Hidup ini," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Ya kalau begitu. Main catur saja!" kata Eko. 

"Oke. Main catur!" kata Budi. 

Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Eko dan Budi menyusun dengan baik, ya bidak catur di atas papan catur gitu. Keduanya main catur dengan baik gitu.

"Debat wakil Presiden. Menurut aku masih terlihat permainan caturnya, ya kan Eko?" kata Budi.

"Terlihat permainan caturnya. Yang lain pun terlihat juga," kata Eko.

"A dan B terlihat," kata Budi.

"A dan B. Yang bener itu...varibel X dan Y," kata Eko.

"Karena hanya lulusan SMA, ya lebih baik itu. A dan B. Versi kita. X dan Y, ya versi pendidikan Universitas," kata Budi.

"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

Eko dan Budi terus main catur dengan baik gitu.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK