Eko duduk di depan rumahnya.
"Keadaan lingkungan baik," kata Eko.
Eko menikmati minum kopi dan makan gorengan.
"Emmm. Nyanyi. Main gitar. Menghibur diri dengan baik," kata Eko.
Eko mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu.
Lirik lagu yang di nyanyikan Eko :
***
Eko selesai menyanyi dan main gitar, ya gitar di taruh di samping kursi. Yaaa Eko menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu.
"Emmm. Baca cerpen saja!" kata Eko.
Eko mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik, yaaa cerpen di baca dengan baik.
Isi cerita yang di baca Eko :
Di Wina 1920-an selama musim Natal, Mary tinggal bersama orang tuanya dan adik laki-lakinya Max. Dia kesal karena orang tuanya akan pergi ke pesta malam itu, karena dia ingin seluruh keluarga berkumpul untuk Natal. Paman Albert datang dan memberinya dan Max sebuah rumah boneka dan boneka pemecah kacang dijuluki NC, yang langsung disukai Mary. Malam itu, NC hidup kembali di depan Mary dan tumbuh setinggi manusia. Dia mengatakan padanya bahwa dia harus berbicara dengan teman-temannya di rumah boneka, yang ada di ruang duduk dekat pohon Natal. Mereka turun dan Mary menemukan bahwa ruang duduk telah berkembang menjadi ukuran yang sangat besar sehingga tampak seperti mainan. Di rumah boneka, Mary bertemu teman-teman NC ; Gielgud, seekor simpanse yang sopan; Tinker, seorang penyanyi opera pernickety dan Sticks, seorang anak drummer.
Setelah memanjat pohon Natal, Mary bertemu dengan Peri Salju, yang menyerupai ibunya. Peri Salju memberi tahu Mary bahwa NC sebenarnya adalah seorang pangeran yang kerajaannya diambil alih oleh Raja Tikus yang antropomorfik dan ibunya yang kejam, Ratu Tikus, yang juga mengubahnya menjadi pemecah kacang. Dia berhasil mengubahnya kembali menjadi anak laki-laki sementara karena kepercayaan Mary dan keduanya menari sebentar sebelum menemukan kotanya. Sejak NC berubah menjadi pemecah kacang, Raja Tikus telah menindas rakyatnya, dan memaksa mereka untuk bekerja di pabrik-pabrik di mana mainan anak-anak dibakar untuk membentuk awan gelap di atas kota untuk menghalangi sinar matahari, yang ia takuti. Mary menyarankan agar mereka menghancurkan pabrik untuk menakut-nakuti dia. Tanpa sepengetahuan mereka, dua mata-mata Raja Tikus melapor kembali untuk memberi tahu Raja Tikus bahwa NC masih hidup dan seorang anak laki-laki lagi. Rottweiler, ya untuk menebang pohon Natal. Ketika pohon itu tumbang, Mary tiba-tiba terbangun di tempat tidurnya sendiri dan berlari ke bawah untuk mendapatkan NC. Orang tuanya tidak percaya ketika dia menceritakan kejadian malam itu kepada mereka.
Malam berikutnya, NC hidup kembali dan memberi tahu Mary bahwa dia bermaksud mengumpulkan pasukan untuk melawan Raja Tikus. Max bangun dan setuju untuk bergabung dalam pertarungan dengan mereka. NC turun di depan mereka, untuk mengumpulkan teman-temannya tetapi diculik. Ketika Mary dan Max turun, mereka menemukan bahwa NC, Tinker dan Sticks sedang ditawan di tempat api oleh Raja Tikus dan antek-anteknya. Setelah menyiksa mereka sebentar, dia menculik mainan dan memikat Max kembali ke kota. Setelah mereka pergi, Mary menemukan Gielgud, yang lolos dari penangkapan. Mereka menemukan portal ke kota di loteng rumah, dan setelah mencuri penyamaran dari tikus, mencari teman-teman mereka di kota. Mereka menemukan Raja Tikus dan Max di pusat kota di mana mainan diambil dari anak-anak untuk dibakar. Max ngeri dengan ini dan meminta untuk dikembalikan ke rumah, tapi Raja Tikus memenjarakannya di istananya. Mereka menyelinap ke salah satu pabrik asap di mana mereka menemukan Sticks, Tinker, dan NC yang tampaknya tak bernyawa.
Mary menyelamatkannya dari pembakaran dan mengatakan kepadanya bahwa dia mencintainya, yang mematahkan kutukan, menghidupkan kembali NC dan mengubahnya kembali menjadi anak laki-laki secara permanen. Para pekerja pabrik, melihat pangeran mereka hidup, mulai melawan tikus sementara Mary dan NC berusaha menutup pabrik. Raja Tikus dan Ratu Tikus memutuskan untuk melarikan diri dengan helikopter, menculik Mary dan Max. Gielgud dan NC berhasil menaiki helikopter dan melawan Rat King sementara Max berhasil mendaratkan pesawat ke dalam tumpukan mainan. Raja dan Ratu Tikus melarikan diri dengan kembali ke bentuk tikus aslinya dan melarikan diri ke selokan. NC dinobatkan sebagai raja dan perdamaian dipulihkan di kerajaan saat semua orang merayakannya. Peri Salju muncul kembali dan memberi tahu Mary bahwa sudah waktunya baginya untuk kembali ke rumah, meskipun dia enggan untuk pergi. Sebelum dia pergi,
Mary bangun di kamarnya sendiri di mana orang tuanya meminta maaf atas kritik mereka sebelumnya terhadapnya dan berjanji untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersamanya. Dia turun ke Paman Albert yang memperkenalkan dia ke tetangga barunya: seorang anak laki-laki seusianya, yang menyerupai Pangeran Nutcracker dan meminta untuk di panggil NC. Mereka segera menjadi teman dan keduanya bermain ice skating bersama.
***
Eko selesai baca cerpen, ya buku di tutup dan di taruh di bawah meja. Yaaa Eko menikmati minum kopi dan makan gorengan. Budi datang ke rumah Eko, ya motor di parkirkan di depan rumah Eko. Budi duduk dengan baik, ya dekat Eko.
"Hidup ini tetap rencana manusia demi urusan ekonomi, ya untuk mencapai impian yang diinginkan demi masa depan yang baik," kata Budi.
"Realita hidup ini," kata Eko.
"Rencana Pemilu 2024 pun, ya berdasarkan berita Tv. Rencana di usahakan, ya berjalan baik, ya sampai pada waktu Pemilu 2024," kata Budi.
"Pemilu 2024 berjalan dengan baik. Yaaa kebaikan bersama, ya rakyat Indonesia," kata Eko.
"Iya sih. Pemilu 2024 berjalan dengan baik. Aku setuju omongan Eko. Demi kebaikan bersama, ya rakyat Indonesia," kata Budi.
"Siapa pemenang dalam Pemilu? Ya silakan duduk dengan baik di kursi pemerintahan dan menjalankan pemerintahan dengan baik gitu!" kata Eko.
"Pemimpin yang baik. Membawa kebaikan pada rakyat," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Andai?" kata Budi.
"Andai apa?" kata Eko.
"Cerita tidak sesuai rencana yang ada. Cerita di buat negeri ini, ya pemimpinnya diktator gitu. Seperti cerita dunia alternatif di film-film. Presiden Joko Widodo memimpin negeri ini, ya di buat tiga periode gitu. Gimana Eko?" kata Budi.
"Tiga periode. Memimpin negeri ini. Presiden. Mungkin ceritanya bisa seperti Presiden Soeharto," kata Eko.
"Mungkin sih," kata Budi.
"Pihak-pihak yang punya kepentingan kedudukan di pemerintahan, ya mempertahankan terus kedudukan Presiden Joko Widodo, ya karena hasil pemerintahan yang baik," kata Eko.
"Tetap saja ada pro dan kontra," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Melanggar amanah dari Undang-Undang 1945," kata Budi.
"Menurut ku enggak melanggar amanah dari Undang-Undang 1945, ya kalau dibuat Undang-Undangnya tiga periode," kata Eko.
"Iya juga ya. Kalau di buat Undang-Undangnya tiga periode, ya tidak melanggar apa pun," kata Budi.
"Semua dasarnya kesepakan dalam pembentukan Undang-Undang, ya orang-orang duduk di pemerintahan," kata Eko.
"Orang-orang pinter dengan pendidikannya, ya dari dulu sampai sekarang. Berlomba-lomba duduk di pemerintahan. Dengan tujuan ini dan itu, ya hasilnya ini dan itu," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Yaaa cuma andai saja. Jadi obrolan kembali ke realita cerita sebenarnya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Hidup ini tetap sama kan Eko?" kata Budi.
"Iya. Hidup ini tetap sama!" kata Eko.
"Obrolan urusan cinta," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Demi dia yang di cintai, ya di usahakan bahagia," kata Budi.
"Cowok yang cinta sama ceweknya. Ya cowok yang baik dan berjalan di jalan baik. Berusaha dengan baik, ya cowok ingin membahagiakan cewek yang di sukai dengan baik," kata Eko.
"Walau sebenarnya keadaan miskin, ya cowok berusaha dengan baik, ya membahagiakan cewek yang di sukai. Memang kaya itu, ya cowok bisa lebih membahagiakan cewek yang di sukai," kata Budi.
"Hidup antara baik dan buruk. Sisi yang buruk, ya cewek menderita karena cowoknya yang perilakunya buruk," kata Eko.
"Sisi buruk. Jadinya....kisah cinta, ya bisa berakibat trauma," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Abdul datang ke rumah Eko, ya memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Eko. Abdul membawa makanan gorengan dan Es gelas tiga buah, ya di taruh di meja dan duduk dengan baik Abdul, ya dekat Budi dan Eko.
"Abdul ngomong-ngomong. Gimana kerjaan Abdul?" kata Budi.
"Baik. Dan tetap hati-hati dalam menjalankan hidup ini. Karena siapa yang tahu isi hati manusia? Yang tahu isi manusia adalah Tuhan!" kata Abdul.
"Aku paham omongan Abdul!" Budi.
"Kita sudah ngumpul. Lebih baik nonton sepak bola!" kata Eko.
"Oke. Nonton sepak bola!" kata Budi.
"Nonton sepak bola!" kata Abdul.
Eko mengambil proyektor buatannya, ya di bawah meja dan di taruh di atas meja, ya proyektor. Eko menghidupkan proyektor dengan baik, ya cahaya proyektor di arahkan kediding rumah yang bercat putih gitu. Eko mengeset chenel Tv yang menayangkan acara sepak bola, ya live gitu. Ketiga menonton sepak bola dengan baik, ya sambil menikmati minuman dan makanan. Yaaa ketiganya terkadang terbawa suasana acara sepak bola ketika pemain sepak bola, ya ingin di masukan bola ke dalam gawang, ya mencetak gol gitu.
"Hari ini. Hari 10 November. Hari peringatan Pahlawan kan Eko, Abdul?" kata Budi.
"Iya," kata Eko.
"Iya," kata Abdul.
"Jadi. Kita harus menghormati perjuangan para Pahlawan dengan baik," kata Budi.
"Memang harus menghormati," kata Eko.
"Menghormati!" kata Abdul.
Ketiganya terus nonton sepak bola dengan baik.
No comments:
Post a Comment