Pada Malam Natal, ya empat bulan setelah ibu hamil Sarah Scarangella selamat dari kecelakaan mobil yang menewaskan suaminya, dia membuat persiapan terakhir untuk persalinannya keesokan harinya. Bayinya sudah terlambat lahir. Masih belum pulih dari kematian suaminya, Sarah menjadi murung dan depresi. Dia menolak permintaan ibunya untuk tinggal bersamanya malam itu dan meminta majikannya Jean-Pierre untuk membawanya ke rumah sakit untuk persalinannya.
Malam itu, seorang wanita misterius tak dikenal tiba di depan pintu rumah Sarah, meminta untuk menggunakan telepon untuk meminta bantuan. Sarah berbohong bahwa suaminya sedang tidur dan dia tidak ingin diganggu, tetapi wanita itu mengatakan kepadanya bahwa dia tahu suaminya sudah meninggal. Ketika pengunjung tetap masuk, Sarah, seorang fotografer profesional, mencoba mengambil fotonya melalui jendela dan menelepon polisi. Saat mereka tiba, wanita itu sudah menghilang. Polisi meyakinkan Sarah bahwa dia akan baik-baik saja, mengatur kunjungan mobil patroli sepanjang malam.
Saat mengembangkan fotonya, Sarah mengenali wanita di latar belakang foto yang diambilnya sebelumnya, yang menunjukkan bahwa dia sedang menguntit Sarah. Sarah menelepon Jean-Pierre, meminta agar fotonya diperbaiki. Saat dia pergi tidur, wanita itu tiba di kamar tidur, membangunkan Sarah dengan gunting yang menusuk perutnya yang sedang hamil. Sarah melawan pengunjung tersebut (yang menyayat sebagian wajah Sarah dengan gunting) dan mengunci dirinya di kamar mandi, di mana wanita tersebut mencoba untuk masuk. Wanita itu menjelaskan bahwa niatnya adalah mengambil anak Sarah untuk dirinya sendiri.
Jean-Pierre tiba, dan tidak mengetahui seperti apa rupa ibu Sarah, menerima perkataan wanita itu bahwa dialah ibunya. Tidak lama setelah ibu kandungnya Louise tiba, menimbulkan kecurigaannya. Louise menuju ke atas untuk memeriksa putrinya. Percaya dialah penyerangnya, Sarah secara tidak sengaja membunuh Louise dengan menusukkan jarum ke lehernya. Jean-Pierre kemudian ditikam sampai mati oleh penyusup. Polisi datang untuk memeriksanya dengan seorang tahanan di belakangnya. Karena tidak mengetahui seperti apa rupa Sarah, polisi menerima perkataan wanita tersebut bahwa dia adalah Sarah dan semuanya baik-baik saja. Saat mereka hendak pergi, polisi menyadari wanita yang membukakan pintu tidak hamil dan kembali ke rumah. Petugas pertama ditikam sampai mati dengan jarum rajut saat ia mencoba menangkap penyerang. Yang kedua ditembak di bagian belakang kepala saat dia mencoba membantu Sarah. Penyerang mematikan listrik saat orang ketiga masuk, menunggu sampai mereka menyalakannya kembali sebelum menembak petugas dan menikam kepala tahanannya.
Sarah menghadapkan wanita itu, dan keduanya saling melukai dengan berbagai peralatan rumah tangga. Sarah berhasil membakar separuh wajah wanita tersebut dengan wadah aerosol dan rokok. Wanita itu melarikan diri, dan setelah terpojok oleh Sarah, mengungkapkan bahwa dia adalah pengemudi lain dalam kecelakaan mobil, yang menewaskan bayinya yang belum lahir. Dia menginginkan bayi Sarah sebagai penggantinya.
Sebelum hal lain dapat terjadi atau dikatakan, keduanya diinterupsi oleh kebangkitan petugas polisi ketiga; setelah ditembak dari jarak dekat oleh wanita tersebut dengan senjata anti huru hara, dia selamat dari serangan tersebut tetapi sekarang mengalami disorientasi dan buta. Dia membingungkan Sarah dengan penyerangnya dan memukul perutnya dengan tongkatnya, memaksa air ketubannya pecah. Wanita itu datang membantu Sarah dan secara brutal membunuh petugas tersebut; namun Sarah yang kini terbaring di tangga sudah mulai melahirkan dan bayinya tersangkut.
Putus asa untuk menyelamatkan anaknya, Sarah memohon agar wanita yang kini enggan itu melakukan apa yang awalnya dia inginkan. Menyetujui permohonan tersebut, wanita tersebut sambil menangis melakukan operasi caesar pada Sarah dengan gunting, menyelamatkan bayi tersebut tetapi membunuh Sarah dalam prosesnya. Wanita itu kemudian duduk di kursi dan mulai mengayun-ayun bayinya, yang menangis sebentar, sambil menatap penuh perasaan ke arah Sarah yang terbaring mati di tangga.
"Emmm," kata Eko.
"Hidup ini," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Hidup ini....pilihan manusia yang menjalankan hidup ini, ya kan Eko?" kata Budi.
"Yaaa hidup ini. Tetap pilihan manusia yang menjalankan hidup ini," kata Eko.
"A dan B," kata Budi.
"Apa maksudnya A dan B?" kata Eko.
"Aku mau cerita!" kata Budi.
"Budi mau cerita," kata Eko.
"Cerita versi A dan cerita versi B," kata Budi.
"Silakan Budi bercerita!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Cerita A. Jhon pemuda yang baik, ya kerjanya pegawai di perusahaan. Ada cewek yang di sukai Jhon, ya cewek itu bernama Sarwenda. Ya Sarwenda punya impian jadi artis, ya ikut casting film dan sinetron. Keberutungan pada Sarwenda, ya dapet peran di film. Karir artis berjalan dengan baik. Sampai Sarwenda di jodohkan sama orang tuanya, ya menikah dengan cowok yang kerjaannya artis. Cowok itu bernama Ruben. Sarwenda menolak perjodohan sih, ya karena cinta sama Jhon. Ya karena perjodohan Sarwenda, ya Jhon yang awalnya di terima orang tua Sarwenda, ya pada akhirnya Jhon di tolak sama orang tua Sarwenda. Orang tua Sarwenda mendesak Sarwenda menikah dengan Ruben. Jhon memilih untuk pergi dari hidup Sarwenda. Ya jadi Sarwenda menerima perjodohan orang tua. Ruben dan Sarwenda menikah gitu. Karir artis Sarwenda dan Ruben, ya tetap bagus dengan baik gitu. Ruben, ya punya anak angkat bernama Betrand. Ya Betrand masih kuliah di Universitas gitu. Hubungan Sarwenda dan anak angkatnya Ruben, ya baik gitu. Rumah tangga Ruben dan Sarwenda berjalan dengan baik, ya bahagia gitu. Sedangkan Jhon, ya bertemu dengan cewek cantik bernama Maria. Ya Maria kerjaannya, ya pegawai di perusahaan gitu. Jhon pendekatan dengan baik sama Maria. Usaha Jhon berhasil jadian sama Maria dan menikah gitu. Begitulah ceritanya," kata Budi.
"Cerita yang bagus," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Cerita B-nya, ya Budi?" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Cerita B. Jhon pemuda yang baik, ya menjalin hubungan kisah cinta dengan cewek cantik bernama Sarwenda gitu. Ya Sarwenda yang punya impian jadi artis, ya jadi berusaha dengan baik casting film dan sinetron. Usaha Sarwenda, ya berhasil dapet peran di film. Ya Sarwenda jadi artis dengan baik, ya karirnya bagus gitu. Orang tua Sarwenda menjodohkan Sarwenda dengan cowok yang bernama Ruben. Ya Ruben kerjaannya artis gitu. Jhon awal di terima orang tua Sarwenda, ya pada akhirnya di tolak sama orang tua Sarwenda, ya karena Sarwenda di jodohkan gitu. Ya Sarwenda yang tidak ingin putus dari Jhon, ya karena cintanya. Sarwenda berpikir pendek, ya meminta Jhon untuk berhubungan badan. Ya Sarwenda sudah membuka kancing pakaiannya di depan Jhon. Ya Jhon masih berpikir panjang, ya jadi menolak Sarwenda dan pergi meninggalkan Sarwenda. Ya Sarwenda, ya menangis karena melakukan kesalahan gitu. Karena Jhon pergi dari hidup Sarwenda, ya jadi Sarwenda menerima perjodohan orang gitu. Sarwenda menikah dengan Ruben. Rumah tangga di jalankan Ruben dan Sarwenda, ya baik dan karir artis berjalan dengan baik pula gitu. Ruben ternyata punya anak angkat bernama Betrand. Sedangkan Jhon bertemu dengan cewek cantik bernama Maria. Ya Jhon menikah dan Maria, ya bahagia gitu. Diam-diam Betrand menyukai Sarwenda, ya karena kecantikan Sarwenda gitu. Rumah tangga yang di jalankan Ruben dan Sarwenda belum di karunia anak gitu. Betrand baik pada Sarwenda, ya begitu juga Sarwenda baik sama Betrand. Sarwenda, ya ada rasa sama dengan Betrand. Hubungan kedekatan Betrand dan Sarwenda, ya jadi cinta dan berpikir pendek keduanya, ya terjadi hubungan badan keduanya. Sampai Ruben, ya tahu hubungan Sarwenda dan Betrand, ya jadinya Ruben kena serangan jantung dan mati gitu. Setelah Ruben di makamkan dengan baik, ya Sarwenda mengundurkan diri dari karirnya dunia keartisan. Sarwenda yang mengandung anak dari Betrand gitu. Jadi Sarwenda dan Betrand menikah dan hidup di desa gitu. Begitulah ceritanya," kata Budi.
"Cerita yang bagus," kata Eko.
"Sekedar cerita saja. Dunia ini, ya ada yang lebih baik dari aku bercerita. Yang baik itu, ya film dan sinetron karena berkaitan dengan roda penggerak ekonomi," kata Budi.
"Aku paham omongan Budi," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Bisa di bilang cerita versi A, ya baik kisah perjalanan hidupnya tokoh Sarwenda. Sedangkan versi B, ya buruk kisah perjalanan hidupnya tokoh Sarwenda," kata Eko.
"Yaaa begitulah ceritanya," kata Budi.
"Seperti biasa, ya lika liku kisah cinta," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Hidup ini pilihan manusia yang menjalankan hidup ini....A dan B," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA, ya kan Budi?" kata Eko.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main permainan ular tangga saja!" kata Eko.
"Ya oke main permainan ular tangga!" kata Budi.
Budi mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment