Setelah nonton Tv di ruang tengah yang acara Tv yang bagus banget, ya balap motor gitu, yaaaa Budi duduk di depan rumahnya, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan di pilih-pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca gitu. Terpilih salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Pada tahun 1927, seorang seniman dan penyihir bernama Schweick mengerjakan lukisan neraka di Kamar 36 Hotel Seven Doors, di New Orleans, Louisiana. Dia melindungi salah satu dari tujuh gerbang neraka, yang jika dibuka, akan membawa akhir dunia dan kematian umat manusia. Dia diseret dari kamarnya oleh gerombolan lynch ke ruang bawah tanah hotel dan dibunuh karena mempraktikkan ilmu hitam. Saat ini terjadi, seorang wanita bermata putih membaca dari buku tebal kuno "Eibon", menubuatkan terbukanya salah satu dari tujuh gerbang neraka.
Pada tahun 1981, Liza Merrill mewarisi hotel dan pindah dari New York City untuk memperbarui dan membukanya kembali. Segera setelah dia tiba, seorang pekerja melihat sekilas seorang wanita bermata putih melalui jendela dan jatuh dari perancahnya. Dokter lokal John McCabe dipanggil dan dia membawa pria yang terluka itu ke rumah sakit. Bel untuk Kamar 36 berdering, tetapi karena hotel belum dibuka, Liza menolaknya karena tidak berfungsi. Seorang tukang ledeng, Joe, datang untuk menyelidiki kekurangan air yang mengalir. Di ruang bawah tanah yang kebanjiran, dia menemukan area yang ditutup bata dan secara tidak sengaja membuka gerbang ke neraka. Dia diserang oleh hantu yang tak terlihat, dibutakan, dan dibunuh. Mayat Joe dan Schweick segera ditemukan oleh pelayan hotel, Martha, dan dibawa ke kamar mayat rumah sakit setempat.
Saat mengemudi ke kota, Liza bertemu dengan seorang wanita buta bernama Emily dan anjing penuntunnya, Dicky. Emily memperingatkan Liza bahwa membuka kembali hotel akan menjadi kesalahan dan dia harus segera kembali ke New York. Di sebuah bar di kota, John mendesak Liza untuk menyerah pada proyek hotel tetapi dia menolak, menjelaskan bahwa itu adalah satu-satunya kesempatan tersisa untuk kesuksesan finansial.
Belakangan, Emily mengunjungi Liza di hotel dan bercerita tentang Schweick dan Kamar 36, memperingatkan Liza untuk tidak naik ke sana. Saat memeriksa lukisan Schweick, tangan Emily mulai berdarah, menyebabkan dia lari bersama Dicky dari hotel dengan ketakutan. Liza memperhatikan bahwa tak satu pun dari mereka membuat langkah kaki terdengar saat mereka pergi. Terlepas dari peringatan Emily, Liza memasuki Kamar 36 dan menemukan Eibon, serta mayat Schweick dipaku di dinding kamar mandi. Dia kembali ke Kamar 36 bersama John, tetapi Eibon dan mayatnya hilang. Liza juga memberi tahu John tentang pertemuannya dengan Emily tetapi dia skeptis, bersikeras bahwa tidak ada wanita buta yang tinggal di kota. Lebih jauh, dia mengatakan bahwa rumah tempat tinggal Liza yang diklaim Emily telah ditinggalkan selama bertahun-tahun.
Sementara itu, arsitek Liza, Martin, mengunjungi perpustakaan kota untuk memeriksa cetam biru, hotel tersebut. Cetak biru mengungkapkan ruang besar yang tidak dapat dijelaskan di ruang bawah tanah. Setelah mengetahui hal ini, Martin terlempar dari tangganya oleh kekuatan yang tak terlihat, lehernya patah, dan lumpuh. Saat dia terbaring tak berdaya di lantai, laba-laba muncul dan memakannya hidup-hidup. Kembali ke hotel, Martha sedang membersihkan kamar mandi di Kamar 36 ketika mayat animasi Joe muncul dari air bak mandi dan membunuhnya. John masuk ke rumah tua tempat Emily seharusnya tinggal. Itu ditinggalkan, tetapi dia menemukan Eibon dan mulai membacanya, mengetahui bahwa hotel itu tampaknya adalah salah satu dari tujuh gerbang ke neraka.
Emily dihadapkan di rumahnya oleh mayat animasi Schweick dan orang-orang yang baru saja meninggal. Dia memerintahkan Dicky untuk menyerang dan meskipun anjing itu mengusir mayat hidup, dia selanjutnya menyerang Emily, membunuhnya.
Liza memasuki ruang bawah tanah hotel sekali lagi dan diserang oleh pekerja hotel mayat hidup. Dalam pelariannya, dia bertemu dengan John lagi di pintu masuk hotel. Setelah menyelidiki, tidak ada tanda-tanda pekerja mayat hidup dan Liza mulai mempertanyakan kewarasannya sendiri. Mereka berkendara ke rumah sakit dan menemukannya kosong kecuali Dr. Harris, putri Joe Jill, dan gerombolan mayat hidup. Harris terbunuh oleh kaca yang beterbangan dan John mengirim Jill saat dia berubah dan menyerang Liza.
John dan Liza melarikan diri menuruni tangga tetapi menemukan bahwa mereka telah sekali lagi tiba di ruang bawah tanah hotel. John mencatat betapa mustahilnya seluruh cobaan itu, tetapi tidak punya pilihan lain untuk menerimanya sebagai nyata. Mereka melewati labirin yang banjir dan tersandung ke gurun — pemandangan yang sama dalam lukisan Schweick. Tidak peduli ke arah mana mereka berbelok, mereka menemukan diri mereka kembali ke titik awal mereka. Mereka akhirnya dibutakan seperti Emily, dan menghilang.
***
Cukup lama Budi baca cerpen, ya selesai juga gitu. Buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan dengan baik di depan rumah Budi gitu. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi gitu.
"Cinta," kata Budi.
"Ada apa dengan kata itu?" kata Eko.
"Aku ada cerita sih. Cerita cinta," kata Budi.
"Budi mau cerita toh!" kata Eko.
"Ya ceritanya urusan cinta dan juga ada kaitan dengan urusan hantu gitu," kata Budi.
"Hantu. Cerita misteri toh!" kata Eko.
"Misteri!!!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Yaaaa urusan cintanya. Terkadang harapan tidak sesuai dengan kenyataan," kata Budi.
"Memang hidup ini. Terkadang harapan yang diinginkan tidak sesuai dengan kenyataan. Harus di terima dengan baik, ya kenyataan. Demi hidup ini," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Gimana ceritanya Budi!" kata Eko.
"Begini ceritanya. Abdul teman baik Budi dari SMA, ya sampai keduanya kerja di kepolisian Lapor Pak!. Pimpinan kepolisian Lapor Pak!, ya Pak Andre gitu. Abdul dan Budi menjalankan kerjaannya dengan baik, ya menangkap penjahat berdasarkan laporan masyarakat atau terjadi kejadian kejahatan yang terjadi di masyarakat ketika sedang patroli gitu. Abdul menjalankan hubungan dengan cewek yang di sukai, ya Putri. Ya Putri pemilik toko bunga gitu. Abdul hubungan dengan Putri, ya hanya teman tapi demen gitu. Ya ada sih hubungan Abdul dan Putri, ya mengubah status jadi jadian gitu, ya menikah, ya tapi Putri telah di jodohkan sama orang tuanya dengan cowok kaya bernama Ajiz. Ya di masa lalu, ya Ajiz ada hubungan kisah cinta dengan Nunung sih, ya tapi telah putus dari Nunung karena Nunung lebih milih Sule dari pada diri Ajiz gitu. Ajiz ngebet banget dengan Putri, ya cepat nikah gitu karena belajar dari kesalahan masa lalu, ya Ajiz gagal dengan Nunung gitu. Abdul menjalankan tugas sama Budi, ya berdasarkan informan bernama Eko tentang jaringan narkoba gitu. Memang sih, ya Abdul dan Budi berhasil menangkap Jhon pengedar Narkoba di sebuah klab malam gitu. Abdul dan Budi masih berusaha menangkap bos penjahat gitu. Joker, ya tahu kerjaannya telah di cium polisi dan anak buahnya, ya Jhon di tangkap polisi gitu. Joker menyuruh Beni untuk membunuh polisi Budi dan Abdul gitu. Beni melaksanakan perintah Joker dengan baik, ya mengincar Budi dan Abdul gitu. Beni yang berhasil menemukan targetnya, ya menembak Budi dan Abdul gitu. Ternyata yang tertembak mati, ya Abdul. Ya Budi menembak Beni sampai mati gitu. Abdul meninggal dunia, ya segera di makamkan dengan baik gitu. Sehari Abdul meninggal, ya Abdul jadi hantu dan menemui Budi. Ya Budi melihat hantu Abdul jadi ketakutan banget gitu. Pada akhirnya Budi, ya tidak takut lagi karena terbiasa bertemu dengan hantu Abdul setiap hari gitu. Ya Abdul masih bingung kenapa dirinya jadi hantu?. Abdul ingin Budi menolongnya agar tidak jadi hantu gitu. Budi berusaha dengan baik menolong hantu Abdul, ya agar terbebas dari urusan di dunia yang belum di selesai gitu. Budi bersama hantu Abdul, ya memberantas kejahatan pengedar narkoba sampai tertangkap bosnya, ya Joker gitu. Setelah Joker di tangkap dan di penjara, ya atas kesalahannya. Urusan Abdul ternyata belum selesai, ya masih jadi hantu penasaran gitu. Budi pun mencari tahu dengan seorang ahli bidang ilmu spiritual gitu, ya orang itu Erwin gitu. Ya Erwin memiliki kemampuan bisa mengalahkan hantu penasaran yang jahat, ya tujuannya balas dendam atau menjelumuskan manusia pada kesesatan dunia dengan pemujaan ini dan itu. Erwin menyarankan Budi, ya untuk hantu Abdul menyelesaikan urusan cinta dengan cewek yang di sukai hantu Abdul gitu. Hantu Abdul memang selama jadi hantu, ya selalu ke tempat Putri gitu. Budi pun membantu hantu Abdul dengan baik, ya urusan dengan Putri karena status hubungan Abdul dan Putri saat Abdul hidup, ya teman tapi demen gitu. Putri bertemu dengan hantu Abdul. Sebenarnya, ya Putri bersedih selama ini karena Abdul meninggal karena di tembak penjahat gitu. Putri menyimpan keinginannya di dalam hatinya, ya sebuah harapan hubungan dengan Abdul, ya untuk mengubah status hubungan dari teman tapi demen, ya jadian, ya menikah gitu. Kenyataan Abdul meninggal dunia, ya jadi Putri tetap tidak bisa mengikhlaskan kepergian Abdul maka itu, ya Abdul jadi hantu penasaran gitu. Hantu Abdul dan Putri bicara dengan baik dan akhirnya, ya Putri mengikhlaskan Abdul untuk selamanya gitu. Hantu Abdul telah menyelesaikan masalahnya dengan Putri, ya jadi menghilang gitu. Budi senang Abdul tenang di alamnya gitu. Budi menjalankan kerjaannya jadi polisi Lapor Pak!, ya dengan baik gitu. Putri melanjutkan hidupnya dengan baik, ya jadi menikah dengan Ajiz. Ya Ajiz senanglah menikah dengan Putri, ya jadi hidup bahagialah. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus banget gitu," kata Eko.
"Sekedar cerita saja. Dunia ini masih banyak yang lebih baik bercerita dari pada aku. Yang lebih baik itu, ya sinetron atau film gitu," kata Budi.
"Aku paham omongan Budi," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Jadi hantu karena belum menyelesaikan urusan di dunia," kata Eko.
"Ya begitulah ceritanya," kata Budi.
"Hati manusia siapa yang tahu? Ya hanya Tuhan yang tahu isi hati manusia!. Putri hubungan dengan Abdul dengan status teman tapi demen, ya ada keinginan di dalam hatinya Putri, ya ingin mengubah statusnya jadian, ya bisa di bilang nikah begitu dengan Abdul," kata Eko.
"Hati," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Ya sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Gimana Eko. Main catur saja!" kata Budi.
"Ya oke. Main catur," kata Eko.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Budi dan Eko menyusun bidak catur di atas papan catur gitu. Keduanya main catur dengan baik gitu.
"Hidup ini tetap antara baik dan buruk, ya Budi?" kata Eko.
"Ya memang hidup ini tetap antara baik dan buruk perilaku manusia. Kan kantor polisi masih ada," kata Budi.
"Memang kantor polisi masih ada. Jadi hidup ini harus berhati-hati dalam menjalankan hidup ini karena masih ada manusia yang memakai topeng kepura-puraan menjalankan hidup ini," kata Eko.
"Topeng yang masih di pake orang-orang buruk. Topeng kepura-puraan. Hidup memang harus berhati-hati di ruang lingkup masyarakat di mana pun di daerah mana pun," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi terus main catur dengan baik gitu.
"Ngomongin urusan berita Tv tentang Capres dan Cawapres, ya kaya permainan catur," kata Budi.
"Ya kalau terlihat seperti permainan catur, ya berita Tv. Menarik juga, ya kan Budi?" kata Eko.
"Memang menarik sih," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Pion kecil. Di perhitungkan dengan baik, ya langkahnya untuk jadi barisan kuat yang sejajar dengan raja untuk tujuan menang," kata Budi.
"Pion memang harus di perhitungkan," kata Eko.
Eko dan Budi main catur dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment