Budi duduk di depan rumahnya, ya menikmati minum kopi dan makan singkong rebus.
"Yaaaa. Baca buku ah!" kata Budi.
Budi mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih-pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Hardik dan Luv adalah dua pemuda yang tinggal bersama teman sekamar/teman mereka, Bunny. Setelah Hardik kehilangan pekerjaannya dan Luv dicampakkan oleh pacarnya, keduanya memutuskan untuk ikut dengan Bunny ke Goa untuk bersantai. Di Goa, Luv jatuh cinta pada Luna, dan dia mengundang orang-orang itu ke pesta rave, yang diselenggarakan oleh mafia Rusia, yang diadakan di pulau terpencil. Tidak ada teman yang mencoba obat baru karena harganya sangat mahal. Keesokan paginya, ketiga teman sekamar tersebut menemukan bahwa pulau tersebut telah terinfeksi oleh zombie, mencoba lari ke kapal mereka tetapi Luv bersikeras untuk memeriksa Luna di vila puncak bukit. Vila mendapat tekanan darah dari serangan zombie tetapi menemukan Luna bersembunyi. Dia memberi tahu mereka tentang temannya yang merasa sakit berubah menjadi zombie dan menyerang temannya yang lain sementara dia mengunci diri ketakutan. Ketiganya menyelamatkan Luna dari vilanya dan tetap bersama dengan harapan bisa bertahan hidup. Ketika teman-temannya berubah menjadi zombie menyerang mereka dalam perjalanan mereka, seorang Mafioso Rusia, Boris dan rekannya datang dan mengungkapkan dirinya sebagai pembunuh zombie.
Boris, rekannya Nikolai, ketiga bocah lelaki, dan Luna berencana menggunakan perahu yang mereka gunakan untuk pergi ke pulau itu untuk melarikan diri darinya. Boris dan Nikolai memberikan senjata mereka dengan syarat, tidak membuang-buang peluru, kepada Luv dan Hardik atas desakan mereka, tetapi mereka menyia-nyiakan semua peluru untuk satu zombie, yang harus dijatuhkan Boris.
Dalam perjalanan mereka, ketika sekelompok orang menghalangi jalan mereka, Luna dan ketiganya memanjat pohon dan Boris dan Nikolai bersembunyi di semak-semak untuk melarikan diri tetapi Kelinci jatuh yang diperhatikan oleh zombie. Saat menyerang Bunny, Boris menjatuhkannya dengan pisau. Boris mengatakan itu adalah obat baru, D2RF, yang diadakan pesta sebagai upacara peluncuran, bertanggung jawab dan itu adalah bagian dari otak yang hidup, sisanya secara teknis mati bagi mereka yang meminumnya. Dia bahkan mengatakan bahwa mereka semakin tinggi dengan darah manusia dan ketika rasa lapar mereka bertambah, itu menjadi lebih buruk.
Akhirnya, setelah melarikan diri dari hutan, mereka menemukan bahwa daratan juga telah dipenuhi oleh zombie, memaksa mereka mencari cara lain untuk bertahan hidup. Boris memberi tahu mereka bahwa perahu akan kembali ke tempat semula karena sifat siklus arus air. Namun, perahu tersebut telah diambil oleh zombie. Mereka menemukan rumah kosong dan memutuskan untuk tinggal di sana. Menemukan beberapa buah di lemari es, mereka makan malam itu. Boris meragukan Hardik terinfeksi dari pacar Rusianya yang terinfeksi, mencoba membunuh tetapi tiga orang lainnya membelanya dan Boris meminta mereka untuk mengawasinya. Boris meninggalkan mereka berempat di rumah, mengatakan dia memiliki pekerjaan penting dengan Nikolai.
Pada malam hari setelah Boris pergi, zombie menemukan rumah tersebut dan menyerang mereka berempat. Ide Luv untuk bermain seperti zombie gagal dan mereka harus lari. Mereka lari dari zombie dan mencapai area pesta rave, mencari makanan. Di sana juga, mereka di serang oleh zombie. Kelinci terjebak di tenda dan dibunuh oleh zombie. Ketiganya berhasil melarikan diri dengan bantuan Boris dan Nikolai: yang tiba tepat pada waktunya. Dalam perjalanan, Nicolai digigit zombie, jadi dia tetap tinggal di hutan. Keempatnya berduka.
Luna menyadari Boris telah kembali untuk mendapatkan kokainnya yang mahal. Sambil menunggu kapal datang, Hardik mendapat telepon dari Bunny yang mengatakan dia masih hidup dan berada di atas menara. Mereka berempat pergi untuk menyelamatkannya, di mana Boris dikelilingi oleh zombie, dan keempat pemuda itu melarikan diri.
Ketika mereka mencapai jip Boris, Bunny memberi tahu mereka bahwa dia melemparkan kokain ke zombie yang datang untuk menyerangnya. Pencampuran pil merah dan kokain membuat mereka diam. Mereka kembali untuk menyelamatkan Boris, dan melemparkan paket kokain ke langit dan meminta Boris untuk menembak mereka. Trik ini berhasil, dan semua zombie terhenti. Gila, dia harus menjatuhkan Nikolai dengan peluncur roket saat senapannya. Di tepi pantai, menunggu perahu, dan ketika tiba, Boris membidik Adrina tetapi Hardik meminta untuk tidak melakukannya, dan dia menipu zombie-nya untuk turun dari perahu karena mereka bisa melarikan diri.
Mereka meninggalkan pulau sampai pada kesimpulan bahwa narkoba merusak hidup seseorang. Ketika mereka tiba di pantai Goa, mereka melihat pemukiman sedang terbakar dan semuanya rusak. Kelima mengeluarkan senjata mereka, dan cerita berakhir di sana pada catatan - "The End.. is near", menandakan kiamat zombie.
Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik gitu, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Eko belum datang," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus.
"Kalau begitu baca koran saja lah!" kata Budi.
Budi mengambil koran di bawah meja, ya koran di baca dengan baik banget gitu. Berita-berita di koran ceritanya, ya banyak menarik-menarik gitu, ya jadi di baca dengan baik tuh berita di koran, ya dari berita pemerintahan yang ini dan itu, ya sampai berita artis yang ini dan itu. Ya cukup lama Budi baca koran yang beritanya ini dan itu. Eko datang ke rumah Budi, ya di parkirkan motornya di depan rumah Budi gitu. Karena ada Eko, ya berhenti baca koran dan koran di taruh di bawah meja. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Hidup ini. Enak hidup di desa dengan keadaan sederhana dari pada hidup di kota. Ya kota, ya yang miskin jika kesulitan ekonomi, ya akan berpikir pendek mencuri dan menipu teman, tetangga, dan orang lain. Ya kota, ya yang kaya kalau tidak di didik anaknya dengan baik, ya jadi pencuri dan penipu atau kekayaannya sebuah kedok dari rumahnya gedong, ya aslinya sulit karena persoalan hutang piutang dan akhirnya bangrut," kata Budi.
"Serba serbi hidup di kota dengan persoalan tingkah laku manusia yang ini dan itu. Ya memang lebih baik hidup di desa, ya hidup sederhana. Cukup makan singkong dan rumah gubuk, ya di terima dengan baik," kata Eko.
Eko mengambil singkong di piring, ya singkong di makan dengan baik gitu.
"Di kota tempat manusia menaruh harapan perubahan dari ekonomi miskin jadi kaya, ya lewat pendidikan untuk kerja di tempat yang baik. Kenyataan tetap kenyataan, ya kompetisi yang sengit untuk mencapai harapan jadi kenyataan dan butuh waktu yang panjang. Jika gagal dari apa yang di harapkan, ya tetap miskin. Bagi sadar, ya menerima keadaan miskin hidup di kota. Bagi yang tidak sadar, ya tidak bisa menerima keadaan hidup di kota," kata Budi.
"Harapan tidak sesuai dengan kenyataan," kata Eko.
Eko mengambil aqua gelas di bawah meja, ya tepatnya di dalam kardus. Aqua gelas di minum dengan baik sama Eko. Budi menyiapkan aqua gelas satu dus di taruh di bawah meja, ya untuk tamu lah.
"Hidup di kota, ya bagi yang miskin paham ilmu agama, ya tidak akan iri hati dengan kekayaan dari orang kaya. Bagi yang miskin, ya tidak paham ilmu agama, ya iri hati dengan harta orang kaya. Memang orang kaya menunjukkan kekayaannya, ya terlihat kesombongannya gitu. Terkadang bagi yang miskin tidak paham ilmu agama, ya berharap ini dan itu dari orang kaya," kata Budi.
Gelas aqua di taruh di meja gitu.
"Lebih baik paham ilmu agama, ya jadi menjaga hati dan perilaku dengan baik, ya walau keadaan miskin," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Sebaiknya itu, ya orang-orang yang buruk dengan tingkah lakunya, ya baik orang kaya dan miskin. Lebih baik di tangkap polisi, ya di penjara berdasarkan kesalahannya. Ya seperti berita di Tv. Agar keadaan lingkungan tenang," kata Eko.
"Aku setuju dengan omongan Eko," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Hidup di daerah mana pun. Kota ini dan itu, yang ada di Indonesia. Ya ada orang-orang buruk dengan perilakunya, ya berbaur dengan baik. Antara kaya dan miskin. Ya pake topeng, ya pura-pura baik di depan, ya aslinya di belakang pencuri dan penipu," kata Budi.
"Berhati-hati. Jangan terlalu percaya sama orang yang tidak di kenal atau sudah kenal pun, ya tetap berhati-hati kalau dasarnya belum paham ilmu agama," kata Eko.
"Yaaaa. Kalau begitu aku bercerita saja!" kata Budi.
"Silakan Budi bercerita!. Aku jadi pendengar yang baik, ya mendengarkan cerita Budi, ya seperti mendengarkan sandiwara radio gitu," kata Eko.
"Begini ceritanya. Seorang pemuda bernama Budi, ya hanya lulusan SMA. Keputusan Budi demi hidup, ya jualan soto di depan rumah dekat pasar gitu. Budi berasal dari keadaan keluarga miskin, ya jadi mengajukan bantuan pada program pemerintahan UMKM gitu. Ya Budi dapet bantuan pemerintah, ya usaha di jalankan dengan baik. Eko kuliah karena orang mampu, ya sering main ke tempat Budi untuk menikmati jualan Budi, ya makan enak soto gitu. Abdul merantau ke kota Jakarta bersama Erwin setelah lulus SMA gitu, ya kuliah dan mencari peruntungan di kota Jakarta berdasarkan cerita orang. Jika berhasil di kota Jakarta, ya berarti dua hal yang terjadi pintar dan keberuntungan gitu. Tasya berasal dari keadaan orang tua kaya, ya lulus SMA, ya kuliah dengan baik gitu. Bertahun-tahun Budi menjalankan hidup nya dengan baik, ya kerja dengan kemandirian dengan jualan soto, ya usaha berkembang dengan baik. Ya ada sih cerita masalah usaha, ya ujian hidup ini harus di jalankan dengan penuh kesabaran gitu. Eko lulus kuliah, ya jadi sarjana dan kerja jadi guru. Abdul dan Erwin, ya lulus kuliah jadi sarjana dan kerja di perusahaan gitu. Tasya lulus kuliah, ya berhasil tes PNS, ya jadi PNS lah. Cewek yang di sukai Budi dari SMA sampai telah kerja di pemerintahan jadi PNS, ya Tasya gitu. Budi memang merasa minder jika bertemu dengan Tasya, ya karena kepintarannya bisa kerja di pemerintahan gitu. Demi cinta, ya di pendem saja minder itu, ya Budi pacaran dengan Tasya, ya menjalankan pacaran dengan baik gitu. Orang tua Tasya, ya inginnya Tasya bersama cowok kaya bernama Roy. Ya Roy kerjaannya pengusaha gitu. Tasya menyukai Budi apa adanya, ya sampai akhirnya keduanya menikah dan restu orang di dapatkan dengan baik gitu. Tasya dengan kepintaraannya, ya sampai bisa duduk jadi anggota DPRD lewat partai politik yang ia gelutin gitu. Budi tetap kerja penjual soto, ya usaha memang berkembang dengan baik berkat kerja keras diiringi doa dengan baik gitu. Budi tetap merasa minder dengan kepintaran Tasya di sembunyikan dengan baik di dalam hati, ya jika di luar ruang lingkup lingkungan sosial masyarakat karena statusnya anggota DPRD. Kalau di rumah, ya Budi sering mengadu kepintaran dengan Tasya dari masa SMA gitu, ya dengan cara main catur saja salah satu kepintaran gitu. Budi belajar juga ilmu ini dan itu, ya dari mengumpulkan data ini dan itu lewat teman-temannya, ya tujuan pengembangan diri gitu. Rumah tangga Budi dan Tasya, ya tetap berjalan dengan baik, ya bahagia gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Yaaaaa. Kalau begitu main kartu remi saja!" kata Budi.
"Okey main kartu remi!" kata Eko.
Budi mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik kartu remi. Budi dan Eko main kartu remi dengan baik, ya main cangkulan lah.
"Dapat cewek kaya itu, ya cowoknya ada ketakutan sih," kata Budi.
"Ketakutan apa Budi?" kata Eko.
"Cowok miskin, ya jadinya terlalu merasa minder banget kalau di pojokkan sama keluarga dari cewek kaya gitu. Cowoknya berusaha menjaga perasaan cewek yang ia cintai gitu, ya takut memanfaatkan karena cinta, ya tujuan hidup enak dan harta gitu," kata Budi.
"Bisa bersabar dengan baik, ya tahan saja omongan ini dan itu. Kalau tidak tahan, ya sabarnya kurang atau sabarnya ada batasnya. Keputusan bisa di ambil, ya lebih baik putus hubungan atau ceweknya, ya ikut jalan cowoknya, ya hidup sederhana?" kata Eko.
"Jadi hidup pilihan manusia untuk menjalankan hidup ini, ya mana baiknya gitu," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi terus main kartu remi dengan baik banget gitu.
No comments:
Post a Comment