Pada tahun 2010, pengusaha Balram Halwai mengirim email kepada perdana menteri Tiongkok Wen Jiabao, meminta pertemuan, dan menceritakan kisah hidupnya. Dia menyatakan keyakinannya bahwa kelas bawah India terjebak dalam keadaan perbudakan terus-menerus, seperti ayam di kandang ayam.
Sebagai anak laki-laki di Laxmangarh, Balram ditawari beasiswa ke sebuah sekolah di Delhi karena akademisnya yang maju. Dia diberitahu bahwa dia adalah "harimau putih", seseorang yang lahir hanya sekali dalam satu abad. Namun, ketika ayahnya tidak mampu membayar tuan tanah desa 'Bangau', Balram dipaksa oleh neneknya untuk bekerja di warung teh desa, dan dia tidak pernah kembali ke sekolah. Ayah Balram meninggal karena TBC, tanpa dokter yang merawatnya.
Sebagai seorang pemuda, Balram bercita-cita menjadi sopir untuk putra Bangau Ashok, yang telah kembali dari Amerika Serikat dengan istrinya yang dibesarkan di Jackson Heights, Pinky. Balram meminta neneknya mensponsori pelajaran mengemudi, dengan janji membagi gaji sopirnya. Balram dipekerjakan sebagai pengemudi kedua keluarga Bangau, tetapi juga diberi tugas kasar untuk diselesaikan dan sebaliknya dianiaya. Balram tetap setia dengan ancaman dia dan seluruh keluarganya dibunuh jika dia melakukan pengkhianatan.
Ashok dan Pinky membuat rencana untuk pindah ke Delhi, di mana Ashok akan menyuap politisi India agar keluarganya menghindari pembayaran uang pajak. Balram, yang ingin menyetir untuk mereka di Delhi, mengungkap rahasia pengemudi utama keluarga: dia adalah seorang Muslim. Setelah pengemudi utama dipecat (karena prasangka stereotip keluarga terhadap Muslim), Balram bergabung dengan pasangan tersebut di Delhi. Berbeda dengan anggota keluarga lainnya, Ashok dan Pinky umumnya memperlakukan Balram dengan hormat dan akhirnya menjadi lebih dekat dengannya, meski mereka tetap memandangnya sebagai pelayan.
Di Delhi, pada hari ulang tahun Pinky, dia dan Ashok mabuk dan memaksa Balram membiarkan Pinky mengemudi, yang mengakibatkan dia secara tidak sengaja memukul dan membunuh seorang anak. Keluarga Stork memaksa Balram untuk menandatangani pengakuan yang didukung oleh neneknya. Pada akhirnya, tidak ada hasilnya, tetapi Balram dibiarkan terguncang, dan untuk pertama kalinya, sepenuhnya menyadari betapa mudahnya dia dibuang ke majikannya.
Pinky meninggalkan Ashok untuk kembali ke New York, meninggalkan Balram untuk mendukungnya secara emosional. Balram menyadari bahwa pengabdian yang setia kepada Ashok bukanlah jaminan kehidupan yang nyaman begitu jasanya tidak lagi dibutuhkan. Balram mulai menipu Ashok dengan faktur palsu, sambil menghasilkan uang sampingan dengan menjual bensin mobil dan menggunakan mobil tersebut sebagai taksi tanpa izin.
Balram menghadapi serangkaian kemunduran. Dia membuat marah keluarga Bangau saat dia menyumbangkan uang kembalian kepada seorang pengemis. Nenek Balram tiba-tiba mengirim salah satu keponakannya yang lebih muda untuk tinggal bersamanya untuk belajar bagaimana menjadi seorang pengemudi. Balram juga mengetahui bahwa neneknya menindaklanjuti rencananya untuk menikahkannya dengan keinginannya. Sementara itu, Ashok bersiap untuk membayar suap yang sangat besar, sementara juga mengatur untuk segera mengganti Balram dengan pengemudi baru.
Balram memiliki pencerahan tentang cara melepaskan diri dari perbudakan sebagai "harimau putih". Untuk mendapatkan uang suap, Balram membunuh Ashok dengan botol wiski yang pecah dan melarikan diri dari kota bersama keponakannya dan uangnya. Surat perintah penangkapan dikeluarkan untuk Balram tetapi dia menghindari penangkapan.
Balram membawa keponakannya ke Bangalore, yang saat itu menjadi gelembung bagi perusahaan IT besar. Dia menggunakan sebagian dari uang curian untuk menyuap polisi untuk menghilangkan penyedia layanan taksi karena kurangnya lisensi. Balram memulai perusahaan taksinya sendiri, sehingga dirinya sendiri menjadi kaya. Dia memperlakukan pengemudinya sebagai karyawan dan bukan sebagai pelayan. Dia mengambil tanggung jawab pribadi dan keuangan untuk setiap insiden yang disebabkan oleh mereka, bahkan mempekerjakan saudara dari seorang anak yang tewas dalam kecelakaan yang disebabkan oleh seorang sopir perusahaan. Dia mensponsori pendidikan keponakannya, sambil mengakui bahwa keluarganya yang tersisa di rumah mungkin telah dibunuh oleh anak buah Bangau sebagai pembalasan. Senang lepas dari perbudakan, Balram mengungkapkan di akhiri bahwa dia mengubah namanya menjadi Ashok Sharma.
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya menarik banget gitu, ya buku di tutup dengan baik dan buku di taruh di bawah meja. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan motornya di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Hidup ini ada cerita misteri, ya kan Eko?" kata Budi.
"Iya!" kata Eko.
"Kalau begitu sih. Aku mau bercerita tentang cerita misteri!" kata Budi.
"Budi mau bercerita toh. Ya kalau begitu sih. Silakan Budi bercerita dengan baik gitu. Aku jadi pendengar dari cerita Budi ceritakan dengan baik. Kaya cerita sandiwara radio, ya aku dengar di radio!" kata Eko.
"Begini ceritanya. Raja siluman Buaya yang telah punya istri, ya siluman Buaya juga. Keduanya tinggal di sebuah goa yang ada di bawah danau gitu. Hidup keduanya bahagia gitu. Para manusia yang mencari ikan di danau, ya demi hidup ini resiko diambil gitu. Terkadang jadi korban dari mangsa buaya. Para manusia, ya ketakutan dengan para buaya, ya jadi menjauh dari danau demi keselamatan gitu. Raja siluman Buaya, ya ke darat untuk melihat keadaan gitu. Ada gadis cantik, ya anak dari pemimpin kampung. Gadis itu bernama Tasya gitu. Raja siluman Buaya, ya suka dengan Tasya, ya jadi berusaha untuk menculiknya gitu. Tasya telah jadian dengan seorang pemuda yang baik, ya ahli bela diri, ya silat. Nama pemuda itu, ya Budi gitu. Ya Budi belajar ilmu silatnya dari gurunya, ya bernama Iko gitu. Raja siluman Buaya, ya menculik Tasya. Budi mengetahuinya penculikan itu, ya jadinya terjadilah pertarungan antara Budi dan siluman Buaya gitu. Pertarungan keduanya sengit banget, ya tidak ada yang mau kalah. Sampai keduanya mengeluarkan ilmu tenaga dalam gitu. Raja siluman Buaya berhasil mengalahkan Budi, ya sampai keadaan Budi muntah darah dan tergeletak di tanah dan tidak bisa bangun lagi gitu. Raja siluman Buaya, ya membawa Tasya ke tempat tinggalnya di sebuah goa di bawah danau gitu. Sampai di dalam goa, ya Tasya di persiapkan sama raja siluman Buaya untuk di nikahi gitu. Istri siluman Buaya, ya menentang pernikahan suaminya dengan manusia. Raja siluman Buaya, ya tidak peduli dengan penentangan dari istrinya gitu. Acara pernikahan di siapkan dengan baik sama anak buahnya raja siluman Buaya. Ya Tasya di sebuah ruangan, ya bisa di bilang di kamar gitu. Tasya sedang di dandanin dengan baik sama siluman buaya, ya jadi pengantin cewek yang cantik untuk raja siluman Buaya gitu. Budi di selamatkan sama Iko, ya guru Budi lah, ya dari keadaan terluka parah dari pertarungan gitu. Budi yang merasa baikkan ingin menyelamatkan Tasya. Guru Iko menyarankan untuk bersabar pada Budi karena proses penyembuhan gitu. Eko mendengar kabar terjadi masalah pada kampung tempat tinggalnya jadi pulang ke kampungnya. Sampai di kampung, ya melihat keadaan Budi dengan baik dan ingin membantu Budi dalam menolong Tasya yang di culik raja siluman Buaya gitu. Guru Iko memberikan dua pusaka berupa tombak kembar dan juga pil ajaib yang bisa bertahan lama di dalam air gitu. Budi yang merasa baikkan, ya pergi bersama Eko dengan membawa senjata gitu. Di danau, ya Budi dan Eko naik perahu untuk menuju tempat tinggal raja siluman Buaya. Ya para siluman buaya yang jadi buaya atau menjadi manusia jadi-jadian seperti buaya menyerang Eko dan Budi, ya jadi pertarungan sengit terjadi. Siluman buaya di buat mati pake tombak pusaka gitu. Sampai perahu terbalik, ya Budi dan Eko terus bertarung di dalam air. Ya Budi dan Eko telah menelan pil ajaib yang bisa bertahan di dalam air gitu. Pertarungan sengit banget Budi dan Eko dengan siluman buaya. Ya banyak siluman buaya yang mati karena hujaman tombak pusaka gitu. Sampai juga Budi dan Eko di dalam goa di bawah danau gitu. Budi dan Eko terus bekerja sama dengan baik, ya mengalahkan para siluman buaya gitu. Ya para siluman buaya, ya banyak yang mati karena tombak pusaka. Sampai bertemu Budi dan Eko dengan raja siluman Buaya. Pertarungan sengit banget sampai mengeluarkan tenaga dalam gitu. Budi dan Eko berhasil mengalahkan raja siluman Buaya. Ketika ingin di bunuh sama Budi si raja siluman Buaya dengan menggunakan tombak pusaka. Istri siluman Buaya, ya minta pengampunan pada Budi dan Eko. Budi tidak ingin mengampuni raja siluman Buaya, ya tapi Eko menghalanginya dengan baik karena istri siluman Buaya meminta pengampunan gitu. Budi mengampuni raja siluman Buaya gitu. Tasya bertemu dengan Budi, ya senang banget gitu. Raja siluman Buaya dan istrinya di suruh meninggalkan daerah tersebut. Raja siluman Buaya dan istrinya pergi dari tempat tinggalnya menuju sebuah tempat yang jauh banget gitu. Budi, Eko dan Tasya meninggalkan tempat tersebut. Keluar dari danau, ya naik perahu ketiganya menuju kampung gitu. Sampai di kampung, ya rumah gitu. Kepala kampung, ya senang Tasya selamat gitu. Guru Iko bangga dengan Budi dan Eko telah berhasil mengalahkan raja siluman Buaya. Budi dan Tasya, ya menikah dan hidup bahagia. Eko senang dengan kebahagian Budi dan Tasya, ya begitu juga guru Iko. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus," kata Eko.
"Ya sekedar cerita saja. Bahan obrolan lulusan SMA. Dunia ini, ya masih banyak yang lebih baik bercerita dari pada aku, ya yang lebih baik itu....sinetron dan film gitu," kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Hawa nafsu dari raja siluman Buaya yang ingin menikahi gadis cantik dari manusia," kata Eko.
"Begitulah ceritanya," kata Budi.
"Pernikahan yang terlarang," kata Eko.
"Ya memang pernikahan terlarang," kata Budi.
"Laga pertarungan. Bagus ceritanya!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Teman satu perguruan membantu dengan baik, ya untuk mengalahkan raja siluman Buaya," kata Eko.
"Teman adalah saudara," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Kalau begitu main kartu remi saja!" kata Budi.
"Okey main kartu remi gitu!" kata Eko.
Budi mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik, ya kartu remi. Budi dan Eko main kartu remi dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment