Setelah nonton Tv di ruang tengah, ya yang acara film yang ceritanya ada laganya, ya Budi duduk santai di depan rumahnya sedang membaca cerpen yang ceritanya menarik, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus.
Isi cerita yang baca Budi :
Petualang Lara Croft mengalahkan robot di sebuah makam Mesir, diturunkan menjadi arena latihan di rumah keluarganya, di mana dia tinggal bersama asisten teknisnya Bryce dan kepala pelayan Hilary. Di Venesia, saat fase pertama penyelarasan planet dimulai, Illuminati mencari kunci untuk menyatukan kembali bagian dari artefak misterius, "Segitiga," yang harus diselesaikan pada fase terakhir, gerhana matahari. Manfred Powell meyakinkan komplotan rahasia itu bahwa artefak itu hampir siap, tetapi tidak tahu persis lokasinya.
Ayah Lara, Lord Richard Croft, yang sudah lama hilang dan diduga telah meninggal, muncul di hadapannya dalam mimpi. Lara terbangun dengan detak misterius, dan menemukan jam aneh yang tersembunyi di dalam manor. Dalam perjalanannya untuk berkonsultasi dengan teman ayahnya, Wilson, Lara berpapasan dengan Alex West, seorang rekan Amerika dan sesama petualang. Lara menunjukkan jam kepada Wilson, dan dia menghubungkannya dengan Powell. Lara menunjukkan foto-foto jam itu kepada Powell, yang menurut dia tidak dikenalinya.
Malam itu, pasukan komando bersenjata menyerbu rumah dan mencuri jam, membawanya ke Powell. Keesokan paginya, surat yang sudah diatur sebelumnya dari ayah Lara tiba, menjelaskan bahwa jam adalah kunci untuk mengambil bagian dari Segitiga Cahaya, sebuah benda kuno dengan kekuatan untuk mengontrol waktu. Setelah penyalahgunaan kekuasaannya menghancurkan seluruh kota, Segitiga dipisahkan: satu setengah disembunyikan di sebuah makam di Angkor Kamboja, dan yang lainnya di kota hancur yang terletak di Dataram Tinggi Ukok, Siberia. Ayahnya menugaskannya untuk menemukan dan menghancurkan kedua bagian sebelum Illuminati dapat mengeksploitasi kekuatan Segitiga.
Di Kamboja, Lara menemukan Powell, yang telah mempekerjakan West, dan pasukan komandonya sudah berada di kuil. West memecahkan sebagian teka-teki kuil, dan Powell bersiap untuk memasukkan jam pada saat penyelarasan. Lara, menyadari bahwa mereka salah, menemukan lubang kunci yang benar; dengan hanya beberapa detik tersisa, Lara membujuk Powell untuk memberinya jam. Dia membuka bagian pertama dari Segitiga, dan patung-patung kuil menjadi hidup dan menyerang para penyusup. West, Powell, dan anak buahnya yang tersisa melarikan diri dengan waktu, meninggalkan Lara untuk mengalahkan patung penjaga enam tangan yang sangat besar. Dia lolos dengan potongan pertama; pulih di sebuah biara Buddha, dia mengatur pertemuan dengan Powell.
Di Venesia, Powell mengusulkan kemitraan untuk menemukan Segitiga, dan memberi tahu Lara bahwa ayahnya adalah anggota Illuminati, dan menawarkan untuk menggunakan kekuatan Segitiga untuk membangkitkannya; meskipun enggan, dia setuju untuk bergabung. Lara dan Bryce bepergian dengan Powell, West, dan pemimpin Illuminati ke Siberia. Memasuki makam, mereka menemukan orrery raksasa, yang aktif saat penyelarasan hampir selesai. Lara mengambil bagian kedua dari Segitiga, dan Powell membunuh pemimpin Illuminati untuk memulihkan Segitiga itu sendiri, tetapi bagian itu tidak akan menyatu. Menyadari Lara tahu solusinya, Powell membunuh West untuk membujuknya menyelesaikan Segitiga untuk memulihkan kehidupan West dan ayahnya. Lara menurut, tapi merebut Segitiga sendiri.
Dalam "persimpangan" waktu, Lara menghadapi ingatan ayahnya, yang mendesaknya untuk menghancurkan Segitiga untuk selamanya daripada menyelamatkan hidupnya. Kembali ke makam, Lara memanipulasi waktu untuk menyelamatkan West dan menusuk Powell, dan menghancurkan Triangle. Makam itu mulai runtuh, dan semua melarikan diri kecuali Powell yang terluka, yang mengungkapkan kepada Lara bahwa dia membunuh ayahnya. Setelah pertarungan tangan kosong, dia membunuh Powell, mengambil arloji saku ayahnya dan melarikan diri dari makam.
Kembali di manornya, Lara mengunjungi peringatan ayahnya dan menemukan bahwa Bryce telah memprogram ulang robot itu, dan Hilary memberinya pistol, yang dia ambil sambil tersenyum.
***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. Ya Budi menikmati minum kopi dan singkong rebus. Eko datang ke rumah Budi, ya di parkirkan motornya di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Punya kemampuan bela diri, ya pasti menolong orang yang butuh pertolongan, ya kan Eko?" kata Budi.
"Ya iyalah menolong orang butuh bantuan, ya jika punya kemampuan bela diri. Kaya cerita film dan sinetron gitu," kata Eko.
"Andai," kata Budi.
"Andai. Budi ingin bercerita permainan seandainya. Permainan Budi?" kata Eko.
"Iya!" kata Budi.
"Gimana ceritanya, ya Budi?!" kata Eko.
"Begini ceritanya. Budi seorang pedagang mie ayam di pasar. Usaha yang di jalankan dengan baik, ya demi hidup ini. Saat Budi tidak dagang mie ayam, ya melakukan latihan silat dengan baik. Sebenarnya Budi terus latihan silat untuk menguasai ilmu pukulan penghancur batu gitu. Setiap latihan silat di jalan dengan baik, ya tubuh Budi bugar gitu. Suatu ketika Budi pulang dari pasar, ya membeli barang-barang untuk dagangannya gitu. Ada preman yang berulah, ya mengganggu seorang cewek gitu. Budi sebenarnya tidak ingin campur urusan dengan preman. Karena ada sapam yang melawan preman yang berjumlah dua orang. Sapam bertarung sengit dengan dua preman. Ya preman di kalahkan sapam yang pinter silat gitu. Preman itu, ya manggil teman-temannya. Sapam jadi kewalahan melawan preman demi melindungi cewek yang butuh pertolongan gitu. Budi jadinya harus turun tangan gitu, ya bertarung untuk mengalahkan preman yang berjumlah empat orang gitu. Yang dua di kalahkan sapam, ya masih ikut berantem gitu. Budi bertarung dengan sengit banget melawan preman. Ya di usahakan dengan baik, ya akhirnya preman di kalahkan Budi dan sapam. Polisi Lapor Pak!, ya dateng ke tempat kejadian perkara. Surya dan Wendy, ya membawa para preman ke kantor polisi untuk di penjara. Budi pun berkenalan dengan sapam yang berani melawan preman demi menolong cewek yang butuh pertolongan. Nama sapam itu, ya Eko. Cewek yang di tolong, ya namanya Juminten gitu. Budi pun pulang ke rumahnya gitu, ya untuk menjalan urusan kerjaannya dagang mie ayam. Sapam Eko, ya kembali kerja dengan baik gitu. Juminten kembali urusannya kerjaanya di sebuah salon kecantikan gitu. Budi menjalankan dagangan mie ayamnya di jalankan dengan baik gitu. Bos dari preman bernama Tora, ya marah besar karena anak buahnya masuk penjara, ya gara-gara sapam bernama Eko dan penjual mie ayam bernama Budi. Tora bersama anak buahnya, ya ke tempat sapam Eko bekerja. Tora dan anaknya buahnya bertemu dengan sapam Eko. Tora menantang sapam Eko dengan baik. Tora dan sapam Eko bertarung dengan baik gitu. Ternyata Tora tidak mempan di pukul sama sapam Eko. Tora menguasai ilmu kebal gitu. Tora menghajar sapam Eko sampai babak belur dan tidak berdaya lagi gitu. Tora senang kalau sapam Eko kalah dan terkapar di jalan gitu. Tora bersama anak buahnya meninggalkan tempat tersebut dengan baik. Tora pun mencari Budi si pedagang mie ayam gitu. Niat Tora ingin bertemu dengan Budi bertemu juga gitu. Tora bersama anak buahnya, ya bertemu Budi di depan jualan mie ayamnya. Budi tidak ingin bertarung. Tapi Tora menghancurkan dagangan mie ayamnya Budi. Ya kesabaran habis, ya Budi bertarung dengan Tora. Pertarungan sangat sengit banget antara Tora dan Budi. Pukulan Budi tidak mempan, ya karena Tora punya ilmu kebal. Tora menghajar Budi dengan baik, ya sampai hampir tidak bisa bangun lagi. Keinginan Budi kuat banget demi mengalahkan Tora gitu. Budi bangkit dari keadaannya dengan baik, ya sambil mengingat semua latihan silatnya yang mempelajari ilmu pukulan penghancur batu. Budi mengerahkan seluruh kemampuannya dengan baik, ya memukul Tora yang punya ilmu kebal gitu. Budi mengeluarkan ilmu penghancur batunya dengan baik, ya Tora terkena dengan baik sampai muntah darah dan akhirnya tumbang gitu. Anak buah Tora, ya bosnya kalah, ya jadinya kabur gitu. Polisi Lapor Pak!, ya menangkap semua preman termasuk bosnya, ya Tora. Budi membereskan jualan mie ayamnya dengan baik gitu. Setelah kejadian urusan preman, ya Budi istirahat jualan mie ayam dan jalan bareng dengan cewek yang di sukainya bernama Tasya. Sedangkan sapam Eko, ya masih butuh waktu lama untuk istirahat dari kerjaannya, ya di rumahnya karena kalah bertarung dengan preman. Sapam Eko pemulihan dengan baik di rumahnya. Terkadang Juminten ke rumah sapam Eko, ya untuk melihat keadaan sapam Eko saja gitu. Begitulah cerita!" kata Budi.
"Cerita yang bagus!" kata Eko.
"Ya sekedar cerita saja. Bahan obrolan lulusan SMA. Karena dunia ini masih banyak yang lebih baik bercerita dari pada aku, ya yang baik itu cerita sinetron atau film gitu," kata Budi.
"Pukulan penghancur batu," kata Eko.
"Ilmu yang di punyai tokoh Budi," kata Budi.
"Hebat juga pukulan penghancur batu, ya bisa mengalahkan ilmu kebal," kata Eko.
"Ya begitu lah ceritanya," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Kalau begitu main kartu remi saja!" kata Budi.
"Okey main kartu remi!" kata Eko.
Budi mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik gitu. Eko dan Budi main kartu remi dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment