Setelah menonton Tv yang acara sinetron tema cinta, ya Budi duduk di depan rumahnya, ya sedang membaca cerpen yang cerita menarik banget sambil menikmati minum kopi dan singkong rebus.
Isi cerita yang baca Budi :
Setelah Pertempuran New York, Adrian Toomes dan perusahaan penyelamatnya dikontrak untuk membersihkan kota, tetapi operasi mereka diambil alih oleh Department of Damage Control (DODC), kemitraan antara Tony Stark dan pemerintah AS. Marah karena diusir dari bisnis, Toomes membujuk karyawannya untuk menjaga teknologi Chitauri yang telah mereka peroleh dan menggunakannya untuk membuat dan menjual senjata canggih. Delapan tahun kemudian, Peter Parker direkrut ke dalam Avengers oleh Stark untuk membantu dengan perselisihan internal di Berlin, tetapi melanjutkan studinya di Sekolah Sains dan Teknologi Midtown ketika Stark mengatakan kepadanya bahwa ia belum siap untuk menjadi Avenger sepenuhnya.
Parker keluar dari tim dekathlon akademik sekolahnya untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan fokus pada kegiatan memerangi kejahatannya sebagai Spider-Man. Suatu malam, setelah mencegah penjahat merampok ATM dengan senjata canggih mereka, Toomes menjualnya, Parker kembali ke apartemennya di Queens, ya tempat sahabatnya Ned menemukan identitas rahasianya. Pada malam lain, Parker bertemu dengan rekan kerja Toomes, Javckson Brice / Shocker dan Herman Schultz yang menjual senjata kepada penjahat lokal Aaron Davis. Parker menyelamatkan Davis sebelum ditangkap oleh Toomes dan jatuh di sebuah danau, hampir tenggelam setelah kusut dalam parasut yang terpasang di jasnya. Dia diselamatkan oleh Stark, yang memantau jas Spider-Man yang dia berikan kepada Parker dan memperingatkannya agar tidak terlibat lebih jauh dengan para penjahat. Toomes secara tidak sengaja membunuh Brice dengan salah satu senjata mereka, dan Schultz menjadi Shocker baru.
Parker dan Ned mempelajari senjata yang ditinggalkan Brice, melepaskan inti kekuatannya. Ketika alat pelacak di Schultz mengarah ke Maryland, Parker bergabung kembali dengan tim dasalomba dan menemani mereka ke Washington, D.C. untuk turnamen nasional mereka. Ned dan Parker menonaktifkan pelacak yang ditanamkan Stark di setelan Spider-Man, dan membuka fitur-fitur canggihnya. Parker mencoba menghentikan Toomes dari mencuri senjata dari D.O.D.C. truk, tetapi terjebak di dalam, menyebabkan dia ketinggalan turnamen dasalomba. Ketika ia menemukan bahwa inti kekuatan adalah granat Chitauri tidak stabil, Parker berlari ke Monumen Washington, di mana inti meledak dan menjebak Ned dan teman-teman mereka di lift. Menghindari pihak berwenang setempat, Parker menyelamatkan teman-temannya, termasuk teman sekelasnya dan kekasih Liz. Kembali ke New York City, Parker membujuk Davis untuk mengungkapkan keberadaan Toomes. Di atas Staten Island Ferry, Parker menangkap pembeli baru Toomes, Mac Gargan, tetapi Toomes lolos dan senjata yang tidak berfungsi merobek setengah kapal itu. Stark membantu Parker menyelamatkan penumpang dan menghilangkan pakaiannya itu karena kecerobohannya.
Parker kembali ke kehidupan sekolah menengahnya, dan akhirnya meminta Liz untuk pergi ke pesta dansa bersamanya. Pada malam pesta dansa, Parker menemukan bahwa Toomes adalah ayah Liz. Mengaburkan identitas rahasia Parker dari akun Liz tentang dirinya, Toomes mengancam akan pembalasan jika ia mengganggu rencananya. Selama tarian, Parker menyadari Toomes berencana untuk membajak seorang D.O.D.C. pesawat mengangkut senjata dari Avengers Tower ke markas baru tim, mengenakan setelan Spider-Man buatannya, dan berlari ke sarang Toomes. Meskipun dia disergap oleh Schultz, dia mengalahkannya dengan bantuan Ned. Di sarang, Toomes menghancurkan balok penyangga gedung dan membiarkan Parker mati. Parker lolos dari puing-puing dan mencegat pesawat, mengarahkannya untuk jatuh di pantai dekat Pulau Coney. Dia dan Toomes terus bertarung, berakhir dengan Parker menyelamatkan nyawa Toomes setelah jas Vulture yang rusak meledak, dan meninggalkannya untuk polisi bersama dengan kargo pesawat. Setelah penangkapan ayahnya, Liz pindah, Parker menolak undangan dari Stark untuk bergabung dengan Avengers penuh waktu, dan Stark melamar Pepper Potts. Dia juga mengembalikan setelan Spider-Man ke Parker, yang mengenakannya di kamarnya tepat saat Bibi May masuk.
Gargan di penjara mendekati Toomes di penjara, mengatakan ia telah mendengar bahwa yang terakhir tahu identitas asli Spider-Man, yang Toomes bantah.
***
Budi selesai baca cerpen, ya lanjut baca cerpen yang lain, ya cerita tentang Samson.
Isi cerita yang di baca Budi :
Samson seorang Ibrani Danite ditempatkan di bawah sumpah Nazirite sejak lahir oleh ibunya Hazelelponit, ya bertunangan dengan seorang wanita Filistin bernama Semadar. Di pesta pernikahan mereka, Samson kalah taruhan dengan tamu pernikahannya karena Semadar dan menyerang 30 orang Filistin untuk melepaskan jubah mereka untuk membayar hutang taruhannya.
Setelah membayar utangnya, Samson mencari Semadar, hanya untuk mengetahui bahwa ayahnya Tubal menikahkannya dengan seorang Filistin setelah Samson meninggalkan pernikahan untuk membayar utangnya. Perkelahian terjadi antara Samson dan orang Filistin, yang mengakibatkan kematian Semadar dan Tubal. Samson menjadi orang yang di buru, dan dalam kemarahannya dia mulai melawan orang Filistin.
Saran dari Gaza mengenakan pajak yang berat pada orang Dan, dengan tujuan agar Samson dikhianati oleh bangsanya sendiri. Rencana saran berhasil, dan orang Dan yang frustrasi menyerahkan Samson kepada orang Filistin, yang membuat Delilah senang, adik perempuan Semadar. Samson diambil oleh Pangeran Ahtur. Dengan kata lain, dia adalah gubernur militer di tanah Dan, dan resimen pasukan Filistin. Dalam perjalanan kembali ke Gaza, Ahtur memutuskan untuk mengejek Samson. Samson merobek rantai dan talinya dan mulai memerangi orang Filistin, menjatuhkan kereta perang Ahtur dan menggunakan tulang rahang keledai untuk memukul tentara Filistin sampai mati.
Berita kekalahan Ahtur di tangan Samson sampai ke Saran. Saran merenungkan cara mengalahkan Samson. Delilah muncul dengan ide untuk merayu Samson, sehingga dia mengungkapkan rahasia kekuatannya dan kemudian membebaskannya untuk di hukum. Rencananya berhasil; dia memotong rambutnya, yang memberinya kekuatan. Untuk menetralisirnya sepenuhnya, Samson dibutakan oleh para penculiknya dan dijadikan budak, dan akhirnya dibawa ke kuil Dagon untuk hiburan orang Filistin dan Saran. Namun, Delilah telah jatuh cinta dengan Samson sejak pertunangannya dengan Semadar, dan kebutaan serta siksaannya membuatnya sangat menyesal atas pengkhianatannya. Dia awalnya mengkhianatinya karena dia ingin membalas kematian ayah dan saudara perempuannya, yang menurutnya disebabkan "karena Samson".
Delilah kemudian menghadiri penyiksaan publik terhadap Samson yang memegang cambuk, yang dia gunakan untuk membimbingnya ke pilar penyangga utama kuil. Begitu dia berdiri di antara mereka, dia menyuruh Delilah untuk melarikan diri, tetapi Delilah tetap tinggal, tidak terlihat olehnya, saat dia mendorong pilar-pilar itu hingga terpisah. Tiang-tiang runtuh dan kuil runtuh, mengubur Samson, Delila, dan semua orang Filistin, termasuk halaman. Pada akhirnya, kuil itu terletak di puing-puing, dan Saul serta Miriam, dua teman Ibrani Danite terdekatnya, ditinggalkan untuk berduka atas kematian Samson.
***
Ya akhirnya Budi selesai baca cerpennya, ya buku di tutup dan di taruh di bawah meja dengan baik sama Budi. Ya Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. Ya Eko datang ke rumah Budi, ya memarkirkan motornya di depan rumah Budi gitu. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi gitu.
"Cenderung," kata Budi.
"Ada apa dengan kata cenderung itu, ya Budi?" kata Eko.
"Manusia yang di jauh dari ajaran agama, ya tidak didik dengan baik untuk membentuk akhlaknya, ya cenderung berperilaku buruk," kata Budi.
"Ya hidup ini antara baik dan buruk. Berdasarkan data pergaulan lingkungan sosial masyarakat di lingkungan sana dan sini. Ya ada lah, ya orang - orang jauh dari ajaran agama, ya kelakuannya buruk," kata Eko.
"Abdul juga, ya menjelaskan tentang ruang lingkup sosial masyarakat yang kerjaannya di pasar. Swasta dan pemerintahan, ya pola kecenderungan dari orang - orang jauh dari ajaran agama, ya perilaku buruk. Atau pandai berpura - pura lah," kata Budi.
"Hati manusia, ya siapa yang tahu? Ya hanya Tuhan yang tahu hati manusia," kata Eko.
"Ya aku paham omongan Eko. Sedangkan berdasarkan data teman-teman yang kuliah di Bandar Lampung, ya sampai datanya Erwin dan Putri tentang kuliah di Jakarta berkaitan ruang lingkup sosialnya lingkungan Universitas, ya pergaulan di Kampus, ya antara baik dan buruk. Cenderung berperilaku buruk, ya ada antara Dosen dan Mahasiswa/i, ya manusia yang tidak terbentuk dengan baik akhlaknya dengan ajaran agama...cenderung perilaku buruk," kata Budi.
"Yang bikin pusing itu. Sudah belajar ajaran agama dengan baik, ya bisa tersesat," kata Eko.
"Ujian. Bila tidak memahami dengan baik, ya ajaran agama. Bisa tersesat. Karena ada Setan yang berwujud manusia, ya menyesatkan," kata Budi.
"Harusnya lurus, ya jadinya bisa saja bengkok sana dan sini," kata Eko.
"Karena banyaknya golongan-golongan di ajaran agama, ya bisa jadi tersesat. Ujian - ujian," kata Budi.
"Cara tetap lurus, ya mengingatkan dan menasehati antara teman satu ajaran agama. Seperti kita ini," kata Eko.
"Kita ini saling mengingatkan dan menasehati," kata Budi.
"Ya sekedar bahan obrolan lulusan SMA, ya kan Budi?" kata Eko.
"Ya memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Main catur saja Budi!" kata Eko.
"OK. Main catur!" kata Budi.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Eko dan Budi menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur.
"Ngomong-ngomong manusia itu senang di puji apa di hina?" kata Budi.
"Lebih baik di puji lah dari pada di hina. Pujian itu membuat rasa senang. Sedangkan hina itu, ya membuat sakit hati," kata Eko.
"Kenapa aku ngomongin tentang pujian dan hinaan? Ya ada orang yang membahas tentang pujian dan hinaan di jaringan internet," kata Budi.
"Jaringan internet antara baik dan buruk. Ya orang - orang yang berpendidikan tinggi, ya lulusan Universitas telah meneliti dengan baik dampak dari informasi di jaringan internet," kata Eko.
"Penelitian lulusan Universitas. Hasilnya antara baik dan buruk," kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
"Ngomongin artis. Ya artis bernama Putri, ya namanya sama dengan nama teman kita, ya bernama Putri, ya kan Eko?" kan Budi.
"Iya nama sama hal biasa hidup ini," kata Eko.
"Pujian aku sih, ya pintar dengan bidang yang di gelutin dengan baik dan juga cantik," kata Budi.
"Artis nama Putri banyak," kata Eko.
"Pujian untuk semua nama Putri. Adil!" kata Budi.
"Terserah Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Keduanya main catur dengan baik.
No comments:
Post a Comment