CAMPUR ADUK

Tuesday, June 20, 2023

IRON FIST

Di ruang tengah, ya Budi nonton Tv yang acara musik sambil menikmati minum kopi sambil minum kopi dan makan singkong goreng. 

"Bagus acara Tv-nya," kata Budi. 

Budi terus menonton Tv dengan baik sambil menikmati minum kopi dan makan singkong goreng, ya sampai acara musik selesai gitu. Tv di matikan pake remot gitu. Budi pindah duduk dari ruang tengah ke depan rumah sambil membawa piring yang ada singkong goreng dan gelas yang ada kopinya. Gelas dan piring, ya di taruh di meja, ya Budi duduk dengan baik dan segera mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik. Di pilih-pilih cerpen yang ingin di baca. Terpilih salah satu cerpen yang cerita menarik, ya di baca dengan baik sama Budi. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Danny Rand lahir di Kota New York. Ayahnya, Wendell Rand, ketika masih kecil kebetulan berada di kota mistis K'un-L'un. Selama berada di K'un-L'un, Wendell menyelamatkan nyawa penguasa kota, Tuan Tuan, dan diadopsi sebagai putra Tuan. Namun, Wendell akhirnya meninggalkan K'un-L'un dan menjadi pengusaha kaya di Amerika Serikat. Ia menikah dengan sosialita Heather Duncan dan memiliki seorang anak, Daniel. Wendell kemudian mengadakan ekspedisi untuk mencari K'un-L'un lagi, membawa istrinya Heather, mitra bisnisnya Harold Meachum dan Danny yang berusia sembilan tahun. 

Selama perjalanan mendaki gunung, Danny tergelincir dari jalan setapak, tali pengikatnya membawa ibu dan ayahnya bersamanya. Meachum, yang juga mencintai Heather, memaksa Wendell terjun ke kematiannya, tetapi menawarkan untuk menyelamatkan Heather dan Danny. Dia menolak bantuannya. Heather dan Danny menemukan jembatan darurat yang muncul entah dari mana dan diserang oleh sekawanan serigala. Heather melemparkan dirinya ke serigala untuk menyelamatkan Danny dan terbunuh bahkan saat pemanah dari K'un-L'un berusaha menyelamatkannya. Para pemanah membawa Danny yang sedang berduka untuk menemui Yu-Ti, penguasa berkerudung dari K'un-L'un. Ketika Danny mengungkapkan keinginannya untuk membalas dendam, Yü-Ti magang dia ke Lei Kung Thunderer, yang mengajarinya seni bela diri. 

Danny terbukti menjadi murid Lei Kung yang paling berbakat. Dia menguatkan tinjunya dengan memasukkannya ke dalam ember berisi pasir, kerikil, dan batu. Pada usia 19, Danny diberi kesempatan untuk mendapatkan kekuatan Iron Fist dengan melawan dan mengalahkan Naga Shou-Lao. Yang Abadi, yang menjaga hati cair yang telah terkoyak dari tubuhnya. Menebak bahwa hati memberikan energi kehidupan kepada Shou-Lao melalui bekas luka berbentuk naga di dadanya, Danny menutupi bekas luka itu dengan tubuhnya sendiri dan bertahan sampai Shou-Lao pingsan dan mati, dalam prosesnya membakar merek naga menjadi miliknya sendiri. dada. Setelah membunuh Shou-Lao, dia memasuki guanya dan memasukkan tinjunya ke anglo berisi hati cair makhluk itu, muncul dengan kekuatan Tinju Besi. Belakangan terungkap bahwa Danny adalah bagian dari garis keturunan Iron Fists yang panjang. 

Saat K'un-L'un muncul kembali di Bumi setelah 10 tahun, Danny pergi mencari pembunuh ayahnya. Kembali ke New York, Danny Rand, mengenakan pakaian seremonial Iron Fist, mencari Harold Meachum, sekarang kepala Meachum Industries. Setelah mengatasi sejumlah percobaan dalam hidupnya, dia menghadapkan Meachum di kantornya, hanya untuk menemukan pria itu tanpa kaki — amputasi dilakukan ketika, setelah meninggalkan Danny dan ibunya, dia terjebak dalam salju tebal dan kakinya membeku. Meachum menerima takdirnya dan menyuruh Iron Fist untuk membunuhnya. Diatasi dengan rasa kasihan, Iron Fist pergi. Pada saat itu Meachum dibunuh oleh seorang ninja misterius, dan putrinya Joy menyalahkan Iron Fist atas kematian tersebut.

Akhirnya, Iron Fist membersihkan namanya dan memulai karir sebagai superhero, dibantu oleh teman-temannya Collen Wing dan Misty Knight. Musuh terkenal di awal karirnya termasuk Sabretooth, Master Khan yang misterius (yang pernah dilayani oleh ninja yang membunuh Meachum), dan Ular Baja, putra Lei Kung yang diasingkan yang mendambakan kekuatan Tangan Besi.

***

Ya selesai juga baca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan dengan baik di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.

"Seperti biasa hidup ini di nikmati saja dengan baik," kata Budi. 

"Di nikmati saja hidup ini," kata Eko. 

Eko mengambil singkong goreng di piring, ya di makan dengan baik. 

"Singkong goreng enak. Nikmati hidup ini," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

Eko makan singkong goreng dengan baik, ya begitu juga dengan Budi. Sedangkan minumnya, ya Eko minum aqua gelas yang di ambil dari kardus yang di taruh di bawah meja. Memang aqua gelas di siapkan Budi dengan baik gitu. Ya Budi minum kopi dengan baik lah. Tiba-tiba Budi berkata "Lucu tingkahnya".

Eko mendengar omongan Budi, ya aneh saja dan Eko berkata "Lucu tingkahnya. Siapa Budi? Apa tingkahku ada yang lucu itu?".

"Eko tidak ada yang tingkahnya yang lucu, ya biasa aja sih. Aku tiba-tiba terbayang tingkah lucu bayi. Jadi Aku berkata lucu tingkahnya," kata Budi. 

"Oooo tingkah lucu bayi toh. Paling acara Tv yang di tonton Budi saja. Jadi terbayang gitu. Mengulang memori saja itu mah," kata Eko. 

"Iya sih. Acara Tv. Melihat lucu bayi artis gitu," kata Budi. 

"Keluarga bahagia," kata Eko. 

"Memang keluarga bahagia," kata Budi. 

"Yang aneh hidup ini. Sudah bahagia kisah cinta bertahun-tahun sampai punya anak. Tiba-tiba pisah. Kisah seputar artis tentang perpisahan gitu," kata Eko. 

"Seputar artis. Ceritanya...antara bahagia dan tidak bahagia," kata Budi. 

"Seru saja ceritanya," kata Eko. 

"Memang seru ceritanya," kata Budi. 

"Emmmm," kata Eko. 

"Kalau cerita kita di kaitkan dengan cerita artis," kata Budi.

"Cerita Budi. Seandai-andainya. Gimana ceritanya Budi?" kata Eko.

"Begini sih ceritanya. Budi dan Eko duduk santai di kafe sambil menikmati minuman dan makan yang di pesan gitu. Ria Ricis dan bayi, ya anaknya Ria Ricis bernama Moana ke kafe tersebut untuk menunggu Ryan datang gitu. Ria Ricis mesen makan dan minuman gitu. Pelayan kafe mengantarkan pesanan Ria Ricis dengan baik gitu. Orang-orang yang suka dengan Ria Ricis dan juga Moana, ya foto-foto. Biasakan orang-orang ketemu artis, ya foto-foto gitu. Budi melihat anaknya Ria Ricis, ya terkesan lucunya tingkah bayi, ya Moana. Ya Budi berkata "Lucunya bayi itu". Eko juga melihat bayinya Ria Ricis, ya berkata "Memang bayi itu lucu tingkahnya." Budi ingin foto juga, ya ikutan seperti orang-orang suka dengan artis yang di sukai gitu. Ryan dateng menghampiri Ria. Ricis. Ya niat Budi untuk foto dengan artis di urungkan niatnya Budi berkata "Tidak jadi". Eko berkata "Tidak jadi apa?". Budi berkata "Tidak jadi foto dengan artis". Eko berkata "Oooo tidak jadi toh foto dengan artis toh". Budi dan Eko mengakhiri makan dan minum di kafe setelah membayar gitu. Saat Eko dan Budi berjalan mendekati Ryan dan Ria Ricis yang menikmati minum dan makannya. Eko menyarankan Budi untuk melakukan niat baik itu, ya cuma foto dengan artis pake Hp Budi. Ya Budi mengikuti saran Eko dengan baik. Budi dan Eko, ya foto bareng dengan keluarga artis yang bahagia. Ryan, Ria Ricis dan Moana senang foto bareng dengan Budi dan Eko. Setelah itu, ya Budi dan Eko meninggalkan kafe gitu. Begitu lah ceritanya," kata Budi.

"Cerita yang bagus," kata Eko. 

"Ya sekedar cerita seandai-andainya saja. Bahan obrolan lulusan SMA saja!" kata Budi. 

"Kalau cerita di kafe cuma makan dan minum, ya sambil menikmati keadaan," kata Eko. 

"Berdasarkan realita gitu keadaan jika ke kafe," kata Budi. 

"Ketemu artis. Cuma foto-foto saja!" kata Eko. 

"Iya. Ceritanya di buat begitu saja kalau ketemu artis. Emangnya mau di buat cerita seperti sinetron atau film," kata Budi. 

"Kalau ceritanya di buat seperti film atau sinetron. Kita cuma figuran saja," kata Eko. 

"Bisa saja figuran yang jadi peran utama dalam cerita," kata Budi. 

"Ya memang bisa sih figuran jadi peran utama dalam cerita. Yang buat cerita itu, ya Budi kan?" kata Eko. 

"Iya aku buat," kata Budi. 

"Kalau begitu. Lebih baik main catur saja!" kata Eko. 

"OK. Main catur!" kata Budi. 

Budi mengambil papan catur di bawah meja di taruh di atas meja. Eko dan Budi menyusun dengan baik, ya bidak catur di atas papan catur. 

"Mungkin ceritanya di buat seperti sinetron dan film, ya peran utama. Aku yang jadi tokoh utama, ya pake nama Budi. Ya Budi ada hubungan dengan Ria Ricis, ya kisah cinta. Karena Budi ketahuan tidak setia dengan Ria Ricis, ya cerita selingkuh dengan cewek bernama Mely, ya rekan kerja Budi. Budi putus hubungan dengan Ria Ricis. Ya Ria Ricis melupakan Budi. Budi melanjutkan hubungan dengan Mely. Ria Ricis mengikuti perjodohan dengan baik dengan Ryan. Ceritanya sampai menikah antara Ryan dan Ria Ricis, ya jadi hidup bahagia sampai Moana lahir gitu," kata Budi. 

"OK. Bagus cerita di buat begitu sih tidak ada masalah. Tentang kisah cinta. Kalau aku inginnya sih ceritanya seperti ini. Ria Ricis artis terkenal di culik sama Budi dengan tujuan minta uang tebusan sama orang tua Ricis, ya jumlah uang luar biasa gitu. Polisi Lapor Pak!, ya mengusut tentang penculikan artis Ria Ricis. Alasan Budi menculik artis Ria Ricis minta uang tebusan uang yang jumlah luar biasa besarnya untuk biaya adiknya bernama Mely yang sakit keras gitu. Budi sadar dari kesalahannya menculik Ria Ricis karena bertemu dengan Eko, ya di nasehatin dengan baik gitu. Budi melepaskan Ria Ricis dan menyerahkan diri ke Polisi Lapor Pak!. Ria Ricis pun tahu masalah Budi, ya jadi membantu pengobatan adiknya Budi, ya Mely gitu," kata Eko. 

"Ya di buat seperti cerita Eko, ya bagus juga sih," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Cerita andai-andai selesai!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

Keduanya main catur dengan baik gitu. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK