CAMPUR ADUK

Saturday, March 4, 2023

MARVEL'S THE AVENGERS

Eko duduk di depan rumahnya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu. 

"Baca buku ah!" kata Eko. 

Eko mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih-pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu. 

Isi cerita yang di baca Eko :

Asgardian Loki bertemu dengan Yang Lain, pemimpin ras luar angkasa yang dikenal sebagai Chitauri. Sebagai imbalan untuk mengambil Tesseract, sumber energi yang kuat dengan potensi yang tidak diketahui, Yang Lain menjanjikan Loki pasukan yang dapat digunakannya untuk menaklukkan Bumi. Nick Fury, direktur agen spionase SHIELD, ya tiba di fasilitas penelitian jarak jauh, tempat fisikawan Dr. Erik Selvig memimpin tim yang bereksperimen di Tesseract. Tesseract tiba-tiba aktif dan membuka lubang cacing, ya memungkinkan Loki mencapai Bumi. Loki mencuri Tesseract dan menggunakan tongkatnya untuk memperbudak Selvig dan agen lainnya, termasuk Clint Barton, ya untuk membantunya.

Sebagai tanggapan, Fury mengaktifkan kembali "Avengers Initiative". Agen Natasha Romanoff pergi ke Kolkata untuk merekrut Dr. Bruce Banner untuk melacak Tesseract melalui emisi radiasi gamma. Fury mendekati Steve Rogers untuk mengambil Tesseract, dan Agen Phil Coulson mengunjungi Tony Stark untuk memintanya memeriksa penelitian Selvig. Loki berada di Stuttgart, ya di mana Barton mencuri iridium yang dibutuhkan untuk menstabilkan kekuatan Tesseract, menyebabkan konfrontasi dengan Rogers, Stark, dan Romanoff yang diakhiri dengan penyerahan diri Loki. Sementara Loki diantar ke SHIELD, saudara angkatnya Thor datang dan membebaskannya, berharap meyakinkan dia untuk meninggalkan rencananya dan kembali ke Asgard. Stark dan Rogers turun tangan dan Loki dibawa ke kapal induk SHIELD, Helicarrier, di mana dia dipenjara.

Avengers terbagi atas cara mendekati Loki dan pengungkapan bahwa SHIELD berencana memanfaatkan Tesseract untuk mengembangkan senjata ampuh sebagai pencegah terhadap makhluk luar angkasa yang bermusuhan. Saat mereka berdebat, agen Loki menyerang Helicarrier, dan stres menyebabkan Banner berubah menjadi Hulk. Stark dan Rogers bekerja untuk menghidupkan kembali mesin yang rusak, dan Thor berusaha menghentikan amukan Hulk. Romanoff membuat Barton pingsan, mematahkan kendali pikiran Loki. Loki kabur setelah membunuh Coulson dan Fury menggunakan kematian Coulson untuk memotivasi Avengers agar bekerja sebagai satu tim. Loki menggunakan Tesseract dan generator lubang cacing yang dibangun Selvig untuk membuka lubang cacing di atas Menara Stark ke armada Chitauri di luar angkasa, melancarkan invasi.

Rogers, Stark, Romanoff, Barton, Thor, dan Hulk berkumpul untuk membela Kota New York, dan bersama-sama Avengers melawan Chitauri. Hulk mengalahkan Loki hingga menyerah. Romanoff berjalan ke generator, di mana Selvig, yang dibebaskan dari kendali pikiran Loki, mengungkapkan bahwa tongkat Loki dapat mematikan generator. Atasan Fury dari Dewan Keamanan Dunia berusaha mengakhiri invasi dengan meluncurkan rudal nuklir di Midtown Manhattan. Stark mencegat rudal tersebut dan membawanya melalui lubang cacing menuju armada Chitauri. Rudal tersebut meledak, menghancurkan kapal induk Chitauri dan melumpuhkan pasukan mereka di Bumi. Gugatan Stark kehilangan kekuatan, dan dia terjun bebas, tetapi Hulk menyelamatkannya. Sebagai akibatnya, Thor kembali dengan Loki dan Tesseract ke Asgard, di mana Loki akan menghadapi keadilan mereka. Yang Lain berunding dengan tuannya tentang serangan yang gagal di Bumi.

***

Eko selesai baca cerpen, ya menikmati minum kopi dan makan gorengan. 

"Emmm lanjut baca cerpen lainnya!" kata Eko. 

Eko membaca cerpen yang lain, ya ceritanya menarik gitu. 

Isi cerita yang di baca Eko : 

Cina sebelum Perang Tiongkok-Jepang Kedua. Chen, yang telah memalsukan kematiannya telah bergabung dengan sekelompok pria Tionghoa yang membantu Sekutu melawan Jerman di Prancis selama Perang Dunia I. Dia kembali ke China setelah perang dan mengambil identitas Qi Tianyuan, temannya yang tewas dalam aksi.

Kembali ke Shanghai, Chen bergabung dengan gerakan perlawanan bawah tanah untuk menghentikan Kekaisaran Jepang menyerang Tiongkok. Dia berteman dengan Liu Yutian, pemilik klub malam yang sering dikunjungi pejabat asing, dan tertarik pada Kiki, penyanyi klub malam yang sebenarnya adalah mata-mata Jepang. Suatu malam, Chen menemukan bahwa Jepang berencana untuk membunuh Jenderal Zeng, putra seorang panglima perang utara, dan menyalahkan Jenderal Zhuo, seorang panglima perang saingan. Kematian Zeng akan memicu perang saudara antara dua panglima perang dan membantu invasi Jepang berikutnya. Chen menyamar sebagai pahlawan super bertopeng dan mengalahkan para pembunuh dan menyelamatkan Zeng. Dengan kegagalan operasi, Tokyo mengirimkan daftar nama aktivis anti-Jepang kepada Kolonel Chikaraishi Takeshi, pemimpin agen mata-mata Jepang di Shanghai, memerintahkannya untuk membunuh orang-orang yang ada dalam daftar tersebut. Chikaraishi membocorkan daftarnya, menyebabkan kepanikan di antara penduduk, dan mengunjungi klub malam.

Chikaraishi mengetahui identitas asli Chen dan menantang Chen untuk menyelamatkan orang-orang dalam daftar. Chen dan Chikaraishi terlibat dalam perlombaan waktu untuk menyelamatkan dan membunuh para aktivis. Beberapa terbunuh sementara yang lain berhasil melarikan diri dari Shanghai. Akhirnya, adik laki-laki Chikaraishi, Sasaki, memimpin tim pembunuh untuk membunuh editor Shanghai TimesChen membunuh Sasaki tetapi gagal menyelamatkan editor tepat waktu. Sementara itu, Chen mengetahui bahwa Kiki adalah seorang mata-mata dan memperingatkannya untuk pergi. Chikaraishi mulai tidak mempercayai Kiki dan memaksanya untuk membunuh pacar Jenderal Zeng, salah satu teman dekatnya. Kesalahan didorong ke Jenderal Zhuo dan Jenderal Zeng yang marah menyerang Zhuo dengan dukungan dari pasukan Jepang. Suatu malam, Jepang menyergap Chen di jalan, membuatnya pingsan dan membawanya ke markas mereka untuk menyiksanya.

Secara bersamaan, teman-teman Chen melakukan penggerebekan di markas Jepang dan menyebabkan kerusakan serius dengan bahan peledak sebelum melarikan diri dari tempat kejadian. Orang Jepang melacak rekan-rekan Chen dan membunuh mereka sebagai balas dendam nanti dengan menghukum mati mereka dan membunuh saudara perempuan Tienyuan. Chen terlempar keluar dari mobil di depan klub malam dan tetap koma selama berhari-hari sementara dia pulih dari luka-lukanya. Dengan invasi Jepang yang sedang berlangsung dan Jenderal Zhuo terbunuh dalam aksi dengan pasukannya mundur sepenuhnya, tampaknya tidak ada yang dapat dilakukan oleh gerakan perlawanan untuk mencegah Jepang menduduki Shanghai. Chikaraishi menantang Chen untuk melawannya, dan membunuh Kiki setelah dia muncul. Dalam kemarahan, Chen mengalahkan banyak petarung Jepang sekaligus, setelah itu dia menghadapi Chikaraishi dalam pertarungan satu lawan satu dan menang.

***

Eko selesai baca buku, ya buku di taruh di meja. 

"Nyanyi ah!" kata Eko. 

Eko mengambil gitar di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu.

Lirik lagu yang dinyanyikan Eko dengan judul 'Satu Rasa Cinta' :

"Jangan tanya bagaimana esokKu tak ingin menerka perasaan iniYang kutahu, hari ini ku mencintaimuYang kutahu, ku sangat menyayangimu
Biarlah semua berlaluJalani seperti apa adanyaBunga 'kan mekar meski kemarau melandaBunga 'kan mekar meski kemarau melanda
Bukan ku ingin memastikanAkulah cinta sejatimuYakinkan hatimuAkulah takdir yang engkau nantikan
Ku ingin kau merasa tent'ramBiarlah berada di sampingkuKar'na diriku sangat menyayangimu
Ku akan membuktikan cinta di hatimuSatu rasa menggapai bahagiaKupinang dirimu s'bagai teman hidupkuBerjanjilah, Kasih, setia bersamaku
Biarlah semua berlaluJalani seperti apa adanyaBunga 'kan mekar meski kemarau melandaBunga 'kan mekar meski kemarau melanda
Bukan ku ingin memastikanAkulah cinta sejatimuYakinkan hatimuAkulah takdir yang engkau nantikan
Ku ingin kau merasa tent'ramBiarlah berada di sampingkuKar'na diriku sangat menyayangimu
Ku akan membuktikan cinta di hatimuSatu rasa menggapai bahagiaKupinang dirimu s'bagai teman hidupkuBerjanjilah, Kasih, setia bersamaku"

***
Eko selesai menyanyi, ya gitar di taruh di samping kursi. Ya Eko menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu. Budi datang ke rumah Eko, ya memarkirkan motornya di depan rumah Eko. Budi duduk dengan baik dekat Eko. 

"Eko. Kalau ngomongin dunia politik di Indonesia," kata Budi. 

"Emmmm," kata Eko. 

"Secara umum. Kaca mata aku menilai gitu. Banyak orang-orang pinter yang terjun ke dunia politik," kata Budi. 

"Berdasarkan berita di Tv memberitakan orang-orang pinter yang bergelut di dunia politik, ya kan Budi?" kata Eko. 

"Ya berdasarkan berita Tv. Kalau belajar sih, ya di buku juga di tulis juga sih. Sejarah tentang orang-orang pinter yang bergelut di dunia politik. Jadi pemimpin. Membangun negeri," kata Budi. 

"Demi negeri ini. Manusia yang belajar dengan baik. Merasa mampu, ya terjun ke dunia politik. Jadi pemimpin. Membangun negeri ini dari segala bidang," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Demi kesejahteraan rakyat," kata Eko.. 

"Sebenarnya. Di dunia perpolitikan. Apakah ada berlian yang belum terasah?" kata Budi. 

"Mungkin ada sih. Berlian yang belum terasah. Seorang yang pinter tapi belum menunjukkan kemampuan sebenarnya," kata Eko. 

"Generasi muda, ya kan Eko?" kata Budi. 

"Harapannya kan generasi muda. Berlian itu," kata Eko. 

"Jika generasi muda belum siap. Maka biasanya demi kebaikan negeri ini, ya generasi tua tetap jadi pemimpin di negeri demi menunggu generasi muda sudah siap menjadi pemimpin di negeri ini," kata Budi. 

"Generasi tua banyak pengalaman karena telah lama terjun di bidangnya demi membangun negeri ini," kata Eko. 

"Pergolakan dari perubahan zaman. Maka di butuhkan berlian yang belum terasah itu," kata Budi. 

"Berlian itu memang di butuhkan. Generasi muda yang pinter-pinter membangun negeri ini dengan cara baik," kata Eko. 

"Ya sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Budi. 

"Ya aku paham omongan Budi," kata Eko. 

"Kalau begitu main catur saja!" kata Budi.

"OK. Main catur!" kata Eko. 

Eko mengambil buku di meja, ya buku di taruh di bawah meja. Ya Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja. Budi dan Eko, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. 

"Untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Banyak belajar, ya kan Eko?" kata Budi. 

"Belajar dengan baik. Memahami ilmu. Tujuan masa depan yang baik," kata. Eko.

"Emmm," kata Budi. 

Keduanya main catur dengan baik gitu. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK