Budi duduk di depan rumahnya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan.
"Baca buku ah!" kata Budi.
Budi mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih-pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Kang Woo Ram, ya seorang foodie dan seorang atlet berjuang sibuk mempersiapkan diri untuk mendapatkan pekerjaan. Lee Hyun Ji adalah calon jangkar tetapi bekerja di restoran hamburger buatan sendiri bernama Burger from Heaven.
Kang Woo Ram adalah pegulat sukses yang memiliki ikatan yang baik dengan pelatih dan sesama pegulat. Salah satu pegulat menjadi musuh bebuyutannya dan pelatihnya kemudian jatuh sakit. Tidak senang dengan pergantian peristiwa, Kang Woo Ram menyerah pada gulat dan pindah dari kota ke kota yang jauh di mana dia bekerja sebagai tukang pukul di bar gay bernama Tracks. Pemilik barnya mendapat pinjaman untuk ditagih dan menugaskan pekerjaan itu kepada Kang Woo Ram, yang mengumpulkan uang setelah dengan mudah membuang semua preman pria yang berutang uang. Dengan harga diri mereka terluka, para preman kembali dan menyergap Kang Woo Ram dan memukul bagian belakang kepalanya dengan keras.
Meski cederanya tidak parah, hal itu berfungsi sebagai peringatan bagi Kang Woo Ram untuk menyadari bahwa pertunjukan ini bukan untuknya. Bingung karena serangan itu, dia pergi ke restoran Burger from Heaven dan di sana dia bertemu dengan pelayan Lee Hyun Ji. Terpesona olehnya, dia memesan burger Double Patty beli satu gratis satu. Dengan dalih memesan burger itu, Kang Woo Ram pergi ke sana setiap malam tapi tidak bisa mengumpulkan keberanian untuk berbicara dengannya. Lee Hyun Ji memperhatikan ketertarikannya padanya tapi dia juga cukup malu untuk tidak mengungkapkan ketertarikannya padanya. Mereka saling mengamati setiap malam setiap kali Woo Ram ada tapi tidak berani merusak momen itu. Selama ini, Woo Ram mengamati betapa kerasnya Hyun Ji belajar sambil bekerja di restoran dan mulai menghormatinya.
Suatu malam, Kang Woo Ram mendapat kabar bahwa pelatihnya meninggal dunia dan pemakaman akan diatur dalam beberapa hari. Tertekan, dia meminum kesedihannya dan pergi ke Burger dari Surga untuk melihat Lee Hyun Ji seperti biasa tapi dia membenturkan kepalanya ke dinding karena pingsan. Hyun Ji mengasihani dia dan membawanya keluar karena dia tahu siapa Woo Ram dan apa yang dia alami. Mereka kembali ke rumahnya dan dia mendorongnya untuk menghadapi setan masa lalunya dengan menyatakan bahwa dia juga akan ikut dengannya jika dia menghadiri pemakaman.
Termotivasi, Woo Ram kembali ke kota dan menghadiri pemakaman. Di sana, dia mendapatkan kembali motivasinya untuk menjadi pegulat lagi setelah Hyun Ji memotivasinya lebih jauh dan memintanya untuk tidak terlalu stres. Keduanya mulai mewujudkan impian masing-masing dan mereka bekerja keras. Hyun Ji mengikuti banyak ujian dan memberikan berbagai tes layar. Di sana Hyun Ji berbicara dari hatinya dan membuat para juri terkesan. Secara bersamaan, Woo Ram mengalahkan berbagai pegulat di kejuaraan gulat ringan dan menuju ke final yang mengadu dia melawan musuh bebuyutannya. Terlepas dari upaya terbaiknya, Woo Ram kalah dalam pertarungan dan di sisi lain, Hyun Ji terpilih untuk babak final. Setelah memukau para juri di babak final, Hyun Ji melihat laporan berita yang menunjukkan bahwa Woo Ram dan musuh bebuyutannya akan bertanding sekali lagi untuk menyelesaikan perseteruan mereka untuk selamanya. Hyun Ji tiba tepat pada waktunya untuk menyaksikan babak final. Melihat pacarnya bersorak untuknya, Woo Ram menjadi termotivasi dan mengalahkan musuh bebuyutannya dalam kemenangan besar. Keduanya tersenyum satu sama lain dengan sangat penuh kasih saat layar memudar menjadi hitam.
Belakangan diperlihatkan bahwa Hyun Ji sekarang menjadi reporter lapangan yang sukses dan Woo Ram telah dipanggil oleh militer Korea untuk wajib militer. Di pangkalan militer, atasan Woo Ram mendapat kabar bahwa seseorang sedang makan 2 burger double-patty dan mereka bertanya-tanya siapa yang memiliki kemampuan untuk menghabiskan begitu banyak makanan. Sambil mendengarkan atasannya melongo, Woo Ram diam-diam tersenyum saat dia melihat laporan berita Hyun Ji di TV yang menunjukkan bahwa pasangan itu menjadi kuat.
***
Budi selesai baca buku, ya buku di taruh di bawah meja. Ya Budi menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu.
"Main ke rumah Eko saja!" kata Budi.
Budi masuk ke dalam rumah, ya sambil membawa gelas dan piring yang masih ada gorengan gitu. Di ruang makan, ya Budi menaruh piring yang ada gorengan di taruh di meja, ya di tutup dengan tudung saji. Gelas di bawa ke belakang, ya untuk di cuci. Setelah gelas bersih di cuci, ya di taruh di raklah. Budi keluar dari rumahnya, ya langsung naik motor yang di parkir di depan rumah. Budi mengendarai motor menuju rumah Eko. Kota Bandar Lampung, ya keadaannya lagi musim hujan. Ya tiba-tiba hujan, ya Budi lebih baik mencari tempat untuk berteduh di pinggir pertokoan di pinggir jalan gitu. Dengan sabar Budi menunggu hujan berhenti gitu.
Cukup lama hujan. Pada akhirnya berhenti juga. Saat Budi mau naik motornya. Terlihat dengan baik, ya cewek kaya menolak Budi, ya keluar dari rumah makan dengan temannya.
"Aku hanya kebetulan melihat cewek yang nolak aku," kata Budi.
Budi pun segera meninggalkan tempat tersebut, ya membawa motor dengan baik, ya menuju rumah Eko. Cewek yang nolak Budi, ya masuk mobilnya bersama dua temannya, ya cewek lah. Eko sedang duduk di depan rumahnya, ya sambil baca koran, ya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu. Singkat waktu, ya Budi sampai di rumah Eko, ya memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Eko. Ya karena Budi dateng, ya Eko berhenti baca koran dan koran di taruh di bawah meja. Budi duduk dengan baik, ya dekat Eko.
"Haaa. Cinta. Begitulah cinta dari dulu sampai sekarang. Rasa cinta itu menyenangkan. Kalau apa yang diinginkan tidak di dapatkan, ya rasa cinta itu tidak menyenangkan. Kecewa karena penolakan dari cewek yang di sukai," kata Budi.
"Budi berkata seperti itu. Biasanya sih. Melihat cewek yang nolak Budi," kata Eko.
"Ya karena dunia ini selebar daun kelor, ya melihat dia tidak sengaja," kata Budi.
"Mungkin kalau masih bertemu sengaja atau tidak sengaja, ya masih ada berjodoh sih," kata Eko.
"Apa iya Eko, ya masih berjodoh?" kata Budi.
"Kalau mau membuktikan urusan itu, ya doa dan usaha, iya ibadah dengan baik lah," kata Eko.
"Bisa sih. Aku lakukan sesuai saran Eko. Cuma?" kata Budi.
"Cuma apa?" kata Eko.
"Urusan sih. Antara miskin dan kaya," kata Budi.
"Oooo antara miskin dan kaya," kata Eko.
"Belajar dari cerita sinetron di Tv. Kisah cinta antara kaya dan miskin. Ya kalau perangai aslinya ceweknya baik, ya urusan kisah cinta jalan baik. Kalau perangai aslinya cewek, ya tetap menunjukkan diri kaya dan tidak bisa pengertian pada diri yang miskin, ya jadinya urusan cinta bisa jadi buruk lah," kata Budi.
"Kalau urusan perangai sih, ya tergantung didik kan orang tua lah," kata Eko.
"Bener omongan Eko. Perangai itu, ya tergantung didikan orang tua. Ya kalau di pikir dengan baik sih. Aku lebih baik di tolak cewek kaya itu, ya jadi aku sadar tidak terobsesi cinta. Ya aku fokus urusan kerjaan, ya demi diri dan keluarga," kata Budi.
"Hidup ini. Ada cerita yang terlalu terobsesi cinta, ya harus didapatkan dengan baik, ya kaya cerita film atau sinetron. Kalau Budi sadar karena keadaan, ya bagus lah. Yang penting itu, ya memang urusan fokus kerja demi diri dan keluarga. Ada kata-kata baik bagi kita yang terlahir dari keadaan keluarga miskin "Makan itu tidak akan datang pada kita. Maka itu harus di usahakan dengan jalan baik. Dan jangan berharap dari orang kaya, ya dengan cara minta-minta. Masa kalah dengan orang yang tidak sempurna"....," kata Eko.
"Makan tidak akan datang kita. Maka itu harus berusaha di jalan baik. Kerja jadi buruh, ya di syukurin dengan baik!" kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
"Ya sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Ya kalau begitu main catur saja!" kata Eko.
"Ya oke. Main catur!" kata Budi.
Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja. Eko dan Budi menyusun bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik.
No comments:
Post a Comment