Budi duduk di depan rumahnya, ya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan lah.
"Baca buku ah!" kata Budi.
Budi mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih-pilih dengan baik, ya cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
The Losers adalah tim operasi hitam elit dari operasi Pasukan Khusus Amerika Serikat yang mencakup pemimpin Clay, Roque, Pooch, Jensen, dan Cougar, yang dikirim ke Bolivia dalam misi pencarian dan penghancuran di sebuah kompleks yang dijalankan oleh seorang gembong narkoba. Saat melukis target untuk serangan udara yang akan datang, Pecundang melihat anak-anak budak di kompleks dan mencoba membatalkan serangan, tetapi atasan mereka, dengan nama kode Max, mengabaikan permintaan mereka. Di luar pilihan, Pecundang memasuki kompleks, berhasil menyelamatkan anak-anak dan membunuh gembong narkoba. Saat sebuah helikopter tiba untuk menjemput mereka, Max, yakin bahwa mereka tahu terlalu banyak, memerintahkannya untuk dihancurkan, tidak menyadari bahwa mereka memutuskan untuk menyelamatkan anak-anak terlebih dahulu. The Losers menyaksikan rudal menghancurkan helikopter, menewaskan 25 orang tak berdosa. Mengetahui bahwa serangan itu dimaksudkan untuk membunuh mereka, mereka memalsukan kematian mereka dan terdampar di Bolivia, kekurangan dana dan dokumen yang diperlukan untuk pulang.
Empat bulan kemudian, Clay didekati oleh Aisha, seorang wanita misterius yang menawarinya kesempatan untuk membunuh Max, yang ingin dia balas dendam. Clay menerimanya dan Aisha mengatur agar kelompok itu kembali ke Amerika Serikat. Di Miami, mereka melanjutkan untuk menyerang konvoi yang diduga membawa Max, hanya untuk menemukan Aisha telah menipu mereka untuk mencuri hard drive dengan rahasia Max. Jensen menyusup ke perusahaan yang membuat drive tersebut dan mencuri algoritme yang memungkinkannya mengakses file, menemukan bahwa drive tersebut berisi kredit untuk transfer $400 juta atas nama Max, yang dia terima untuk menjual "Snukes" atau Sonic Nukes – ramah lingkungan bom yang menggunakan gelombang sonik untuk menghancurkan area dengan ukuran yang sama dengan hulu ledak nuklir, tanpa jatuh ke tangan teroris internasional. Menelusuri aliran uang ke Pelabuhan Masuk Internasional Los Angeles, yang disimpulkan oleh Pecundang sebagai markas Max, mereka menyusun rencana untuk menyerangnya dan membunuh Max.
Saat mempelajari perjalanan, Jensen menemukan bahwa misi mereka di Bolivia adalah kedok sehingga Max dapat melenyapkan raja obat bius, yang telah mengetahui rencananya, dan bahwa Aisha adalah putri lelaki itu, membalas dendam atas kematiannya. Setelah penyamarannya terbongkar, Aisha menembak lengan Jensen dan kabur. Percaya bahwa dia mungkin mengkhianati mereka, Pecundang memutuskan untuk mempercepat serangan mereka ke markas Max, hanya untuk dikhianati oleh Roque dan ditangkap oleh Max dan tangan kanannya serta kepala keamanan, Wade.
Aisha kembali dan menyergap tim Max untuk menyelamatkan para Pecundang, meskipun Clay membenarkan selama pertarungan bahwa dia membunuh ayah Aisha. Roque mencuri pesawat Max, sarat dengan uangnya, dan mencoba melarikan diri, dikejar oleh Wade dengan sepeda motor. Cougar menembakkan mesin sepeda motor, menyebabkan reaksi berantai yang menghancurkan pesawat, membunuh Wade dan Roque. Max kemudian membunuh ilmuwan yang bertanggung jawab atas pengembangan Snukes setelah mengungkapkan bahwa niat sebenarnya adalah menggunakan Snukes untuk memicu konflik global untuk mendapatkan kekuasaan.
Saat Jensen, Cougar, dan Aisha membantu Pooch, yang kedua kakinya ditembak oleh salah satu penjaga keamanan Max, Clay mengejar Max ke derek, di mana Max mengatakan bahwa dia telah mengaktifkan Snuke yang akan menghancurkan Los Angeles, dan Clay harus melakukannya. pilih antara menonaktifkannya atau membunuh Max. Clay memilih yang pertama dan Max kabur, tetapi Clay menegaskan bahwa dia sekarang tahu seperti apa Max dan akan segera menemukannya.
Max kabur dengan bus dan dirampok oleh dua preman. Nasibnya setelah ini tidak diketahui. Sementara itu, Pecundang membantu Pooch mencapai rumah sakit tempat istrinya yang sedang hamil melahirkan putra mereka dan menghadiri pertandingan sepak bola keponakan Jensen yang berusia 8 tahun.
***
Budi selesai baca buku, ya buku di taruh di atas meja. Budi menikmati minum kopi dan makan gorengan. Eko datang ke rumah Budi, ya memarkirkan dengan baik motornya dengan baik di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
Budi berkata "Tak kan ku biarkan kau untuk pergi dari hidup ku!"
Eko terkejut dengan omongan Budi, ya Eko berkata "Budi ada masalah?"
"Ya aku sih tidak ada masalah sih. Cuma aku punya ide untuk cerita gitu, ya sepontan saja gitu bicara seperti itu," kata Budi.
"Ooooo ide cerita toh. Urusan cinta, ya Budi?" kata Eko.
"Memang sih. Cerita cinta!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Cerita permainan seandainya gitu. Ya tetap pake nama artis cewek, ya penyanyi dangdut Tasya gitu," kata Budi.
"Permainan Budi. Permainan seandainya. Gimana ceritanya?" kata Eko.
"Ceritanya seperti ini. Budi pemuda yang baik, ya kerjaannya petani. Keahliannya Budi memanah gitu. Dari keahlian Budi memanah, ya untuk berburu hewan di hutan, ya hewan kijang gitu. Budi pun seorang yang memuja Dewa Wisnu. Suatu hari Budi berburu di hutan gitu. Dengan hati-hati Budi masuk hutan, ya memang hutan terkadang ada makhluk buas gitu seperti Raksasa. Tasya seorang Putri kerajaan yang berusaha dengan keras melarikan diri dari para penjahat yang di perintahkan Jono, ya adik angkat Raja Bono, ya ayahnya Putri Tasya. Para prajurit yang melindungi Putri Tasya, ya pada mati di bunuh para penjahat gitu. Budi mendengar orang yang minta tolong di tengah hutan. Budi mencari keberadaan suara minta tolong tersebut. Penjahat bertopeng, ya menangkap Tasya gitu. Raksasa muncul di hadapan para penjahat. Ya Raksasa bertarung dengan para penjahat yang pinter ilmu bela diri dan tenaga dalam gitu. Pertarungan sengit antara Raksasa dengan para penjahat. Budi melihat pertarungan Raksasa dan orang-orang sakti gitu. Niat Budi menolong cewek yang butuh bantuan gitu. Jadi Budi menolong cewek tersebut di saat orang-orang sakti sibuk bertarung dengan Raksasa gitu. Budi membawa lari cewek tersebut ke rumahnya. Orang-orang sakti, ya mengalahkan Raksasa gitu. Para penjahat, ya mencari Putri Tasya gitu. Sampai di rumah Budi. Ya Budi menjamu Putri Tasya dengan makan dari hasil dirinya berburu dan bertani. Putri Tasya menikmati makanan dan minuman yang di suguhin Budi. Ya Budi mencari tahu tentang diri Putri Tasya, ya berurusan dengan para penjahat. Putri Tasya pun bercerita dirinya, ya bersama para prajurit kerajaan melarikan diri dari kerajaan karena Raja Bono, ya ayahnya Putri Tasya, ya dipenjarain sama adik angkat raja bernama Jono gitu. Pengambil alihan kekuasaan gitu. Budi mengerti keadaan putri Tasya yang mengalami masalah yang pelik gitu. Budi pun tahu, ya pastinya para penjahat mencari Putri Tasya. Jadi Budi membawa Putri Tasya untuk meninggalkan rumahnya. Keduanya pun masuk hutan gitu. Di hutan Budi menyiapkan segala jebakan untuk menghabisi para penjahat gitu. Putri Tasya, ya di jagain sama Budi dengan baik. Sampai keduanya jatuh hati, ya cinta bersemi gitu. Para penjahat, ya yang mencari Putri Tasya, satu persatu mati karena jebakan yang di pasang Budi. Budi dan Putri Tasya, ya benaran jatuh cinta dan tidak lagi memikirkan status diri keduanya, ya antara putri kerajaan kelas bangsawan dan rakyat jelatah. Penjahat, ya tinggal satu gitu. Budi pun berhadapan dengan penjahat gitu. Pertarungan sengit, ya Budi berhasil mengalahkan penjahat. Ternyata penjahat melempar senjata berupa jarum beracun ke Putri Tasya. Budi marah melihat keadaan Putri Tasya, ya langsung menghabisi penjahat tersebut dengan panahnya. Putri Tasya sekarat. Budi berusaha menolong putri Tasya, ya tetapi ternyata gagal. Budi berkata "Tak kan ku biarkan kau pergi dari hidup ku". Budi teringat omongan seorang Brahmana tentang Dewa Wisnu yang bisa mengabulkan hambanya yang meminta di hidup kan orang yang di cintai, ya dengan ujian yang akan berikan Dewa Wisnu untuk pantas atau tidaknya orang yang di cintai di hidupkan. Budi ke tempat patung Dewa Wisnu. Budi mulai ritual pemujaan Dewa Wisnu dengan baik. Dengan ke sungguhan Budi dalam pemujaan pada Dewa Wisnu. Ya Dewa Wisnu senang dan menampakkan diri pada Budi. Ya Budi meminta untuk menghidupkan orang yang di cintanya, ya Putri Tasya. Dewa Wisnu bisa menghidupkan Putri Tasya, ya Budi di uji dulu untuk pantas atau tidaknya Putri Tasya itu di hidupkan kembali. Dewa Wisnu membawa Budi ke tempat ujian. Budi di suruh Dewa Wisnu untuk mengambil bunga kehidupan di puncak gunung dan harus mengalahkan rintangan yang menghalangi, ya makhluk buas gitu. Budi menyanggupi ujian dari Dewa Wisnu demi putri Tasya. Budi pun menuju keberadaan bunga kehidupan di puncak gunung. Budi bertarung dengan makhluk buas dari singa sampai Raksasa dan cara strategi yang di buat pake jebakan, senjata panah dan pertarungan dengan ilmu bela diri, ya pake tenaga dalem gitu. Budi berhasil ujian tersebut, ya memetik bunga kehidupan di puncak gunung. Dewa Wisnu senang dengan tekat yang kuat dari Budi, ya jadi Putri Tasya pantas untuk di hidupkan Dewa Wisnu. Setelah Putri Tasya hidup kembali, ya Dewa Wisnu pergi dari situ. Budi senang Putri Tasya hidup kembali. Budi dan Tasya, ya menjauh dari orang-orang jahat yang mencari Putri Tasya. Putri Tasya, ya hidup berbahagia dengan Budi di sebuah tempat yang baik dan tidak mungkin para penjahat menemukan keberadaan Putri Tasya. Ya Putri Tasya melupakan status dirinya seorang putri kerajaan dan melupakan kerajaan ayahnya karena kabar tentang Raja Bono telah mati di dalam penjara. Budi pun menjaga, melindungi dan menyayangi Putri Tasya dengan baik karena Budi benar-benar mencintainya, ya begitu juga Putri Tasya mencintai Budi. Begitu lah ceritanya," kata Budi.
"Cerita yang bagus!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Tokoh Budi benar-benar cinta Putri Tasya, ya berusaha keras untuk menghidupkannya dari kematiannya," kata Eko.
"Tak kan ku biarkan kau pergi dari hidup ku!" kata Budi.
"Semua demi cinta!" kata Eko.
"Permainan seandainya selesai!" kata Budi.
"Kalau begitu main catur saja!" kata Eko.
"OK. Main catur!" kata Budi.
Budi mengambil buku di meja, ya buku di taruh di bawah meja. Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Ya Eko dan Budi menyusun bidak catur di atas papan catur.
"Ada suatu cerita. Kok bisa ya seorang cewek, ya sudah jadi Ibu. Ya Ibu tega, ya mengabaikan anaknya?" kata Budi.
"Mengabaikan," kata Eko.
"Anaknya di sebut anak orang lain gitu. Ya tujuannya Ibu itu, ya sakit hati karena suaminya meninggalkannya, ya menikah lagi dengan cewek lain," kata Budi.
"Cewek atau Ibu itu, ya di bimbing ilmu agama atau tidak?" kata Eko.
"Ilmu agama, ya antara ia atau tidak, ya lebih cenderung tidak di bimbing dengan baik ilmu agama sama orang tuanya. Ya orangnya juga, ya antara iya dan tidak ilmu agamanya," kata Budi.
"Ya kalau jauh dari ilmu agama. Ya datanya sih banyak. Biasa orang-orang menolak ilmu agama, ya bertindak semau-maunya. Ya ujung-ujungnya seperti itu lah, ya anak sendiri di bilang anak orang lain, ya cewek atau Ibu yang frustrasi dari keadaan hidupnya," kata Eko.
"Cowok itu, ya kalau di bimbing dengan baik sama orang tuanya ilmu agama, ya jadi baik. Kalau tidak di bimbing dengan baik dengan ilmu agama, ya bertindak semau-maunya tidak berpikir dengan baik, ya yang penting nafsunya. Cowok itu, ya bisa meninggalkan istrinya dan anaknya demi cewek lain," kata Budi.
"Nama juga cowok. Banyak omongan orang tua berkata pada anaknya untuk nasehat "Cowok itu cuma nitip benih ke cewek, ya enaknya saja. Cewek yang menderita mengandung dengan baik, ya sampai anak lahir di dunia ini. Maka aturan agama dan hukum di buat ini dan itu untuk melindungi cewek dari cowok yang bertindak semuanya itu. Tetaplah di ajaran agama untuk kebaikan diri, keluarga dan orang lain", mengikuti aturan-aturan agama dan hukum ini dan itu, ya selamat dan anak tidak menderita dari kesalahan orang tua," kata Eko.
"Banyak orang menetapi agama, ya tujuannya demi anak, ya agar tidak menderita dari kesalahan orang tua," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Keduanya main catur dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment