THE DARK KNIGHT RETURNS

Eko duduk di depan rumahnya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu. 

"Baca buku ah!" kata Eko. 

Eko mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih-pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu. 

Isi cerita yang di baca Eko :

The Dark Knight Returns diatur dalam versi dystopian Kota Gotham pada tahun 1986. Bruce Wayne, 55 tahun, telah melepaskan jubah Batman setelah kematian Jason Todd sepuluh tahun sebelumnya. Kejahatan merajalela di seluruh kota dan geng yang menamakan diri mereka "The Mutants" mulai meneror orang-orang Gotham. Setelah menonton laporan berita tentang kejahatan Mutan, Wayne memutuskan untuk kembali ke perannya sebagai main hakim sendiri. Pada malam pertamanya sebagai Batman, dia menghentikan beberapa serangan – termasuk satu lawan dua gadis muda, Carrie Kelley dan temannya Michelle – dan menargetkan para Mutan.

Saat menggagalkan perampokan bersenjata, Batman mengetahui bahwa para penjahat itu bekerja untuk Harvey Dent. Sebelumnya dikenal sebagai Two-Face, Dent menjalani terapi ekstensif dan operasi plastik untuk masuk kembali ke masyarakat sebelum menghilang. Batman memberi tahu Komisaris Gordon yang hampir pensiun bahwa Dent mungkin merencanakan skema yang lebih besar. Segera setelah itu, Dent mengumumkan niatnya untuk menahan Gotham tebusan dengan bom. Setelah Batman mengalahkan Dent dan anak buahnya, dia menemukan bahwa pikiran Dent telah sepenuhnya berubah menjadi persona Dua Wajahnya.

Terinspirasi oleh Batman, Kelley membeli kostum imitasi Robin dan mencarinya. Batman menyerang Mutan di tempat pembuangan sampah kota dengan Batmobile, ya tetapi Pemimpin Mutan mendorongnya untuk bertarung satu lawan satu. Batman, karena usianya dan satu dekade tidak aktif secara fisik, dipukuli dan hampir dibunuh. Kelley membuat pengalihan yang memungkinkan dia dan Batman untuk kembali ke Batcave, ya tempat kepala pelayan Wayne, Alfred Pennyworth merawat lukanya. Terkesan dengan keberaniannya, Wayne memutuskan untuk menjadikan Kelley anak didik barunya. Batman secara strategis mengalahkan Pemimpin Mutan dalam pertarungan yang dikelilingi oleh para Mutan. Melihat Batman mengalahkan pemimpin mereka, beberapa Mutan dibubarkan menjadi geng yang lebih kecil. Salah satu geng ini mengganti nama mereka menjadi "Sons of the Batman", menggunakan kekerasan yang berlebihan terhadap penjahat.

Di Gedung Putih, Superman dan Presiden saat ini Ronald Reagan mendiskusikan kejadian di Gotham, dengan yang terakhir menyatakan bahwa Batman mungkin harus ditangkap. Clark Kent berbicara dengan Wayne, dan kemudian dikirim oleh Washington ke negara Amerika Latin Corto Maltese, ya di mana dia melawan pasukan tempur Soviet dalam konflik yang dapat meningkat menjadi Perang Dunia III. 

Penerus Gordon sebagai komisaris, Kapten Ellen Yindel, menyatakan Batman sebagai penjahat yang dicari atas aktivitas main hakim sendiri. Kembalinya Batman merangsang musuh bebuyutannya, Joker, untuk bangkit dari katatonia di Arkham Asylum. Joker memanipulasi pengasuhnya untuk mengizinkannya masuk ke acara bincang-bincang televisi, di mana dia membunuh semua orang dengan racun Joker dan melarikan diri. Batman dan Robin (Kelley) melacaknya ke pameran daerah sambil menghindari kejaran polisi. Batman melawan Joker, bersumpah untuk menghentikannya secara permanen, merasa bertanggung jawab atas setiap pembunuhan yang dilakukan penjahat. Batman melumpuhkan Joker, tetapi tidak dapat mengambil nyawanya. Kecewa dengan penolakan Batman untuk membunuhnya, Joker mematahkan lehernya sendiri dan mati. Batman dan Robin melarikan diri dari polisi Gotham.

Perburuan seluruh kota terhadap Batman dimulai. Di tempat lain, Superman mengalihkan hulu ledak nuklir Soviet yang meledak di gurun, hampir membunuhnya dalam prosesnya, dan bertahan hanya dengan menyerap energi matahari. Akibatnya , Amerika Serikat dilanda gelombang elektromagnetik dan jatuh ke dalam kekacauan selama pemadaman listrik berikutnya. Di Gotham, Batman dan Robin mengubah Mutan dan Putra Batman yang tersisa menjadi geng main hakim sendiri yang tidak mematikan, menjadikan Gotham kota teraman di negara ini. Pemerintah AS memerintahkan Superman untuk menahan Batman. Superman menuntut untuk bertemu Batman, dan Wayne memilih Crime Alley. 

Superman mencoba bernalar dengan Batman, tetapi Batman menggunakan penemuan teknologinya untuk melawannya dengan alasan yang sama. Selama pertempuran, Superman mengkompromikan exoframe Batman. Namun, Oliver Queen yang sudah tua berhasil menembak Superman dengan kryptonite -panah berujung untuk melemahkannya. Sebelum dia dapat sepenuhnya mengalahkan Superman, Batman tiba-tiba mengalami serangan jantung, tampaknya sekarat. Alfred menghancurkan Batcave dan Wayne Manor sebelum menderita stroke yang fatal, mengungkap Batman sebagai Bruce Wayne, yang kekayaannya telah hilang. Setelah pemakaman Wayne, terungkap bahwa kematiannya dilakukan dengan menggunakan bahan kimia yang menghentikan tanda-tanda vital kehidupannya. Clark menghadiri pemakaman dan mengedipkan mata pada Carrie yang menyamar setelah mendengar detak jantung Wayne. Beberapa waktu kemudian, Bruce Wayne memimpin Robin, Queen, dan pengikutnya lainnya ke gua-gua di luar Batcave dan bersiap untuk melanjutkan perangnya melawan kejahatan.

***

Eko selesai baca buku, ya buku di taruh di meja. Ya Eko menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu. 

"Nyanyi saja ah!" kata Eko. 

Eko mengambil gitar di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu. 

Lirik yang dinyanyikan Eko, ya berjudul  'Ayang' :

"Lekaslah kembali, usirlah sepi
Yang ada di hati selama kau pergi
Yang aku mau cuma kamu saat ini

Ayang, kapan kamu pulang?
Pikiranku selalu terbang-melayang
Tak pernah ada kabar darimu
Walau ku tahu kamu online melulu

Katamu ini cuma seminggu
Tapi rasanya s'perti sewindu
Ternyata sulit ku jauh darimu
Tanpa genit dan manja-manja denganmu

Peluklah tubuhku, kecup keningku
Tenangkan hatiku yang merindukanmu
Aku tak ingin kautinggalkanku sendiri lagi
Lekaslah kembali, usirlah sepi
Yang ada di hati selama kau pergi
Yang aku mau cuma kamu saat ini

Katamu ini cuma seminggu
Tapi rasanya s'perti sewindu
Ternyata sulit ku jauh darimu
Tanpa genit dan manja-manja denganmu

Peluklah tubuhku, kecup keningku
Tenangkan hatiku yang merindukanmu
Aku tak ingin kautinggalkanku sendiri lagi
Lekaslah kembali, usirlah sepi
Yang ada di hati selama kau pergi
Yang aku mau cuma kamu saat ini

Peluklah tubuhku, kecup keningku
Tenangkan hatiku yang merindukanmu
Aku tak ingin kautinggalkanku sendiri lagi
Lekaslah kembali, usirlah sepi
Yang ada di hati selama kau pergi
Yang aku mau cuma kamu saat ini

Yang aku mau cuma kamu saat ini
Yang aku mau cuma kamu saat ini
E, e
Ya!
(Yo!)"

***

Eko selesai bernyanyi, ya gitar di taruh di samping kursi. Budi dateng ke rumah Eko, ya memarkirkan dengan baik motornya di depan rumah Budi. Ya Budi duduk dengan baik, ya dekat Eko.

"Eko," kata Budi. 

"Apa?" kata Eko. 

"Hari ini. Hari kasih sayang. Valentine," kata Budi. 

"Berdasarkan berita di Tv, ya hari ini kasih sayang. Valentine," kata Eko. 

"Ya Eko sih. Bahagia gitu urusan cinta dengan Purnama. Eko ngasih hadiah apa sama Purnama. Atau sebaliknya itu, ya Purnama ngasih apa gitu di hari ini, ya Valentine gitu? Urusan manusia lancar, ya urusan cinta, ya menjadi roda penggerak ekonomi yang baik gitu," kata Budi. 

"Memang sih. Ngasih hadiah ini dan itu berdasarkan barang yang di beli sih, ya memberikan hadiah pada orang yang di sukai, ya memang menggerakkan roda ekonomi dari urusan cinta tersebut. Ya aku tidak ngasih apa-apa di hari ini? Ya begitu juga Purnama, ya tidak ngasih apa-apa?" kata Eko. 

"Harusnya minimal ngucapkan rasa cinta atau ngasih coklat dan bunga gitu," kata Budi. 

"Nilai-nilai romantis," kata Eko. 

"Romantis," kata Budi. 

"Ya cuma ngucapkan rasa cinta, ya memberikan coklat dan bunga, ya bisa aja sih aku lakukan. Ya tapi aku dan Purnama, ya hubungan biasa-biasa saja. Kalau urusan penting, ya bertemu. Kalau tidak penting, ya menjauh gitu. Karena aku belum menikah dengan Purnama, ya masih menjaga dari hal-hal menjadi fitnah ini dan itu, ya untuk kebaikan kami berdua dan juga sanak family," kata Eko. 

"Aku paham sih. Omongan Eko. Ya Eko berpikir dewasa berdasarkan kebaikan ini dan itu," kata Budi. 

"Kalau begitu main catur saja!" kata Eko.

"OK. Main catur!" kata Budi.

Eko mengambil buku di meja, ya buku di taruh di bawah meja. Ya Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja. Budi dan Eko, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. 

"Kalau ngomongin urusan cinta. Pacaran itu, ya belum tentu menikah kan Eko?" kata Budi. 

"Ada banyak cerita sih. Yang katanya pacaran. Tahu-tahu tidak jadi menikah. Kesalahannya, ya kebanyakan sih tidak jujur, ya membohongi diri. Egois, ya keras kepala gitu," kata Eko. 

"Menjalankan hubungan cinta harus di jalankan penuh kedewasaan banget, ya agar urusan hubungan cinta langgeng sampai pernikahan," kata Budi. 

"Omongan Budi benar lah!" kata Eko. 

Keduanya main catur dengan baik gitu.