Eko dan Budi duduk di bawah pohon rindang di pinggir pantai.
"Kalau tidak di bangun struktur pemerintahan. Pasti banyak pengangguran, ya Eko?" kata Budi.
"Ya iyalah omongan Budi bener. Karena di bangun struktur pemerintahan. Bidang ini dan itu. Manusia yang punya ilmu ini dan itu, ya kerja bidang ini dan itu. Roda ekonomi berjalan dengan baik," kata Eko.
"Karena manusia kaya dari usaha. Terlihat paling jelas kesenjangan sosialnya. Antara miskin dan kaya. Contohnya : tempat tinggal Daniel di jalan Samratulagi gang pisang, ya kota Bandar Lampung. Antara miskin dan kaya. Yang kaya rumahnya gedung. Yang miskin rumah geribik," kata Budi.
"Miskin berusaha kaya. Yang kaya berusaha tidak miskin," kata Eko.
"Siklus terjadi dengan baik," kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
"Sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Ya memang sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Eko
"Harus jadi kaya," kata Budi.
"Ya harus jadi kaya. Kalau menikah. Ya biasa hidup itu banyak biaya ini dan itu," kata Eko.
"Kalau jomlo biaya, ya hemat," kata Budi.
"Jomlo bisa hemat, ya Budi lah," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Kalau aku mancing lah!" kata Eko.
"Ya aku baca buku," kata Budi.
Eko mengambil alat memancing, ya untuk memancing. Eko ke tempat untuk memancing. Budi mengambil buku di dalam tas, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilih salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu. Eko, ya memancing dengan baik di tempat yang baik, ya menurutnya lah.
Isi cerita yang di baca Budi :
Sebuah tim tawanan perang Sekutu (POWs), di latih dan di pimpin oleh Kapten Inggris John Colby, ya seorang pemain sepak bola profesional untuk West Ham United sebelum perang, setuju untuk memainkan pertandingan eksibisi melawan tim Jerman, hanya untuk menemukan diri mereka sendiri terlibat dalam aksi propaganda Jerman.
Colby adalah kapten dan pada dasarnya manajer tim dan dengan demikian memilih skuad pemainnya. POW lainnya, Robert Hatch, ya seorang Amerika yang bertugas di Angkatan Darat Kanada, pada awalnya tidak dipilih, tetapi akhirnya mengomel Colby yang enggan untuk membiarkannya masuk tim sebagai pelatih tim, karena Hatch harus bersama tim. Untuk memfasilitasi upaya pelariannya yang akan datang.
Atasan Colby berulang kali mencoba meyakinkan Colby untuk menggunakan pertandingan sebagai kesempatan untuk upaya melarikan diri, tetapi Colby secara konsisten menolak, karena takut upaya seperti itu hanya akan mengakibatkan para pemainnya terbunuh. Sementara itu, Hatch telah merencanakan upaya pelariannya yang tidak terkait, dan atasan Colby setuju untuk membantunya, jika dia setuju untuk melakukan perjalanan ke Paris, melakukan kontak dengan Perlawanan Prancis, dan mencoba meyakinkan mereka untuk membantu tim sepak bola melarikan diri.
Hatch berhasil melarikan diri dari kamp penjara, pergi ke Paris, dan menemukan Perlawanan ; pada awalnya, Perlawanan memutuskan bahwa rencana untuk membantu tim sepak bola melarikan diri terlalu berisiko, tetapi begitu mereka menyadari bahwa permainan akan diadakan di Stadion Colombes, mereka merencanakan pelarian menggunakan terowongan dari sistem saluran pembuangan Paris ke kamar mandi di kamar para pemain. Ruang ganti. Mereka meyakinkan Hatch untuk membiarkan dirinya di tangkap kembali, sehingga dia dapat menyampaikan informasi kembali kepada perwira Inggris terkemuka di kamp penjara.
Hatch memang direbut kembali, dan dimasukkan ke dalam sel isolasi. Karena itu, para tahanan tidak tahu apakah pelarian yang dimaksud sebenarnya telah direncanakan dengan bawah tanah, jadi Colby memberi tahu Jerman bahwa dia membutuhkan Hatch di tim karena Hatch adalah penjaga gawang cadangan dan penjaga gawang awal telah patah lengannya. Colby sebenarnya harus mematahkan lengan penjaga gawang yang ada karena Jerman menginginkan bukti cederanya sebelum mereka setuju untuk membiarkan Hatch masuk ke tim.
Pada akhirnya, tawanan perang dapat meninggalkan kamp Jerman hanya untuk memainkan pertandingan ; mereka akan di penjara lagi setelah pertandingan. Penerobos perlawanan menerobos ke kamar mandi di ruang ganti saat turun minum, dalam pelarian Hatch memimpin. Tapi anggota tim lainnya (dipimpin oleh Russell Osman mengatakan "tapi kita bisa memenangkan ini") membujuknya untuk melanjutkan permainan, meskipun tertinggal 4-1 di babak pertama.
Meskipun ofisial pertandingan sangat bias terhadap Jerman, dan tim Jerman menyebabkan beberapa cedera yang disengaja pada pemain Sekutu, hasil imbang dicapai setelah penampilan hebat dari Luis Fernand, Carlos dan Terry penjaga gawang, dan melakukan penyelamatan luar biasa termasuk satu penyelamatan terakhir dari tendangan penalti saat waktu habis untuk menggagalkan kemenangan Jerman, menggambar permainan 4–4. Gol Sekutu telah dianulir secara terang-terangan di awal pertandingan, jadi tim POW seharusnya menang 5–4.
Setelah Hatch mempertahankan hasil imbang, penonton menyerbu lapangan dan mengerumuni para pemain. Dalam kekacauan, beberapa penonton membantu para pemain Sekutu menyamar sehingga mereka dapat melarikan diri, dan mereka semua menerobos gerbang menuju kebebasan.
***
Budi selesai baca bukunya, ya buku di taruh di dalam tas lah.
"Mancing ah!" kata Budi.
Budi mengambil alat pancingan dan mencari tempat memancing yang baik. Budi duduk di batu besar di pinggir pantai, ya merasa tempat mancing baik, ya memancing dengan baik di tempat tersebut. Eko telah dapat ikan dari memancing, ya mancing lagi dengan baik lah.
No comments:
Post a Comment