CAMPUR ADUK

Friday, November 11, 2022

DANGEROUS MINDS

Budi duduk di teras depan rumahnya, ya setelah nonton Tv di ruang tengah. 

"Baca buku ah!" kata Budi. 

Budi mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang ingin di baca Budi dengan baik gitu. 

Isi cerpen yang di baca Budi :

Louanne Johnson, mantan Marinir, melamar pekerjaan mengajar di sekolah menengah, dan terkejut dan senang di tawari posisi itu dengan segera. Namun, muncul keesokan harinya untuk mulai mengajar, dia mendapati dirinya dihadapkan dengan kelas remaja yang tangguh dan cemberut, semuanya dari latar belakang kelas pekerja berpenghasilan rendah, terlibat dalam perang geng dan narkoba, dengan tegas menolak untuk terlibat dengan apa pun.

Mereka segera memberi julukan "Roti Putih" untuk Louanne, karena rasnya dan kurangnya otoritas, yang ditanggapi Louanne dengan kembali keesokan harinya dengan jaket kulit dan mengajari mereka karate. Para siswa menunjukkan minat dalam kegiatan tersebut, tetapi menarik diri ketika Louanne mencoba untuk mengajarkan kurikulum.

Putus asa untuk menjangkau para siswa, ya Louanne merancang latihan kelas yang mengajarkan prinsip-prinsip serupa dengan pekerjaan yang ditentukan tetapi menggunakan tema dan bahasa yang menarik bagi para siswa. Dia juga mencoba memotivasi mereka dengan memberi mereka semua nilai A dari awal tahun, dan berargumen bahwa satu-satunya hal yang diperlukan dari mereka adalah mempertahankannya.

Untuk memperkenalkan mereka pada puisi, Louanne menggunakan lirik "Mr Tambourine Man" karya Bob Dylan untuk mengajarkan simbolisme dan metafora ; setelah ini tercapai, dia melanjutkan ke "Jangan bersikap lembut pada malam yang baik itu" Dyan Thomas. Louanne memberi penghargaan kepada siswa secara bebas, menggunakan permen, insentif hadiah, dan perjalanan ke taman hiburan. Metodenya menarik perhatian otoritas sekolah, George Grandey dan Carla Nichols, yang mencoba memaksanya untuk tetap mengikuti kurikulum.

Beberapa siswa tertentu menarik minat Louanne untuk masalah pribadi mereka. Raul Sanchero adalah anak laki-laki yang sering terlibat dalam perang geng dan kejahatan jalanan. Louanne mencoba mendorongnya untuk fokus dengan melakukan kunjungan khusus ke keluarganya untuk memberi selamat kepadanya atas pekerjaannya, dan pergi makan malam bersamanya sebagai cara untuk menanamkan kepercayaan diri dan harga diri.

Emilio Ramirez adalah "proyek" pribadinya yang paling merepotkan, karena dia sangat percaya pada rasa kehormatan pribadi yang mencegahnya meminta bantuan. Ketika Louanne menemukan bahwa hidupnya dalam bahaya karena dendam pribadi yang di pegang oleh preman yang baru dibebaskan, ya dia menyarankan dia untuk mencari bantuan dari Grandey Principal. Keesokan harinya, Emilio mengunjungi Grandey, tetapi Grandey (tidak menyadari bahwa Emilio dalam bahaya serius) langsung memecatnya karena dia lalai mengetuk pintu sebelum memasuki kantornya.

Merasa ditolak, Emilio meninggalkan sekolah dan kemudian di bunuh oleh saingannya. Patah hati karena kegagalannya melindungi Emilio dan marah pada sistem sekolah yang acuh tak acuh karena berkontribusi pada kematiannya, Louanne mengumumkan kepada kelas niatnya untuk meninggalkan sekolah pada akhir tahun ajaran. Para siswa segera mogok, memohon padanya untuk tidak pergi. Kewalahan oleh tampilan emosi mereka yang tak terkendali, dia memutuskan untuk tinggal.

***

Budi selesai baca bukunya, ya buku di taruh di atas meja. Budi menikmati minum kopi dan gorengan. Eko dateng ke rumah Budi, ya memarkirkan motornya di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Di meja ada koran, ya foto di koran gitu. 

"Foto di koran," kata Eko. 

"Memang foto di koran, ya cewek cantik gitu," kata Budi. 

"Artis," kata Eko. 

"Memang artis cantik," kata Budi. 

"Pemain sinetron Suami Pengganti yang menjadi Sisil," kata Eko. 

"Acara Tv di ANTV," kata Budi. 

"Nama artis, ya Haviva," kata Eko. 

"Di tulis di koran. Artis namanya Haviva," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Kalau permainan seandainya," kata Budi. 

"Ya permainan Budi. Permainan seandainya," kata Eko. 

"Aku jadi tokoh. Nama tokohnya? Budi saja!. Budi, ya cowok kaya yang kerjaannya seorang pengusaha. Orang tua Budi, ya sudah kepingin punya cucu gitu, ya jadi Budi di suruh cepat menikah, ya nyari jodoh gitu. Budi bukannya tidak ingin cepat menikah, ya tapi masa lalu Budi kehilangan cewek yang di cintai karena sakit kanker, ya cewek itu bernama Nia. Budi memang sudah ikhlas kepergian Nia untuk selama-lamanya. Tetap kenangan Nia di pikiran Budi dengan baik, ya susah untuk di lupakan. Ya Eko teman baik Budi, ya selalu memberikan masukan pada Budi untuk melupakan Nia, ya maju ke depan untuk masa depan yang baik. Budi menerima masukan Eko dengan baik gitu. Budi pun meminta Eko untuk pendekatan dengan cewek yang menurut Eko baik gitu. Bisa di bilang perjodohan lewat Eko campur tangannya Eko gitu. Budi pertemuan dengan cewek-cewek cantik di sebuah restoran. Dari cewek pertama, ya Budi tidak terkesan. Cewek ke dua, ya Budi tidak terkesan. Cewek ke tiga, ya Budi tidak terkesan. Eko pusing milihin cewek untuk Budi. Sampai Budi bertemu dengan cewek bernama Haviva di sebuah urusan kerjaan di perusahaannya. Ya Budi menyuruh Eko untuk mengatur pertemuan dengan cewek yang diinginkan Budi. Eko mencari tahu cewek yang di sukai Budi, ya cewek itu bernama Haviva. Demi teman baik, ya Eko diaturlah pertemuan Budi dan Haviva. Pertemuan Budi dan Haviva, ya bertemu di restoran berjalan dengan baik. Budi terkesan dengan Haviva, ya begitu juga dengan Haviva. Budi menetapkan mau menikah dengan Haviva. Eko memberi tahu kebenaran tentang Haviva, ya lagi ada masalah dengan mantan pacarnya bernama Roy. Budi mau enggak mau berhadapan dengan Roy untuk menyelesaikan masalah Haviva. Roy ternyata seorang penjahat gitu. Budi meminta bantuan Pak Andre, ya Lapor PAK!, ya untuk menangkap Roy dan di penjara. Budi dan Haviva, ya jadian sampai pernikahan yang bahagia. Eko senang dengan usahanya menyatukan Budi dan Haviva dengan pernikahan yang bahagia. Sampai pernikahan berumur 2 tahun. Haviva tidak kunjung hamil. Budi menerima keadaan yang belum di karuniai anak. Orang tua Budi, ya tetap berharap cucu gitu. Sampai Budi bertemu dengan seorang cewek yang mirip dengan Nia. Budi mulai pendekatan dengan cewek yang mirip Nia, ya nama Tina. Haviva tidak tahu tentang kebiasan Budi bertemu dengan cewek gitu. Lama-lama Haviva tahu, ya Budi mulai berhubungan dengan Tina, ya yang mirip Nia, ya pacarnya masa lalu Budi yang meninggal karena penyakit kangker. Haviva sakit hati dengan hubungan Budi dengan Tina. Haviva pun meninggalkan rumah Budi, ya ke rumah orang tua Haviva. Budi terlalu sibuk dengan Tina, ya mengabaikan Haviva. Eko sebagai teman baik, ya memberikan nasehat yang baik untuk rumah tangga Budi dan Haviva. Budi sadar dengan kesalahannya, ya akhirnya memilih putus hubungan dengan Tina. Budi menemui Haviva di rumah orangtuanya, ya untuk meminta maaf atas kesalahannya. Budi di maafkan Haviva. Urusan rumah tangga Budi dan Haviva berjalan dengan baik. Berkat doa dan usaha, ya Haviva hamil. Budi senang Haviva hamil. Ya orangtua Budi, ya senang Haviva hamil karena telah lama berharap untuk menimang cucu, ya begitu juga orang tua Haviva. Pada waktunya, ya bayi terlahir di dunia ini. Rumah tangga Budi dan Haviva, ya bahagia karena di karuniai anak gitu. Begitu juga orang tua Budi dan Haviva, ya bahagia menimang cucu," kata Budi. 

"Cerita yang bagus. Kaya cerita Suara Hati Istri, ya suami yang berselingkuh dengan cewek yang mirip dengan pacar masa lalunya," kata Eko. 

"Ya begitulah ceritanya," kata Budi. 

"Sebuah nasehat teman baik, ya menyadarkan teman yang salah jalan. Rumah tangga, ya berjalan dengan baik gitu," kata Eko. 

"Penting teman. Saling menasehati dengan baik," kata Budi. 

"Memang anak yang diinginkan dengan baik dalam rumah tangga yang bahagia," kata Eko. 

"Realita kehidupan sehari-hari tentang keluarga bahagia," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Aku sekedar bercerita. Dunia ini ada yang lebih baik bercerita, ya sinetron dan film," kata Budi. 

"Aku paham omongan Budi," kata Eko. 

"Permainan seandainya selesai," kata Budi. 

"Ya...kalau begitu main catur saja!" kata Eko. 

"OK. Main catur saja!" kata Budi. 

Budi mengambil koran dan buku di meja, ya di taruh di bawah meja. Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja. Budi dan Eko, ya menyusun bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK