CAMPUR ADUK

Monday, October 3, 2022

THE GOLDEN COMPASS

Budi dan Eko duduk di pos kamling, ya sambil menikmati teh gelas dan makan gorengan, ya setelah dari warung beli makanan dan minuman. 

"Budi," kata Eko. 

"Apa?" kata Budi. 

"Aku terkadang merasa. Jika firasat buruk itu muncul, ya berbentuk rasa gak enak. Maka ketika esok harinya. Pasti ada ujian yang harus aku hadapi, ya masalah. Datangnya dari orang lain gitu," kata Eko. 

"Firasat buruk....Eko?" kata Budi. 

"Kadang muncul kadang jarang tidak ada gitu," kata Eko. 

"Berarti Eko. Punya kemampuan yang luar biasa. Bisa meramalkan ujian yang akan terjadi pada diri Eko," kata Budi. 

"Aku tetap ibadah dengan baik. Untuk meminta pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa. Yang aku takuti, ya ujian itu berat banget. Ya setan bisa ikut campur. Seperti cerita orang-orang yang punya kemampuan firasat buruk gitu. Ujian berat banget memang. Banyak orang-orang buruk yang di kendaliin setan, ya untuk merugikan orang yang baik," kata Budi. 

"Kalau satu orang yang membuat masalah, ya bisa di atasi. Kalau kelompok, ya susah untuk mengatasinya. Ya Eko dalam masalah dengan orang-orang buruk, ya aku dan teman-teman bisa menolong Eko," kata Budi. 

"Kalau urusannya jadi konflik besar, ya lebih baik di hindari. Kaya cerita film atau sinetron, ya perang antar remaja dengan permasalahan dari hal sepele sampai hal yang besar," kata Eko. 

"Memang sih. Kalau jadi konflik besar kacau urusannya. Bisa-bisa berurusan dengan polisi karena mengganggu ketertipan umum," kata Budi. 

"Firasat itu, ya untung saja sejenak. Ujian yang datang pada ku itu, ya ujian kecil gitu," kata Eko. 

"Ujian kecil. Ya bisa di atasi dengan baik," kata Budi. 

"Sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Eko. 

"Ya memang sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Budi. 

Budi dan Eko, ya selesai makan gorengan dan minum teh gelas. Ya plastik kresek dan gelas plastik di buang tong sampah. Budi dan Eko, ya meninggalkan pos kamling, ya berjalan menuju rumah Eko. 

"Aku juga pernah merasakan firasat buruk. Tapi keesokan hari tidak terjadi," kata Budi. 

"Kalau itu sih Budi. Cuma sekedar perasaan tidak enak saja. Tidak punya kemampuan firasat buruk," kata Eko. 

"Memang sih. Kalau tidak terbukti, ya berarti aku tidak punya firasat buruk. Beda dengan orang-orang yang punya kelebihan ini dan itu, ya bisa di bilang meramal keadaan diri, ya masa depan yang akan terjadi gitu," kata Budi. 

"Karomah," kata Eko. 

"Ya koromah. Eko, ya firasat buruk itu terbukti pada Eko. Ya berarti Eko punya kemampuan karomah yang bisa meramalkan masa depan gitu," kata Budi. 

"Ya itu pun jarang terjadi. Sama halnya orang-orang yang punya kemampuan firasat buruk itu," kata Eko. 

"Jarang terjadi, ya penting kelebihan manusia," kata Budi

Budi dan Eko, ya sampai di rumah Eko. Keduanya duduk di teras depan rumah Eko. 

"Biasa cewek juga punya firasat buruk, ya kan Eko?" kata Budi. 

"Ya biasanya cewek punya kemampuan, ya bisa tahu sih firasat buruk itu akan terjadi," kata Eko. 

"Ujian itu terjadi. Cewek, ya harus menghadapi ujian tersebut. Yang di takuti, ya setan ikut campur dalam ujian itu," kata Budi. 

"Setan selalu ikut campur urusan manusia. Tujuannya manusia masuk ke dalam api neraka," kata Eko. 

"Berarti. Berita di Tv tentang konflik rumah tangga dari bentuk masalah apa pun? Ya setan bisa saja ikut campur gitu!" kata Budi. 

"Kalau setan ikut campur dalam urusan masalah di rumah tangga. Ya manusia yang beriman, ya dengan ibadah meminta pertolongan sama Tuhan Yang Maha Kuasa. Ya agar ujiannya bisa di selesaikan dengan baik karena setan ikut campur," kata Eko. 

"Menjalankan ujian dengan penuh kesabaran," kata Budi. 

"Ya memang harus di jalankan ujian dengan kesabaran," kata Eko. 

"Emmmm," kata Budi. 

"Kalau begitu aku bercerita pake wayang, ya sekedar bercerita saja!" kata Eko. 

"Aku jadi penonton yang baik!" kata Budi. 

Eko mengambil wayang yang di taruh di kursi. Wayang di mainkan dengan sama Eko, ya bercerita dengan baik gitu. Budi menonton pertunjukkan wayangnya Eko dengan baik. 

Isi cerita yang di ceritakan Eko :

Di Bumi retrofuturistik alternatif, sebuah gereja yang kuat yang disebut Magisterium secara ketat mengontrol kepercayaan dan ajaran masyarakat. Di dunia ini, roh batin setiap orang sebagian ada di luar tubuh, memanifestasikan dirinya sebagai hewan pendamping yang disebut iblis. Setan berkomunikasi dengan orang tersebut dan harus tetap berada dalam jarak fisik yang dekat. Penyihir, bagaimanapun, memiliki setan berbentuk burung yang mampu melakukan perjalanan jarak jauh dari tubuh mereka.

Lyra Belacqua, ya yang dmonnya bernama Pantalaimon atau "Pan", adalah seorang yatim piatu yang dibesarkan di Jordan College di Oxford. Pamannya, Lord Asriel, ya seorang penjelajah dan cendekiawan terkenal, telah absen mencari Debu yang sulit dipahami , partikel kosmik yang dilarang oleh Magisterium untuk disebutkan. Ketika Asriel kembali ke Oxford, Lyra menyelamatkan hidupnya setelah melihat seorang agen Magisterium yang berkunjung membubuhi anggurnya dengan racun tak dikenal. Asriel kemudian memberikan presentasi kepada cendekiawan lain mengenai penemuannya bahwa Debu yang ada di Kutub Utara berhubungan dengan dunia tanpa batas. Asriel menerima hibah untuk ekspedisi lain dan jika teorinya terbukti, itu bisa sangat merusak kendali Magisterium.

Lyra bertemu dengan Mrs Coulter yang kaya , seorang "teman" di kampus. Dia mengundang Lyra untuk tinggal bersamanya di London. Sebelum Lyra pergi, Master perguruan tinggi mempercayakannya dengan alethiometer pamannya, artefak seperti kompas yang mengungkapkan kebenaran (kompas emas tituler). Beberapa individu dapat menguraikan simbol-simbolnya. Magisterium telah menyita atau menghancurkan semua alethiometer lainnya, dan Lyra diperingatkan untuk merahasiakannya.

Lyra memperhatikan alethiometer terus menunjuk ke simbol seorang wanita, petir, dan bayi, meskipun dia tidak dapat memahami artinya. Segera, sikap menyenangkan Mrs Coulter berubah dan menunjukkan bahwa dia selaras dengan Magisterium dan mandatnya. Ketika Lyra dengan santai menyebut Dust, Mrs Coulter dengan tegas memperingatkannya untuk tidak pernah menyebutkannya lagi.

Penculik yang disebut Gobblers telah menculik anak-anak miskin, yatim piatu, dan Gytian, termasuk teman Lyra, Roger, seorang anak pelayan Oxford, dan Billy Costa, seorang Gytian muda. Lyra kemudian menemukan bahwa Mrs Coulter adalah kepala Dewan Persembahan Umum dan menyadari bahwa mereka adalah "Pelalang."

Ketika setan Mrs Coulter mencoba untuk mencuri alethiometer, Lyra dan Pan melarikan diri dengan itu ke jalan-jalan. Pelahap mengejarnya, tapi dia diselamatkan oleh Ma Costa, ibu Billy. Lyra dibawa ke raja Gyptian, John Faa, yang kapalnya menuju utara untuk mencari anak-anak yang ditangkap. Seorang tetua Gyptian yang bijaksana bernama Farder Coram mampu menguraikan kompas.

Setelah berkonsultasi dengan agen Magisterium Fra Pavel, Mrs. Coulter mengirimkan dua lalat mata-mata mekanis untuk mengejar Lyra. Yang satu dipukul pergi tetapi yang lain ditangkap dan disegel dalam kaleng oleh Farder Coram, yang mengatakan lalat mata-mata memiliki penyengat yang diisi dengan racun tidur. Sementara itu, Lord Asriel telah mencapai Svalbard, kerajaan Beruang Es, tetapi dia ditangkap oleh suku Samoyed yang disewa oleh Mrs Coulter.

Ratu penyihir, Serafina Pekkala, memberi tahu Lyra bahwa anak-anak yang hilang berada di stasiun percobaan yang disebut Bolvangar. Di pelabuhan utara, Lyra berteman dengan aerount Texas bernama Lee Scoresby. Dia menyarankan dia untuk mempekerjakan dia dan temannya lorek Byrnison, beruang lapis baja yang Lee telah datang untuk menyelamatkan. Setelah seorang pangeran dari beruang lapis baja, lorek sekarang diasingkan karena malu, penduduk kota setempat telah menipu dia keluar dari baju besinya. Lyra menggunakan alethiometer untuk menemukan armor lorek. Setelah memulihkannya, lorek bergabung dengan perjalanan Gyptian ke utara, bersama Scoresby.

Lyra, mengangkangi lorek, pergi ke sebuah bangunan terbengkalai yang ditunjukkan oleh alethiometer padanya. Di sana, Lyra menemukan Billy Costa, yang telah dipisahkan secara operasi dari iblisnya. The Gobblers sedang bereksperimen pada anak-anak yang diculik menggunakan prosedur yang disebut "intercision". Lyra menyatukan kembali Billy dengan Ma Costa, tetapi kelompok itu diserang oleh Samoyeds, yang menangkap Lyra. lorek dan Lee mengikutinya di pesawat Lee. Lyra dibawa ke raja beruang Ragnar Sturlusson. Mengetahui lorek akan kalah jumlah, Lyra menipu Ragnar untuk bertarung satu lawan satu dengan lorek. Ragnar, yang merebut tahta lorek, awalnya tampak menang ; Lorek berpura-pura lemah dan membunuh Ragnar, membalaskan dendam ayahnya dan mendapatkan kembali kerajaannya.

Lorek membawa Lyra ke Bolvangar, tetapi hanya Lyra yang melintasi jembatan es sempit sebelum jembatan itu runtuh. Setelah mencapai stasiun, Lyra bertemu kembali dengan Roger. Lyra sengaja mendengar Mrs Coulter memberitahu ilmuwan stasiun bahwa Asriel melarikan diri dan telah mendirikan sebuah laboratorium. Prajurit magisterium pergi ke sana untuk menangkapnya karena bid'ah. Lyra menemukan para ilmuwan sedang bereksperimen untuk memutuskan seorang anak dari iblis mereka. Tertangkap mata-mata, Lyra dan Pan dilemparkan ke ruang intersisi tetapi Mrs Coulter menyelamatkannya.

Mrs Coulter memberitahu Lyra bahwa Magisterium percaya intersisi melindungi anak-anak dari pengaruh merusak Dust. Dia mengungkapkan bahwa dia adalah ibu Lyra tetapi terpaksa menyerahkannya ; Lyra menyadari bahwa Asriel adalah ayahnya. Ketika Mrs Coulter menginginkan alethiometer, Lyra malah memberinya kaleng berisi spy-fly. Lalat itu menyengat Mrs Coulter, membuatnya pingsan. Lyra menghancurkan mesin itu, memicu serangkaian ledakan.

Di luar, anak-anak yang melarikan diri diserang oleh tentara bayaran Tatar dan setan serigala mereka. Lorek, Scoresby, Gyptian, dan penyihir terbang, yang dipimpin oleh Serafina, bergabung dalam pertempuran. Tatar dikalahkan dan anak-anak diselamatkan. Lyra, Roger, lorek, Lee dan Serafina terbang ke utara untuk mencari Asriel. Mengkonfirmasi ramalan Serafina tentang perang yang akan datang dengan Lyra sebagai pusatnya, Lyra bertekad untuk melawan Magisterium, yang berencana untuk mengendalikan semua dunia lain di alam semesta.

***

Ya Eko selesai bercerita pake wayang, ya akhirnya selesai juga gitu. Eko menaruh wayang di taruh di kursi kosong gitu. Budi memuji pertunjukkan wayangnya Eko, ya begitu juga dengan ceritanya bagus gitu. Keduanya melanjutkan acara main catur dengan baik gitu. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK