Eko selesai belajar di kamarnya, ya keluar dari kamar menuju dapur untuk membuat kopi. Gorengan ada di piring di meja, ya di tutup tudung saji. Eko selesai membuat kopi, ya gelas di bawa bersama piring yang ada gorengan lah. Di teras depan rumah, ya Eko menaruh gelas dan piring di meja.
"Dunia ini. Banyak yang lebih pinter seperti aku. Jika tidak belajar dengan baik, ya masa depan yang ingin di capai tidak akan berhasil," kata Eko.
Eko mengambi gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik kopi.
"Emmmm," kata Eko
Eko menaruh gelas berisi kopi di meja.
"Seperti contoh perlombaan menyanyi. Yang pinter yang jadi juaranya," kata Eko.
Eko pun mengambil gitar di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik, ya bernyanyilah dengan baik.
Lirik lagu yang dinyanyikan Eko berjudul 'Satu Cinta' :
Isi cerita yang di baca Eko.
Terjadi baku tembak di Timur Tengah, di mana Johnny Talbot, seorang tentara Amerika, ditangkap oleh teroris Islam dan dipaksa untuk menyaksikan eksekusi rekannya, Ray. Kate Abbott adalah agen Layanan Keamanan Diplomatik yang bekerja untuk Kedutaan Besar Amerika di London, yang mulai bekerja di pemerintahan setelah sebagian besar temannya terbunuh dalam 9/1.
Sementara dia menerapkan aturan baru yang lebih ketat untuk aplikasi visa tersangka teroris potensial, sebagian besar timnya terbunuh saat berada di sebuah restoran untuk ulang tahun atasan mereka, Bill Talbot. Bill adalah ayah Johnny, dan sedang di peras di bawah ancaman kematian Johnny. Dia menunda menghadiri pesta untuk kembali ke mejanya untuk menghapus catatan visa yang telah dia setujui untuk teroris yang memasuki Amerika Serikat. Kate selamat dari pengeboman ketika dia meninggalkan restoran untuk mendapatkan hadiah menit terakhir untuk Bill.
Investigasi atas serangan tersebut mengungkapkan bahwa bom tersebut memiliki jejak kromium, memimpin atasannya di kedutaan, Sam Parker, untuk menyimpulkan bahwa pelakunya adalah 'Pembuat Jam', salah satu pembunuh paling dicari di dunia, ya yang di kenal karena kerja presisinya, yang meledakkan bom dengan jejak serupa di Paris dua tahun sebelumnya. Tidak ada yang tahu penampilan Pembuat Jam, karena dia telah menjalani banyak operasi plastik selama bertahun-tahun. Upaya Kate selanjutnya untuk mencari tahu penyebab ledakan mengungkapkan bahwa Bill sedang diperas untuk membiarkan pemohon visa tertentu lewat setelah Johnny ditangkap, dan pria di balik serangan itu memang Pembuat Jam. Upayanya mengungkap rencana untuk meledakkan bom lain di Times Square di New York City selama perayaan Malam Tahun Baru.
Saat dia melakukan penyelidikannya sendiri, dia diserang oleh Bill, secara tidak sengaja membunuhnya untuk membela diri. Kate kemudian dianggap, melalui saksi dan rekaman, sebagai tersangka utama serangan di Kedutaan. Sam Parker, yang percaya pada ketidakbersalahannya, terluka dalam serangan oleh Pembuat Jam.
Kate terpaksa menyelinap kembali ke kedutaan untuk membuat paspor palsu untuk dirinya sendiri untuk mengikuti Pembuat Jam ke New York, dengan dukungan berkelanjutan dari Sam dan temannya Sally, dua orang yang masih percaya pada ketidakbersalahannya.
Sementara itu, Pembuat Jam menggunakan senapan sniper Steyr HS. 50 cal untuk menembakkan peluru pembakar ke dalam bola yang diisi dengan gas peledak di atas blok apartemen kosong di Tower Hamlets. Bangunan ini hancur. Kemudian, Pembuat Jam mengungkapkan bahwa dia menyadari bahwa tujuan kliennya untuk serangan Times Square bukanlah terorisme tetapi keuangan. Dia berniat untuk bertaruh melawan pasar saham dan menghasilkan jutaan ketika pasar saham dibuka kembali. Pembuat Jam menuntut setengah dari keuntungan, mengancam akan membatalkan serangan, dan klien setuju.
Pembuat Jam berangkat ke New York. Dr Emil Balan, termotivasi untuk membalas kematian mendiang istrinya ketika visanya ke AS tertunda dan dia tidak menerima perawatan medis darurat tepat waktu. Di New York, dia mengoordinasikan pengisian bola Malam Tahun Baru dengan gas peledak. Tugas pembuat jam adalah menembak bola dan menyalakan gas. Balan bertemu dengan Pembuat Jam di atas gedung tinggi beberapa blok dari Times Square. Pembuat Jam membunuh Balan, menghapus koneksi apa pun kembali kepadanya. Kate menyimpulkan plot dan menemukan Pembuat Jam, beberapa saat dari memicu bom. Setelah berjuang, dia berhasil melemparkan Pembuat Jam dari sisi gedung. Dia jatuh ke kematiannya di tengah malam.
Kecurigaannya tentang kesalahan Balan terbukti dan namanya dibersihkan. Dia menerima telepon dari Sam, yang telah pulih dari cedera baru-baru ini, mengucapkan selamat padanya.
***
Eko selesai baca bukunya, ya buku di taruh di meja. Eko menikmati minum kopi dan makan gorengan. Budi dateng ke rumah Eko, ya memarkirkan dengan baik motornya di depan rumah Eko. Budi duduk dengan baik, ya dekat Eko.
"Dengan kecepatan informasi dan teknologi. Jadi masalah suatu daerah bisa ketahuan, ya kan Eko?" kata Budi.
"Ya kenyataan hidup ini. Informasi dan teknologi cepat banget, ya Hp. Masalah di daerah sana sini, ya bisa tahu dengan baik," kata Eko.
"Hidup ini. Antara baik dan buruk, ya seperti biasanya," kata Budi.
"Yang baik tetap jalan baik. Yang buruk, ya jalan buruk, ya entah kapan jalannya jadi baik?" kata Eko.
"Kalau tidak di jaga dengan baik lewat bimbingan untuk mengarahkan manusia jadi baik. Maka keburukan merajalela di mana-mana," kata Budi.
"Kita kilas balik saja. Cerita kriminalitas yang terjadi gitu. Dari pencurian sampai kasus yang berat ini dan itu. Semua ulah manusia yang perilaku buruk. Ya manusia di bisikan setan untuk melakukan keburukan," kata Eko.
"Masa lalu itu. Keburukan di mana-mana. Ya kalau sekarang, ya berita di Tv saja tentang kriminalitas," kata Budi.
"Hati manusia ada yang hitam. Karena setan yang membuat hati manusia jadi hitam. Manusia pandai menyembunyikan keburukannya," kata Eko.
"Ya tobat tidak pernah. Hidup di jalankan pura-pura. Manusia yang hatinya hitam," kata Budi.
"Sampai manusia yang hatinya hitam itu, ya jadi setan. Ya para ahli neraka," kata Eko.
"Neraka jadi nyata bagi manusia yang melakukan keburukan," kata Budi.
"Cerita neraka. Ceritanya kaya film," kata Eko.
"Neraka itu menakutkan," kata Budi.
"Sekedar obrolan kan Budi?" kata Eko.
"Memang sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Main catur saja!" kata Budi.
"OK. Main catur!" kata Eko.
Eko mengambil buku di meja, ya buku di taruh di bawah meja. Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Eko dan Budi, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur.
"Ngomong-ngomong. Berita tentang artis Lesti. Kaya sinetron di Indosiar," kata Budi.
"Alur ceritanya. Berita artis Lesti. Ya bisa di bilang sih seperti sinetron suara hati istri, ya kisah nyata dalam kehidupan gitu," kata Eko.
"Kalau cerita artis lain, ya cerita sinetron keluarga bahagia gitu," kata Budi.
"Nama juga cerita artis. Kaya ini kaya itu, ya cerita kehidupan artis," kata Eko.
"Sekedar penilaian penonton saja!" kata Budi.
"Memang penilaian penonton yang menonton acara Tv, ya berita artis dengan cerita kehidupannya yang ini lah yang itu lah," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko main catur dengan baik.
No comments:
Post a Comment