CAMPUR ADUK

Thursday, October 6, 2022

BARBIE IN THE 12 DANCING PRINCESSES

Budi duduk di teras depan rumahnya, ya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan. 

"Nyanyi ah!" kata Budi. 

Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi. Budi memainkan gitar dengan baik, ya bernyanyi dengan baik. 

Lirik lagu yang dinyanyikan Budi berjudul 'Widuri' :

"Di suatu senja, di musim yang laluKetika itu hujan rintikTerpukau aku menatap wajahmuDi remang cahaya sinar pelangiLalu engkau tersenyum, ku menyesali diriTak tahu apakah arti senyummu
Dengan mengusap titik air mataEngkau bisikkan deritamuTersentuh hati dalam keharuanSetelah tahu apa yang terjadiSekian lamanya engkau hidup seorang diriKu ingin membalut luka hatimu
Widuri, elok bagai rembulan, oh, sayangWiduri, indah bagai lukisan, oh, manisWiduri, bukalah pintu hati untukkuWiduri, ku akan menyayangi
Di suatu senja, di musim yang laluKetika itu hujan rintikTerpukau aku menatap wajahmuDi remang cahaya sinar pelangiLalu engkau tersenyum, ku menyesali diriTak tahu apakah arti senyummu
Widuri, elok bagai rembulan, oh, sayangWiduri, indah bagai lukisan, oh, manisWiduri, bukalah pintu hati untukkuWiduri, ku akan menyayangi
Oh-oh, Widuri, elok bagai rembulan, oh, sayangWiduri, indah bagai lukisan, oh, manisWiduri, bukalah pintu hati untukkuWiduri, ku akan menyayangi, wo-ho-ho"

***

Budi selesai menyanyi dan main gitar. Eko dateng ke rumah Budi, ya memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Budi. Ya Budi mengambil gelas berisi kopi di meja di minum dengan baik kopi lah. Eko duduk pun dekat Budi. Ya Budi menaruh gelas berisi kopi di meja. 

"Main gitar dan bernyanyi, ya Budi?" kata Eko. 

"Ya, Eko!" kata Budi. 

"Gitar aku pinjam. Aku juga ingin bernyanyi!" kata Eko. 

 "Nieee. Gitarnya!" kata Budi, ya sambil menyerahkan gitar pada Budi. 

Eko mengambil gitar dari tangan Budi, ya mulai lah Eko menggenjreng gitar. 

"Lagu apa yang mau aku nyanyian?" kata Eko. 

"Pop boleh. Dangdut juga boleh!" kata Budi. 

"Lagu pop saja!" kata Eko. 

 "Pop!!!" kata Budi. 

Eko memainkan gitarnya dengan baik dan bernyanyilah dengan baik, ya Budi ikut bernyanyi juga dengan baik gitu. 

Lirik lagu yang dinyanyikan Eko dan Budi berjudul 'Mengapa Tiada Maaf' :

"Katakan salahku padamuHingga dikau pergiHanyalah kuingin dikau sadarSampai hari ini kutetap menunggu
Andaikan kau telah bahagiaDaku turut gembiraTetapi bila kau setiap hariSelalu teringat pada diriku
Mengapa tiada kau maafkanMengapa ku bertanyaMengapa tiada maaf darimuKutahu pasti hatimu padaku
Katakan salahku padamuHingga dikau pergiHanyalah kuingin dikau sadarMengapa tiada maaf darimu
Andaikan kau telah bahagiaDaku turut gembiraTetapi bila kau setiap hariSelalu teringat pada diriku
Mengapa tiada kau maafkanMengapa ku bertanyaMengapa tiada maaf darimuKutahu pasti hatimu padaku
Katakan salahku padamuHingga dikau pergiHanyalah kuingin dikau sadarMengapa tiada maaf darimu"

***
Eko dan Budi selesai menyanyi, ya Eko berhenti menggenjreng gitarnya. Eko haus gitu, ya Budi mengambil aqua gelas di bawah meja, ya di kardus gitu. Ya aqua gelas di taruh di atas meja sama Budi. Ya Eko mengambil aqua gelas dan segera di minum dengan baik. Budi mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik. 

"Kalau berbuat salah pada cewek. Terkadang meminta maaf itu susah, ya kan Eko?" kata Budi. 

Budi menaruh gelas kopi di meja. Eko menaruh aqua gelas, ya di meja. 

"Iya sih. Kalau cowok salah pada ceweknya. Meminta maaf, ya agak susah. Muut cewek yang harus di pertimbangkan cowok," kata Eko. 

Gitar pun di kasih sama Eko ke Budi. Ya gitar ambil dari tangan Eko lah sama Budi dan gitar di taruh di samping kursi Budi. 

"Sebisa mungkin dalam menjalin hubungan. Ya tidak membuat kesalahan. Agar kisah cinta berjalan dengan baik," kata Budi. 

"Memang seharusnya kisah cinta itu lebih baik jalannya baik. Tetap saja ujian itu ada. Ya ujian untuk cowoknya. Ujian untuk ceweknya juga ada. Ya kaya cerita berita tentang selebritas, ya mengalami masalah urusan cinta," kata Eko. 

"Bijak menyikapi ujian. Ya masalah yang terjadi pada cowok atau cewek dalam urusan cinta. Maka cowok dan ceweknya dewasa pola pikirnya," kata Budi. 

"Mungkin?" kata Eko. 

"Kok mungkin?" kata Budi. 

"Tergantung duduk persoalannya," kata Eko. 

"Iya juga ya. Kalau masalah berat, ya ribet urusannya, ya contoh : masalah KDRT sampai urusannya hukum. Kalau masalah ringan, ya urusan cinta cepat beres deh," kata Budi. 

"Urusan cinta sampai cerai. Ya mana dewasanya?" kata Eko. 

"Kan kalau masih ada cinta. Bisa bersatu lagi," kata Budi. 

"Kaya cerita sinetron atau film...urusan cinta sampai bercerai. Karena masih ada cinta, ya bersatu lagi. Saling memaafkan dan belajar dari kesalahan keduanya," kata Eko. 

"Ya sekedar obrolan saja kan Eko?" kata Budi. 

"Memang sekedar obrolan lulusan SMA. Ya lebih baik dari urusan obrolan, ya acara Tv lah," kata Eko. 

"Ya kalau acara Tv berkaitan obrolan. Ya ada nilai ini dan itunya sih," kata Budi. 

"Emmmm," kata Eko. 

"Kalau begitu aku bercerita pake wayang. Ya sekedar cerita saja!" kata Budi.

"Aku jadi penonton yang baik!" kata Eko.

Budi mengambil wayang yang di taruh di kursi, ya di mainkan dengan baik dan bercerita dengan baik. Eko menonton pertunjukkan wayangnya Budi dengan baik lah.

Isi cerita yang di ceritakan Budi :

Genevieve adalah salah satu dari dua belas putri yang berbagi gairah untuk menari dan tinggal di sebuah kastil dengan ayah janda mereka, Raja Randolph. Tanpa sepengetahuan para putri, orang lain menganggap mereka tidak pantas karena memiliki hobi dan minat yang unik tetapi tidak seperti wanita. Raja Randolph memanggil sepupunya, Duchess Rowena, untuk membantu mendidik mereka menjadi wanita yang layak. Namun, Duchess menginginkan tahta dan menghapus semua warna, musik, dan kegembiraan dari istana, mencoba mematahkan semangat para gadis.

Pada hari ulang tahun saudara perempuan termuda mereka, saudara perempuan lainnya memberikan salinan cerita favorit mendiang ibu mereka, di mana seorang putri menemukan tanah ajaib dan menari di sana selama tiga malam sebelum menghilang. Melihat cerita dan ubin di lantai kamar tidur mereka, Genevieve menemukan cara membuka portal ke tanah ajaib. Setelah masuk, mereka berdansa semalaman. Mereka belajar bunga emas gantung mengabulkan permintaan, patung-patung itu bisa hidup, dan airnya memiliki khasiat penyembuhan.

Keesokan harinya, para putri tampak lelah dan Rowena menemukan sepatu dansa baru mereka usang, menimbulkan kecurigaannya. Raja Randolph jatuh sakit, jadi Genevieve meminta tukang sepatu kerajaa, Derek, untuk menyelidiki niat sebenarnya Rowena. Malam itu, para putri kembali ke tanah magis; Derek menghadapi apoteker lokal dan menyimpulkan bahwa Rowena telah meracuni Raja.

Keesokan paginya, para suster kembali kelelahan. Rowena, menolak untuk mempercayai para suster ketika mereka mengatakan yang sebenarnya, memaksa mereka menjadi budak. Setelah mendengar Rowena mengarahkan Raja untuk menyebut putrinya sebagai beban, putri-putri yang patah hati kembali ke tanah magis untuk ketiga kalinya, dan Rowena menemukan mereka hilang keesokan paginya.

Derek mengetahui cara membuka portal; Monyet peliharaan Rowena, Brutus, memata-matai Derek dan menuntun Rowena mengejarnya; dia mencuri salah satu bunga pengabul keinginan. Para putri memutuskan untuk pulang dan membantu ayah mereka; Namun, Rowena kembali ke istana di depan mereka dan menyuruh anteknya, Desmond, menghancurkan portal tersebut. Derek dan Genevieve mencari cara untuk mengaktifkan portal lain dengan menari bersama, membebaskan grup.

Sesampai di rumah, mereka mengetahui bahwa Raja sedang sekarat dan Rowena telah mengambil alih sebagai Ratu. The Duchess menggunakan bunga emas untuk berharap Genevieve menari selamanya tanpa istirahat, tapi Genevieve meniup debu ajaib kembali padanya dengan kipas tangan, memaksa Rowena untuk menari tak terkendali. Ketika Desmond mencoba membantu Rowena, dia ditarik ke dalam mantra, dan keduanya menari keluar dari kastil. Lacey menggunakan air penyembuhan yang dia ambil dari tanah ajaib untuk menghidupkan kembali ayahnya. Raja Randolph menegaskan cinta tanpa syarat untuk putrinya dan Genevieve dan Derek merayakan pernikahan mereka.

***

Ya Budi bercerita pake wayang cukup lama, ya akhirnya selesai saja juga. Wayang di taruh di kursi dengan baik sama Budi. Eko memuji pertunjukkan wayangnya Budi, ya begitu juga dengan ceritanya, ya bagus gitu. Keduanya melanjutkan acara main kartu remi lah. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK