Eko dan Budi duduk di rumah Eko, ya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan lah.
"Kisah-kisah cerita artis, ya kisah cinta, ya menarik kaya cerita sinetron atau film, ya kan Eko?" kata Budi.
"Ya!!!!" kata Eko.
"Aku jadi iri. Kalau kisah romantis gitu," kata Budi.
"Kepengen, ya Budi?" kata Eko.
"Ya biasa saja. Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Oooo sekedar obrolan saja toh!" kata Eko.
"Emmmm," kata Budi.
"Kali ini aku yang bercerita pake wayang terbuat kardus bekas, ya kreatif. Cerita Gundala tokohnya!" kata Eko.
"OK. OK. OK. Aku jadi penonton yang baik!" kata Budi.
Eko mengambil wayang yang di taruh kursi, ya wayang di mainkan dengan baik banget dan bercerita dengan baik banget gitu. Budi menonton pertunjukkan wayang yang di mainkan Eko dengan baik.
Isi cerita yang di ceritakan Eko :
"Aku merasa di tempat ini. Dia tidur," kata Ghazul.
Ghazul mencari Hitam yang ingin ia bangkitkan dari tidur panjangnya di rumah tua. Tapi satu persatu anak buah Ghazul mati di bunuh oleh sosok yang menakutkan, ya makhluk yang bisa keluar masuk lewat kaca gitu. Ghazul pun tahu siapa pelakunya yang membuat anak buahnya mati, ya satu persatu? Ghazul berkata "Penyihir penjaga rumah ini."
Ghazul menyuruh menyuruh anak buahnya untuk menghancurkan cermin yang ada di rumah tua. Sampai tinggal satu cermin, ya penyihir keluar dari cermin dan Ghazul menghunuskan sebuah keris di dada penyihir tepat di jantung. Sang penyihir pun mati dan mayatnya di geletakkan Ghazul di lantai. Ghazul pun masuk ke dalam sebuah kamar. Di dalam ada sebuah peti. Ghazul menyuruh anak buahnya membuka peti. Di dalam peti, ya ada mayat Hitam. Ghazul membacakan mantra dari sebuah lembaran kertas kuno untuk membangkitkan Hitam. Ya Hitam pun bangkit dan bangun dari tempat peti tersebut.
"Hitam waktunya kamu mengalahkan Gundala," kata Ghazul.
"Gundala," kata Hitam.
Hitam meninggalkan rumah tua, ya mencari Gundala.
"Hitam. Kemampuannya sama dengan Gundala. Bisa di bilang kembaran Gundala, ya sisi jahat. Kali ini aku bisa mengalahkan Gundala," kata Ghazul.
Ghazul dan anak buahnya meninggalkan rumah tua. Hitam bergerak mencari Gundala. Sedangkan Gundala sedang menolong orang-orang yang butuh bantuannya. Hitam mulai membuat keonaran ke sana ke sini untuk mencermari nama baik dari Gundala. Ya jadinya Gundala berurusan dengan polisi. Ya Pak Andre menangkap Gundala dan di bawa ke kantornya untuk di intrograsi karena tuduhan kejahatan. Gundala berusaha membela diri karena dirinya tidak bersalah karena tidak berbuat kejahatan. Hitam tetap membuat kejahatan di sana sini sampai masuk berita Tv. Pak Andre tahu bukti baru dari berita Tv, ya Gundala tidak bersalah karena ada penjahat yang mirip sama dengan Gundala. Pak Andre melepaskan Gundala. Ya Gundala keluar dari kantor polisi dan mencari penjahat yang mirip dengannya. Gundala bertemu dengan Hitam. Ya Hitam sedang melakukan kejahatan, ya menyiksa orang di jalan gitu.
Gundala menyerang Hitam, ya berupa pukulan. Ya Hitam menghindari serangan Gundala.
"Hanya itu kemampuan mu," kata Hitam.
"Aku akan menggunakan kemampuan ku," kata Gundala.
Gundala mengeluarkan petir dari tangannya. Ya Hitam menghindarinya dan menyerang Gundala, ya berupa tinjuan ke wajah. Ya Gundala terkena tinjuan Hitam yang kuat, ya jadi Gundala terpental gitu.
Gundala meningkatkan kemampuannya dengan menyerap energi petir yang dari langit. Gundala pun langsung menyerang Hitam. Terjadilah pertarungan sengit antara Gundala dan Hitam. Keduanya tidak mau mengalah satu sama lain. Sampai Gundala pun kalah sampai berlutut di hadapan Hitam.
"Gundala kau tunduk di hadapan ku," kata Hitam.
Ya Hitam mau meninju Gundala. Sebuah panah melesat ke arah Hitam dan Hitam menangkap panah tersebut.
"Ada yang mengganggu pertarungan ku. Dari bentuk panahnya aku kenal. Apa mungkin?" kata Hitam.
Arjuna memanah lagi ke arah Hitam dengan tujuan menjauhkan Hitam dari Gundala yang sudah tidak berdaya. Hitam menghindari panah yang mengarah kepadanya.
"Arjuna," kata Hitam.
Arjuna terus memanah Hitam. Sampai Hitam mendekati Arjuna. Ya Hitam menyerang Arjuna berupa tinjuan. Tahu-tahu tinjuan Hitam di tahan Bima dan segera di remukkan tangan Hitam. Ya Hitam kesakitan tangannya di remukkan Bima dan Hitam pun berusaha untuk menjauh dari Bima dan Arjuna dengan berlari cepat.
"Aku bisa mengalahkan Arjuna. Tapi kalau Bima. Mustahil," kata Hitam.
Bima menolong Gundala yang kehabisan tenaga bertarung dengan Hitam. Bima, Arjuna dan Gundala meninggalkan tempat tersebut. Sampai di sebuah kediaman Arjuna dan Bima. Ya Gundala telah beristirahat dengan baik, ya jadi baik kan. Gundala ingin lebih kuat lagi, ya agar bisa mengalahkan Hitam yang memiliki kekuatan yang sama dengan Gundala. Bima melatih Gundala agar jadi lebih kuat lagi. Gundala berlatih dengan baik, ya bertarung melawan Bima. Sampai Gundala membangkitkan potensi-potensi yang luar biasa. Gundala merasa sudah meningkat kekuatannya berterima kasih pada Bima yang telah melatih dirinya menjadi kuat. Gundala meninggalkan kediaman Bima dan Arjuna untuk mencari Hitam. Ya Hitam sedang berbuat kejahatan dengan merampok bank. Pak Andre dan anak buahnya berusaha menangani Hitam dengan baik. Sri Asih membantu polisi untuk menangani kejahatan Hitam. Ya Sri Asih bertarung dengan Hitam dengan sangat sengit banget. Gundala pun dateng ke tempat pertarungan Sri Asih dan Hitam.
Pertarungan Sri Asih dan Hitam belum ada pemenangnya. Gundala ikut campur dalam pertarungan untuk mengalahkan Hitam. Jadinya Sri Asih berdiam saja melihat pertarungan Gundala dengan Hitam dengan sangat sengit banget.
Gundala dan Hitam, ya mengeluarkan potensi masing-masing dengan baik banget sampai efeknya mempengaruhi keadaan gitu. Gundala akhirnya menjebol pertahanan Hitam yang kuat, ya sampai petirnya Gundala menjebol tubuh Hitam. Ya Hitam pun tumbang gitu.
"Aku tidak mau kalah," kata Hitam.
Hitam berusaha bangkit dari keadaannya. Hitam menggunakan energi dalam dirinya untuk menghancurkan yang dekat dengan dirinya, ya bisa di bilang bom bunuh diri gitu. Sri Asih bertindak dengan menggunakan selendangnya dan menggelibet tubuhnya Hitam. Sri Asih pun melemparkan Hitam ke langit dengan sangat kuat. Selendang pun lepas dari tubuh Hitam. Ya Hitam pun meledak di atas langit.
Pertarungan pun selesai, ya Gundala dan Sri Asih meninggalkan tempat tersebut. Pak Andre masuk Tv karena telah berhasil menanggulangi kejahatan Hitam dengan bantuan Gundala dan Sri Asih. Ghazul yang tahu informasi tentang Hitam mati dan Gundala menang mengalahkan Hitam. Ghazul marah besar.
"Lain kali aku yang menang," kata Ghazul.
Ghazul mencari makhluk yang mau ia bangkitkan untuk mengalahkan Gundala.
***
Eko cukup lama bercerita pake wayang dan pada akhirnya selesai. Budi memuji pertunjukkan wayangnya Eko, ya begitu ceritanya, ya bagus gitu. Eko menaruh wayang di kursi kosong. Ya keduanya melanjutkan acara main catur lah.
No comments:
Post a Comment