Malam yang tenang. Budi dan Eko duduk di depan rumah Budi, ya di teras rumah.
"Ngomongin tentang berita Tv. Orang-orang miskin dapet BLT," kata Budi.
"Syukur banget, ya orang-orang miskin dapet BLT. Ya terbantu lah dengan gejala tekanan ekonomi yang ini dan itu," kata Eko.
"Program kerja pemerintahan," kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
"Ya orang kaya. Tekanan ekonomi ini dan itu, ya tetap saja. Rencana bangun rumah di jalankan dengan baik," kata Budi.
"Ya nama juga orang kaya. Keuangannya di buat sebaik mungkin, ya agar rencananya sesuai dengan rencana, ya membangun rumahnya," kata Eko.
"Hidup ini antara kaya dan miskin," kata Budi.
"Memang hidup ini antara kaya dan miskin," kata Eko.
"Terus berjuang demi hidup ini. Yang terlahir dari miskin. Ya perjuangan pantang menyerah demi mengubah nasif," kata Budi.
"Harus berjuang demi hidup ini. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan baik," kata Eko.
"Cerita berita tentang BLT di masa lalu, ya era sebelum Presiden Joko Widodo. Penuh dengan kontraversi. Yang begini dan begitu lah," kata Budi.
"Era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Era itu, ya kebebasaan pres luar biasa banget. Jadi cerita berita itu, ya penuh dengan kontraversi. Yang begini lah yang begitu lah," kata Eko.
"Ya sekedar obrolan saja, ya obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
"Kalau begitu aku bercerita pake wayang. Sekedar cerita gitu," kata Budi.
"Aku jadi penonton yang baik!" kata Eko.
Budi mengambil wayang yang di taruh di kursi, ya wayang di mainkan dengan baik dan bercerita dengan baik. Eko menonton pertunjukkan wayangnya Budi dengan baik.
Isi cerita yang di ceritakan Budi :
Kaira adalah sinematografer menjanjikan yang ingin menyutradarai filmnya sendiri. Tumpul dan sinis, dia paling nyaman saat bersama ketiga sahabatnya, Fatima, Jackie dan Ganju. Kehidupan Kaira mengalami penurunan ketika Raghuvendra, seorang produser film yang dia putuskan dengan kekasih masa kecilnya Sid, seorang pemilik restobar, raghu bertunangan dengan mantannya. Pemiliknya kemudian mengusirnya dari apartemennya karena asosiasi bangunan ingin menyewakan apartemen hanya untuk pasangan yang sudah menikah. Semua ini ditambah ketidakpuasan dengan prospeknya di tempat kerja berfungsi sebagai katalis untuk perpindahan Kaira ke Goa, di mana dia sekarang harus tinggal dengan enggan dengan orang tuanya yang memiliki beberapa masalah dengannya. Dia akhirnya menghabiskan banyak malam tanpa tidur dalam ketidakbahagiaan dan ketidakpastian.
Saat berada di Goa, Kaira mencari Dr. Jehangir "Jug" Khan, seorang psikolog, untuk insomnianya setelah secara tidak sengaja mendengarnya berbicara di Konferensi Kesadaran Kesehatan Mental. Dia hangat untuk metode tidak konvensional Jug, mencoba menggunakannya untuk memahami dirinya sendiri. Sementara itu, dia bertemu dengan seorang musisi, Rumi, dan jatuh cinta padanya, tetapi mereka putus sebelum sesuatu yang serius terjadi ketika dia menyadari bahwa mereka mungkin tidak cocok satu sama lain. Selama waktu ini, Kaira bertemu kembali dengan adik laki-lakinya, Kiddo, yang merupakan satu-satunya orang selain sahabatnya yang paling dekat dengannya. Masalah dengan keluarganya memuncak ketika Kaira meledak dalam kumpul-kumpul keluarga di mana dia menghadapi orang tuanya tentang mereka yang meninggalkannya selama bertahun-tahun di rumah kakek-neneknya.
Kaira akhirnya menceritakan kisah pengabaiannya kepada Jug, yang mengatakan kepadanya bahwa dia sangat takut ditinggalkan sehingga dia tidak membiarkan dirinya berkomitmen dalam hubungan, pergi sebelum mereka dapat meninggalkannya. Dia meyakinkannya bahwa dia tidak perlu memaafkan orang tuanya karena meninggalkannya di masa kecilnya tetapi sebagai orang dewasa, memiliki kedewasaan untuk melihat mereka sebagai dua orang biasa yang mampu membuat kesalahan, seperti orang lain. Setelah ini, Kaira berusaha untuk berdamai dengan orang tuanya dan juga bekerja untuk menyelesaikan film pendeknya.
Pada sesi terakhir mereka, Kaira mengakui kepada Jug bahwa dia telah tumbuh menyukai dan mencintainya. Jug menjawab bahwa adalah normal bagi seorang pasien untuk merasa seperti ini tentang terapis mereka dan sementara dia menyukainya secara platonis, hubungan tidak akan mungkin terjadi di antara mereka. Keduanya berbagi pelukan sebelum Kaira pergi.
Kaira akhirnya menyelesaikan film pendeknya yang telah digarapnya selama bertahun-tahun. Di pemutaran perdana, teman, keluarga, dan mantannya hadir untuk menghiburnya. Di sinilah Kaira bertemu dengan seorang desainer furnitur, dan memulai percakapan dengannya.
***
Budi cukup lama bercerita pake wayang, ya akhirnya selesai juga. Eko memuji pertunjukkan wayangnya Budi, ya begitu juga dengan ceritanya bagus gitu. Budi menaruh wayang di kursi kosong lah. Ya acara selanjutnya, ya Budi dan Eko main catur dengan baik lah.
No comments:
Post a Comment