CAMPUR ADUK

Monday, August 29, 2022

PRIMAL FEAR

Budi dan Eko duduk di depan rumah Budi, ya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan lah. 

"Apa yang mau di obrolin ya?" kata Budi. 

"Obrolin saja yang ada saja!" kata Eko. 

"Yang ada sih. Di ambil dari sebuah judul sinetron Lara Hati. Ya memang ceritanya sinetronnya bagus dan pake bahasa Jawa gitu," kata Budi. 

"Terus!!!!" kata Eko. 

"Arah tujuannya Ratulangi apa Rajabasa?" kata Budi. 

"Kok omongannya berubah? Memangnya mau naik angkot jurusan Ratulangi atau Rajabasa?" kata Eko. 

"Becanda!" kata Budi. 

"Ooooo becanda toh. Terus gimana urusan sebuah judul sinetron yang berjudul Lara Hati?"  kata Eko. 

"Lara Hati. Sakit hati. Ya banyak orang yang pernah menjalankan cinta, ya pernah sakit hati. Dengan alasan, ya salah satu saja, ya cowoknya main di belakang ceweknya, ya selingkuh dengan teman ceweknya," kata Budi. 

"Tega banget ya cowok yang menyakiti ceweknya sampai sakit hati. Ya temen cewek itu juga tega, menyakiti temennya dengan main perselingkuhan," kata Eko. 

"Apa guna kata bestie kalau ada siasat untuk pengkhiatan dalam urusan cinta?" kata Budi. 

"Ya ya ya. Ujian dan ujian," kata Eko.

 "Memang kita sedang ujian sekolah tingkat SMA?" kata Budi. 

"Ya maksutnya bukan ujian sekolah tingkat SMA. Ujian dalam urusan pertemanan dan ujian dalam urusan cinta!" kata Eko. 

"Aku paham omongan Eko!. Ya cewek yang telah di sakiti cowoknya, ya biasanya cewek berusaha untuk memulihkan rasa sakitnya, ya dari urusan cinta dan juga pertemanan," kata Budi. 

"Harapan cewek, ya biasanya ingin mendapatkan penggantinya yang lebih baik, ya cowok yang bisa setia gitu," kata Eko. 

"Kalau setia itu kan Eko!" kata Budi. 

"Kok. Di kaitkan dengan aku?!" kata Eko. 

"Eko kan setia sama Purnama!" kata Budi. 

"Memang aku setia sama Purnama. Ya aku berusaha dengan baik, ya tidak menyakiti Purnama. Ya aku tahu rasa sakit, ya contohnya itu : sakit karena jatuh karena terselandung batu gitu dan kaki ku terluka," kata Eko. 

"Yang ngobatin itu Purnama. Ya Purnama jadi Dokter yang memberikan obat luka pada Eko. Ya jadinya kisah cinta yang romantis, ya ngerti keadaan," kata Budi. 

"Ya terserah Budi ngomong begitu!" kata Eko. 

"Ya kalau begitu sih. Lebih baik aku bercerita pake wayang yang terbuat dari kardus bekas, ya kreatif gitu. Ya cerita hukum!" kata Budi. 

"Siapa yang bersalah? Kok aku di hukum!" kata Eko niatnya becanda. 

"Emangnya urusan di kantor polisi dan pengadilan. Kan cuma cerita Eko!" kata Budi. 

"Aku paham omongan Budi. Kalau begitu aku jadi penonton yang baik!" kata Eko. 

"Emmmmm," kata Budi. 

Budi telah mengambil wayang dan segera di mainkan dengan baik, ya bercerita dengan baik. Eko menonton pertunjukkan wayangnya Budi dengan baik.

Isi cerita yang di ceritakan Budi :

Martin Vail adalah seorang pengacara pembela Chicago yang menyukai sorotan dan dikenal karena memenangkan pembebasan untuk klien-klien terkenal dalam hal teknis hukum. Dia bertemu mantan kekasih dan jaksa Janet Venable di acara amal, tapi dia menolak uang mukanya.

Uskup Agung Rushman, sosok yang dicintai dan kepala keuskupan Katolik Chicago, dibunuh secara brutal di kamar pribadinya. Polisi mengejar dan menangkap Aaron Stampler yang berusia 19 tahun, yang berlumuran darah dan telah melarikan diri dari TKP. Vail bertemu dengan Aaron di penjara dan menawarkan untuk membela dia pro bono. Aaron mengungkapkan bahwa dia adalah putra altar dari Kentucky yang mencintai dan mengagumi uskup agung. Vail menjadi percaya bahwa Aaron, lemah lembut dan gagap parah, ya tidak bersalah. Venable ditugaskan untuk mengadili Aaron atas pembunuhan berencana.

Saat persidangan dimulai, Vail menemukan bahwa para pemimpin sipil yang kuat, termasuk pengacara negara bagian yang, korup, John Shaughnessy, baru-baru ini kehilangan jutaan dalam investasi real-estate karena keputusan Rushman untuk tidak mengembangkan tanah milik gereja. Mengikuti tip dari Alex, mantan putra altar, tentang rekaman video yang melibatkan Aaron, Vail mencuri VHS kaset dari TKP. Rekaman itu menunjukkan uskup agung memaksa Aaron, pacarnya Linda dan putra altar lainnya untuk melakukan tindakan seksual. Vail sekarang harus memutuskan apakah akan memperkenalkan bukti ini yang mungkin menimbulkan simpati dari juri untuk Aaron tetapi juga bisa memberikan motif yang tidak dapat ditetapkan Venable. Dia meminta penyelidiknya untuk secara anonim mengirimkan rekaman video ke Venable, mengetahui bahwa dia akan menyadari siapa yang mengirimnya, karena dia berada di bawah tekanan kuat untuk memberikan vonis bersalah dan akan menggunakan rekaman itu sebagai bukti motif.

Ketika Vail menghadapi Aaron dan menuduhnya berbohong, Aaron menangis dan tiba-tiba berubah menjadi persona baru, Roy, sosiopat yang kejam tanpa gagap. Roy persona mengaku pembunuhan uskup agung dan menjadi kekerasan fisik dengan Vail. Roy kemudian kembali ke Aaron, sekali lagi pasif dan pemalu dan tidak ingat perubahan kepribadian. Molly Arrington, neuropsikolog yang memeriksa Aaron, yakin bahwa dia memiliki gangguan identitas disosiatif yang disebabkan oleh pelecehan fisik dan seksual selama bertahun-tahun di tangan ayahnya dan Rushman. Vail terganggu oleh informasi ini karena dia tidak dapat mengajukan permohonan kegilaan selama persidangan yang sedang berlangsung.

Dalam persidangan, Vail memanggil Aaron ke tempat saksi dan menanyainya tentang pelecehan seksual yang dideritanya di tangan Rushman. Dia juga memperkenalkan bukti bahwa Shaughnessy telah menutupi bukti bahwa Rushman telah melecehkan pemuda lain. Setelah Venable menanyainya dengan kasar selama pemeriksaan silang, Aaron berubah menjadi Roy dan menyerangnya, mengancam akan mematahkan lehernya sebelum dia ditundukkan dan kembali ke sel tahanannya. Hakim memberitahu Vail and Venable bahwa dia bermaksud untuk memberhentikan juri demi pengadilan dan akan menyatakan Aaron tidak bersalah dengan alasan kegilaan, ya mengirimnya ke rumah sakit jiwa. Venable dipecat karena kalah dalam kasus tersebut dan karena membiarkan kejahatan Rushman terungkap ke publik, tetapi tersirat bahwa dia akan melanjutkan hubungannya dengan Vail.

Vail mengunjungi Aaron di selnya untuk memberi tahu dia tentang pemecatan. Aaron mengaku tidak ingat reaksi keras Roy di ruang sidang, tetapi saat Vail pergi, Aaron tergelincir dengan memberi tahu Vail untuk "memberi tahu Nona Venable saya harap lehernya baik-baik saja." Ketika Vail menghadapinya, Aaron mengungkapkan bahwa dia telah memalsukan gangguan kepribadian. Tidak lagi gagap, Aaron membual tentang pembunuhan Rushman dan Linda. Ketika Vail bertanya apakah pernah ada Roy, Aaron menjawab bahwa bahkan tidak pernah ada Aaron. Tertegun dan kecewa, Vail berjalan pergi dan meninggalkan gedung pengadilan saat Aaron mengejeknya dari selnya.

***

Budi cukup lama main wayangnya, ya akhirnya selesai gitu. Eko memuji pertunjukkan wayangnya Budi, ya begitu juga ceritanya yang berkaitan dengan hukum, ya bagus gitu ceritanya. Budi menaruh wayang di kursi kosong. Ya keduanya melanjutkan acara dengan main catur lah. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK