CAMPUR ADUK

Wednesday, August 31, 2022

MENDADAK DANGDUT

Budi duduk di depan rumahnya, ya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan. 

"Nyanyi ah!" kata Budi. 

Bud mengambil gitar yang di taruh di samping kursi. Ya gitar di mainkan Budi dengan baik dan bernyanyi dengan baik. 

Lirik lagu yang dinyanyikan Budi dengan judul 'Sakit Tak Berdarah' :

"Sayang, mengapa kauMeninggalkan akuSayang, mengapa kauKau memilih dia
Beginikah rasanya sakit tak berdarahTak kusangka begitu hebatnyaIni lebih pedihIni lebih perihIni lebih sakit karna kamu
Karna kamu aku jadi tauRasa sakit, sakit tak berdarahIni lebih pedihIni lebih perihIni lebih sakit, tak akan lagi-lagi
Bila aku tak pernah kenal TuhanMungkin kisah ini 'kan berakhir tapiAku sedih, TuhanDia hancurkankuAku lelah, TuhanDia dzolimikuTolong aku, Tuhan
Beginikah rasanya sakit tak berdarahTak kusangka begitu hebatnyaIni lebih pedihIni lebih perihIni lebih sakit karna kamu
Karna kamu aku jadi tauRasa sakit, sakit tak berdarahIni lebih pedihIni lebih perihIni lebih sakit, tak akan lagi-lagi
Beginikah, oh rasanya sakit tak berdarahTak kusangka begitu hebatnyaIni lebih pedihIni lebih perihIni lebih sakit karna kamu
Karna kamu aku jadi tauRasa sakit, sakit tak berdarahIni lebih pedihIni lebih perihIni lebih sakit, tak akan lagi-lagi
Ini lebih pedihIni lebih perihIni lebih sakit, tak akan lagi-lagi"

***

Budi selesai menyanyikan satu lagu, ya gitar di taruh di samping kursi. Budi mengambil koran di bawah meja, ya di baca dengan baik koran, ya artikel-artikel yang ada di koran. Ya cerita di artikel-artikel di koran menarik-menarik gitu. Eko dateng ke rumah Budi, ya memarkirkan dengan baik motor di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Ya Budi menghentikan baca korannya dan koran di taruh di meja. Eko yang melihat foto cewek di koran, ya berkata "Foto di koran?" 

"Ada apa foto di koran?" kata Budi. 

"Foto artis," kata Eko. 

"Memang foto artis Titi Kamal. Ya artis cantik tapi sudah punya suami. Cerita rumah tangga Titi Kamal, ya baik-baik saja gitu," kata Budi. 

"Titi Kamal, ya memang sudah punya suami, ya aura kecantikannya tetap terpancarkan dengan baik. Apalagi Titi Kamal sudah jadi ibu yang baik bagi anak-anak yang ia cintai dengan baik," kata Eko. 

"Semua cewek yang punya harapan dari masih perawan sampai sudah menikah dan punya anak. Ya inginnya cerita rumah tangga bahagia seperti artis Titi Kamal," kata Budi. 

"Semua cewek?" kata Eko. 

"Ok. Eko. Pendapat aku saja!" kata Budi. 

"Aku kirain beneran," kata Eko. 

"Ya maunya sih mewakili cewek, ya sesuatu pendapat yang baik dari harapan cewek urusan rumah tangga yang baik gitu. Maklum aku kan jomlo, ya tidak ada data obrolan cewek tentang ini dan itu. Beda dengan Eko yang ada hubungan kisah cinta dengan Purnama. Jadi bisa minta pendapat Purnama dari sisi harapan cewek urusan rumah tangga gitu," kata Budi. 

"Pendapat Budi sih sudah benar. Ya mewakili cewek tentang harapan cewek, ya ingin rumah tangganya baik," kata Eko. 

"Pendapat ku bener toh!" kata Budi. 

"Hidup di dunia ini. Ya inginnya bahagia. Tapi ternyata, ya ada cerita cinta yang kisahnya hancur karena ujian keadaan. Bisa salah cowoknya. Bisa salah ceweknya. Bisa salah orang lain," kata Eko. 

"Ya kaya cerita sinetron yang kisah cintanya hancur karena keadaan. Sakit. Sakit. Sakit. Sakit Tak Berdarah," kata Budi. 

"Sakit Tak Berdarah. Kaya lagu," kata Eko. 

"Yang kuat dari ujian cinta, ya bertahan. Bagi yang tidak kuat dari ujian cinta, ya putus atau cerai, ya hancur kisah cintanya," kata Budi. 

"Omongan Budi bener!" kata Eko. 

"Sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Budi. 

"Memang sekedar obrolan lulusan SMA, ya obrolan yang di kaitkan ini dan itu. Cuma obrolan saja!" kata Eko. 

"Ya kalau begitu aku bercerita pake wayang yang terbuat dari kardus bekas, ya kreatif gitu. Ya ceritanya filmnya Titi Kamal. Sekedar cerita saja!" kata Budi. 

"Aku jadi penonton yang baik!" kata Eko. 

Budi mengambil wayang yang di taruh di kursi, ya wayang di mainkan dengan baik sama Budi dan bercerita dengan baik pula. Eko menonton dengan baik pertunjukkan wayangnya Budi.

Isi cerita yang di ceritakan Budi :

Petris adalah seorang vokalis rock alternatif yang egois dan emosional di awal karirnya. Dia sering berdebat dengan kakak dan manajernya, Yulia. Suatu hari mereka tertangkap dengan sejumlah besar heroin, milik pacar Yulia, di mobil mereka. Mereka melarikan diri dari polisi dan mencapai desa terdekat, tempat konser dangdut keliling berada. Pelaku telah berhenti, dan dengan demikian konser membutuhkan penyanyi baru. Yulia, yang menganggapnya sebagai cara untuk melarikan diri dari polisi, memberi tahu Petris bahwa mereka harus bergabung dengan kelompok itu. Pada awalnya enggan, Petris kemudian setuju dan mengambil nama panggung Iis.

Saat bersama grup, Petris tinggal bersama pemilik/manajernya Rizal, ya yang ia kagumi dan Yulia mulai jatuh cinta. Petris meningkatkan vokalnya dan menjadi sadar akan kemiskinan dan kemalangan yang dialami oleh orang-orang di desa tempat dia tampil. Dia dan kelompoknya menjadi terkenal dan menerima banyak tawaran pekerjaan; Sementara itu, para suster merasa lega karena tidak lagi dikejar polisi. Setelah beberapa minggu Petris dan Yulia bertengkar hebat, yang membuat Yulia menangis. Petris yang merasa bersalah mengejar adiknya dan menemukannya di rumah Rizal. Melihat penderitaan adiknya membuat Petris lebih mengerti orang lain.

Setelah menghitung hasilnya, para suster meninggalkan rumah. Namun, mereka didekati oleh polisi dan ditangkap dalam upaya untuk melarikan diri. Petris memberitahu adiknya untuk melarikan diri, mengambil semua kesalahan pada dirinya sendiri, ya Yulia menyerah setelah melihat Petrisnya ditangkap. Di kantor polisi, para suster diberitahu bahwa mereka tidak lagi dicari karena tuduhan narkoba, karena mantan pacar Yulia telah ditangkap, tetapi harus menjalani waktu untuk melarikan diri dari polisi. Selama di penjara, Petris menjadi penyanyi dan menghibur sesama narapidana.

***

Budi cukup lama bercerita dengan wayang, ya akhirnya selesai juga. Eko memuji pertunjukkan wayang Budi, ya begitu juga dengan ceritanya, ya bagus. Budi menaruh wayang di kursi kosong. Keduanya melanjutkan acara, ya main catur lah. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK