Budi dan Eko duduk dengan di rumah Budi, ya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan.
"Aku ke pasar tradisional yang ada di kota Bandar Lampung, ya salah satu saja. Ya aku dapet cerita di pasar gitu," kata Budi.
"Budi ke pasar. Dapat cerita apa?" kata Eko.
"Ya cerita orang. Obrolan orang sih. Ya cerita seorang pemuda yang makan bakso. Pemuda itu memperhatikan ruang lingkup kerjaan di pasar dan bicara dengan tukang bakso. Kata pemuda itu "Ruang lingkup di sini. Ya baik dan aman". Tukang bakso, ya menanggapinya dengan baik lah sekedar obrolan saja. Pemuda itu berkata lagi "Padahal hidup pernah pait di tempat kerjaan. Ya karena ruang lingkupnya buruk, ya jadinya kerjaan capek banget". Tukang bakso menanggapinya dengan baik saja, ya sekedar obrolan saja. Pemuda penampilan pakaian muslim, ya cuma rambutnya panjang dan pake topi lagi. Pemuda itu kemungkinan suka rambut panjang," kata Budi.
"Ya hidup di dunia ini. Antara ruang lingkup yang baik dan buruk," kata Eko.
"Ruang lingkup buruk, ya bersabar dengan baik menghadapi ujian yang ini dan itu," kata Budi.
"Sabar. Sabar. Sabar. Menghadapi ujian hidup ini. Kalau rambut panjang pemuda itu. Ya mungkin sesuai omongan Budilah. Pemuda itu suka rambut panjang. Ya artiskan ada rambut panjang. Apalagi cewek rambutnya panjang, ya banyak gitu. Cewek rambut pendek juga ada, ya penilainya kaya cowoklah penampilannya. Menilai seseorang bukan sekedar penampilan saja pakaian atau rambut, ya penting itu akhlaknya, ya pribadinya," kata Eko.
"Yang penting akhlaknya. Ada yang penampilan rapih, ya kerja pencuri dan penipu. Agar tujuan berbaur dengan lingkungan mudah banget. Kaya berita di Tv saja contohnya," kata Budi.
"Maka polisi ada untuk menanggulangi kejahatan di lingkungan," kata Eko.
"Aku dapet cerita satu lagi. Ya obrolan pemuda dan nenek penjual pakaian gitu. Nenek itu berkata "Semoga corona berlalu gitu". Pemuda itu berkata "Corona berlalu. Yang kita hadapin adalah program pemerintahan. Kita tidak bisa menentang program pemerintahan. Apalagi mereka semua itu di bayar pemerintahan. Makan dan minum dengan baik, ya di gaji gitu". Nenek itu berkata "Allah SWT yang tahu kebenarannya". Pemuda itu diam tidak mau bicara lagi urusan berkaitan dengan Tuhan. Kemungkinan pemuda itu tahu tentang tata cara sholat saja berubah karena urusan corona dari berita Tv.......," kata Budi.
"Ya omongan nenek itu bener sih. Sebuah harapan terbebas dari penyakit corona. Pemuda itu, ya omongannya bener sih. Tidak bisa menentang program pemerintahan. Kemungkinan pemuda itu tahu tentang program kerja pemerintahan. Kemungkinan dari belajar. Program pemerintahan itu di buat dengan baik, ya di jalankan dengan baik. Hukum di buat dengan baik demi kebaikan, ya ketegasan program kerja yang di jalankan dengan baik. Siapa yang bisa menentang, ya masyarakat umum, ya mustahil lah. Tujuannya program kerja pemerintahan untuk kebaikan manusia," kata Eko.
"Sama-sama benernya repot urusannya," kata Budi.
"Biasa kali Budi," kata Eko.
"Memang biasa obrolan masyarakat," kata Budi.
"Ngomong-ngomong pasar mana Budi?" kata Eko.
"Bambu kuning," kata Budi.
"Oooooooo bambu kuning toh," kata Eko.
"Kalau begitu aku bercerita dengan main wayang yang terbuat dari kardus bekas, ya kreatif gitu!" kata Budi.
"Aku jadi penonton yang baik!" kata Eko.
Budi telah mengambil wayang yang di taruh di kursi, ya wayang di mainkan dengan baik dan bercerita dengan baik. Eko menonton pertunjukkan wayang Budi dengan baik.
Isi cerita yang di ceritakan Budi :
Takiya Genji, ya siswa kelas tiga yang baru saja pindah ke Sekolah Khusus Pria Suzuran. Saat masuknya bertepatan dengan masa orientasi siswa kelas satu. Selama orientasi siswa baru, yakuza datang ke sekolah tersebut untuk melakukan pembalasan dendam pada siswa kelas tiga Tamao Serizawa, ya karena sudah menyerang beberapa anggota geng mereka. Para preman tersebut salah mengira Genji adalah target mereka dan sebuah kericuhan pun terjadi di lapangan sekolah. Sementara itu, Serizawa sedang mengunjungi teman baiknya Tatsukawa Tokio, ya yang baru saja keluar dari rumah sakit. Pada saat kembali ke sekolah, Serizawa menyaksikan Genji yang mengalahkan yakuza terakhir.
Malam itu, Genji pergi ke sebuah klub malam yang ia sering kunjungi dan bertemu dengan penyanyi R&B Aizawa Ruka. Dia kemudian pergi untuk menemui ayahnya, seorang bos yakuza Takiya Hideo, ya untuk mencanangkan ambisinya untuk menguasai Suzuran. Ayahnya juga dulu bermimpi untuk menguasai Suzuran tetapi gagal. Genji membuat Hideo berjanji untuk mengakuinya sebagai penerusnya jika dia berhasil. Keesokan harinya, Genji menantang Serizawa berkelahi, tetapi dihentikan oleh Tokio. Dia memberi tahu Genji bahwa jika dia benar-benar ingin membuat sebuah impresi dia harus mulai dengan mengalahkan Rindaman, seorang petarung legendaris di sekolah tersebut. Setelah Rindaman menolak tantangannya, Genji berjumpa dengan Ken Katagiri, salah satu yakuza yang mendatangi sekolah pada hari sebelumnya. Dia menyerang Genji dengan tujuan membalas dendam karena membuat gengnya ditahan, tetapi ia dikalahkan dengan satu pukulan. Merendah, Ken pergi dengan Genji ke sebuah klub dimana mereka mendiskusikan rencana selanjutnya untuk menguasai Suzuran.
Mengikuti saran dari Ken, Genji mulai membangun pasukannya yang disebut "Genji Perfect Seiha" (a.k.a "GPS"). Mengantisipasi konflik, Serizawa juga mulai merekrut fraksinya sendiri. Genji berhasil menghimpun beberapa anggota kuat, mencakup Tamura Chuta, Makise Takashi dan Izaki Shun. Serizawa diperingatkan oleh kekuatan Genji yang meningkat cepat, tetapi ia memilih tidak melakukan apapun. Salah satu bawahan Serizawa, Tokaji Yuji, tidak terlalu ambivalen dan mulai menyerang anggota GPS secara rahasia, ia dengan keras menghajar Chuta dan membuat Izaki masuk rumah sakit. Provokasi ini menyebabkan ketegangan antara dua geng tersebut naik drastis, tetapi Genji dilarang untuk bertindak dulu oleh Makise. Satu malam, Tokio dan Serizawa memasuki klub malam dan menjumpai Genji. Saat Tokio berusaha menengahi kedua pemimpin itu, dia pingsan dan cepat-cepat dibawa ke rumah sakit dimana dia mengetahui bahwa dia harus segera dioperasi karena penyakit otak yang dideritanya sudah parah. Walaupun awalnya ragu-ragu pada tingkat kesuksesan prosedurnya yang hanya 30%, Tokio akhirnya menyetujui operasi tersebut.
Tokaji mendekati Bando Hideto, pemimpin geng motor "The Front of Armament", dengan rencana untuk menculik Ruka dan selanjutnya mengusik Genji. Di tempat lain, bos yakuza Yazaki Joji memerintahkan Ken untuk membunuh Genji yang merupakan anak dari saingannya. Tugas ini terbukti terlalu berat untuk Ken yang telah berteman denga Genji dan mulai meratapi keputusannya untuk menjadi seorang yakuza. Dia memutuskan untuk memberi tahu Takiya Hideo persekongkolan untuk membunuh anaknya. Genji mendapat panggilan dari Ruka yang memberitahunya bahwa dia disekap oleh pria-pria dengan tengkorak di jaket mereka dan bahwa penculiknya menyebut nama "Bando". Menduga bahwa penculiknya adalah The Armament, Genji mengumpulkan anggota GPS dan lanjut menyerang markas besar geng motor tersebut. Sebuah pertarungan terjadi, tetapi Genji segera menyadari bahwa orang yang mereka lawan telah menghilangkan ciri khas tempelan tengkorak mereka. Bando tetap ingin mengakhiri pertarungan tersebut, ia mengungkap bahwa dia menyuruh tengkoraknya dilepas setelah memutuskan aliansi The Armament dengan Tokaji. Setelah menemukan Tokaji dan menyelamatkan Ruka, Genji memutuskan ini adalah waktu yang tepat untuk perang melawan Serizawa. Mereka memutuskan untuk bertempur pada pukul lima sore esok harinya, saat yang sama dimana Tokio akan melakukan operasinya.
Besoknya, saat pertarungan dimulai, tampak geng Serizawa akan menang, tetapi setelah fraksi Bando tiba dan bergabung dengan GPS, keadaan berbalik. Pertarungan berlanjut sampai hanya Serizawa dan Genji yang masih berdiri. Sementara itu, Ken dibawa ke pelabuhan untuk dieksekusi karena membangkang perintah untuk membunuh Genji. Yazaki memberikan Ken pakaiannya sebagai hadiah perpisahan sebelum menembak punggunya. Dia jatuh ke dalam air dan mulai tenggelam. Pertarungan Genji dan Serizawa berlangsung sampai malam dan walaupun terluka dan kelelahan, Genji pada akhirnya meraih kemenangan. Sambil mempertahankan kesadarannya, Serizawa menerima panggilan dari rumah sakit yang menginformasikan bahwa operasi Tokio berhasil. Kembali ke dermaga, Ken tiba-tiba pulih kembali dan berenang ke permukaan. Dia menyadari bahwa pakaian yang Yazaki berikan padanya antipeluru dan bahwa "eksekusi"-nya adalah sebuah skema untuk membiarkannya meninggalkan organisasi tersebut dan menjalani hidup yang berbeda.
Beberapa hari kemudian, Genji menantang lagi Rindaman, penghambat terakhir untuk langkahnya memerintah Suzuran. Rindamamn menunjukkan keyakinannya bahwa Suzuran tidak pernah bisa benar-benar dikuasai dan akan selalu ada orang lain yang tersisa untuk dilawan. Film ini berakhir dengan sebuah perkelahian antara Genji dan Rindaman dimulai.
***
Budi cukup lama bercerita dengan wayang dan akhirnya selesai juga. Eko memuji pertunjukkan wayang Budi dan juga ceritanya bagus gitu. Eko dan Budi melanjutkan acaranya main catur lah.
No comments:
Post a Comment