Budi dan Eko duduk di depan rumah, ya sambil menikmati minum kopi dan juga makan gorengan lah.
"Kenapa cowok dan cewek, ya yang sudah menikah, ya pada akhirnya cerai?" kata Budi.
"Tidak ada cinta lagi di antara keduanya. Cuma ada konflik. Pada akhirnya memutuskan berpisah dengan cara bercerai," kata Eko.
"Apa artinya cinta mengejar selama ini dan mendapatkan cinta. Pada akhirnya cerai?" kata Budi.
"Tahu lah. Pola pikiran orang-orang bercerai," kata Eko.
"Dari pokok masalah kecil sampai besar. Kadang ada kata seperti ini dari cowok "Cewek susah untuk di mengerti dan di pahami"..., " kata Budi.
"Sama halnya dengan cewek lah, ya katanya seperti ini tentang cowok "Cowok susah di mengerti dan juga susah di pahami, ya mau satu ternyata dua yang diinginkan sebenarnya, ya kalau sudah mampu dari harta gitu"....," kata Eko.
"Ujian dari cinta yang artinya kesetiaan," kata Budi.
"Kaya lagu tentang kesetiaan," kata Eko.
"Emmmm," kata Budi.
"Banyak contoh tentang cinta kesetiaan, ya jadi pembelajaran generasi muda seperti kita ini," kata Eko.
"Memang banyak contoh tentang cinta kesetiaan, ya jadi pembelajaran generasi muda gitu. Salah satu contoh itu : yang lagi hits berita gitu. Pak Joko Widodo dengan Ibu Iriana gitu," kata Budi.
"Saling mengerti dan memahami, jadi urusan rumah tangga itu langgeng," kata Eko.
"Cerita bahagia tentang cinta yang rumah tangganya langgeng," kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
"Ya kalau begitu aku mau main boneka sarung tangan. Ya ceritanya petualangan. Sekedar cerita saja sih. Banyak orang pinter yang bercerita ini dan itu, ya memang kerjaannya di dunia film atau sinetron!" kata Budi.
"Aku jadi penonton yang baik!" kata Eko.
Budi yang mengambil boneka di kotak kardus, ya memainkan dengan baik boneka sarung tangan gitu. Eko menonton dengan baik.
Isi cerita yang di ceritakan Budi :
Pada tahun 1935, Indiana Jones selamat dari upaya pembunuhan oleh Lao Che, seorang bos kejahatan di Shanghai yang telah mempekerjakannya untuk mengambil sisa-sisa Kaisar Nurhaci. Dengan sidekick muda yatim piatu Cina, Short Round, dan penyanyi klub malam, Willie Scott, di belakangnya, Indy melarikan diri dari Shanghai dengan pesawat kargo. Sementara mereka bertiga tertidur, pilot (dipekerjakan oleh Lao Che) membuang bahan bakar dan melarikan diri melalui parasut, meninggalkan pesawat jatuh di atas Himalaya. Ketiganya berhasil bertahan hidup dengan melompat keluar dari pesawat dengan rakit tiup.
Mereka menuruni lereng gunung dan jatuh ke sungai yang mengamuk, akhirnya tiba di desa Mayapore di India utara. Penduduk desa memohon bantuan mereka dalam mengambil batu suci (shivalinga) yang dicuri dari kuil mereka, bersama dengan anak-anak mereka yang hilang, oleh kekuatan jahat di Istana Pankot di dekatnya. Indy setuju untuk melakukannya, berhipotesis bahwa batu itu adalah salah satu dari lima batu Sankara yang diberikan oleh para dewa untuk membantu umat manusia melawan kejahatan.
Ketiganya menerima sambutan hangat di Istana Pankot dan diizinkan untuk bermalam sebagai tamu, menghadiri perjamuan mewah, tetapi menjijikkan, yang diselenggarakan oleh Maharaja muda. Para pejabat menolak teori Indy bahwa kultus Thuggee bertanggung jawab atas masalah mereka. Malamnya, Indy diserang oleh seorang pembunuh. Setelah Indy membunuhnya, dia menemukan serangkaian terowongan yang tersembunyi di balik patung dan mulai menjelajahinya, mengatasi sejumlah jebakan.
Ketiganya mencapai kuil bawah tanah tempat para Preman memuja Kali dengan pengorbanan manusia. Mereka menemukan bahwa Thuggees sekarang memiliki tiga batu Sankara dan telah memperbudak anak-anak untuk mencari dua yang terakhir, tersembunyi di katakombe istana. Saat Indy mencoba mengambil batu itu, dia, Willie, dan Shorty ditangkap. Imam besar preman Mola Ram memaksa Indy untuk minum ramuan yang menempatkan dia ke dalam keadaan seperti trans di mana ia tanpa berpikir melayani kultus. Willie siap untuk dikorbankan, sementara Shorty dipekerjakan di tambang bersama anak-anak lain. Shorty lolos dan kembali ke kuil, di mana ia pertama kali membebaskan Indy dan, kemudian, Maharajah dari efek ramuan dengan membakar mereka dengan obor api. Indy menyelamatkan Willie dan mengambil batu-batu itu. Setelah membebaskan anak-anak, Indy melawan pengawas raksasa yang terbunuh oleh penghancur batu.
Ketiganya melarikan diri dari kuil dengan menaiki truk rollercoaster, dikejar oleh Thuggees, dan nyaris tidak lolos dari upaya Mola Ram untuk membanjiri mereka. Mereka kembali disergap oleh Mola Ram dan anak buahnya di jembatan tali di atas sungai yang dipenuhi buaya. Indy memotong jembatan, menyebabkan beberapa antek jatuh ke buaya dan meninggalkan korban bertahan hidup mereka. Saat Mola Ram dan Indy berjuang, Indy memanggil nama Siwa, menyebabkan batu-batu itu bersinar merah membara dan membakar tas Indy. Dua dari mereka jatuh, ya Mola Ram mencoba menangkap yang ketiga, tetapi tangannya terbakar dan jatuh dari jembatan dan masuk ke sungai, ya di mana dia juga dimakan oleh buaya. Indy menangkap batu dengan aman dan memanjat seperti kompi British Indian Army, ya penembak, yang dikirim oleh Maharajah, tiba dan menembaki para Preman untuk mengusir mereka,, ya Thuggees yang masih hidup segera terpojok dan ditangkap oleh lebih banyak tentara. Indy, Willie, dan Shorty kembali dengan selamat ke Mayapore dengan batu dan anak-anak yang hilang.
***
Cukup lama Budi main boneka sarung tangan gitu, ya akhirnya selesai juga lah. Eko memuji dengan baik pertunjukkan boneka sarung tangan dan juga cerita juga gitu. Budi menaruh boneka sarung tangan di kotak kardus. Ya acara selanjutnya main catur lah.
No comments:
Post a Comment