Heru pergi memancing ke kali, ya dengan harapan dapet ikan. Maklum Heru, ya orang miskin. Kerjaan Heru, ya garap lahan Pak Karto, Ya Pak Karto orang kaya di kampung sih. Heru sampai di kali, ya duduk di pinggir kali. Heru memancing lah dengan sabar gitu.
Sambil memancing Heru berkhayal mendapatkan ikan yang besar banget gitu ya kaya acara Tv tentang memancing dapet ikan besar banget gitu. Rasanya senang banget dapet ikan besar gitu. Heru kembali ke kenyataan hidup, ya sedang sabar mancing. Ternyata usaha memancing Heru, ya berhasil mendapatkan ikan emas gitu. Heru pun tidak menyangka dapet ikan emas. Tahu-tahu ikan emas bicara dan berkata "Lepaskan aku. Maka akan ku bales Budi baik mu itu!"
Heru pun berpikir dengan baik, ya di lepaskan ikan emas atau tidak. Heru pun memilih dengan baik, ya melepaskan ikan emas ke kali. Ya ikan emas senang lah di lepaskan atas kebaikan Heru. Ikan emas berubah menjadi cewek cantik dan berdiri di atas air, ya bisa di bilang melayang atau terbang gitu.
"Jangan-jangan kamu ini siluman atau jin?" kata Heru.
"Aku bukan siluman atau jin. Aku dewi yang di hukum jadi ikan emas karena melakukan kesalahan di masa lampau, ya oleh Raja Dewa," kata Dewi.
"Golongan Dewi toh. Bidadari dong," kata Heru.
"Ya bisa di bilang begitu," kata Dewi.
"Jadi aku orang yang telah membebaskan mu dari hukuman?" kata Heru.
"Ya kamu orang yang membebaskan ku dari hukuman. Atas kebaikan mu aku ucapkan terima kasih," kata Dewi.
"Ya sama-sama," kata Heru.
"Aku akan memberikan mu sebuah hadiah. Sebuah bunga melati," kata Dewi, ya sambil memberikan bunga melati pada Heru.
Heru mengambil bunga melati yang di berikan padanya.
"Apa manfaat bunga ini?" kata Heru.
"Jika kamu mengalami kesulitan. Kamu bisa meminta bantuan lewat bunga melati. Maka keajaiban terjadi pada mu untuk menolong kamu dalam kesulitan," kata Dewi.
"Bunga melati ini dapet menolong aku dalam kesulitan toh. Baiklah aku simpan dengan baik bunga melati ini," kata Heru.
Dewi pun meninggalkan Heru, ya setelah memberikan bunga melati. Dewi pun terbang ke langit menuju kerajaan para Dewa. Heru menyimpan dengan baik bunga melati. Heru memang memancing sih dengan baik, ya hasil ada sih lumayan sih dapetnya ikan lele dua ekor.
Heru berhenti memancing karena sudah dapet ikan lele dua ekor. Heru pulang ke rumahnya. Singkat waktu, ya Heru sampai di rumahnya. Ikan lele di bersihkan dan di goreng lah. Heru hidup bujang dan juga sendirian. Orang tua Heru telah lama meninggal. Ikan lele yang goreng telah mateng, ya di santap gitu dengan nasi lah dan sayurnya cuma rebusan daun singkong. Pokohnya sih makan Heru, ya yang penting kenyang gitu.
Heru selesai makan, ya duduk di depan rumah sambil memandangi langit yang indah karena bulan purnama gitu. Lama-lama, ya ngantuk gitu. Heru di tidur di bale-bale. Sampai esok paginya, ya Heru bangun gitu. Ya Heru membuat sarapan pagi. Setelah sarapan dan perut kenyang, ya Heru pergi ke lahan Pak Karto, ya untuk di garap gitu dengan baik lah.
Sampai di lahan, ya di garap dengan baiklah. Heru kerja dengan baik sampai siang hari ia istirahat gitu. Heru pun biasa pulang ke rumah, ya untuk makan di rumah. Di jalan bertemu Pak Karto, ya ngecek lahan yang di garap Heru. Ya Heru menjelaskan dengan baik lahan yang di garapnya sama Pak Karto. Ya Pak Karto senang dengan Heru, ya pemuda yang kerja keras dan penuh tanggung jawab dengan kerjaan.
Heru dan Pak Karto jalan barang menuju rumah Heru. Tiba-tiba ada dua penjahat, ya ingin memalak Pak Karto dan Heru. Ya Heru ketakutan gitu melawan penjahat, ya begitu Pak Karto. Heru ingat dengan bunga melati pemberian Dewi. Heru memohon pada bunga di berikan kekuatan gitu untuk melawan dua penjahat. Bunga melati pun menghilang. Heru pun jadi kuat gitu dan bertarung melawan dua penjahat tersebut.
Ya penjahat di buat Heru, jadi babak belur dan meninggalkan tempat tersebut. Pak Karto dirinya selamat dari dua penjahat berkat kehebatan Heru. Ya Pak Karto pun berinisiatif untuk menikahi anaknya yang bernama Lasmini pada Heru. Ya Heru memang sudah lama senang dengan anak gadis Pak Karto, ya Lasmini. Karena keadaan Heru yang miskin, ya minder lah suka dengan Lasmini, ya kaya.
Karena Pak Karto niat baiknya mau menikahi Lasmini pada Heru, ya di terima dengan baik lah sama Heru. Kesepakatan terjadi Heru dan Pak Karto, ya di laksanakan dengan baik lah. Lasmini, ya menerima Heru karena memang suka sama Heru lah. Heru dan Lasmini, ya menikah dan hidup bahagia. Pak Karto senang punya menantu seperti Heru yang kerja keras, penuh tanggung jawab sama kerjaan dan jago bertarung gitu.
No comments:
Post a Comment