Budi dan Eko, ya duduk di depan rumah Eko sambil menikmati minum kopi dan juga gorengan lah.
"Eko," kata Budi.
"Apa?" kata Eko.
"Cewek?" kata Budi.
"Mulai deh ngomong cewek. Kaya tidak omongan lain saja, ya Budi?" kata Eko.
"Ya lebih baik ngomongin cewek. Dari pada kita ngomongin politik yang masih urusan pemerintahan ini dan itu, ya jadi obrolan tingkat yang kuliah di Universitas sampai yang sudah lulus dari Universitas. Kan kenyataannya kita cuma lulusan SMA," kata Budi.
"Memang sih kita hanya lulusan SMA. Ya kalau di pikir baik lebih ngomongin cewek maunya Budi. Dari pada ngomongin politik ini dan itu. Pemerintahan ini dan itu," kata Eko.
"Cewek itu. Kalau tidak dandan. Cantik, ya kan Eko?" kata Budi.
"Cewek tidak dandan. Cantiknya alami," kata Eko.
"Memang bener-bener cantik tuh cewek," kata Budi.
"Sebenarnya. Budi ngomongin cewek yang mana ini?" kata Eko.
"Rahasia?" kata Budi.
"Rahasia?" kata Eko.
"Cewek kalau berdandan dengan baik. Cantiknya luar biasa kan Eko?" kata Budi.
"Iya. Cewek yang berdandan dengan baik, ya cantik luar biasa. Contohnya : artis," kata Eko.
"Maka itu aku terkesan banget dengan cewek cantik," kata Budi.
"Terserah Budi lah!" kata Eko.
"Yang membuat aku lucu, ya ada ceritanya sih," kata Budi.
"Lucu," kata Eko.
"Ada seorang Ibu yang punya anak balita, ya anak cewek. Ibunya memberikan pada anak ceweknya, ya makeup. Anak cewek, ya balita itu, make makeup itu layaknya berdandan kaya cewek dewasa, ya kaya Ibunya. Hasilnya kaya badut gitu. Lucu aku melihat vidionya," kata Budi.
"Ooooo anak cewek, ya balita pake makeup sendiri toh!" kata Eko.
"Aku tunjukkin vidionya!" kata Budi.
Budi mengambil Hp di saku celananya dan di membuka vidio ulah anak cewek, ya balita belajar dandan. Eko melihat vidio itu dengan baik. Ya Eko dan Budi, ya tertawa karena kelucuan tingkah anak cewek, ya balita yang belajar dandan dan hasilnya kaya badut. Setelah nonton vidio, ya Hp di simpan Budi dengan baik di saku celananya lah.
"Memang vidionya lucu," kata Eko.
"Bener lucu. Tingkah anak cewek, ya balita yang belajar dandan," kata Budi.
"Obrolan awal sih. Perkiraan cewek dewasa. Eeeee ujung-ujungnya, ya anak cewek, ya balita," kata Eko.
"Kan aku mulai dari hal biasa dulu. Baru yang lucunya. Jadinya terkesannya menarik gitu," kata Budi.
"Ok. Omongan Budi benar lah," kata Eko.
"Emmmm," kata Budi.
"Kalau begitu main ular tangga saja!" kata Eko.
"Kan biasanya main catur. Kenapa jadi main ular tangga?" kata Budi.
"Ya biasanya main catur. Hari ini main ular tangga aja deh!" kata Eko.
"Tidak masalah sih main ular tangga. Asalkan jangan?" kata Budi.
"Jangan apa?" kata Eko.
"Ular betulan dan juga tangga betulan gitu," kata Budi.
"Budi becanda kan?!" kata Eko.
"Memang becanda!" kata Budi.
Budi dan Eko yang sepakat main ular tangga, ya jadi benaran main ular tanggalah, ya sambil menikmati minum kopi dan juga makan gorengan.
No comments:
Post a Comment