CAMPUR ADUK

Friday, May 6, 2022

BUTUH NASI BUKAN MOTIVASI

Budi duduk di depan rumahnya, ya sambil menikmati minum kopi dan makan kue lebaran.

"Suasana tenang. Lebih baik main gitar dan bernyanyi lah," kata Budi.

Budi mengambil gitarnya yang di taruh di kursi. Budi memainkan gitarnya dan juga menyanyikan lagu yang di sukainya. 

Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :

Resah dan gelisah
Menunggu di sini
Di sudut sekolah
Tempat yang kau janjikan
Ingin jumpa denganku
Walau mencuri waktu
Berdusta pada guru
Malu aku malu
Pada semut merah
Yang berbaris di dinding
Menatapku curiga
Seakan penuh tanya
"Sedang apa di sini?"
"Menanti pacar, " jawabku
Sungguh aneh tapi nyata
Takkan terlupa
Kisah-kasih di sekolah
Dengan si dia
Tiada masa paling indah
Masa-masa di sekolah
Tiada kisah paling indah
Kisah-kasih di sekolah
Malu aku malu
Pada semut merah
Yang berbaris di dinding
Menatapku curiga
Seakan penuh tanya
"Sedang apa di sini?"
"Menanti pacar, " jawabku
Sungguh aneh tapi nyata
Takkan terlupa
Kisah-kasih di sekolah
Dengan si dia
Tiada masa paling indah
Masa-masa di sekolah
Tiada kisah paling indah
Kisah kasih di sekolah
Tiada masa paling indah
Masa-masa di sekolah
Tiada kisah paling indah
Kisah-kasih di sekolah
Masa-masa paling indah
(Masa indah)
Kisah-kasih di sekolah
(Kasih kita)

***
Budi selesai menyanyikan lagu dan juga main gitar, ya gitar di taruh di kursi yang kosong. Eko dateng ke rumah Budi, ya Eko memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Budi. Eko membawa plastik kresek berisi makan. Eko duduk dan menaruh plastik kresek berisi makan di meja. 

"Isi dalam plastik apa Eko?" tanya Budi. 

"Makanan," kata Eko. 

Eko mengeluarkan nasi bungkus satu buah di berikan sama Budi. Ya Budi mengambil nasi bungkus itu dengan baik. 

Budi berkata "Nasi bungkus". 

Eko mengeluarkan nasi bungkus dari plastik kresek, ya satu buah lagi. 

"Ada rezeki. Jadi beli nasi bungkus. Maunya satu sih beli nasi bungkus untuk aku. Tapi aku ingin makan bersama Budi, ya jadinya aku beli dua deh nasi bungkusnya," kata Eko. 

"Ooooo begitu ceritanya. Eko mau makan bersama dengan aku. Untung saja beli dua bungkus. Coba kalau satu bungkus. Kaya orang pacaran gitu. Makan nasi bungkus satu buah bersama," kata Budi. 

"Pacaran zaman dulu. Apa pacaran zaman sekarang. Makan nasi bungkus bersama?" kata Eko. 

"Pacaran zaman dulu lah makan nasi bungkus bersama. Zaman sekarang, ya mana mau makan satu nasi bungkus bersama. Kalau udah nikah, ya mau lah," kata Budi. 

"Padahal kalau ngumpul satu geng cowok, ya biasakan makan nasi bungkus bersama," kata Eko. 

"Kalau itu sih. Bukan satu bungkus. Tapi lima bungkus nasi bungkus di jadi kan satu dalam satu bungkus. Makan deh rame-rame. Nama juga geng cowok-cowok mesjid. Ya sama ceritanya dengan cerita anak pesantren makan bersama di satu tempat. Nilai keakraban dengan teman-teman yang paham ilmu agama Islam," kata Budi. 

"Nilai keakraban dengan teman-teman yang paham ilmu agama Islam," kata Eko. 

"Emmmm," kata Budi. 

"Ayo makan nasi bungkusnya Budi. Kalau aku sih sudah laper!" kata Eko. 

"Ok. Aku makan nasi bungkusnya!" kata Budi. 

Budi dan Eko membuka nasi bungkus bersama. 

"Lauknya ayam goreng," kata Budi. 

"Emmmm," kata Eko. 

"Nasinya banyak. Selera banget dengan aku. Aku butuh nasi bukan motivasi," kata Budi. 

"Ya kalau laper itu butuh nasi untuk menghilangkan rasa laparnya. Kalau di berikan motivasi yang tujuannya membangun diri, ya jadinya tambah laper. Maka itu di perhitungkan dengan baik, ya waktu yang tepat untuk memberikan motivasi yang membangun diri," kata Eko. 

"Omongan Eko benar lah. Aku laper jadi aku butuh nasi bukan motivasi," kata Budi. 

Budi dan Eko segera makan nasi bungkus dengan baik. 

"Emmmmm. Gaes ayam gorengnya rasanya enak banget. Dagingnya empuk banget dan juga krispi lagi," kata Budi. 

"Budi lagi mempromosikan ayam goreng. Apa lagi menikmati ayam goreng. Karena pola omongan Budi kaya orang-orang di acara Tv atau Youtube yang temanya makan-makan, ya sambil jalan-jalan?" kata Eko. 

"Ya sebenarnya menikmati makan ayam goreng. Kalau omongan ku kaya acara Tv atau Youtube yang temanya makan dan juga jalan-jalan. Ya mungkin terpengaruh dengan tontonan saja," kata Budi. 

"Ooooo terpengaruh keadaan tontonan toh," kata Eko. 

"Enaknya jadi orang kaya kerjaannya jalan-jalan di dalam negeri ini sampai keluar negeri dan juga menikmati makan yang enak-enak, ya kaya acara Tv atau Youtobe," kata Budi. 

"Ya memang enaknya jadi orang kaya, ya bisa jalan-jalan ke sana sini dan menikmati makan enak-enak. Tetap saja kita tetap bersyukur dengan baik, ya bisa makan, ya seperti sekarang ini. Rezeki yang di dapatkan dengan cara yang baik. Halal!" kata Eko. 

"Memang omongan Eko bener. Kita harus bisa bersyukur dengan baik, ya bisa makan sekarang ini dengan lauk ayam goreng. Rezeki yang halal dari usaha Eko," kata Budi. 

"Emmmm," kata Eko. 

Eko dan Budi menikmati makan nasi bungkus. 

"Berita di Tv. Tentang bagi-bagi sembako di Bali. Beritanya bagus, ya Eko?" kata Budi. 

"Memang berita tentang Presiden Joko Widodo bersama keluarga di Bali. Ya memang bagus sih. Beritanya!" kata Eko. 

"Cewek-cewek Bali cantik-cantik, ya kan Eko?" kata Budi. 

"Mulai deh ngomongin tentang cewek," kata Eko. 

"Sekedar obrolan saja. Biasa lulusan SMA dan juga aku kan masih jomlo," kata Budi. 

"Aku paham omongan Budi," kata Eko. 

Eko dan Budi terus menikmati makan nasi bungkus, ya sampai kenyanglah. Selesai makan nasi bungkus, ya Eko dan Budi main caturlah dengan baik. Sambil menikmati keadaan lingkungan yang tenang gitu. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK