“Budi. Tumben nie ada bakpao. Biasanya ada gorengan?” kata Eko.
“Memang tumben ada bakpao. Sebenarnya aku mau beli gorengan di tempat langgan aku beli. Tahu-tahu ada penjual bakpao. Ya aku beli bakpaonya, ya jadinya,” kata Budi.
“Ooooo bertemu penjual bakpao, ya jadinya beli bakpao. Jadi tidak beli gorengan,” kata Eko.
Eko mengambil bakpao di piring, ya segera di makan dengan baik bakpao tersebut.
“Emmmmm enak ini bakpaonya Budi,” kata Eko.
“Kata orang China sih “Bāozi hěn hào chī,” kata Budi.
Budi mengambil bakpao di piring, ya di makan dengan baiklah bakpao lah. Eko terkejut dengan omongan Budi, ya pake bahasa China gitu.
“Budi becandaan kaya acara Tv, ya Budi pake Bahasa China?” kata Eko.
“Aku cuma sekedar saja. Di Tv saja, ya ada berita Bahasa China?” Budi.
“Oooo cuma sekedar saja toh,” kata Eko.
Eko selesai makan satu buah bakpao, ya mengambil kopi gelasan di meja dan segera di minum dengan baik lah.
“Tema bakpao di angkat ke Film kan Eko?” kata Budi.
Budi selesai makan satu buah bakpao, ya segera mengambil kopi gelasan di meja dan segera di minum dengan baik lah.
“Kayanya…..ada sih Film dengan tema bakpao. Kalau tidak salah acara Tv, ya ada judulnya bakpao gitu?” kata Eko.
Eko menaruh kopi gelasan di meja. Eko mengambil bakpao di piring lagi, ya di makan dengan baik bakpao lah. Budi menaruh kopi gelasan di meja.
“ Acara Tv, ya judulnya mendekati dengan nama bakpao. Artisnya yang mengisi acara, ya keturunan China gitu,” kata Budi.
Budi mengambil bakpao di piring, ya di makan dengan baik bapao lah.
“Ngomong-ngomong. Arti dari Bahasa China yang Budi omongkan apa?” kata Eko.
“Kan. Aku cuma sekedar Bahasa China saja,” kata Budi.
“Cuma becandaan kaya pelawak gitu?” kata Eko.
“Ya bisa di bilang begitu sih,” kata Budi.
“Ayolah Budi arti dari Bahasa China yang di omongin Budi!” kata Eko.
Eko selesai makan bakpaonya, ya segera mengambil kopi gelasan di meja, ya di minum dengan baik lah.
“Baiklah. Artinya…..bakpaonya enak sekali,” kata Budi.
Budi selesai makan bakpaonya, ya segera mengambil kopi gelasan di meja, ya di minum dengan baik lah. Abdul dateng ke rumah Budi, ya segera memarkirkan motornya dengan baik di rumah Budi lah. Abdul duduk bareng bersama Eko dan Budi lah. Ya Eko dan Budi menaruh kopi gelasan di meja lah. Abdul melihat di meja, ya ada bakpao.
“Tumben ada bakpao. Biasanya gorengan Budi?” kata Abdul.
Abdul mengambil bakpao di piring, ya di makan dengan baik.
“Ya memang tumben ada bakpao. Aku beli bakpao. Tidak jadi beli gorengan,” kata Budi.
“Rezekinya penjual bakpao, ya dagangannya di beli Budi,” kata Eko.
“Kata orang China “Wǒ chī de bāozi hěn hào chī”…,” kata Abdul.
“Emmmm. Abdul ikutan kaya Budi, ya pake Bahasa China,” kata Eko.
“Berita di Tv saja, ya pake Bahasa China,” kata Budi.
“Ya…aku cuma sekedar saja sih,” kata Abdul.
Abdul selesai makan bakpaonya, ya mengambil minuman kopi gelasan di meja, ya di minum dengan baik lah.
“Artinya omongan Abdul, ya pake Bahasa China apa?” kata Eko.
“Artinya….bakpao yang aku makan enak sekali,” kata Abdul.
“Emmmm,” kata Budi.
“Kalau begitu, ya main kartu remi saja Budi!” kata Eko.
“Ok..main kartu remi!” kata Budi.
Abdul menaruh minuman kopi gelasan di meja.
“Main kartu remi,” kata Abdul.
Budi memang mengambil kartu di bawah meja, ya di kocok dengan baik kartu remi. Lalu kartu remi di bagikan dengan baik. Budi, Eko dan Abdul main kartu remi, ya permainan cangkulan, ya sambil menikmati makan bakpao dan minuman kopi gelasan lah.
No comments:
Post a Comment