"Eko. Aku mau tanya sesuatu?" kata Budi.
"Tanya apa?" kata Eko.
"Sekedar obrolan saja sih," kata Budi.
"Kita ini lulusan SMA. Ya sekedar obrolan saja. Beda dengan lulusan Universitas, ya seperti orang-orang Tv yang membahas ini dan itu, ya sampai urusan perang ini dan itu. Berita ini dan itu sih. Pokok yang di bahas, ya di sesuai dengan keilmuan orang-orang yang membahas," kata Eko,
"Kenapa.....orang-orang sering menyebutkan 'La illaha illallah' yang artinya pake Bahasa Indonesia 'Tiada Tuhan Selain Allah'....?" kata Budi.
"Mungkin karena dari awalnya agama di bentuk, ya buatnya pernyataan 'Tiada Tuhan Selain Allah', ya berarti di tegaskan dengan baik Tuhan itu, ya Allah. Sampai sekarang terus-terus pernyataan itu dalam bentuk zikir," kata Eko.
"Apa karena berkaitan dengan agama lain, ya Tuhannya kan namanya beda dengan ajaran agama lain?" kata Budi.
"Mungkin sih karena berkaitan dengan agama lain. Zaman dulukan Tuhan-nya yang di sembah manusia, ya berhala. Patung-patung yang di buat manusia, ya di Tuhan kan dengan baik dan di sembah sama manusia. Zaman jahiliyyah, ya zaman kebodohan. Ya manusia yang bodoh, ya pasti bisa kembali menyembah patung ini dan itu, ya dengan alasan ini dan itu sih. Maka itu pernyataan 'La illaha illallah' yang artinya 'Tiada Tuhan Selain Allah', ya terus di ucapkan dengan baik lewat zikir dan adzan, ya menyadarkan manusia saja sih. Bagi yang mengikuti ajaran agama Islam, ya sadar sih. Bagi ajaran agama lain, ya mana aku tahu sih....sadar atau tidaknya?" kata Eko.
"Tujuannya menyadarkan manusia bahwa Tuhan itu Allah," kata Budi menegaskan omongan Eko.
"Emmmm," kata Eko.
"Para utusan yang di utus Allah, ya tujuannya untuk membimbing manusia berjalan di jalan kebaikan, ya kan Eko?" kata Budi.
"Ya....memang sih. Para utusan yang di utus Allah, ya tujuannya untuk membimbing manusia berjalan di jalan kebaikkan. Bagi yang sadar, ya berjalan di jalan kebaikan. Bagi yang tidak sadar, ya jojong saja....di jalan keburukan, ya contohnya : penjahat yang kerjaannya merugikan orang lain. Dirinya tidak ingin di rugikan sama orang lain, ya tapi ternyata dirinya merugikan orang lain," kata Eko.
"Karena utusan Allah itu banyak. Manusia yang menyakini ajaran agama, ya jadinya terpecah belah dengan membentuk agama sendiri-sendiri berdasarkan para utusan. Lalu utusan yang terakhir, ya menyatukan dalam satu ajaran saja karena perintah Allah, ya agar mudah menjalankan agama. Gimana Eko?" kata Budi.
"Ya bisa di bilang sih...awal sampai akhir, ya satu yang benar," kata Eko.
"Emmm. Lebih baik main catur saja!" kata Budi.
"Ok....main catur!" kata Eko.
Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh atas mejalah papan catur. Eko dan Budi, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik, ya sambil menikmati minum kopi dan gorengan lah.
No comments:
Post a Comment