"Setiap hari di jalankan dengan baik untuk jadi sukses di bidang kerjaan, ya bidang usaha," kata Abdul.
"Seandainya saja aku menemukan harta karun dan jadi orang kaya raya," kata Budi.
"Omongan Budi mengarah pada bentuk khayalan, ya Budi?" kata Abdul.
"Ya bisa di bilang begitu sih, ya omongan ku bentuk khayalan," kata Budi.
Budi mengambil tahu goreng di piring, ya di makan dengan baik tahu goreng lah.
"Memang sih. Seandainya menemukan harta karun, ya jadi orang kaya. Keinginan ku bisa cepat terwujud dengan baik," kata Abdul.
Abdul mengambil tahu goreng di piring, ya di makan dengan baik tahu goreng.
"Kalau Abdul jadi orang kaya, ya pastinya segera melamar Putri. Memberikan kelayakan hidup yang baik, pada Putri. Pasti lamaran Abdul di terima sama Putri, ya dasarnya menikah karena ada rasa cinta di antara teman SMA. Pokoknya cerita lamarannya Abdul dengan Putri, ya kaya cerita Aladdin melamar putri Jasmine," kata Budi.
"Kalau Budi jadi kaya gimana dari harta karun?!" kata Abdul.
"Ya bersenang-senang dengan kekayaan yang aku miliki, ya paling aku inginkan punya motor gede gitu, ya terlihat gagah saja kalau punya motor gede gitu. Lalu aku mencari cewek cantik dan juga kaya, ya aku lamarlah jadi istri ku. Pasti cewek mau dengan aku karena aku kaya. Kan cewek ingin hidup layak dengan baik," kata Budi.
"Berarti Budi, ya sama aja dengan aku. Kalau kaya ingin cepat menikah," kata Abdul.
"Aku merasa menikah tanpa cinta. Hidup penuh dengan berpura-pura. Beda dengan Abdul yang menyukai Putri, ya ada rasa cinta dari proses perteman di SMA sampai sekarang," kata Budi.
Budi mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik.
"Memang sih Budi. Menikah tanpa cinta, ya rasa menjalankan hubungan rumah tangga, ya penuh dengan berpura-pura," kata Abdul menegaskan omongan Budi.
Abdul mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik kopi lah. Budi menaruh gelas berisi kopi di meja.
"Ya...semua itu masih khayalan. Kenyataan aku dan Abdul, ya masih berusaha keras menjadi orang kaya," kata Budi.
Abdul menaruh gelas berisi kopi di meja.
"Untuk menjadi orang kaya harus kerja keras. Kata orang-orang pintar untuk menjadi kaya, ya kerja pintarlah," kata Budi.
"Kerja pintar. Kecerdasaan di gunakan dengan baik, ya agar bisa jadi kaya. Banyak contoh sih : orang-orang yang jadi kaya karena kerja pintarnya," kata Abdul.
"Emmmm," kata Budi.
Abdul teringat sesuatu.
"Budi. Aku ada kerjaan lain dengan teman, ya lumayan hasilnya. Jadi aku pamit. Udahan ngobrolnya. Sedangkan main catur lain waktu saja!" kata Abdul.
"Ooooo iya Abdul," kata Budi.
"Assalamualaikum," kata Abdul.
"Waalaikumsalam," kata Budi.
Budi melihat Abdul, ya meninggalkan rumah Budi, ya dengan menggunakan motorlah. Ya Abdul membawa motornya dengan baik ke tempat temannya, ya urusan kerjaan lah.
"Eko tidak main kesini, ya ada urusan kerjaan juga dengan temannya," kata Budi.
Budi mengangkat piring berisi gorengan di meja dan juga gelas berisi kopi di bawa ke dalam rumah langsung ke dapur. Setelah itu, ya Budi duduk di ruang tengah dan segera menyetel Tv. Acara Tv yang di tonton Budi, ya sinetron lah karena memang sinetron tema cinta bagus sih.
No comments:
Post a Comment