CAMPUR ADUK

Wednesday, October 20, 2021

JANJI PUTIH

Budi ke rumah Abdul dengan menggunakan motor lah. Abdul duduk di depan rumah sedang main gitar dan bernyanyi, ya sambil menikmati minum teh gelas dan makan gorengan. 

Lirik lagu yang dinyanyikan Abdul dengan judul 'Janji Putih' :

Danke banya lai Tuhan
Su kasih dia par beta
Inikah tulang tusuk
Yang Tuhan ambel dar beta?
Bahagia sio nona e
Beta bahagia, sayang
Danke banya sayang e
Mau hidop deng beta, selamanya, ho-oh
Beta janji, beta jaga
Ale untuk selamanya
Beta janji akan setia
Hanya untuk satu cinta
Ini cinta yang beta punya
Dari relung hati jiwa
Cuma par ale sajalah
Cinta ni abadi s'lamanya, ho-wo-ho
Oh-uh-oh, cinta ni abadi s'lamanya
Beta janji, beta jaga
Ale untuk selamanya
Beta janji akan setia
Hanya untuk satu cinta
Ini cinta beta punya
Dari relung hati jiwa
Cuma par ale sajalah
Cinta ni abadi s'lamanya
Beta janji, beta jaga
Ale untuk selamanya
Beta janji akan setia
Hanya untuk satu cinta, oh
Ini cinta
(Beta punya) Beta punya
(Dari relung hati jiwa) Hu-hu
Cuma ale, nona
(Cuma par ale sajalah)
Cuma ale, nona
Cuma par ale sajalah
Cinta ni abadi (cinta ni abadi)
Selamanya

***

Budi sampai di rumah Abdul, ya memarkirkan motor dengan baik di halaman depan rumah Abdul lah. Budi duduk dengan baik. Abdul selesai menyanyi dan main gitar.

"Budi. Eko mana?!" kata Abdul.

Abdul menaruh gitar di samping kursi.

"Ooooo Eko. Masih ada urusan dengan teman kerjanya. Setelah urusan selesai, ya Eko ke sini. Ngumpul sama kitalah," kata Budi.

"Eko masih ada urusan toh," kata Abdul.

"Abdul nyanyiin lagu apa barusan?!" kata Budi.

"Judul lagunya 'Janji Putih'...," kata Abdul.

"Oooooo 'Janji Putih'...," kata Budi.

"Cowok mencari cewek yang baik untuk di jadikan kekasih hati, ya tulang rusuk sejatinya cowok, ya cewek itu," kata Abdul.

"Omongan Abdul sih, ya menuju pada Putri lagi," kata Budi.

"Kalau memang omongan ku mengarah pada Putri kenapa ?!" kata Abdul.

"Ya gak kenapa-kenapa sih. Lumrah bagi cowok yang menyukai cewek yang di sukainya. Harapannya, ya ingin bersama dengan cewek yang di sukai. Tapi kenyataan tidak bisa bersama karena keadaan kondisi Abdul," kata Budi.

"Nama juga nasif aku. Orang miskin yang berusaha menjadi orang yang mampu dengan baik. Menyukai cewek, ya teman SMA. Status sosial, ya aku orang miskin dan Putri orang kaya," kata Abdul.

"Memang nasif orang miskin, ya aku sama lah. Berusaha dengan baik, ya agar jadi orang mampu. Berusaha juga mendapatkan cewek yang cantik dan kaya. Abdul masih mending, ya menyukai teman SMA, ya Putri. Jelas orang yang di sukai Abdul. Sedang aku, ya masih bertualang mencari cewek yang aku sukai dengan baik," kata Budi.

"Aku telah berjanji pada diri ku, ya ingin menyatakan cinta pada Putri. Walau pun di tolak, ya tidak ada masalah lah. Nama juga usaha," kata Abdul.

"Abdul telah berjanji untuk menyatakan cinta sama Putri, tapi tahu resikonya di tolak sama Putri. Kalau di terima dengan baik sama Putri, ya janji putihnya Abdul selalu mencintai Putri dengan baik kan Abdul?!" kata Budi.

"Iyalah kalau di terima Putri. Aku berjanji dengan baik, ya bisa di bilang janji putih pada Putri untuk selalu mencintainya dengan baik," kata Abdul.

"Putih tanda kesucian. Ya cinta Abdul penuh dengan kesucian dengan janjinya, ya selalu mencintai Putri dengan baik," kata Budi.

"Emmmmm," kata Abdul.

Eko dateng ke rumah Abdul, ya Eko memarkirkan motornya dengan baik di halaman depan rumahnya Abdul.

"Akhirnya datang juga Eko," kata Abdul.

"Emmm," kata Budi.

"Abdul, Budi sedang asik ngobrol apa?!" kata Eko

Eko duduk dengan baiklah.

"Ngobrol tentang janji putihnya Abdul," kata Budi.

"Janji putih kaya lagu saja?!" kata Eko.

"Memang," kata Budi dan Abdul bersamaan.

"Oooooo jadi beneran lagu toh!" kata Eko.

"Eko sudah enak, ya sudah mendapatkan kekasih hatinya, ya Purnama. Jadi telah memenuhi janji pada diri untuk selalu mencintai Purnama dengan baik, ya bisa di bilang janji putih sih," kata Budi.

"Kalau mau di bilang urusan aku dan Purnama....janji putih, ya bolehlah. Semua berkat dari usaha dan doa," kata Eko.

"Memang untuk mendapatkan cewek yang di sukai, ya dengan usaha dan juga doa," kata Abdul menegaskan omongan Eko.

"Kadang ujiannya tetap sama. Di tolak sama cewek yang di sukai," kata Budi.

"Resikonya," kata Eko.

"Resiko di tolak cewek, ya jadinya patah deh, ya sakit di hati," kata Abdul.

"Ya sudahlah. Abdul, Eko. Lebih baik main kartu remi saja!" kata Budi.

"Ok," kata Abdul dan Eko bersamaan.

Abdul mengambil kartu remi di bawah meja dan di kocok dengan baik kartu. Abdul membagikan kartu remi dengan baik, ya main cankulan lah. Ketiganya main kartu remi dengan baik, ya sambil menikmati makan gorengan dan minum teh gelas lah.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK