CAMPUR ADUK

Thursday, October 21, 2021

JANDA

Budi dan Abdul duduk di depan rumah Budi, ya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan.

"Janda," kata Budi.

"Ada apa dengan Janda. Jangan-jangan Budi dekat dengan Janda. Sampai ngomong Janda?!" kata Abdul.

Abdul mengambil tahu goreng di piring, ya di makan dengan baik tahu goreng.

"Aku sih tidak dekat dengan Janda. Hanya saja ada cerita tentang Janda," kata Budi.

Budi mengambil bakwan goreng di piring, ya di makan dengan baik bakwan goreng lah.

"Oooo Budi tidak dekat dengan Janda. Hanya ada cerita tentang Janda. Cerita Budi!" kata Abdul.

"Baiklah aku cerita tentang Janda. Seorang cewek miskin menikah dengan cowok miskin. Hidup penuh cerita kemiskinan lah. Sampai-sampai ketika beras tidak ada di dapur untuk di jadikan nasi, ya makananlah. Ceweknya, ya meminta beras sama ibunya untuk menyambung hidup. Ibunya dari awal telah menasehati anaknya agar tidak menikah dengan pemuda miskin dan tidak jelas asal usulnya. Tetap saja ceweknya ngeyel karena cinta sama cowoknya. Sampai suatu hari, ya cowoknya ketahuan selingkuh lah, ya sampe menghamili selingkuhannya lah. Mau enggak mau, ya cewek itu cerai dari suaminya dan menyesal karena memilih cowok miskin yang tidak jelas asal usulnya karena cinta. Cewek itu jadi janda deh," ceritanya Budi.

"Oooo begitu ceritanya. Ceweknya buta karena cinta sama cowoknya," kata Abdul.

Abdul mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik kopi.

"Ceweknya tidak mau mendengarkan nasehat ibunya, ya tetap ngeyel dengan cintanya sama cowoknya," kata Budi.

Budi mengambil gelas berisi kopi di meja, ya kopi di minum dengan baik. Abdul menaruh gelas berisi kopi meja.

"Cewek miskin. Memang keadaannya sih. Ya harusnya belajar dari keadaanya, ya agar hidup bisa berubah," kata Abdul.

Budi menaruh gelas berisi kopi di meja.

"Memang seharusnya belajar dari keadaan dirinya miskin dan berusaha mengubah nasifnya dengan kerja, ya bukannya menikah sih. Berharap pada cowok ternyata cowoknya tidak bisa di jadikan panutan dengan baik," kata Budi

"Nasifnya seorang cewek miskin dan juga janda lagi," kata Abdul.

"Kelanjutan ceritanya. Cewek itu punya anak sih, ya di urus dengan baik dan cewek itu kerja dengan baik dengan kemampuan dirinya cewek itu. Hasil dari kerjanya, ya pas-pasan lah. Cewek itu statusnya janda, ya agak genit gitu. Karena sudah status janda, ya tidak pernah di belay lah. Maka itu cewek itu dekat dengan cowok, ya ingin sih meluluhkan hati cowok. Agar cowok itu menikahi cewek itu, ya janda itu," kata Budi.

"Oooooo begitu cerita kelanjutannya," kata Abdul.

"Yang aku pertanyakan itu. Cewek kalau sudah tidak belay cowok jadi genit ya Abdul?!" kata Budi.

"Ya iyalah. Tapi tidak semuanya cewek sih. Tergantung dari ceweknya sih," kata Abdul.

"Kalau begitu sih. Agak jauh-jauh dari janda ah. Takut kena janda. Kan perawan masih banyak," kata Budi.

"Lebih baik jauh dari janda. Dekatnya sama perawan," kata Abdul menegaskan omongan Budi.

"Ya sudahlah lebih baik main catur saja!" kata Budi.

"Ok. Main catur!" kata Abdul.

Budi telah mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja papan catur. Budi dan Abdul menyusun dengan baik bidak catur di papan catur. Keduanya main catur dengan baik.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK