CAMPUR ADUK

Tuesday, June 29, 2021

HARPA AJAIB

Nanu duduk di taman, ya membawa buku. Nanu membuka bukunya dan segera membaca buku dengan baik.

Isi buku yang di baca Nanu :

Pada suatu desa, tinggalah seorang bernama Morgan. Morgan tinggal serumah bersama istrinya. Kehidupan mereka cukup bahagia. Morgan memiliki hobi menyanyi. Namun, banyak orang yang mengatakan bahwa suara Morgan jelek. Hal tersebut kadang membuat Morgan minder dengan suara nyanyiannya.

Ketika malam tiba, Morgan sedang duduk santai dekat perapian. Dia meminum secangkir kopi sambil sesekali bersenandung. Tidak lama kemudian, dia didatangi oleh tiga orang tamu. Tamu Morgan adalah 3 orang laki-laki. Mereka adalah seorang mengembara. Morgan mempersilahkan masuk tamunya. Ternyata ketiga pengembara tersebut kehabisan bekal makanan. 

“Pak Morgan, kami kehabisan bekal makanan. Maukah engkau memberikan sedikit makanan kepada kami yang sedang kelaparan ?” pinta mereka.

“Tentu saja akan aku berikan. Bagaimanapun kalian adalah tamuku. Kebetulan, aku memiliki roti dan susu coklat hangat yang bisa kalian santap,” sahut Morgan.

Ketiga pengembara itu tampak senang. Mereka sangat berterimakasih dengan kebaikan Morgan pada malam itu.

“Kami sangat senang diberi jamuan oleh anda, Pak Morgan yang baik. bagaimana kami membalas jasa anda ?” tanya salah satu dari mereka.

“Ah tidak perlu. Menjamu kalian saja saya sudah bahagia, apalagi kalian kan sedang dalam kekurangan finansial,” kata Morgan.

“Ayolah Pak Morgan, silahkan utarakan keinginanmu,” desak mereka.

“Hmmm, sebenarnya aku memiliki suatu keinginan,” kata Morgan sambil menerawang.

“Keinginan apakah itu ?” tanya salah satu dari pengembara itu.

Morgan melanjutkan keinginannya, “Aku ingin memiliki harpa ajaib yang apabila aku mainkan, semua orang menjadi menari dan senang mendengarnya.”

“Baiklah kalau itu keinginanmu, kami akan mengabulkannya,” kata salah satu dari pengembara.

Tiba-tiba, harpa itu datang dan ketiga pengembara tersebut menjadi hilang. Morgan terkejut dengan apa yang dia alami. Sebuah harpa indah ada di hadapannya. Ternyata ketiga pengembara itu adalah peri. Mereka akan mendatangi rumah seseorang. Apabila mereka di terima dengan baik oleh seseorang tersebut, maka keberuntungan akan menghinggapi pemilik rumah itu. Namun, jika mereka di terima dengan cara yang tidak baik atau tidak menyenangkan, niscaya kesulitan akan didapatkan oleh pemilik rumah itu.

“Wah, harpa ini sungguh indah, mereka pasti adalah tiga malaikat yang membalas kebaikanku ! Harpa ini pasti memiliki suara yang indah juga,” gumam Morgan sambil memperhatikan harpa ajaib itu.

Morgan akhirnya memainkan harpa ajaib itu. Bunyinya sangat indah. Dia mulai menyanyi sambil memainkan harpa. Tiba-tiba istri Morgan datang dan ingin menari. Dia sangat tertarik dengan alunan musik harpa ajaib itu. Mereka akhirnya menari bersama mengikuti alunan suara harpa ajaib itu.

Tidak lama kemudian, orang-orang yang melewati rumah Morgan mendengarkan suara harpa yang indah. Mereka akhirnya ikut menari. Tetangga Morgan juga ikut keluar rumah. Morgan dan istrinya pindah ke halaman depan rumah untuk menari bersama dengan tetangga mereka. Suasana pada saat itu sangat menyenangkan.

Esok harinya, Morgan didatangi tamu yang pernah menghina suaranya. Dia dan Morgan sedang asik meminum secangkir kopi sambil bersenda gurau. Akan tetapi, Morgan masih memiliki dendam dengan orang yang mengejek suaranya.

“Sekarang, ketika kau mendengarkan aku menyanyi dengan bermain harpa, kau tidak akan mungkin lagi mengejek suaraku,” kata Morgan.

“Ah tidak mungkin, suaramu pasti sama saja dengan suaramu yang dulu,” jelas si tamu Morgan.

Morgan yang mendengarkan penejelasan tamunya langsung ingin balas dendam. Dia segera mengambil harpa ajaibnya, lalu memainkan harpanya samil bernyanyi. Mendengar demikian, sang tamu akhirnya menari setelah mendengarkan suara harpa itu.

Akan tetapi, Morgan mempercepat tempo alunan harpanya, sehingga sang tamu menjadi kelalahan dan mulai berteriak. Sang tamu kelelahan menari karena mengikuti tempo lagu dari harpa Morgan. Morgan tidak berhenti memainkan alat musik itu. Morgan justru tertawa kegirangan melihat tamunya yang lelah menari. Sang tamu tidak bisa berhenti menari, dia terus menari dan menari. Dia tidak bisa menghentikan tubuhnya untuk berhenti menari, padahal sang tamu memohon kepada Morgan untuk berhenti memainkan harpanya. Akhirnya sang tamu lemas tidak berdaya, wajahnya pucat dengan keringat yang bercucuran, dia akhirnya jatuh pingsan. Morgan akhirnya tertawa lepas karena dendamnya sudah terbalas.

Pagi harinya, Morgan terkejut karena harpa ajaib yang baru dimilikinya tidak berada di tempat. Morgan terus mencari-cari harpanya yang hilang, namun tetap saja tidak ditemukan. Rupanya ketiga peri yang memberi Morgan sebuah harpa itu menarik kembali barang pemberian mereka. Mereka sangat murka dengan apa yang diperbuat oleh Morgan terhadap tamunya. Tamu Morgan menjadi pingsan dan jatuh sakit akibat perbuatan Morgan. Kini Morgan tidak memiliki harpa ajaib itu kembali.

***

Nanu berhenti baca buku.

"Cerita yang bagus. Pinter yang membuat ceritanya," kata Nanu.

Nanu membaca hikmah dari cerita tersebut yang tertulis dengan baik di buku "Kita harus menjadi orang yang baik, keburukan harusnya dibalas dengan kebaikan. Janganlah menjadi manusia pendendam, sebab kita akan mendapatkan balasan keburukan."

Nanu memahami dengan baik hikmah yang di tulis dalam buku tersebut dan segera menutup bukunya dengan baik. Nanu pun beranjak duduknya di taman, ya bergerak berjalan ke rumahnya.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK