"Kasino," kata Indro.
"Apa?" kata Kasino.
"Main seandai-andai saja!" kata Indro.
"Boleh!" kata Kasino.
"Jika agama tidak ada. Apa yang akan terjadi pada dunia ini?" kata Indro.
"Agama tidak ada. Pemikiran seperti ini bagus juga. Ok. Agama tidak ada, maka yang terjadi pada dunia ini. Kehancuran total," kata Kasino.
"Hancur total," kata Indro.
"Manusia bertindak seperti binatang semuanya," kata Kasino.
"Kan ada negara atau kerajaan yang mengatur manusia berdasarkan hukum," kata Indro.
"Dasar hukum sih. Bener omongan Indro sih. Contoh saja : pencuri. Kalau agama membimbing manusia agar tidak mencuri, ya tetap saja manusianya susah didik jadinya mencuri. Pada akhirnya hukum bertindak untuk membuat efek jera pada pencuri, ya pencuri di penjara gitu. Dari contoh ini. Hukum bertindak lebih baik dari pada agama," kata Kasino.
"Agama tidak ada. Perselisihan antar agama untuk menunjukkan agama yang benar, ya tidak ada. Toleransi antar agama juga tidak ada," kata Indro.
"Memang bener sih Indro. Tidak ada agama, maka tidak ada perselisihan antar agama, ya perang agama," kata Kasino.
"Dunia ini lebih baik tidak ada agama. Hukum negara atau hukum kerajaan yang tegas untuk mengatur manusia lebih baik lagi," kata Indro.
"Agama tidak ada. Berarti pintu rezeki tertutup Indro dari bidang agama," kata Kasino.
"Agama tidak ada. Pendidikan agama di dunia di hapuskan semuanya. Pintu rezeki dari bidang agama tertutup. Kacau. Kehancuran total," kata Indro.
"Benerkan. Kehancuran total," kata Kasino.
"Jadi agama harus ada. Untuk membuka pintu rezeki di bidang agama. Tujuan agama untuk membentuk karakter manusia menjadi baik yang berbudipekerti yang baik banget. Resiko agama ada, ya perselisihan agama untuk menunjukkan kebenaran dari agama yang di yakini manusia. Jadi hukum negara atau kerajaan harus di tegaskan dengan baik dengan tujuan mencegah perang agama," kata Indro.
"Emmm," kata Kasino.
"Ya sudahlah. Kasino andai-andai permainannya selesai!" kata Indro.
"Emmmm," kata Indro.
Indro dan Kasino fokus nonton Tv. Sedangkan Dono di ruang tamu, ya sibuk baca buku dengan banget. Ketika Indro teringat sesuatu, ya berkata ke Kasino "Kasino. Budaya bisa jadi agama kan?"
"Budaya bisa di jadi agama?" kata Kasino berpikir panjang.
"Pikirkan dengan baik. Bisa kan!" kata Indro.
"Mungkin sih," kata Kasino.
"Contoh seperti ini saja : suku pedalalaman dengan aturan adat istiadatnya dari berpakaian, tata cara makan minum, cara memotong hewan, pernikahan sampai cara ibadah memuja Tuhan yang di sembah," kata Indro.
"Semua aturan di tulis di daun lontar, kulit kayu, kulit binatang dan di dinding batu," kata Kasino.
"Jadi agama kan. Budaya itu!" kata Indro.
"Bener omongan Indro sih," kata Kasino menegaskan omongan Indro.
"Kenyataan tetap kenyataan. Bahwa budaya tidak jadi agama. Budaya tetap budaya," kata Indro.
"Kenyataannya begitu. Budaya tetap budaya," kata Kasino menegaskan omongan Indro.
"Budaya Indonesia ini terpengaruh agama yang berkembang di Indonesia," kata Indro.
"Kenyataan seperti itu. Contoh : wayang kulit. Cerita wayang kulit, ya cerita para dewa. Cerita agama Hindu," kata Kasino.
"Ya sudahlah Kasino tidak perlu di bahas lebih jauh!" kata Indro.
"Emmmm," kata Kasino.
Kasino dan Indro, ya fokus nonton Tv. Acara Tv memang bagus banget sih. Dono tetap baca buku dengan baik di ruang tamu.
No comments:
Post a Comment