"Aku akan menghiasi tanaman bonsai ini dengan lampu kecil warna-warni," kata Indro.
Indro melaksanakan rencana dengan mengambil lampu kecil warna-warni di taruh di kamarnya, ya tepatnya di dalam kardus kecil. Di bawa keluar tuh lampu kecil warna-warni ke ruang tamu dan di pasang di bonsai dengan baik. Setelah terpasang tuh lampu kecil warna warni, ya di hidupkan Indro. Jadi lah bonsai cantik banget kaya pohon Natal.
"Hasilnya bagus. Tapi kurang bintang di pucuknya," kata Indro.
Indro pun membuat bintang dari kertas. Setelah jadi bintang, ya di pasang di pucuk bonsai dan juga lampu pun di masukan kecil ke dalam bintang.
"Ternyata hasilnya bagus juga. Aku memang kreatif," kata Indro.
Indro pun mengambil kereta api mainkan di dalam kamarnya dan segera di bawa ke ruang tamu. Segera kereta api mainan di taruh di meja, ya di susun dengan baik rel kereta yang mengitari bonsai. Kereta api mainan di taruh rel dan di hidupkan dengan baik. Kereta api mainan berjalan dengan baik.
"Sudah bagus tuh kereta api mainannya, tapi kurang sesuatu," kata Indro.
Indro mengambil gambar karton Santa Claus yang sedang di kereta bersama rusa-rusa terbangnya....di kamar dan di bawa ke ruang tengah. Tuh gambar Santa Claus di gunting dengan baik. Setelah itu kereta api mainan di hentikan berjalan dan di tempelkan gambar Santa Claus tersebut. Indro menaruh kembali kereta api mainan di relnya dengan baik dan di hidupkan. Berjalanlah kereta api mainan yang di tempelkan gambar Santa Claus dengan kereta dan rusa terbangnya.
"Bagus juga hasilnya," kata Indro.
Kasino pun keluar dari kamar setelah menyelesaikan pekerjaannya dan ke ruang tamu. Kasino kaget dengan ulahnya Indro yang memakai tanaman bonsainya, ya di jadikan pohon natal.
"Maksud....Indro apa, sampai tanaman bonsai jadi pohon Natal?!" kata Kasino.
"Kreatif aja!" kata Indro.
"Urusan kreatif itu memang bener jadi bagus dan cantik terlihat. Tapi ini ada Santa Clausa di kereta api mainkan?!" kata Kasino.
"Cuma iseng mengikuti keadaan, ya yang merayakan Natalan gitu!" kata Kasino.
"Kelakukan kekanak-kanakan masih di jalankan Indro," kata Kasino
"Cuma mainan saja. Emangnya jadinya pindah agama," kata Indro.
"Siapa yang ngomong jadi pindah agama?!" kata Kasino.
"Aku yang ngomong barusan. Jadi salah ngomong toh!" kata Indro.
"Iya salah ngomong Indro!" kata Kasino.
"Maaf deh," kata Indro.
"Iya lah," kata Kasino.
Dono keluar dari kamar setelah menyelesaikan mengetik di leptopnya, ya ke ruang tamu. Dono memang terkejut dengan tanaman bonsai Kasino di buat pohon Natal.
"Memang kita merayakan Natal. Kok ada pohon Natal?!" kata Dono.
"Ini Don. Indro terlalu kreatif, ya mengikuti keadaan gitu. Biasa sih perayaan Natal. Kelakuan Indro kekanak-kanakan tuh!" kata Kasino.
"Cuma sekedar saja. Mainan gitu!" kata Indro.
"Bagus sih hasil kreatifnya Indro," pujian Dono.
"Terima kasih pujiannya Don!" kata Indro.
"Pentingnya menghormati agama Kristen yang merayakan Natal," kata Dono.
"Indro tujuanmu menghormati agama Kristen yang sedang merayakan Natal?!" kata Kasino.
"Tujuannya mainan. Kalau Dono bilang begitu sih. Ya ada benernya sih. Menghormati agama Kristen yang merayakan Natal," kata Indro.
"Ya sudahlah tidak perlu di bahas lagi. Aku nonton Tv aja!" kata Kasino.
"Iya," kata Indro.
"Iya," kata Dono.
Dono dan Indro tetap di ruang tamu. Kasino, ya ke ruang tengah dan segera menghidupkan Tv pake remot. Tv hidup dan di pilihlah chenel yang menarik. Kasino nonton film yang bagus banget. Remot di taruh di meja.
"Indro beli di mana tuh kereta api mainan?!" kata Dono.
"Di mall," kata Indro.
"Rame yang beli mainan?!" kata Dono.
"Biasa aja sih," kata Indro.
"Biasa aja toh," kata Dono.
"Ya sudahlah. Aku baca buku saja!" kata Dono.
"Iya," kata Indro.
Indro terus memperhatikan tanaman bonsai yang di buat cantik jadi seperti pohon natal dan juga kereta api mainan yang di tempelkan Santa Claus beserta kereta dan juga rusa terbangnya.
"Memang bagus. Kreatif aku ini!" kata Indro.
Indro pun mulai main game di Hp-nya dengan baik. Dono, ya tetap membaca bukunya dengan serius banget. Kasino, ya asik nonton Tv.
No comments:
Post a Comment