"Cantiknya," kata Hari.
Hari terus menonton gadis yang sedang berlatih bernyanyi tersebut. Meli merasa ada seseorang yang mengawasi dirinya sedang berlatih bernyanyi, jadi Meli menghentikan latihan menyanyinya. Meli pun menghampiri orang yang menonton dirinya berlatih dari balik jendela kaca dan berkata "Siapa di balik jendela kaca itu?!"
Hari pun merasa dirinya bersalah masuk pekarangan orang tanpa permisi, jadi segera keluar dari situ dengan memanjat pager dan setelah itu berlari dengan sekencang-kencangnya. Meli memang melihat pemuda itu kabur, ya membiarkan saja. Meli pun berlatih menyanyi untuk tujuannya menang di pertandingan kontes menyanyi di festival pertanian. Hari sampai di tempat yang aman, ya mengatur nafasnya dengan baik. Paul ada di belakangnya Hari dan menepuk pundaknya dan berkata "Hari kenapa kamu, ngos-ngosan gitu?"
"Aku menyelamatkan diri," kata Hari.
"Dari apa? Jangan-jangan kamu mencuri Hari!" kata Paul.
"Siapa yang mencuri? Aku cuma nonton gadis cantik sedang berlatih bernyanyi saja. Memang sih aku salah masuk pekarangan orang tanpa permisi. Kaya pencuri," kata Hari.
"Kelakuan masih kecil masih di bawa sampai dewasa. Masalahnya tidak terlalu berat. Ayo latihan menyanyi!" kata Paul.
"Latihan nyanyi. Aku kan tidak ikutan lomba menyanyi di festival pertanian," kata Hari.
"Aku yang mendaftarkan lomba menyanyi bersama ku. Kalau menang lumayan bisa mencukupi kebutuhan kita sehari-harinya," kata Paul.
"Baiklah, aku ikutin mau Paul," kata Hari.
Hari dan Paul meninggal tempat tersebut. Saat melewati gereja terdengar suara orang menyanyi di dalam gereja. Hari dan Paul tertarik jadi melihat dengan baik siapa orang bernyanyi di dalam gereja. Gunawan sedang berlatih menyanyi dengan serius di dalam gereja di bombing Pak Robert.
Hari dan Paul menontonnya di pintu masuk gereja.
"Gunawan....serius berlatih," kata Paul.
"Lawan yang tangguh," kata Hari.
"Memang ia. Gunawan orang Kristen, ya biasa bernyanyi di gereja. Jadi olah vokalnya pun terlatih banget," kata Paul.
"Dari pembentukan vokalnya. Aku merasa kalah sih," kata Hari pesimis.
"Belum bertanding sudah menyerah duluan karena melihat lawan yang vokalnya sudah jadi," kata Paul.
"Maklum. Aku merasa minder aja. Aku Islam. Belajar menyanyi tidak pernah, cuma belajar mengaji saja. Beda banget dengan Gunawan, yang jelas-jelas vokalnya mateng banget gitu," kata Hari.
"Bener juga omongan mu Hari. Aku cuma belajar mengaji, ya tidak pernah belajar bernyanyi kaya orang gereja gitu. Kebanyakan artis dunia yang suaranya bagus....orang-orang Kristen," kata Paul.
"Pulang saja yuk!" kata Hari.
"Ayuk!" kata Paul.
Paul dan Hari pun meninggalkan tempat tersebut. Gunawan di dalam gereja, ya terus berlatih menyanyi dengan bimbingan Pak Robert.
Sampai di rumah. Paul dan Hari, ya mulai berlatih bernyanyi. Seminggu kemudian. Paul dan Hari dateng festival pertanian untuk mengikuti lomba menyanyi. Pertandingan di jalan dengan baik. Juri pun menyeleksinya dengan baik. Hari pun bertemu dengan gadis bersuara merdu. Hari pun berkenalan dengan gadis bersuara merdu, sekaligus meminta maaf karena masuk pekarangan rumahnya. Meli pun pemuda yang nyelonong masuk pekarangan rumah tanpa permisi. Hari dan Meli jadi teman baik dan juga rival yang baik. Paul, ya tahu ulah ya Hari yang suka dengan Meli, jadi di biarkan saja. Perlombaan pun masuk babak empat besar. Ternyata Paul, asmanya kambuh...jadi tidak melanjutkan Perlombaan menyanyi. Juri pun memutuskan yang masuk grand final adalah Hari, Meli dan Gunawan.
Hari mengetahui kenapa Meli ikut lomba menyanyi? Tujuannya demi hadiahnya juara satu untuk pengobatan orang tuanya yang sakit. Hari ingin mengalah demi Meli, tapi Paul terus memberikan masukkan yang baik....ya tujuannya Hari menang. Gunawan dan Meli pesaing yang berat buat Hari. Maka itu Hari meneguhkan pendiriannya untuk menang.
Perlombaan bernyanyi berjalan dengan baik banget dan di putuskanlah pemenangnya oleh Juri. Gunawan juara satu, Meli juara dua dan Hari juara tiga. Hari puas dengan kemenangannya karena diri tidak pernah belajar menyanyi seperti Gunawan dan Meli. Paul senang kemenangan Hari walau juara tiga. Padahal harapan Hari yang memang adalah Paul, karena banyak potensi di dalam diri Paul. Hari sadar sekali Paul sakit asma kambuh, ya tidak bisa melanjutkan perlombaan menyanyi tersebut.
Usai penyerahan hadiah perlombaan menyanyi. Ya di lanjutkan dengan pesta yang meriah, memeriahkan festival pertanian. Hari dan Meli pun jadian pacaran, ya Paul pun setuju. Gunawan langsung berpelukkan dengan Pak Robert.
"Terima kasih guru telah membimbingku dengan baik...jadi juara satu," kata Gunawan.
"Aku bangga dengan mu nak," kata Pak Robert.
Pak Robert dan Gunawan melepaskan pelukan, ya ikut kemeriahan festival pertanian.
No comments:
Post a Comment