CAMPUR ADUK

Tuesday, June 16, 2020

PERTEMANAN

Langit sangat cerah sekali. Yunus duduk di teras mesjid sambil baca buku. Joni keluar dari rumahnya, ya ke mesjid untuk mengambil sarung yang ketinggalan di mesjid.

Joni, ya melihat Yunus yang baca buku dengan serius banget...jadi di dekatin Yunus.

"Yunus serius amat baca bukunya?" tanya Joni.

Yunus berhenti baca bukunya.

"Iya, aku serius baca buku...Joni. Aku ingin pintar.....karena harapan Ibu ku, setelah aku selesai SMA...segera mendapatkan pekerjaan. Maklum, Ayah ku sudah tidak ada...jadi aku harus cepat dapet kerjaan untuk bantu Ibu," kata Yunus.

"Aku mengerti keadaanmu, Yunus. ..jadi anak yatim. Di kota Bandar Lampung ini tidak cukup pintar memahami buku pelajaran saja, untuk bekerja harus punya keahlian. Persaingan ketat di kota ini. Aku saja, setelah lulus SMA, daftar kerja sana-sana sini dengan keahlian pas-pasan...ya dapet kerjaan sih. Hasilnya lumayan, walau kecillah gajinya," cerita Joni.

"Yang pentingkan, Joni...bisa bantu orang tua yang paling utama dari pada urusan pribadi kita," kata Yunus

"Iya, sih. Karena kita didik untuk jadi anak yang sholeh kan. Oh Iya aku ingin mengambil sarung ku yang ketinggalan," kata Joni.

Joni mengambil sarungnya di dalam mesjid. Yunus kembali baca buku. Sarung sudah di ambil Joni yang tergeletak di lantai, ya segera keluar dari dalam mesjid.

"Yunus!" kata Joni.

"Apa?" saut Yunus dan menghentikan baca bukunya.

"Ayo main ke rumah aku biasa main PS gitu!" ajakan Joni.

"OK, aku mau main PS," kata Yunus yang antusias.

Yunus memasukan bukunya ke dalam tasnya, lalu berjalan bersama dengan Joni...ya menuju rumah Joni.

"Joni, masalah corona di kota ini...sebenarnya ada atau tidak sih?" tanya Yunus.

"Aku, tidak tahu. Ada atau tidaknya...corona di kota ini. Selogannya Pak Herman di mana-mana memberitahukannya tentang masalah corona. Ya di anggap benar aja, jadi ada gitu. Kita cuma remaja yang baik saja mengikuti aturan yang di buat pemerintahan. Walau kita selalu kecewa dengan perkembangan ekonomi kota ini. Aku yang merasakan sendiri, kenyataan hidup," penjelasan Joni.

"Kita cuma remaja. Joni, kamu enak sudah kerja. Aku harus menyelesaikan sekolah, ya setelah itu mencari pekerjaan di kota ini. Tapi kalau gagal di kota ini, ya tidak dapet kerjaan...terpaksa merantau ke kota lain untuk mendapatkan kerja. Masalahnya...Ibu ku, sendirian di rumah kalau aku tinggal merantau. Bimbang jadinya," kata Yunus.

"Jangan bimbang dalam mengambil keputusan demi masa depan baik, walau itu penuh dengan resiko. Berusahalah dengan baik, pasti mendapatkan hasil yang kamu inginkan Yunus," nasehat Joni.

"Kalau ada lowongan pekerjaan di tempat mu bekerja Joni, segera hubungan aku. Walau gaji kecil tidak apa-apa? Yang terpenting langsung menolong ekonomi keluarga," kata Yunus.

"Iya, kalau ada lowongan kerjaan di tempat aku. Segera memberitahu kamu, Yunus," kata Joni.

"Sip!! Aku senang banget mendengarnya. Ya tinggal aku berusaha lebih keras lagi untuk meningkatkan keahlian aku," kata Yunus.

Yunus dan Joni, ya sampai di rumah Joni. Keduanya segera main PS di ruang tengah dengan penuh keasikan.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK