Erwin keluar dari rumah sakit Abdul Moeloek. Di pinggir jalan Erwin, ya menggunakan Hpnya untuk memesan ojek online. Tahu-tahu Desta yang kerjaannya bawa mobil Angkot, ya berhenti karena melihat Erwin di pinggir jalan.
"Bang," panggilan Desta dari dalam mobil angkot.
"Desta, ya Abang naik," kata Erwin.
Erwin tidak jadi memesan ojek online lewat Hpnya. Masuklah Erwin ke dalam mobil angkot, ya duduk di depan bersama Desta. Mobil pun di jalanan dengan baik oleh Desta.
"Abang, siapa yang sakit?" tanya Desta yang ingin tahu aja.
"Teman," kata Erwin.
"Teman apa teman?" kata Desta yang bercanda.
"Temanlah," kata Erwin dengan tegas.
"Teman toh," kata Desta.
Mobil, ya terus di bawa dengan baik oleh Desta. Saat penumpang di mobil angkot pun berkata "Bang, minggir di jalan pisang...ya!".
"Ok, saut Desta sebagai sopir angkot yang baik.
Mobil angkot pun berhenti tepat di gang pisang. Turunlah penumpang mobil angkot dengan membayar ke Desta, ya sopir mobil angkot dengan Rp 4000.
Desta pun mengucap "Terima kasih".
Penumpang mobil angkot yang turun dari mobil diam dan berjalan masuk gang pisang. Desta, ya jojong aja...dan segera membawa mobil angkot dengan baik.
"Desta, penghasilan mu sebagai sopir mobil angkot...gimana hari ini?" tanya Erwin.
"Ya, lumayan lah Bang. Pasang surut air laut nama juga hidup di kota Bandar Lampung, di lihat dari jumlah penumpang yang naik mobil ini," penjelasan Desta.
"Relatif," kata Erwin.
"Benar... Bang. Relatif," kata Desta yang menegaskan omongan Erwin.
Mobil angkot di bawa Desta dengan baik, terus berjalan di jalanan Dr Sam Ratulangi. Sam. Sampai di gang onta, ya Desta meminggirkan mobil angkotnya.
"Bang turun aja, gak usah bayar," kata Desta.
"Ya, terima kasih Desta atas tumpangannya," kata Erwin.
"Iya, Bang," kata Desta.
Erwin, ya keluar dari mobil angkot. Desta, ya segera membawa mobil angkotnya dengan baik. Erwin pun menyeberang jalan menuju jalan masuk gang onta. Sampai di rumah, ya Erwin berbenah diri baru deh duduk di ruang tamu untuk santai.
Lisa, ya istrinya Erwin baru pulang dari mengajar di SD 5 Gedong Air dan mengucap salam untuk masuk rumah "Asalamualaikum".
"Waalaikumsalam," jawab Erwin.
Lisa masuk rumah dan melihat Erwin, ya suami.
"Abang, gimana keadaan Andika yang di rawat di rumah sakit?" tanya Lisa.
"Sudah baikkan," kata Erwin.
"Sudah baikkan..toh," kata Lisa.
Lisa, ya berbenah diri baru setelah itu membuatkan kopi untuk Erwin, ya suami tercinta. Kopi di taruh di meja ruang tamu. Erwin ya segera meminum kopi buatan Lisa, istri tercinta. Lisa, ya biasalah beres-beres rumah. Erwin, ya pindah duduk ke ruang tengah untuk nonton Tv.
Di ruang tengah Erwin nonton Tv, ya berita seputar masalah ini dan itu.
"Gejala sosialnya masih di pengaruhi keadaan ekonomi dan kesehatan," kata Erwin.
Erwin pun terus menonton dengan asik. Lisa pun selesai beres ini dan itu, ya nonton Tv menemani Erwin, suami tersayang. Tetap saja, Lisa mengganti chenel Tv untuk nonton sinetron kesukaannya. Erwin membiarkan mau Lisa. Jadi keduanya nonton Tv dengan asik di dalam rumah. Yahya, ya bertamu ke rumah Erwin dan menguap salam di rumah Erwin "Asalamualaikum".
Erwin pun menjawabnya dengan suara keras "Waalaikumsalam", ya Erwin sambil bergerak ke ruang tamu dan membuka pintu.
"Yahya, ayo masuk!" kata Erwin.
"Iya," kata Yahya.
Yahya masuk ke dalam rumah Erwin dan segera duduk, ya Erwin sebagai tuan rumah duduk juga.
"Ada angin apa kamu main ke rumah aku?" tanya Erwin.
"Sebenarnya aku terus terang aja sih Erwin. Karena aku butuh uang, jadi aku ingin menawarkan kamu motor aku. Dijual gitu," kata Yahya.
"Jual motor toh. Mau kamu beri harga berapa motor mu itu?" kata Erwin.
"Ya, harga barang bisa sesuai dengan negosasi," kata Yahya.
"Oh, begitu," kata Erwin
Erwin pun mulai nego harga yang baik dengan Yahya. Karena memang Erwin butuh motor juga dan juga punya uang tabungan yang cukup, jadi....deh membeli motornya Yahya. Ya, Yahya berterima kasih pada Erwin, karena uang dari penjualan motor untuk biaya berobat anaknya yang sedang di rawat di rumah sakit Abdul Moeloek.
Erwin pun, ya keluar rumah bersama Yahya, ya berjalan menuju atm terdekat di minimarket. Uang telah selesai di ambil oleh Erwin di atm dan serahkan ke Yahya. Setelah itu, baru deh Yahya menyerah Kan motornya ke Erwin. Yahya yang senang dapet uang dari penjualan moyor, ya segera ke rumah sakit Abdul Moeloek untuk membayar biaya berobat anaknya yang sakit.
Erwin, ya duduk di ruang tamu sambil melihat motor yang ia beli dari Yahya.
"Demi anak, motor kesayangan pindah tangan ke aku. Yahya, Ayah yang baik," kata Erwin.
Erwin pun bangun dari duduknya menutup pintu rumahnya. Terdengar suara azan dari mesjid, ya segera Erwin bergerak ke belakang untuk mengambil wudu untuk sholat magrib di rumah bersama istri tercinta.
CAMPUR ADUK
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
CAMPUR ADUK
MUMBAI XPRESS
Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...
CAMPUR ADUK
-
1. Asal Usul Pangeran Jayakusuma Alkisah cerita, ada sebuah kerajaan yang besar di daerah Timur dengan rajanya yang bernama Prabu Braw...
-
Sekurang-kurangnya sepuluh atau lima belas orang, laki-laki dan perempuan, berdiri dalam satu deretan panjang, berbaris dari belakang dan...
-
Pagi indah sekali di Baturaden. Matahari bersinar cerah menimpa pohon-pohon ceramah yang kelihatan hijau berkilat. Puncak Gunung Slamet m...
No comments:
Post a Comment