Adu pedangpun terjadi sangat sengit banget antara Boni dan Tono. Boni kalah dengan pertarungan pedang, ya berusaha untuk melarikan dari pertarungan melawan Tono. Boni berlari dengan sangat cepat sekali. Tono tidak membiarkan Boni untuk melarikan diri, jadi Tono mengeluarkan tenaga dalemnya dan disalurkan ke pedangnya dan di hempaskan ke Tono.
Dengan sigapnya Boni menangkis serangan tebasan pedang tenaga dalem dengan pedangnya. Tapi energi tebasan tenaga dalam sangat kuat banget membuat Boni tidak bisa menahannya dan akhirnya terpental, ya tebasan tenaga dalem mengenai Boni.
Boni pun muntah darah. Tono pun mendekati Boni dan berkata "Sekarang kamu...sudah kalah".
Boni pun menahan rasa sakit di dadanya. Lila pun mendekati Tono, ya segera tangan Tono memegang pinggang Lila untuk menunjukkan kemersaan keduanya pada Boni.
"Jadi kamu...telah mengkhianatiku," kata Boni.
"Aku...selama ini tidak mencintai mu. Yang aku cintai, Tono," pengakuan Lila.
"Dengarkan Boni.Yang dicintai Lila adalaha aku," kata Tono.
"Apa.....tujuan...mu sebenarnya Tono, sampai merusak persahabatan kita dan merampas Lila dari ku?" tanya Boni.
"Aku...menjadi pendekar terhebat tujuannya berjaya di negeri ini dan juga aku ingin mengambil pedang kamu juga...Boni," kata Tono.
"Jadi...kau, bener-bener serakah. Pedang ini...yang kau ingin kan juga. Maka itu selamat tinggal...Tono, Lila," kata Boni.
Boni pun menerbangkan pedangnya dan langsung di belah tanah. Boni pun jatuh ke jurang.
"Jadi...pilihan kamu itu," kata Tono
Tono pun memeluk Lila dengan mersa dan melihat Boni, ya jatuh ke dalam jurang.
***
Ibu pun membangunkan Boni, ya terbangun dari keadannya pingsan.
"Anak...Ibu, akhirnya sadar juga," kata Ibu.
"Kenapa aku?" kata Boni yang linglung.
"Nak...kamu pingsan di hajar Handoko, kayanya niatnya ingin membunuh kamu. Untung saja kamu di tolong Pak Toha," cerita Ibu.
Boni pun teringat semuanya, ya pukulan dan tinjuan dari Handoko yang tidak suka dengan dirinya. Tetapi...Boni pun teringat mimpi dirinya di khianatin Tono dan Lila.
"Aku...jadi bingung," kata Boni.
"Kalau...begitu, nak..istirahat saja. Ibu akan menyiapkan makan malam untuk kamu di kamar," kata Ibu.
Ibu, ya keluar dari kamar Boni dan segera menyiapkan makan malam untuk anaknya di kamar.
"Mimpi...ku, jangan-jangan petunjuk apa yang akan terjadi....di masa sekarang sampai masa depan?" kata Boni.
Ibu masuk kamar Boni, ya dengan membawa makan malam. Ya Boni menyantapnya makan malam dengan baik.
"Bu....lebih baik aku pergi dari sini demi keselamatan ku," kata Boni.
"Kalau...menurut baik. Kita pindah dari sini, ya nak," kata Ibu.
Setelah makan malam. Boni dan Ibunya berbenah-benah tujuan pindah ke desa lain. Esok pagi berangkat pake gerobak dan di tarik pake kuda, ya Boni yang mengendalikan kudanya. Saat lewat rumah Lila, cewek di sukai Boni. Tak sengaja terlihat Tono, ya main ke rumah Lila.
"Ternyata benar....mimpi ku benar, aku di khianatin teman. Maka kenapa Handoko tidak suka pada ku dan menghajarku...semua ini ulah hasutan dari Tono demi mendapatkan Lila dari aku?!" kata hati Boni.
Boni pun melupakan cintanya dan pertemannya di desa tempat tinggalnya. Ya Boni pun lebih baik pindah ke desa lain demi keselamatan dirinya dan Ibunya. Perjalanan memakan waktu tiga hari dan akhirnya sampai di kediaman yang baru.
Boni dan Ibunya beradaptasi dengan lingkungan baru dengan baik. Ya sampai ada cewek cantik, Nina yang ingin berteman dengan Boni. Tetapi Boni belajar dari masa lalunya jadi menjaga jarak dengan Nina. Ya Nina jadinya dekat dengan Ibunya Boni.
Sampai setengah tahun hidup di lingkungan baru, Boni dan Ibunya terasa ketenangan hidup. Tetap Boni, ya tidak mengrubis Nina yang ingin jadi kekasihnya Boni. Ya Boni tetap kekeh dengan pendiriannya karena tidak ingin terulang lagi bencana di masa lalu. Maka itu Boni tetap biasa-biasa menghadapi Nina. Ya Nina pun tetap berharap Boni membuka hatinya untuk dirinya.
No comments:
Post a Comment