"Don.....!" kata Indro.
"Apa?" kata Dono, masih baca buku.
"Aku..dapet beritanya di lapisan masyarakat....tentang pejabat daerah sini jadi tersangka korupsi, apa pendapat mu....Don?" kata Indro.
Dono menghentikan baca bukunya.
"Oooo...kabar tentang pejabat daerah sini....jadi tersangka korupsi? Ah....cuma Isu saja. Aku...telah memeriksanya. Yang...sebenarnya...sih...itu produk isu yang di buat oleh pihak-pihak tertentu, ya tujuannya sih menjatuhkan," penjelasan Dono.
"Cuma...isu toh. Bukan fakta. Jadi sengaja di buat. Tujuannya menjatuhkan orang," kata Indro.
"Yo.i," kata Dono.
"Berarti banyak dong....produk isu...di buat di lapisan masyarakat ya...Don?" kata Indro.
"Ya lumayan. Contoh produk isu pemerintahan yang ini dan itu, produk isu swasta yang ini dan itu....dan terakhir lebih kebiasaan masyarakat...jatuhnya fitnah...banget, seperti aku di tuduh mencuri padahal aku sedang asik duduk di rumah seharian. Jadi aku tidak melakukan tindakan pencuri, aku di fitnah...orang di sekitar lingkungan sini...dengan alasan orang tersebut membenci aku. Berita...aku di tuduh pencuri..itu...berkembang di lapisan masyarakat jadi isu...yang menjatuhkan nama ku," penjelasan Dono.
"Berarti...sama kedudukannya dengan penulis, ya di awasi oknum pemerintahan. Gara-gara cuma bicara tentang pemerintahan," kata Dono.
"Iya...sama. Namanya juga produk isu...yang menjatuhkan. Kalau di cari sih....bener-bener orang pemerintahan orang tersebut di bayar untuk menangani masalah, tetapi ketika aku periksa...eeee tidak ada pergerakan dari pemerintahan. Maka itu...orang tersebut...bergerak tujuannya hanya untuk menjatuhkan penulis," kata penjelasan Dono.
"Wah...bahaya...juga produk isu tersebut," kata Indro.
"Iya...bahaya. Maka itu..hati-hati bicara dan bertindak di masyarakat," saran Dono.
"Iya...aku mengerti. Berarti...produk isu..sama dengan produk hoax....kedudukannya," kata Indro.
"Sama aja. Efeknya....juga sama, jadi fitnah lebih kejam dari pada pembunuhan," kata Dono.
"Ya...sudahlah jangan di bahas lagi. Sarapan dulu!" kata Indro.
"Iya," saut Dono.
Dono dan Indro beranjak dari tempat duduk ruang tamu untuk sarapan pagi, setelah itu baru deh berangkat kerja ke tempat kerjaan masing-masing.
No comments:
Post a Comment